Wednesday, May 28, 2008

Ketika 'Dia' Tidak Handsome or Beautiful

Oleh : Angelina Kusuma

...
Enjie: Dia ngasih tanda-tanda pdkt ya?
Che: Iya
Enjie: Ya usaha kenal lebih deket loh
Enjie: Sapa tau ... (jodoh maksutnya hihihi)
Che: Kalo sekedar jalan ga pa pa
Che: Tapi ... ga good looking
...


Good looking or not dalam pemilihan pasangan hidup ternyata ada pengaruhnya. Seorang teman juga mengungkapkan hal tersebut kepada saya dalam chatting singkat kami kemarin malam. Ehm, saya rasa memang benar bahwa penampilan luar mempunyai peranan khusus yang menyebabkan kita tertarik kepada seorang pria atau wanita, meskipun itu bukanlah hal yang terpenting.

Inner beauty selalu disebut sebagai hal utama yang harus kita peroleh dari pasangan hidup kita. Lihat saja apa pesan para orang tua kepada anak-anaknya ketika mereka mulai dewasa dan menginginkan mereka segera mengakhiri masa lajangnya, "Cari calon suami/istri yang baik dan pandai mengurus rumah tangga." Jarang sekali orang tua yang berpesan kepada anak-anaknya untuk mencari pasangan hidup yang cantik atau tampan terlebih dahulu daripada pasangan hidup yang baik tabiatnya. Meskipun begitu, pada kenyataannya soal penampilan luar juga tetap memegang daya tarik penting bagi setiap orang untuk akhirnya menetapkan pilihan hati melanjutkan ke jalinan relationship atau tidak.

Sewaktu mendaratkan kaki pertama kali di kampus, mata saya langsung menangkap sebuah pemandangan indah dari sosok laki-laki yang duduk persis di sebelah saya saat daftar ulang mahasiswa baru berlangsung. Dia tinggi, dia berkulit putih, dan pastinya begitu good looking terlihat di mata saya. Melihat penampilan laki-laki itu jelas saya tertarik secara visual sejak pandangan pertama. Kemudian adegan seorang gadis desa yang baru pertama kali merantau ke kota besar dengan tujuan untuk melanjutkan kuliahnya, bertemu dan berkenalan dengan seorang laki-laki tampan yang mempesonanya pun terjadi.

Kejadian setelah perkenalan di hari pertama daftar ulang mahasiswa baru itu kemudian berlanjut. Ternyata laki-laki yang saya kenal waktu itu satu jurusan dengan saya dan sekelas pula - o o, sungguh beruntung nasif saya hahaha. Tetapi kisah ala sinetron atau film romantis dari kisah pertemuan antara gadis desa dan pria idamannya di kota yang berlanjut ke jalinan relationship tidak terjadi kepada kami berdua - duh, sepertinya nyesel juga melewatkan bagian itu hihihi.

Setelah menyadari bahwa ia tidak seiman dengan saya dan mempunyai beberapa perilaku yang diantaranya tidak pernah saya ingini dari sosok pasangan hidup saya nantinya, maka kami pun tetap menjadi sahabat baik sampai hari ini tanpa ada embel-embel cinta antar pria dan wanita meskipun ia sanggup membius mata saya sejak pertama kali kami bertemu - dan kenyataannya dia memang diakui good looking oleh semua wanita di kampus jurusan saya sejak kami masuk kuliah sampai lulus, dan sampai sekarang.

Di lain kisah, pada akhirnya saya juga berkenalan dengan seorang laki-laki lain di kampus yang juga menarik perhatian saya. Kami bertemu dalam sebuah acara di persekutuan doa kampus. Ia adalah kakak kelas saya - senior jurusan. Tidak seperti laki-laki pertama yang membuat saya terpesona sejak pertama kali memandangnya, dengan laki-laki ini saya tidak begitu antusias menyambutnya pertama kali. Mungkin karena penampilannya yang sederhana, membuat saya juga biasa saja terhadapnya. Bahkan saya berulang kali lupa nama aslinya di awal perkenalan kami meskipun sudah sering bertemu dan berinteraksi - untungnya setiap kakak kelas di kampus saya dipanggil 'mas dan mbak' oleh adik-adik kelasnya, sebutan untuk kakak laki-laki dan perempuan dalam bahasa Jawa di Surabaya. Jadi meskipun lupa nama, tapi tidak pernah malu ketahuan karena kita bisa bersembunyi dibalik sapaan 'mas atau mbak' itu tadi hehehe.

Meskipun penampilan luarnya tidak mempunyai daya tarik lebih untuk mata saya, inner beauty yang dimiliki laki-laki ini lama-kelamaan bisa membuat saya tertarik. Keseringan kami berinteraksi lewat persekutuan doa kampus akhirnya membuat saya tahu bahwa ia seorang laki-laki yang takut akan Tuhan dan setia melayani pekerjaan-Nya tanpa pamrih. Saya menemukan apa yang saya cari dari sosok seorang pria yang seharusnya di dalam dirinya yang sederhana dan itulah yang membuat saya akhirnya angkat topi kepadanya.

Dari pengalaman saya di atas, membuktikan bahwa ada kaitan khusus antara penampilan luar dan penampilan dalam yang dimiliki oleh setiap orang. Keduanya tidak bisa dipisahkan sendiri-sendiri untuk membuat seseorang selamanya menarik bagi orang lain yang mengenalnya. Di dalam Firman Tuhan juga disebutkan jelas bahwa kita tidak boleh hanya tertarik pada penampilan luar seseorang karena penampilan luar bisa saja menipu.

Amsal 31:30, Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.

Apakah dengan begitu artinya kita harus memaksakan diri untuk mencintai orang yang baik dan takut akan Tuhan tetapi tidak menarik di hati kita karena penampilan luarnya ?

Akh, tidak perlu semunafik itu. Cinta tidak bisa dipaksakan atau sekedar dicoba-coba mungkin cocok atau tidak. Cinta berbicara mengenai proses memberi, menerima, dan bertumbuh bersama. Jika tidak bisa menerima seseorang yang penampilan luarnya tidak sama dengan apa yang kita inginkan, jangan paksa detik itu langsung menerimanya mentah-mentah tanpa kompromi hanya karena Firman Tuhan berkata bahwa perilaku baik melebihi penampilan luar.

Saya sering mendengar kesaksian teman-teman saya yang mendapatkan pasangan dengan penampilan luar yang jauh berbeda dengan bayangan mereka sebelumnya mengenai sosok pasangan hidup yang mereka idamkan tetapi jalinan relationship mereka bisa langgeng sampai ke jenjang pernikahan.

Kata mereka, "Ketika kamu menikahi seseorang, kamu menikahi seluruh hidupnya. Bukan sekedar wajahnya yang tampan atau cantik, atau juga harta atau hal-hal istimewa dari dirinya yang menarik bagimu. Hal yang terbaik yang akan dan harus kamu lakukan dalam pernikahanmu adalah saat kamu bisa menerima kekurangan pasanganmu and you enjoy there. Saat apa yang kamu inginkan tidak sesuai dengan apa yang kamu impikan sebelumnya, mintalah kepada Tuhan untuk membuatmu mampu melakukannya dengan tanpa paksaan. Ia akan selalu memberikan apa yang kamu butuhkan, meskipun itu kadang tidak kamu sukai."

Kita boleh mengharapkan wajah yang good looking dari calon pasangan hidup kita saat bergumul untuknya. Asalkan hal itu tidak lebih tinggi dan lebih utama dari penilaian kita terhadap perilakunya sehari-hari dan ketaatannya kepada Tuhan. Wajar saja tertarik kepada seseorang yang good looking menurut pandangan mata kita. Tetapi perlu diingat juga bahwa ketertarikan secara visual harus diuji dengan mempertimbangkan baik atau tidaknya perilaku orang tersebut dalam kesehariannya. Untuk apa mempunyai wajah yang cantik atau tampan jika perilakunya minus ? So, jangan pernah membutakan diri saat jatuh cinta sehingga membuat nurani kita tertutup hanya untuk menikmati penampilan luar seseorang saja. Keep the balancing about outer and inner behavior.



No comments: