Monday, December 30, 2019

Itinerary 11 Hour Layover in Singapore

Apa yang kamu kerjakan untuk membunuh waktu selama 11 jam transit di Singapore? Haha saya melakukan hal-hal di bawah ini...




1. Saya pergi ke kios STP dan membuat 1 day Singapore Tourist Pass.
2. Kemudian saya menuju Little India menggunakan MRT.
3. Saya mencoba mencicipi Nasi Biryani di Sakunthala's Restaurant.
4. Selesai mengisi perut, saya berjalan berkeliling menikmati arsitektur kawasan Little India yang warna-warni.
5. Saya kembali ke Changi Airport setelah sebelumnya menukarkan kartu STP saya dengan cash back 10 SGD.
6. Selanjutnya saya pergi ke Jewel, destinasi di dalam Cangi Airport yang tengah kekinian itu tuh...
7. Puas melihat pertunjukan air terjun di Jewel yang bergonta-ganti warna, saya kemudian mencicipi Laksa dan es krim Haagen Dazs di Penang Culture.
8. Setelah makan saya kembali berkeliling Cangi Airport. Banyak spot-spot menarik di bandara ini; ada mobil sport mewah yang dipajang di beberapa titik, ada taman-taman tematik, tear drops show dll. Tak heran ya, Changi Airport disebut sebagai salah satu bandara terbaik di dunia. WOW!

Begitulah itinerary 'membunuh waktu transit' di Singapore versi saya! Feel free to copy and paste it everywhere haha. Cheers!!

Friday, December 20, 2019

Itinerary Malang (Tumpak Sewu + Bromo) 2 Days 1 Night

Buat para petualang yang ingin menjelajah Malang tapi hanya punya waktu terbatas, 2 destinasi ini tak boleh dilewatkan! Destinasi-destinasi ini memang tidak terletak langsung di Malang, namun bisa dicapai dengan mudah dari kota ini.

1. Air Terjun Tumpak Sewu

Air terjun ini tepatnya berada di Lumajang. Ada beberapa jalan menuju kesini, tapi buat saya yang paling menantang adalah jalan via Dampit. Pengunjung harus melewati anak-anak tangga vertikal untuk turun ke dasar air terjun. Transportasi menuju kesini bisa ditempuh dengan cara menyewa sepeda motor dari Malang kemudian tinggal mengikuti petunjuk arah yang ada di Google Maps.




2. Bromo

Gunung Bromo terletak di Probolinggo. Ada beberapa tour murah dari Malang yang menawarkan paket wisata midnight ke Bromo. Meeting point-nya juga mudah, biasanya kamu akan dijemput dan diantar kembali ke penginapan setelah tour selesai. Nah, untuk wisata ke Bromo juga ada beberapa spot sunrise yang ditawarkan. Pilih paket sunrise via Seruni Point deh, dijamin seru. Untuk menuju ke puncak Seruni Point, pengunjung harus trekking sekitar 1 jam melalui puluhan anak-anak tangga *Bagian inilah yang membuat Seruni Point lebih menantang daripada spot sunrise Bromo lainnya.

Wednesday, December 18, 2019

Cara Tarik Tunai ATM Mandiri di Taiwan (VISA)

Sebelum saya ke Taiwan, kegalauan terbesar saya disebabkan oleh bagaimana cara mengambil uang lewat ATM disana. Dana tunai yang saya butuhkan hanya sekitar NT$ 4000 (keperluan 'relatif besar' lainnya seperti penginapan, beberapa kali makan, tiket THSR, dll sudah saya bayar dari Indonesia).

Nah, saya pernah punya pengalaman waktu nge-trip di Hokkaido, Jepang. Saat saya kehabisan uang tunai dan hanya perlu 1000 yen, tak ada pecahan kecil di ATM Jepang. Minimal dana yang bisa diambil adalah 10.000 yen. Wuah, akhirnya saya sibuk menghabiskan sisa dana 'mubazir'-nya sebelum pulang.

Berdasarkan pengalaman saya di Jepang itulah, saya lebih berhati-hati saat hendak berangkat ke Taiwan kali ini...

Setibanya di Taoyuan International Airport, saya mencari mesin ATM berlogo Visa yang sesuai dengan Kartu ATM saya. Uang pecahan yang bisa diambil dari mesin ini mulai dari NT$ 1000 dan maksimal NT$ 20,000. Mesin ATM menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin. Awalnya saya mengisikan NT$ 4500 ke jumlah yang ingin saya ambil dan ditolak mesin haha. Yah, akhirnya saya hanya mengambil NT$ 4000 saja dari mesin ATM di Taiwan dan bersyukur jumlah itu ternyata cukup untuk semua keperluan saya selama 9 hari disana.

Proses step by step cara tarik tunai ATM berlogo Visa di Taiwan bisa dilihat di video di bawah ini:



Monday, December 16, 2019

Jellyfish Lake Misool & Friwen Bonda Raja Ampat Underwater - Papua, Indonesia

Papua...

Apa yang terlintas dibenakmu jika saya menyebut kata ini? Raja Ampat? Underwater? Yes, exactly! If you have time and money, you must visit this island. It's really awesome and beautiful.




Ada 2 destinasi utama di Papua yang cantiknya kini mendunia, yakni Misool dan Raja Ampat. Pesona underwater Misool yg terkenal salah satunya adalah Jellyfish Lake atau Danau Ubur-ubur tak menyengatnya. Sedangkan Raja Ampat juga punya segudang spot-spot underwater keren, salah satunya adalah Friwen Bonda.

Untuk mencapai Misool dan Raja Ampat, kamu harus menyewa speed boat dari Pelabuhan Sorong. Agar biayanya murah, kamu bisa explore tempat ini bersama teman-temanmu atau rombongan backpacker.

Saturday, December 14, 2019

Itinerary Magelang 2 Days 1 Night

Magelang tak hanya terkenal dengan Borobudur dan Gereja Ayam yang jadi tempat syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2. Di kota ini banyak potensi wisata alam yang cantik dan wajib dikunjungi selain 2 destinasi yang udah tersohor itu.

Saya explore Magelang dengan menggunakan sepeda motor selama 2 hari 1 malam dan berikut ini adalah itinerary saya...




Day 1:
- Punthuk Setumbu
- Air Terjun Kedung Kayang
- Punthuk Mongkrong

Day 2:
- Bukit Barede
- Wisata Alam Gumuk Reco

Kuliner yang juga layak dicoba:
- Nasi Goreng Magelangan
- Kupat Tahu
- Nasi Godog
- Mangut Beong
- Sop Senerek

Kota Magelang lebih tenang dan sepi dibandingkan Yogyakarta. Disini juga lebih dingin udaranya karena banyak area perbukitan dan pepohonan. Buat kamu yang suka dengan kedamaian dan juga suasana pedesaan, saya yakin kalian pasti akan suka dengan Magelang!

Friday, December 13, 2019

Lokasi Street Photography Malang

Buat kalian yang hobby traveling sambil hunting street photography, saya punya beberapa lokasi keren di Malang yang patut kalian exlore. Semua lokasi berdekatan dan bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki. It's for free juga lho...




1. Alun-alun Tugu
2. Gedung Balaikota
3. Gereja Kayu Tangan
4. Hotel Richie & Toko Oen
5. GPIB Immanuel
6. Alun-alun Kota Malang
7. Jembatan Pattimura
8. Hotel Tugu
9. Pasar Burung & Pasar Bunga Splendid

Tuesday, December 10, 2019

Garden View, Penginapan & Kos Murah di Kota Jember Setara Hotel Berbintang

Seiring dengan semakin populernya Jember Fashion Carnaval yang dihelat setiap tahun sekali, Kota Suwar-suwir juga semakin moncer dari hari ke hari. Selain perhelatan seni dan budaya yang diburu para turis baik dalam maupun luar negeri, keindahan alam kota ini juga semakin ramai didatangi pengunjung. Sebut saja Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, Teluk Cinta, Bukit Samboja, dll...geliat pariwisata Jember layak diperhitungkan lho.

Agak sedikit berbeda dengan kota-kota lain di Jawa, harga penginapan di Jember *menurut saya* agak sedikit lebih mahal *untuk kantong backpacker haha*. Tak sedikit pula penginapan yang memasang label syariah sehingga agak menyulitkan backpacker memilih kamar yang sesuai dengan isi kantong.




Saya menemukan Penginapan Garden View ini di Instagram setelah saya tak menemukan penginapan yang cocok untuk saya dan teman-teman di Agoda dan Booking dot com. Lokasinya tak jauh dari pusat kota dan berkonsep unik. Penginapan ini merupakan satu kawasan perumahan dengan one gate system dan security guard. Pengunjung bisa menyewa kamar harian (seperti hotel) ataupun sewa berkala seperti sistem kos/kontrak satu tahun (atau lebih).

Ada beberapa tipe room yang ditawarkan disini dengan kisaran harga mulai dari 200 rb semalam. Bangunan penginapan berlantai 2. Lantai dasar untuk kamar tipe King bed, sedangkan lantai 2 untuk kamar Twin bed. Fasilitas penginapan cukup lumayan. Ruangannya ber-AC, dilengkapi dengan TV, air mineral + handuk saat ceck in, free Wi-Fi, kamar mandi dalam lengkap dengan water heater, body soap dan shampoo.

Oh ya, penginapan ini termasuk non syariah.

Monday, December 09, 2019

Itinerary Yogyakarta 2 Days 1 Night

Yogyakarta! Siapa yang belum pernah mengunjungi kota ini? Ah, sepertinya hampir seluruh WNI pasti sudah pernah ke Yogyakarta ya...

Saya sudah beberapa kali ke Yogyakarta. Pertama kali menginjakkan kaki di kota ini saat saya masih SMP dalam rangka study tour. Destinasi yang dikunjungi yang paling saya ingat waktu itu adalah Benteng Vredeburg *karena pulangnya disuruh guru bikin makalah laporan study tour makanya paling inget haha.

Nah, beberapa bulan lalu saya kembali ke Yogyakarta sebagai solo backpacker. Hoho kota ini selalu ngangenin...




Tapi berbeda dengan saat saya masih berseragam abu-abu, kali ini saya menyasar destinasi-destinasi baru yang lagi hits di Yogyakarta. Saya menggunakan kereta api menuju kota ini dan menyewa sepeda motor untuk berkeliling ke tempat-tempat yang saya inginkan. Berikut ini adalah itinerary saya selama 2 days 1 night di Yogyakarta. Mungkin bisa menjadi inspirasi kalian yang ingin menghabiskan weekend (Sabtu Minggu) di Kota Gudeg.

Day 1:
- Pantai Timang
- Menikmati sunset di Bukit Bintang
- Malioboro

Day 2:
- Berburu sunrise di Kebun Buah Mangunan
- Borobudur
- Gereja Ayam

Saturday, December 07, 2019

Yellow Hostel Banyuwangi -- Hotel Transit for Mount Ijen

Buat kalian yang sedang berencana untuk backpack-an ke Banyuwangi dan menyasar Gunung Ijen sebagai salah satu destinasi wisata yang ingin dikunjungi, mungkin hostel ini bisa menjadi pertimbangan untuk penginapan.

Lokasi Yellow Hostel tak jauh dari Stasiun Karangasem, sekitar 15 menit jalan kaki. Stasiun Karangasem merupakan stasiun kereta api terdekat ke Gunung Ijen. So, banyak turis lokal dan manca negara yang berhenti disini sebelum melanjutkan perjalanan ke Gunung Ijen.




Harga sewa per malam untuk private single room hanya sekitar 70 ribu. Kamar dilengkapi dengan fan dan juga kamar mandi dalam. Ada free Wi-Fi dan juga refill water nih guys...jadi bisa menghemat pengluaran air mineral juga hehe. Kalo kalian mau sewa bed di dormitory juga bisa, harga per malamnya hanya 40 ribuan. Murah bingittt kan...

Oh ya, hostel ini punya tempat parkir yang luas. Mereka juga punya paket tour ke Ijen dengan harga terjangkau (tanya saja ke resepsionisnya) *Kalo saya pribadi, saya hanya menginap saja di hostel ini kemudian motoran dari hostel ke Gunung Ijen (sekitar 1,5 jam dari hostel ke Pos Paltuding Gunung Ijen). Di dekat hostel juga banyak warung-warung yang berjualan makanan khas Banyuwangi seperti Rujak Soto, Tahu Walik, Rawon Pecel dll.

Thursday, December 05, 2019

Desa Bahasa Borobudur & Homestay Halal Magelang

Saya tak sengaja menemukan tempat ini. Namanya Desa Bahasa Borobudur. Saya menemukannya saat mencari penginapan murah di sekitar Candi Borobudur Magelang.

Desa Bahasa Borobudur adalah tempat wisata baru di Borobudur dengan konsep wisata edukasi. Selain tempat kursus bahasa Inggris, Desa Bahasa juga punya spot-spot instagramable seperti: Taman Kelinci, Angklung, Rumah Hobit dll.




Di satu area dengan Desa Bahasa Borobudur ini, ada Homestay Halal. Nah, di tempat inilah saya menginap selama 2 malam. Desa Bahasa Borobudur & Homestay Halal berjarak sekitar 5 km dari Candi Borobudur (sekitar 15 menit dengan kendaraan pribadi). Lokasinya dikelilingi perbukitan dengan pohon-pohon yang rindang dan udara yang sejuk. Benar-benar tempat yang tepat untuk beristirahat dan liburan.

Ada beberapa tipe kamar yang bisa dipilih pengunjung, mulai dari Deluxe Room, Family Room sampai Dormitory Room. Karena saya ke Magelang sebagai solo backpacker, maka saya memilih Dormitory Room sebagai tempat beristirahat. Harga per malam hanya sekitar 100 ribu/bed (saya book lewat Booking dot com) termasuk free breakfast (rasa masakannya enak banget deh...prasmanan pula alias bisa ambil sesuka hati hehe).

Bonus lain menginap di Homestay Halal ini adalah kamu bisa ikut menikmati Pertunjukan Angklung gratis setiap hari setiap jam 15.00. Hohoho seru kan?

Tuesday, December 03, 2019

Homy Backpackers Homestay Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia yang tak pernah sepi dikunjungi para turis, baik dari lokal maupun manca negara. Pesona budaya dan alam Yogyakarta memang bisa membius siapa saja untuk selalu kembali ke kota ini. Ditambah lagi keramahan penduduk setempat dan berbagai kuliner lezat siap memanjakan lidah.

Untuk urusan penginapan, tak perlu kuatir! Banyak homestay terjangkau yang bisa dipilih sebagai tempat menginap selama di Yogyakarta.




Saya menginap di Homy Backpackers Homestay saat saya melakukan solo trip ke kota ini. Letak homestay ini cukup strategis menurut saya, dekat dengan Stasiun Tugu Yogyakarta dan Malioboro. Harga per malam untuk Single Fan Room-pun sangat terjangkau, hanya sekitar 60 ribu/malam (saya book lewat Agoda).

Fasilitas homestay cukup lumayan juga. Ada free Wi-Fi all room, free body soap and shampoo, room saya dilengkapi kipas angin dan selimut, ada dapurnya juga dan...ini nih yang bikin saya betah menginap disini...seluruh ruangannya sangat artistik.

Saturday, November 30, 2019

SO! Boutique Hostel -- RedDoorz Hostel near Malang Train Station 2

Salah satu ciri backpacker adalah mereka suka mencari penginapan murah (tapi ya ga 'murahan' bangetlah...) yang dekat dengan moda transportasi utama di kota yang mereka singgahi. Bukan karena backpacker ga punya duit buat nginep di hotel berbintang sih, tapi lebih dikarenakan para backpacker punya tujuan yang luasss banget, so mereka perlu menghemat duit buat melanglang-buana ke kota-kota bahkan negara-negara lain. Jadi, kenyamanan tidur di kasur nan empuk dengan wangi aroma terapi kadang tak pernah masuk di list seorang backpacker. Yang penting punya tempat buat tidur aja udah bikin mereka hepi hehe. Lagian ya, backpacker pasti ga akan betah 'menikmati' hotel saat traveling. Biasanya mereka ngluyur dari pagi sampai malam tanpa kakinya pegel! Karenanya, Guesthouse atau Hostel menjadi pilihan cerdas bagi para backpacker.




Ada banyak Guesthouse and Hostel untuk backpacker di Kota Malang. Salah satunya ini nih, SO! Boutique Hostel. Hostel ini termasuk kedalam jaringan RedDoorz, layanan penyedia penginapan murah dengan fasilitas yang ga murahan.

Saya menginap di hostel ini setelah memesannya melalui Agoda. Harga per malam untuk tipe dormitory hanya sekitar 79 ribu. Harga segitu sudah termasuk handuk dan toiletries lho guys (sikat dan pasta gigi). Body soap dan shampoo tersedia di semua shower room. Free Wi-Fi all room. Juga, personal locker untuk menyimpan barang-barang berharga kita.

Lokasinya dekat dengan Stasiun Malang Kota Baru. Hanya sekitar 15 menit jalan kaki. Itulah alasan utama kenapa saya memilih hostel ini. Bangunan hostel terbilang masih baru. Ruangannya juga bersih dan bed-nya cukup lega. Pria dan Wanita dipisah, jadi ga perlu kuatir hoho. Oh ya, SO! Boutique Hostel ini menempati lantai 2. Lantai dasarnya dipakai oleh Fugu Vosco Coffee. Wah, bisa nginep murah sambil ngopi nih!

Friday, November 29, 2019

Free Shower Room in Taoyuan International Airport Taiwan

Bagi seorang backpacker, berhemat pengeluaran selama nge-trip itu wajib hukumnya! Yekan?

Buat kalian yang punya planning backpack-an ke Taiwan dan mendarat di Taoyuan International Airport, kalian bisa memanfaatkan free shower room di bandara ini untuk mandi dan dandan setelah penerbangan dan sebelum nge-trip tentunya.

Meskipun gratis, shower room di Bandara Taoyuan sangat nyaman dan lengkap. Dilengkapi dengan hot and cold water, free body soap and shampoo, space untuk meletakkan barang-barang kita, hair dryer, charging station dan cermin.




Lantainya bersih dan wangi. Ada petugas yang membersihkan ruangan setelah ada pengunjung yang memakai fasilitasnya.

Lokasi free shower room berada setelah pemeriksaan imigrasi. Untuk info lengkapnya, kunjungi: https://www.taoyuan-airport.com/english/store3_detail/Shower

Happy traveling in Taiwan...

Sunday, November 24, 2019

Itinerary Taiwan 10 Days --- Autumn

Halo teman-teman backpacker...

Saya baru kembali dari perjalanan solo saya ke Taiwan beberapa hari lalu. Saya mendapatkan visa ROC (Taiwan) 'free biaya' dengan memanfaatkan visa waiver Jepang yg saya punya (saya sudah 2 kali ke Jepang sebelumnya).


Nah, disini saya ingin berbagi itinerary selama 10 hari perjalanan solo saya di Taiwan (efektif 9 hari di Taiwan). Berangkatnya saya transit 11 jam di Singapore, jadi di itinerary ini juga merekam jejak-jejak saya disana.

Day 1: Singapore
1. Little India
2. Jewel

Day 2: Taipei
1. Qingtiangang Grassland
2. Ximending

Day 3: Taroko Gorge National Park
1. Qixingtan Beach
2. Swallow Grotto Yanzikou Trail
3. Zhuilu Suspension Bridge
4. Changchun (Eternal Spring) Shrine

Day 4: Taipei
1. Yehliu Geopark
2. Yin Yang Sea
3. Golden Waterfall
4. Jiufen Old Street
5. Shifen Waterfall
6. Shifen Old Street

Day 5: Taipei
1. Huashan 1914 Creative Park
2. Chiang Kai-Shek Memorial Hall
3. Presidential Office Building
4. Ximen Walker

Day 6: Taipei
1. Xiangshan (Elephant Mountain)
2. Lengshuikeng

Day 7: Chiayi
1. Fenchihu
2. Alishan Forest Recreation Area

Day 8: Taichung
(Karena bertemu dng Hari Minggu, saya sempatkan beribadah di IFGF Taichung. Gereja ini punya jam ibadah berbahasa Indonesia jam 14.00 siang. Lokasinya dekat dng Feng Chia University dan Feng Chia Night Market)
1. Feng Chia Night Market

Day 9: Taichung
1. Qingjing Farm

Day 10: Taichung
1. Rainbow Village
- Back to Indonesia...


Wednesday, August 07, 2019

Famous Festivals in Indonesia You Must Attend (Part 1)

These are 5 famous festivals in Indonesia you must attend : Gandrung Sewu Banyuwangi, Vesak Lantern Borobudur, Yadnya Kasada Bromo, Jember Fashion Carnaval, Grebeg Suro Ponorogo.




Sunday, June 23, 2019

Itinerary Banyuwangi 3 Days - Blue Fire, Beaches, Forest, Savanna, Waterfall, Food!

I went to Banyuwangi as a solo traveler and this is my itinerary for 3 days. Feel free to use it to explore Banyuwangi for yourself.



Wednesday, May 29, 2019

Memacu Adrenalin di Pantai Timang Jogjakarta

Ke Pantai Timang pake Motor Matic? BISA! Saya lady solo traveler yang nanjak ke Pantai Timang dengan Motor Matic :).

Jalanannya offroad. Dan memang sengaja dibiarkan begitu (mungkin) untuk mendatangkan pundi-pundi uang bagi sebagian orang disana. Ya, dengan kondisi jalanan yang menanjak dan berbatu-batu terjal, pastilah pengunjung (yang tak punya nyali sebesar saya hahaha) wajib mengorek kocek lebih dalam untuk mencapai pantainya.

Di gapura depan menuju Pantai Timang, saya dicegat beberapa pria yang menawarkan jasa Ojek & Jeep untuk menuju pantai ini. Tapi karena harga Ojek & Jeep yang ditawarkan terlalu mahal untuk backpacker seperti saya, akhirnya saya tetep nekad memacu Motor Matic yang saya sewa dari Jogja sampai ke Pantai Timang (hahaha...sebenarnya emang dari awal udah niatnya motoran aja sampai pantai).

Setelah beberapa saat motoran, ketemulah saya dengan jalanan offroad...berbatu-batu terjal dan menanjak. Seorang tukang Ojek mengejar saya sampai disini sambil mengumbar kata-kata manis, "Ayo mbak, saya antar sampai pantai...ga bakal kuat Motor Matic-nya sampai ke atas".

"Ah hellow...anda tak tahu sedang berhadapan dengan siapa, sir!", gerutu saya dalam hati. Nyali saya jadi agak menciut juga sih saat mendengarkan kata-kata tukang Ojek itu ditambah Motor Matic saya yang agak ngadat di tengah jalan dan hanya rodanya saja yang berputar. Oh no, masa sih nyerah gitu aja? Tengsin kan?!!

Huh, akhirnya saya berkata-kata agak kesal (baca: mengusir hihihi) sama si tukang Ojek yang terus mengoceh kesana-kemari berusaha untuk menggagalkan usaha saya nanjak ke Pantai Timang dengan Motor Matic. Dan...jrenggg...akhirnya motor saya berhasil melewati satu lubang dan mulai merangkak naik. Begitu melihat saya tak menggubrisnya, si tukang Ojek akhirnya pergi menjauhi saya *sudahlah pak, makhluk yang ada di depan anda sekarang ini punya Gen X Super, jadi tak perlu dianggap sebagai 'wanita' terlalu berlebihan begitu wkwkwk.

Dengan motor yang kondisinya prima dan skill mengemudi yang OK, Pantai Timang akhirnya bisa saya taklukkan dengan MOTOR MATIC!




Oh yah, begitu sampai di pantainya...saya sudah tidak berminat lagi naik Gondola ataupun nyebrang pake Jembatan ke Pulau Watu Panjangnya. Saya cuma ngliatin dari batu karang saja karena saya merasa itu bukan lagi tantangan yang tepat buat saya hahaha. Itu cuma mainan anak-anak hepi yayaya (peace). Adrenalin saya sudah keluar begitu dahsyat saat menanjak dengan Motor Matic sampai ke pantai ini (dan juga kembalinya).

Pantai Timang sendiri rasanya terlalu 'mahal' untuk backpacker seperti saya. Biaya naik Gondola Rp. 150.000. Biaya naik Jembatan Rp. 100.000. Belum lagi biaya Ojek/Jeep. Trus ya, pantai ini juga komersiil cuy. Hampir semua spot foto berbayar, antara Rp. 5.000 - Rp. 30.000. OMG, kalo saya mah ogah disuruh bayar lebih banyak lagi. Saya hanya mengeluarkan uang untuk bayar tiket masuk Rp. 5.000 dan biaya parkir motor Rp. 5.000 (seharusnya ini tidak perlu bayar, saya ketipu kayaknya).

Saat saya sampai lagi di bawah, beberapa tukang Ojek dan pemuda yang tadi melihat saya naik ke Pantai Timang dengan Motor Matic, tak lagi berteriak-teriak menawarkan jasanya. Ahai, mungkin dalam hati mereka mulai berdoa semoga ga ada lagi pengunjung bernyali seperti saya yang bisa bikin ladang duit mereka menyusut wkwkwk.

Wednesday, May 22, 2019

Light of Peace 2019 (Vesak Day) - Borobudur, 18 May 2019

Sudah lama sekali saya pengen ikutan nerbangin lampion saat Hari Waisak di Borobudur. Event ini masuk ke dalam salah satu 'A must to do list' di hidup saya. Meskipun saya bukan umat Budha, tapi saya tetap antusias untuk mengikuti acaranya.

Prosesi penerbangan lampion di Borobudur pun dikemas bukan hanya untuk umat Budha tetapi juga untuk umum. Karena itu, ketika saya mempunyai kesempatan untuk melakukannya, saya langsung mengemas ransel menuju Borobudur Magelang.




Tiket untuk penerbangan lampion bisa dibeli on the spot di Candi Mendut & Candi Borobudur seharga Rp. 100.000. Harus cepat-cepat saat hunting tiket ya, karena peserta penerbangan lampion di Borobudur selalu meningkat dari tahun ke tahun. Saya sendiri membeli tiket untuk penerbangan lampion di Candi Mendut sekitar jam 11 pagi agar tak kehabisan.

Di tahun 2019 ini, ada sekitar 5000 lampion yang diterbangkan di Borobudur. Penerbangan lampion dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 20:00 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 22:00 WIB.

Saya mengikuti prosesi penerbangan lampion di sesi kedua dan beruntung sekali karena di sesi kedua ini seluruh peserta diberi kesempatan untuk menerbangkan lampion sebanyak dua kali! *Bonus euy!!

Oh ya, karena ini adalah rangkaian perayaan Hari Raya Waisak, peserta juga dihimbau untuk memakai pakaian yang sopan dan *kalau bisa* berwarna putih seperti dress code yang dipakai oleh umat Budha yang merayakan Waisak disana.


Sunday, May 12, 2019

Inspirasi Dak Rumah Minimalis dengan 4 Fungsi

Tonton videonya sebelum renovasi rumah. Siapa tahu terinspirasi untuk membuat dak rumah minimalis multifungsi seperti berikut ini...





Wednesday, May 01, 2019

Nyobain River Tubing di Ledok Amprong (Medium)...Seru, Menegangkan & Bikin NAGIHH!

Seminggu terakhir ini, dunia lagi demam Avengers: Endgame. Nah, berhubung saya bukan penggemar berat movie dan ga nonton film yang lagi happening ini, baiklah saya cerita tentang petualangan saya di Ledok Amprong saja hahaha.

Saya sudah naksir pengen river tubingan disini sejak beberapa tahun lalu dan akhirnya niat saya terlaksana juga hari Sabtu lalu, yay! Sabtu itu selesai acara ketemuan dengan teman saya di Pertapaan Gunung Karmel, saya mengarahkan motor matic saya ke Ledok Amprong. Saya hanya mengikuti petunjuk yang ada di Google Maps.




Perjalanan ke Ledok Amprong sungguh membuat saya takjub. Pemandangan alam yang disuguhkan Desa Gubukklakah, Kec. Poncokusumo ini memang indah. Hampir seluruh kiri dan kanan jalan dipenuhi tumbuh-tumbuhan hijau, ada kebun Apel yang sedang berbunga, pohon kelapa dan juga hutan pinus. Mendekati Ledok Amprong, jalanan yang semula beraspal berubah menjadi berbatu-batu. Nah, ini yang agak sulit. Jalanan berbatu-batunya agak ekstrim, naik turun bukit. Motor matic yang saya kendarai beberapa kali terguncang-guncang dan hampir tergelincir karena nubruk bebatuan.

Sampai di Ledok Amprong sudah hampir pukul 14:00 WIB. Keadaan sudah sepi dan mereka hampir berkemas-kemas tutup. Tapi demi seorang Angelina Kusuma (ceileh), mereka tetap melayani saya untuk menikmati aliran sungai Amprong yang kesohor itu hahaha.

Saya dikawal oleh 3 bodyguards (alah!). Jadi ya, sore itu saya berasa lagi private river tubing di Ledok Amprong. 3 crew yang menyertai saya berperan sebagai penjaga depan, penjaga belakang dan tukang foto (hihihi istimewa sekali pelayanannya untuk saya yang keren ini #plak).

Saya memilih river tubing dengan jarak Medium karena waktu. Jarak Medium biayanya Rp. 70.000/orang dan menempuh jarak sekitar 1,2 km.

Seruuu sekali river tubingnya...arus deras yang ada dibawah ban saya seakan membuat saya makin bersemangat. Ditambah lagi ketiga crew yang menyertai saya sore itu begitu sigap mengarahkan ban saya agar bisa mengikuti aliran arus sungai yang menantang.

Arrgghhh, lain kali kudu nyoba river tubing lagi yang jarak Long nih!

Rincian harga river tubing di Ledok Amprong :
- Jarak Short (800 m) = Rp. 50.000/orang (teh panas)
- Jarak Medium (1,2 km) = Rp. 70.000/orang (soft drink + snack)
- Jarak Long (2,5 km) = Rp. 120.000/orang (soft drink + snack + makan)

Harga diatas all in include peralatan tubing, life jacket, helm, crew yang mengawal selama river tubing berlangsung dan dokumentasi (dengan menggunakan HP/kamera pribadi peserta).

Ah ya, saat saya river tubingan disini...ketemu deh dengan beberapa bidadari yang lagi mandi. Ahai, kalian para cowok-cowok pasti jadi ga sabar buat kesini, yekan? *Lihat aja detail video saya, itu kurekam juga para bidadari yang lagi mandinya hihihi.

Salam backpack-adventure!

Friday, April 12, 2019

Resep Masakan: Sayur Lodeh Tanpa Santan & Tanpa MSG

Bahan-bahan:
- Bawang Merah
- Bawang Putih
- Cabe Merah
- Cabe Rawit
- Daun Salam
- Lengkuas/Laos geprek
- Gula
- Garam
- Fibercreme
- Kacang Panjang
- Tempe
- Terong Ungu



Tuesday, April 09, 2019

Tips Menata Buku-buku di Rak Pajangan Rumah, Rp. 0 dengan Go Green

Simak tips cara menata buku-buku di rak pajangan rumah agar terlihat rapi dan cantik dengan biaya Rp. 0 dengan Go Green.




Monday, April 01, 2019

Resep Minuman: BAJIGUR...Sehat & Kaya Manfaat

Bahan-bahan:
- Santan Kelapa
- Kopi Bubuk
- Gula Merah
- Gula Pasir
- Jahe Bakar
- Daun Pandan
- Serai
- Garam



Tuesday, March 26, 2019

Saturday, March 23, 2019

Thursday, March 21, 2019

Resep Masakan: PIZZA...Ukuran Sendok, Anti Gagal! Yuk Masak Sendiri...

Bahan-bahan:
- Tepung Terigu
- Telur Ayam
- Ragi Instant
- Butter/Margarin

Toping:
- Saus BBQ/Bolognese/Saus Sambal/Saos Tomat
- Sosis
- Keju
- Mayonais




Monday, March 18, 2019

Contoh Dekorasi Tempat TV di Rumah Bersubsidi Tipe 36

Contoh dekorasi tempat TV dari sampah dan bahan-bahan yang murah. Yuk intip caranya disini...




Wednesday, March 06, 2019

Resep Masakan: Risoles Roti Tawar (American Risoles)

Bahan-bahan:
- Roti Tawar
- Telur Ayam
- Tepung Panir
- Mayonais Pedas
- Sosis Sapi
- Keju
- Merica/Lada Bubuk
- Garam



Saturday, March 02, 2019

Cantik dan Menyeramkan, Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi

WOW, itulah satu kata yang keluar dari mulut saya saat pertama kali memasuki kawasan Benteng Pendem ini. Benteng yang terletak di Kota Ngawi ini cukup luas dan terawat. Kelilingnya seluas 1.200 meter, cukup membuat tubuh berkeringat saat mengitarinya dari sudut ke sudut.

Sejak kedatangan Presiden Jokowi beberapa saat yang lalu, nampak ada beberapa bagian yang diperbarui di kawasan Benteng Pendem untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan. Saat saya kesana, sedang ada penambahan Diorama Alutsista di ruangan bagian tengah Benteng dan juga pembangunan Makan K.H. Nur Salim.

Harga tiket masuk termasuk murah. Saya berkunjung ke Benteng Pendem bersama keluarga di Hari Jumat. Per orang dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000 dan parkir mobil Rp. 3.000.

Di dalam Benteng ada beberapa Food Court yan menjual makanan dan minuman. Ruangannya menggunakan bekas ruangan Benteng yang ditata dengan model klasik dan antik. Kamu bisa membeli pakan burung juga disini untuk memberi makan burung-burung dara yang dibiarkan hidup bebas di area Benteng.

Suasana di sekitar Benteng sendiri cukup tenang dan nyaman. Banyak pohon-pohon rindang di sekeliling Benteng yang membuat udara sejuk. Banyak spot-spot cantik untuk berfoto ria disini. Namun, kamu harus berhati-hati agar tidak merusak bangunan Benteng dan mengusik beberapa kehidupan disana.

Yang saya maksud kehidupan disini yaitu, kehidupan ribuan kelelawar yang juga ada di area Benteng (ada di ruangan-ruangan bagian belakang Benteng) dan juga...eng ing eng...kehidupan dunia lain *Uhuk-uhuk-uhuk.




Yayaya, jujur saya mengatakan bahwa Benteng Pendem ini masih ada aura mistisnya. Terutama di bagian sudut-sudut Benteng yang merupakan bekas ruangan Penjara di masa lampau.

Di bagian belakang Benteng, ada beberapa tembok yang dililit oleh akar-akar pohon tua. Sekilas, tempat ini mengingatkan saya dengan Ta Prohm di Siem Reap, Cambodia. Bedanya, kalo di Ta Prohm - Angkor Wat wujudnya berupa Kuil yang dililit akar pohon tua. Kalo disini wujudnya Benteng. Nah, ada cerita menarik yang saya alami disini. Hati saya enggak damai saat keluar masuk keliling ruangan-ruangan yang terlilit akar-akar pohon besar ini. Seakan-akan ada yang memperhatikan saya tapi tak nampak oleh mata saya *Ea, pake iringan musik serem dong...

Saya mencoba merekam video kemudian memfoto diri saya dengan menggunakan self timer. Entah kenapa, self timer saya sempat ngadat. Jadi saya hanya bisa mengambil video dan foto sekali saja tanpa bisa mengulanginya *Hahaha, kebetulan kali ya.

Saat saya mengedit videopun, mendadak ada yang unik terjadi. Di menit 12:36, seperti terdengar suara seorang wanita sedang menyanyi seriosa (padahal yang terdengar diseluruh Benteng harusnya suara pria dari rekaman di ruangan Diorama Alutsista...sama sekali tak ada rekaman suara wanita loh). Ah...saya jadi galau nih...udah ah, kalian lihat videonya saja daripada saya nulis sambil tambah merinding sendirian wkwkwk.

Enjoy Benteng Pendem!

Tuesday, February 26, 2019

Resep Masakan: Ayam Kemangi...Gampang Bikinnya...

Bahan-bahan:
- Ayam Potong (rendam dalam larutan Jeruk Nipis untuk menghilangkan amis)
- Lengkuas/Laos
- Sereh
- Daun Salam
- Daun Jeruk
- Bawang Merah
- Bawang Putih
- Kemiri
- Cabai Merah (bisa ditambah Cabai Rawit jika suka pedas)
- Tomat
- Jahe
- Kunir
- Ketumbar
- Gula
- Garam



Tuesday, February 19, 2019

Resep Masakan: Ayam Goreng Lengkuas...Anti Gagal!!!

Bahan-bahan:
- Ayam Goreng
- Lengkuas/Laos
- Sereh
- Daun Salam
- Daun Jeruk
- Jeruk Nipis
- Jahe
- Kunir
- Kemiri
- Ketumbar
- Garam
- Lada/Merica Bubuk (bisa di skip/diganti Cabai jika suka pedas)



Saturday, February 16, 2019

Resep Masakan: IFUMIE...Kriuk-kriuknya Mantap!!

Bahan-bahan:
- Mie
- Telur
- Gula
- Garam
- Kaldu Jamur
- Bawang Merah
- Bawang Putih
- Saos Tiram
- Kecap Manis
- Lada/Merica Bubuk
- Kobis
- Wortel
- Buncis
- Seledri
- Daun Bawang
- Tepung Maizena



Friday, February 08, 2019

Inspirasi Canopy Carport, Tangga & Canopy Dak Jemuran Rumah Bersubsidi Tipe 36

Lagi cari inspirasi bentuk canopy carport, tangga & canopy dak jemuran untuk Rumah Bersubsidi Tipe 36? Yuk intip video berikut ini sebelum renovasi...



Wednesday, February 06, 2019

Bukit Kuneer Malang; Wisata Baru yang Lagi Hits di Lereng Gunung Arjuno

Tadaa...ini adalah perjalanan solo saya yang pertama kali di tahun 2019 sebagai 'rider' di Malang! Oh yes, akhirnya ngaspal lagi setelah setahun berlalu haha.

Saya tertarik untuk mengunjungi Bukit Kuneer ini dengan beberapa alasan. Yang pertama karena masih musim hujan. Haha iya dong, kalo musim hujan belum bisa piknik ala adventure yang ekstrim. Jadi ya cari aja tempat wisata yang ada bau-baunya adventure tapi levelnya elementary. Yang kedua karena pengaruh temen-temen pecinta fotografi yang upload foto kekinian dari tempat ini. Kayaknya sih bagus, so I decided to go there!

Saya sewa motor matic dari Malang Kota kemudian nyetir sendirian ke tempat ini. Tempatnya mudah ditemukan. Lokasinya ada di dalam Kebun Teh Wonosari Lawang. Saya hanya mengikuti petunjuk dari Google Maps dan sampailah disini... Mudah ditemukan! Hanya saja, ada beberapa ruas jalan yang sepiii. Jadi saya berasa sedang berpetualang sendirian di tengah hutan. Hanya ditemeni motor, HP dan kamera *So sweet!




Setelah sampai di Kebun Teh Lawang, harus trekking untuk sampai ke Bukit Kuneer. Tenang aja, jalur trekking-nya enggak ekstrim kok. Jalanannya berbatu-batu dan ada papan petunjuknya. Bisa sewa ojek trail dari gerbang Bukit Kuneer ke puncak (biaya sewa ojek trail-nya Rp. 50.000/sekali jalan kalo ga salah). Tapi kalo saya sih lebih suka ngojek kaki saja. Selain murah, emang tujuan saya kesini buat itu...adventure tipis-tipis yang ga perlu ekstrim hihihi.

Saya hanya perlu trekking sekitar 20 menit untuk sampai ke puncak (dan baliknya...). Ada seruas jalan yang berisi tanjakan dan turunannya menjelang puncak yang membuat beberapa pengunjung jatuh-bangun. Haha tapi kalo buat orang yang suka mendaki gunung, itu mah kecil! Saya loh berangkat dan pulangnya lewat situ sambil nge-vlog enggak goyang sama sekali *sogong dikit nyah hihihi.

Di saat weekend, banyak muda-mudi memadati Bukit Kuneer. Di dalam Bukit Kuneer sendiri ada banyak spot-spot selfie yang keren. Ada jembatan, gardu pandang, kupu-kupu, rumah-rumah mungil, etc. Di puncak juga ada food court, musholla dan toilet-nya. Nah, khusus untuk selfie dari atas jembatan, pengunjung harus bayar Rp. 5.000 lagi. Selebihnya sih gratis...

Oh ya, HTM ke Kebun Teh Wonosari kalo weekend sekitar Rp. 12.000-15.000 + parkir motor Rp. 4.000-6.000. Cukup murah kan untuk menikmati sensasi adventure level elementary di Malang? Sayangnya saat saya kesana cuaca lagi mendung menghanyutkan. Kalo cuaca lagi cerah, bisa lihat penampakan Gunung Arjuno yang agung dari Bukit Kuneer tuh. Any way, I would like to recommend this place to every travelers. Cukup nice untuk dikunjungi baik sendirian seperti saya (LDR = Lungo Dewe Rapopo), bareng keluarga ato bareng pacar *asal ga bareng mantan aja ya, ntar ada adegan njeburin mantan ke jurang lagi hahaha!

Thursday, January 31, 2019

Dulu Kumuh, Sekarang Jadi Tempat Rekreasi Kekinian di Pusat Kota Malang; Kampung Biru Arema!

Malang tak ada habisnya! Selalu ada tempat wisata baru yang perlu di explore disana. Yuk, ikuti saya berkeliling Kampung Biru Arema. Kampung ini dulunya kumuh, tapi sekarang cantik luar biasa...

Awalnya saya agak apatis saat melihat Kampung Biru Arema ini dari atas. Letaknya ada persis di seberang jalan dengan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi yang sudah lebih dulu terkenal. Kedua kawasan ini hanya dipisahkan oleh jembatan.

Tampilan Kampung Biru Arema tidak sesemarak Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Kalo Kampung Jodipan dan Kampung Tridi dilihat dari atas sudah terlihat warna-warninya, Kampung Biru ini terlihat birunya hahaha *Ya iyalah... Maksud saya, tampilan dari atas Kampung Biru Arema tidak sewarna-warni Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Terkesan agak monoton gitu, soalnya hanya didominasi oleh warna biru tua dan biru muda.




Tapi begitu saya masuk ke kawasan perkampungannya, baru saya ngeh...ternyata didalam Kampung Biru Arema punya banyak warna juga! Banyak coretan-coretan cantik di dinding-dinding rumah disana yang memberi kesan eksentrik. Tak kalah dengan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Sama sekali tak terlihat bahwa kampung ini bekas kampung kumuh *Ops!

Beneran lho...beberapa tahun lalu, kawasan kampung ini kumuh. Jauh dari terkesan bersih. Tapi sekarang, saya bisa buktikan sendiri bahwa kampung ini bersih dan cantik. Tiket masuk ke Kampung Biru Arema tergolong sangat murah. Hanya Rp. 3.000 dan kamu akan mendapatkan sebuah gantungan kunci dari kain flanel.

Keadaan di Kampung Biru Arema lebih sepi dibandingkan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Ya, bisa dimaklumi karena kedua kampung itu sudah nge-hits duluan dibandingkan Kampung Biru Arema ini. Tapi ini justru saya sukai. Karena saya tak perlu lama mengantri kalo mau foto selfie hahaha. Banyak lho spot-spot selfie yang cantik di Kampung Biru Arema. Pokoknya kalo kamu doyan selfie dan fotografi, dijamin puas cekrak-cekrek disini.

Oh ya lupa, disini kamu juga bisa belajar sejarah Arema. Apa itu Arema? Arema itu nama klub sepak bola kebanggaan Arek-arek Malang. Hampir semua lukisan tembok di rumah-rumah mereka berbau Arema ato gambar singa yang menjadi lambang utama logo Arema.

Nah, menarik bukan? Ayok explore Kampung Biru Arema!

Saturday, January 26, 2019

Resep Masakan: Steak Tempe...Enak, Ukuran Sendok, Anti Gagal!

Bahan-bahan Steak Tempe:
- Tempe
- Bawang Putih
- Ketumbar
- Tepung Terigu
- Telur Ayam
- Garam
- Kaldu Jamur
- Tepung Roti/Panir

Sayuran:
- Kentang
- Buncis
- Wortel
- Tomat

Saus:
- Saus Bolognese



Thursday, January 24, 2019

Sistem Saluran Pembuangan Air dari Dak Belakang/Rooftop di Rumah Bersubsidi Tipe 36

Sedang mencari inspirasi untuk merenovasi Rumah Bersubsidi Tipe 36 milikmu dengan menambahkan Dak atau Rooftop? Jika ya, video kali ini menunjukkan bagaimana sistem saluran pembuangan airnya bekerja. Ini penting lho...kalo sistem perpipaannya enggak diperhatikan dengan baik, bisa membuat rumah induk kebanjiran saat hujan tiba. Yuk intip tips-nya berikut ini...




Thursday, January 17, 2019

Tanah Lot-nya Malang...Pantai Bale Kambang!

Malang punya banyak sekali potensi wisata baik alam maupun buatan. Salah satu tempat wisata yang menjadi daya tarik utama wisatawan datang ke kota ini adalah Pantai Bale Kambang!

Dibandingkan pantai-pantai lainnya di Malang, pantai ini bisa dibilang paling terkenal. Jalanan menuju Pantai Bale Kambang sudah teraspal bagus dan mudah dicapai baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Pantai Bale Kambang juga dijuluki sebagai Tanah Lot-nya Malang. Ya, ada pura yang berada di tengah-tengah laut yang mirip seperti di Tanah Lot, Bali. Bedanya, pengunjung bisa mencapai pura di Pantai Bale Kambang dengan mudah karena ada jembatan putih yang menghubungkan daratan dengan Pulau Ismoyo (tempat pura berada).




Konon, sunset di pantai ini terkenal sangat indah. Sayangnya saat saya kesini bersama rekan saya, langit sedang mendung. Jadi kami tidak bisa melihat sunset. Tapi meski begitu, kami cukup puas bisa menikmati suasana Pantai Bale Kambang yang tenang dan berpasir indah ini.

Saturday, January 12, 2019

I Love B3

Kemarin sore angin puting beliung menyapa area Menang & Ringin Putih, tempat perumahanku berada.

Angin disertai hujan deras sekitar 1 jam, cukup membuatku kelabakan. Air masuk ke rumah lewat plafon dekat kulkas juga dari tangga yg memang dak atasnya kubiarkan semi terbuka.

Selesai mengatur bak2 untuk menampung air bocoran dari atap, aku duduk di balai bambu sambil ngliat keadaan di luar. Wih, kulihat canopy teras punya tetangga sebelah megap2 ketiup angin. Aku lihatin canopy terasku, aman! Hal yg sama terjadi di canopy rumah depanku...megap2 juga ketiup angin...

Selesai hujan angin, seluruh pemilik rumah di perumahan keluar satu per satu sambil bawa kain, keset dan juga alat pel. Yeah, ini hujan angin terbesar yg melanda perumahan kami selama kami tinggal disini.

Trus tak berapa lama, tersiar kabar kalo di Blok C mengalami kerusakan yg cukup parah karena angin puting beliung. 2 rumah kehilangan canopy terasnya. Yg satu, atap sengnya malah terlempar sampai depan mushola (sekitar 3 m jaraknya). Busyettt...luar biasa rupanya dampak amukan si angin sore kemarin.

Huhu aku jadi inget sesuatu....

Dulu waktu mau beli rumah ini, aku yg pilih sendiri nomor B3. 3 itu sesuai angka Tritunggal kan? Hahaha. Lagian kalo B3 dilafalkan akan jadi 'Betiga...Bertiga' = aku, mamiku dan papiku :D

Tapi waktu rumah udah jadi, nyesel juga kenapa kok pilih B3 bukan B1 ato A1 yg saat itu belum kejual. You know, rumah dipojokan itu dapat kelebihan tanah. Dan mereka yg dapat rumah paling depan itu cuma bayar kelebihan tanah 11 jt (luas tanah kelebihan sekitar 2 x 6 m). Ah, bisa nambah buat carport itu...sayang aku gak mikir sampai sini waktu itu.

Anyway, setelah ada kejadian angin puting beliung ini, aku jadi bersyukur lagi pilih rumah B3. Posisinya tepat di titik aman rupanya. Tidak terlalu ke depan juga tak terlalu ke belakang. Rumahku diapit 2 rumah dari depan dan 4 rumah dari sisi lainnya. Aman ini...

Bersyukur pula dulu punya hikmat buat renovasi rumah dng tukang langganan, gak tergoda pake tukang perumahan, meski aku harus nunggu agak lama karena tukang langganan ada proyek lain.

Tukang langgananku tahu kualitas bangunan rumah induknya. Dia tahu kalo rumah bersubsidi ya kualitasnya low. Jadi untuk bagian depan dan belakang yg di renov, kita sengaja pake bahan yg kualitas tinggi. Galvalum juga gitu. Si tukangnya langsung nyaranin pake diameter 10 cm, padahal rumah yg lain pake 5 cm. Emang cost nya beda, tapi bersyukur karena aku ambil yg 10 cm. Kokoh banget hasilnya. Kemarin aku lihat sendiri dampaknya. Saat yg lain bergetar kena angin, punyaku keep setrongggg bro...

Satu lagi...rumahku gak langsung bersinggungan dengan got dan sungai di depan perumahan. Aman. Kemarin kulihat air di sungai depan perumahan sudah hampir meluap ke jalan. Wah, yg di depan sendiri udah ketir2 kalo sungainya meluap tuh...

Hoff, thanks Daddy Je...you have saved me many times from the wrong choices. Haha penyakit manusia, kita selalu baru tahu alasan sebenarnya setelah ada kejadian yg kurang baik. I love B3! *Haha ra sido protes kenopo entuk e omah iki. Semua yg kuterima itu tepat dan pas. Gak kurang, gak lebih.

Friday, January 11, 2019

Selfie GENIT di Magetan Yuk...Taman Wisata GENi langIT!

Aha, apakah kamu sedang mencari pasangan hidup...eh...tempat wisata untuk akhir pekan ini? Nih, saya kasih rujukan!

Namanya GENIT.

Serius, namanya GENIT. GENi langIT...hehehe hayo mikir apaan waktu denger kata GENIT tadi?

Lokasinya ada di Poncol Magetan. Akses jalannya tergolong mudah dijangkau karena sudah teraspal baik. Tapi tetep kudu hati-hati ya gaes...soalnya jalanan menuju GENIT ini banyak tanjakan cintanya hahaha. Eh, tanjakan beneran ding...soalnya memang ada di lereng Gunung Lawu.

Didalamnya ada apa aja? Tonton videonya sampai habis #Eaa




Konsep GENIT ini adalah taman wisata. Jadi sudah bisa ditebak dong isinya apa saja? Yak, spot-spot selfie yang cantik, tempat makan sekaligus ajang menguji adrenalin seperti ber-ATV ria.

Tiket masuknya cukup terjangkau kok. Hanya Rp. 5.000/orang dan biaya parkir Mobil Rp. 10.000. Tapi, ada beberapa spot selfie yang berbayar di dalam GENIT, contohnya Spot Sakura + Kimono, Spot Perahu, Spot Sepeda dan Spot Ayunan.

Ada juga spot-spot selfie gratis yang bisa kamu pakai untuk eksis di Sosmed seperti Hammock, Rumah Pohon, replika Eiffel, Kupu-kupu, dll.

Udaranya sejuk karena ada di lereng Gunung Lawu, membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung bahkan saat weekdays sekalipun. Banyak bunga-bunga yang ditanam di sekitar pohon-pohon pinus yang menambah keasrian tempat ini.

OK gaes tunggu apalagi? Yuk berselfie GENIT di Magetan! Chizzz!!
 

Wednesday, January 09, 2019

Mempercantik Teras Rumah Bersubsidi Tipe 36 dengan Tanaman

Emang kudu sabar jika berniat merenovasi rumah. Hampir setiap inchi dari tiap bagian rumah, perlu biaya yang tak sedikit.

Nah, berikut ini adalah tips untuk kamu yang ingin memperindah tampilan teras rumah dengan tanaman...



Travel Changes Me

Travel changes me. Yes, that's right!

1. Agama

Semakin sering traveling, aku makin ngerti bahwa atribut keagamaan itu tak perlu ditunjukin ke orang lain. Aku pernah ngetrip dengan orang beragama macem2. Mulai dari Islam, Hindu, Budha, Katolik, Sinto, Konghuchu, bahkan atheis...

Semua sama saat di jalan. Mereka yg sering ngetrip, biasanya lebih toleran. Kita bisa kok menghargai perbedaan keyakinan tanpa terseret arus *lupa akan prinsip agamanya sendiri.

Semakin sering ngetrip, aku makin sadar bahwa yg dibutuhkan orang lain dariku adalah teladan dan sikap yg mencerminkan bahwa Tuhan hidup didalamku. Bukan seberapa banyak ayat2 Alkitab yg bisa kukutip untuk mereka.

Semua atribut keagamawianku kulucuti karena hal ini. Bukan berarti bahwa aku tak beragama lagi ato luntur rohaninya. Tapi aku sadar bahwa semakin aku terlihat 'rohani', akan ada banyak orang yg lari daripadaku. Postingan di sosmed pun jadi lebih general. Ngapain sih terlalu sering forward segala sesuatu yg agamawi, kalo orang lain ngliatnya kelakuanmu gak klop dengan itu. Bisa jadi batu sandungan pada akhirnya...

Tugas kita di bumi jadi teladan yg baik dan hidup seturut kehendak Tuhan. Menobatkan manusia itu karya Roh Kudus, bukan usaha manusia. Hooh to?

Sedih kadang kalo denger orang nyinyir. Katanya, ngapain kamu traveling jauh2? Visi misi rohaninya apa?

Ah hello...apa semua hal harus disetir kearah rohani terus? Makan itu Alkitab dan gereja kalo dengan begitu bisa bikin kamu masuk surga.

Aku sih traveling tak harus melulu punya muatan rohani. Santai aja...traveling tidak melanggar firman Tuhan kok. Justru kadang di jalan, aku nemu orang bukan Kristen yg hidupnya lebih seturut Kristus daripada mereka yg seminggu 5 kali nyanyi Haleluya di gereja. Piye jal? Kalo udah gini apa stabdar kerohanian seseorang diukur dari seberapa sering ke gereja? It's not like that! That's why, travel changes me!

2. Jabatan

Jauh sebelum hari ini, aku termasuk orang yg kaku dalam hal pekerjaan. Sesuai paradigma orang Indonesia pada umumnya, seseorang yg bekerja itu kudu punya kantor, jabatan dan gaji tetap.

Hahaha sekarang prinsipku, pengen kerja ya kerja. Gak pengen kerja ya ngetrip. Whatever, yg penting kamu bisa mandiri, kerjaanmu model apa ya terserah. Mau kerja 5 hari di kantor OK, mau kerja sehari seminggu juga OK. Jabatan, kantor, gaji bulanan udah gak perting lagi...Yg penting bisa menikmati dan bertanggung jawab terhadap pilihan hidup hihihi.

Dulu sih malu bilang kerjaanku freelancer, yg artinya pekerja serabutan. Ah sekarang mah enjoy aja. Biar freelancer kan yg penting bisa traveling tiap saat, bisa menikmati rumah 24 jam sehari, bisa masak makanan sepuasnya, bisa beli kendaraan dan tempat tinggal pribadi.

Whatever dengan pemikiran orang lain. Gue gak makan jabatan, gelar akademik, kantor dan gaji bulanan kok! Once again, travel changes me!

3. Lifestyle

Sekarang kalo aku pengen beli sesuatu, aku mikir 10 kali. Prinsipku, aku beli barang harus bermanfaat. Kalo gak ada manfaatnya, jangan dibeli. Jangan beli juga karena merk, buat apa?

Aku punya tempat tinggal dan kendaraanpun bisa menghasilkan uang kembali dengan itu! Mungkin orang lain bingung, bagaimana caranya menghasilkan uang dengan tempat tinggal dan kendaraan? Ah, tapi itu mudah buatku :)

Uang yg kubelanjakan = uang yg kuhasilkan kembali dengannya. Jadi apa yg sudah kubeli, yg ada ditanganku, itu kupakai untuk menghasilkan uang lagi. Begitulah cara hidupku...bukan 'gaya' yg nyetir hidupku, tapi aku yg nyetir 'gaya'. Lifestyle yg nurut gerakanku...

4. Cinta

Masih galau mulu mikirin siapa jodohmu? Itu tandanya ngetripmu kurang jauh hahaha. Travel changes me much in this case. About love...

Makin kesini kadang aku heran, aku santai tentang kapan nikah, yg ribut adalah orang2 disekelilingku. Sampai gak habis pikir gitu, kenapa orang 'gak gue dimintai tolong nyari jodoh'...pada bingung nyariin pasangan buat gue? Padahal kalo aku mau, sekarang say 'Yes I do' aja yg ngantri banyak :D

Masalahnya emang, aku yg gak mau buru2 nikah sebelum aku beneran 'klik' dengan siapa yg akan hidup bersamaku seumur hidupku. Kalopun aku gak nemu yg bikin aku mantap menuju kesana, I think being single forever is my right too :D

Aku punya beberapa nama yg saat ini sedang kudoakan. Tapi ya tetep nyantai aja tuh, enggak yg trus kelimpungan panik ato galau karena tiap detik cuma mikirin jodoh dan nikah. Yeaa, bisa jadi jodohku salah satu diantara yg sedang kudoakan ato orang lain ato mungkin juga malah gak perlu pasangan haha!

Aku punya visi misi sendiri untuk pernikahan. Yg jelas aku menikah bukan karena umur, bukan karena kesepian, juga bukan karena harta. Aku perlu seseorang yg juga santai dan menikmati hidupnya seperti aku. Tanpa itu, I can not love him. Dan 'bagian' ini, cuma aku dan Tuhan yg bisa menerjemahkannya. Orang lain gak akan bisa...

Tuesday, January 08, 2019

Monday, January 07, 2019

Ekstrim! Ekspedisi Gunung Cumbri Lewat JALUR DEPAN...Khusus Pelaku Spiritual & Pecinta Alam

Puncak, bukan semata tujuan pendaki. Tapi menaklukkan tantangan di sepanjang jalan ke puncak, itu lebih utama bagi mereka yang sudah akrab dengan alam liar.

Ini Gunung Cumbri. Aku pernah sampai ke puncaknya beberapa tahun lalu. Nah, hari ini sampai pulalah aku di puncaknya tapi lewat rute yang lain *gara-gara yang nyetir salah baca petunjuk arah hahaha!

Banyak jalan menuju Roma. Banyak rute pula menuju Cumbri. Hari ini aku muncak ke Cumbri via 'Jalur Depan'. Rute ini resmi dibuka untuk umum tahun 2016. Rutenya lebih menantang daripada rute yang pernah kucoba pertama kali.

Awalnya kami berencana mengejar sunrise. Berangkat dari rumah sekitar jam 4 pagi. Di perjalanan mendadak gerimis. Ah, sudahlah...jadinya kami jalan santai menuju puncak karena sudah pasti tak akan bisa lihat sunrise kalo gerimis.

Ketika sampai di Basecamp 'Jalur Depan', aku agak 'gimana' gitu waktu baca tulisan bahwa rute ini adalah rute 'Spiritual'. Ah, apa pula ini? Mendadak agak parno begitu baca tulisan 'Spiritual'. Bisa dibayangin deh ya, jalannya pasti gak akan mudah karena ini rute untuk 'kepentingan khusus' hahaha.

Benar saja, dari Basecamp - Pos 3, dalam keadaan gelap, jalanan sudah terasa nanjak terus. Aku sempat terkecoh dengan suara radio dari sebuah rumah penduduk yang kukira suara orang bercakap-cakap *hus, jangan mikir yang horror!

Dari Pos 3 ke Pos 4, jalanan gak cuma nanjak tapi juga berangin kencang dan hujan turun. Huaaa, untung deh aku bawa jaket hiking yang semi waterproof. Jadi bisa menangkal sedikit dingin yang menyeruak. Sempet berhenti lama di bawah tulisan 'Cumbri NKRI' gara-gara angin dan hujannya menggila.




Jalanan menjelang puncak keren! Sedikit ekstrim karena melewati batu-batu padas yang luar biasa gede plus curam. Haha kudu ekstra hati-hati disini.

Dan, sampailah kami di puncak! Untungnya pas di puncak hujan dan angin reda. Jadi kami bisa ambil foto dan video sebanyak-banyaknya meski cuaca tetap mendung.

Ah, Cumbri...I like you! Buat kamu para pecinta alam dan pelaku spiritual (eh), silahkan coba rute 'Jalur Depan' ini. Dijamin puas karena tantangannya lebih banyak!

Wednesday, January 02, 2019

Tips Mengisi dan Menata Furniture Rumah Bersubsidi Tipe 36

Rumah Induk berukuran 5,5 x 6 m yang terdiri dari:
- Ruang Tamu, Ruang Kerja sekaligus berfungsi sebagai Ruang Keluarga
- Kamar Tidur 1
- Kamar Tidur 2
bisa diisi dan ditata dengan furniture sedemikian rupa sehingga tetap terlihat luas dan lega. Yuk simak tips-nya berikut ini.



Tuesday, January 01, 2019

Turun Berat Badan Cepat & Sehat? Cobain Resep Oatmeal Mango!

Bahan-bahan:
- Oatmeal Instant (rasa Original)
- Susu Fermentasi (rasa Original)
- Buah Mangga
- Keju
- Susu Kental Manis (rasa Vanilla)