1. Timlo Sastro 1
Pernah denger group parodi Timlo di TV? Iyap, mereka menunjukkan kota asal mereka, yaitu Solo! Timlo merupakan salah satu makanan khas Solo yg tak boleh dilewatkan. Bentuknya berupa sup berisi sosis Solo, telur dan ati ampela.
Pertama-tama saya menapakkan kaki di Pasar Gede Solo. Berhubung Timlo Sastro yg melegenda letaknya sudah tak disana lagi, maka saya berjalan kaki dari Pasar Gede ke lokasi Timlo Sastro 1 yg baru di Jl. Abdul Muis. Enggak jauh sih, sekitar 15 menit saja jalan kaki. Itung-itung olahraga, yekan?
Saya memesan Timlo Komplit seharga Rp. 22.000. Pengunjung jg bisa memesan Timlo dng isian yg lebih khusus, seperti Telur saja atau Ati Ampela. Harganya lebih murah pula kalo selain Timlo Komplit...
2. Mie Pinangsia
Dari Timlo Sastro 1, saya kembali berjalan kaki ke Pasar Gede. Selanjutnya saya menuju Mie Pinangsia yg berlokasi di bangunan sebelah Utara Pasar Besar.
As note, ini makanan non halal ya. Di salah satu sudut warung sudah ada tulisan besar-besar, "Non Halal", jadi yg ga bisa makan babi jangan nekad haha.
Disini saya memesan semangkuk Mie Kuah seharga Rp. 18.000. Wah, rasanya mantap. Mienya kenyal, kuahnya gurih, taburan daging babinya lezat. Cuma kalo mau makan disini kudu sabar. Yg ngantri pesan banyakkk.
3. Gempol Pleret Bu Wiji
Setelah menyelesaikan semangkuk mie kuah, saya bergerak ke gedung Pasar Gede bagian Selatan. Dari pintu masuk, setelah deretan kios buah...disanalah saya mencari minum haha.
Saya memesan semangkuk Gempol Pleret dilapaknya Bu Wiji. Harganya murah, cuma Rp. 8.000. Rasanya legit dicampur gurih dari pleretnya. Tekstur gempolnya jg kenyal dan padat. So yummy...
Jadi total saya menghabiskan Rp. 48.000 saja di sesi perburuan kuliner khas Solo kali kedua ini. Kenyangnya dapat, hepinya dapat, ringan dikantong pula. See you again and enjoy Solo.