Friday, July 08, 2016

Belajar dari Gunung



Oleh: Angelina Kusuma


Gunung, apa yang kamu pikirkan tentangnya?

Jauh sebelum hari ini, saya menganggap gunung itu hanya enak dipandang mata saja namun harus segera dijauhi karena tempat itu berbahaya. Tapi hari ini saya 'hampir' bisa berkata bahwa gunung adalah tempat bermain sekaligus salah satu sekolah/guru yang hebat di dunia.

No, I'm not a mountaineer. Level saya baru pendaki bukit, bukan gunung. Karena sebenarnya yang pantas disebut gunung harus berada di ketinggian 3.000 mdpl lebih. Sementara 'gunung' tertinggi yang pernah saya daki baru Gunung Ijen - Banyuwangi 2.443 mdpl.

1. It is not the mountain we conquer but ourselves (Edmund Hillay)

Saat mendaki gunung, kamu akan tahu siapa kamu yang sebenarnya. Inilah pelajaran pertama yang saya dapat dari mendaki gunung. Bukan gunung yang harus kita taklukan, melainkan diri kita sendiri. Kamu akan tahu kapan kamu harus beristirahat, kamu akan mengenal suara hatimu yang memberimu semangat untuk terus berjalan sampai puncak & turun dengan selamat, dan kamu juga akan mengetahui bahwa kamu termasuk penakut atau pemberani dari kegiatan ini.

2. Each fresh peak ascended teaches something (Sir Martin Convay)

Setiap gunung mempunyai karakternya sendiri-sendiri. Tidak pernah ada yang sama. Saat ingin memulai mendaki sebuah gunung, jangan pernah melihat berapa tingginya saja, karena bisa jadi kamu terbunuh di gunung setinggi 638 mdpl meski kamu pernah lolos di gunung setinggi 2.443 mdpl. Cuaca, kondisi tubuh, keadaan alam dan waktu pendakian...semua memberikan pelajaran yang berbeda kepada setiap pendaki. Semakin sering kamu mendaki gunung, kamu akan belajar bagaimana cara untuk mempersiapkan diri dan segala sesuatunya dengan baik.

3. Mountains are not Stadiums where I satisfy my ambition to achieve, they are the cathedrals where I practice my religion (Anatoli Boukreev)

Gunung mengajarkan kita untuk lebih sadar betapa kecilnya kita diantara indah ciptaan Tuhan. Kesombongan tidak berarti apa-apa di gunung, sebaliknya gunung akan mengajar kita untuk lebih bersyukur kepada Tuhan, menghargai kehidupan dan mengajar kita untuk lebih bijaksana.

4. He who climbs upon the highest mountains laughs at all tragedies, real or imaginary (Friedrich Nietzsche)

Tak ada restoran makanan cepat saji di atas gunung. Tak mungkin juga ada hotel bintang 5 disana. Gunung akan membuatmu sederhana! Makan dan minum seadanya. Tidur di tenda, merasakan dingin dan terik matahari secara langsung. Tak bisa bermanja dan bermalas-malas ria di gunung. Karena itulah, orang-orang yang suka naik gunung akan tumbuh menjadi orang yang mandiri, kuat dan bertanggung jawab dengan sendirinya.

Mendaki gunung akan membentuk karakter kita secara positif asal kita benar-benar belajar darinya. Jangan habiskan waktumu hanya untuk berdiam diri di rumah atau kerja terus di kantor dari pagi hingga malam. Today is your day and your mountain is waiting, so...get on your way!


*Ditulis sekembali dengan selamat dari Gunung Cumbri, Wonogiri

No comments: