Saturday, August 02, 2008

Drive Your Life, Not Just Riding

Oleh : Angelina Kusuma

Bagi penggemar berat otomotif terutama yang suka melakukan eksperimen pada bagian-bagian mobilnya secara ekstrim, reality show eksklusif berdurasi 30 menit disebuah stasiun swasta Indonesia ini pasti menjadi sebuah tayangan yang layak ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya. Pimp my ride adalah sebuah tayangan televisi yang setiap episodenya menampilkan sebuah mobil tua dengan kondisi sangat buruk hampir disemua bagiannya, kemudian diperbaiki dan didandani menjadi sebuah mobil laik pakai, mewah, dengan pernak-pernik high tech diinterior baik dalam maupun luarnya.

Lepas dari pengucapan kata-kata tak pantas yang selalu menyertai setiap episodenya - penayangan di stasiun televisi Indonesia sudah mengalami proses sensor, acara ini mampu membuat saya duduk untuk menikmatinya dari awal sampai akhir dan selalu tertarik untuk menunggu setiap kejutan baru dari mobil-mobil yang berhasil diperbaiki dan didandani oleh tim Pimp my ride.

Terlihat perbedaan nyata pada tingkah laku dari para pemilik mobil sebelum kendaraannya diperbaiki dan didandani oleh tim Primp my ride dan sesudah mereka mendapati mobilnya menjadi 'barang baru'. Ketika mobil mereka masih dalam keadaan tua dan buruk, tentu saja tidak ada yang spesial dari tingkah laku mereka. Tetapi begitu mobil tua dan buruk tersebut keluar dari bengkel Pimp my ride, kegembiraan sebagai pemilik mobil 'baru' nan mewah dan high tech, memberikan kebanggan tersendiri bagi pemiliknya ketika mengendarai mobil yang telah sukses dipermak luar dalam itu dijalanan.

Sikap kita sebagai manusia didunia ini pun terkadang sama seperti para pemilik mobil yang bangga karena mempunyai mobil 'baru' selesai dipermak oleh tim Pimp my ride. Kita pasti bangga jika kita memiliki keluarga yang baik, gelar pendidikan yang panjang dibelakang nama kita, pekerjaan dengan posisi terpandang, memiliki properti mewah seperti rumah pribadi, mobil pribadi, usaha pribadi, gadget keluaran terbaru, notebook pc dengan fasilitas tercanggih, atau bahkan karena kita bisa berlibur kapan dan dimana saja. Tak jarang kita menunjukkan benda-benda mewah atau segala sesutu yang kita miliki tetapi tidak dimiliki oleh orang lain tersebut sebagai pride tersendiri dalam hidup kita. Tetapi bagaimana jika kita hanya memiliki kehidupan yang standar dan tidak mempunyai apapun yang bisa membuat dada kita membusung dihadapan orang lain. Apakah dengan demikian pride kita hilang ?

Mobil adalah benda mati. Ia tidak bisa mengendalikan kita, kecuali kita yang mengemudikannya. Berbeda dengan mobil, seekor kuda juga bisa kita jadikan sebagai alat transportasi untuk membawa kita. Bedanya dengan mobil, kuda mempunyai kehidupan sendiri yang juga bisa mengendalikan lingkungan sekitarnya. Ketika kita mengendarai seekor kuda, kita bisa dikendalikan olehnya jika kita hanya menungganginya tanpa mengarahkan kuda tersebut ke tujuan yang kita inginkan.

Kita disebut sebagai pengemudi karena kita bisa mengendalikan objek yang ada disekitar kita untuk memenuhi kebutuhan kita. Sedangkan kita disebut sebagai pengendara jika kita hanya menumpang diatas objek yang ada disekitar kita dan dikendalikan oleh mereka. Ketika kita dikendalikan oleh keadaan yang terjadi dalam hidup kita, berarti kita hanya mengendarai hidup kita tanpa bisa mengendalikannya.

Kita boleh berbangga karena segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini, tetapi jangan sampai kita dikendalikan oleh keadaan yang ada. Pimp my ride selalu membuat para pemilik mobil seolah menjadi ciptaan baru setelah proses perbaikan dan pendandanan mobil mereka selesai dilakukan. Sebenarnya, bisa juga dibilang bahwa perubahan kehidupan para pemilik mobil tua dan buruk sesudah mendapatkan mobil 'baru' tersebut dikendalikan oleh perubahan bentuk dari mobil mereka yang sukses dipermak - mungkin ini alasan kenapa tayangan ini diberi nama Pimp my ride dan bukan Pimp my drive hehehe.

Hidup adalah pilihan. Drive your life, not just riding. Hidup kita boleh mengalami banyak kegagalan sebelumnya. Tetapi masa depan kita tidak akan terus gagal jika kita bisa mengendalikan kegagalan-kegagalan tersebut menjadi batu lompatan untuk terus belajar dan maju. Masa lalu kita boleh kelam. Tetapi masa depan kita bukanlah tawanan masa lalu seumur hidup jika kita mau melakukan perubahan-perubahan kearah positif. Kita diciptakan untuk menjadi driver dari kehidupan kita, bukan sekedar rider. Pekerjaan, study, kesibukan, kenaikan harga-harga dipasaran, pasang surutnya usaha yang kita tekuni, pergolakan politik, dan keadaan-keadaan yang ada disekitar kita, seharusnya tidak mengendalikan kita. Kitalah yang harus menjadi tuan bagi semua hal diatas dan memanfaatkannya dalam kehidupan kita seutuhnya (nj@coe).

No comments: