Sunday, June 01, 2008

Dari Tuhan, oleh Tuhan, dan untuk Tuhan

Oleh : Angelina Kusuma

Akhir-akhir ini banyak hal yang membuat fokus rohani saya agak terganggu. Mulai dari pekerjaan, keluarga, pelayanan di gereja, sampai masalah pribadi, datang silih berganti membuat saya enggan memikirkan hal-hal rumit dengan kepala dingin. Terkadang, tekanan-tekanan hidup itu membuat emosi saya meledak dan tidak bisa dikontrol dengan bijaksana.

Seandainya bisa keluar dari masalah-masalah tersebut, pasti saya sudah mengakhirinya sejak hari-hari kemarin. Berada di bawah tekanan masalah duniawi benar-benar membuat saya gerah dan diambang ketidak nyamanan. Pagi tadi dalam saat teduh, sedikit demi sedikit Roh Kudus membimbing saya menuju kelepasan dan membuka kembali nafas saya yang serasa tersumbat belakangan ini.

Filipi 1:22a, Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.

Satu kalimat ini membuat saya tenang. Ia membuka mata saya untuk melihat jalan-jalan yang tidak seharusnya saya lalui dan menunjukkan beban-beban yang seharusnya tidak saya genggam erat di tangan saya. Ia mengembalikan fokus hidup saya dalam sekejab.

Apakah tujuan hidupmu hanya untuk mencari uang dan harta ?
Apakah tujuan hidupmu hanya untuk mencari popularitas dan membuatmu terkenal bagi dunia ?
Apakah tujuan hidupmu hanya untuk mencari pasangan hidup dan menikahinya ?
Apakah tujuan hidupmu hanya untuk menyelamatkan dirimu sendiri ?
Apakah tujuan hidupmu hanya untuk membahagiakan keluargamu ?
...

BUKAN !

Hidup saya adalah dari Tuhan, oleh Tuhan, dan untuk Tuhan !

Jika anda juga menjawab seperti jawaban saya di atas, berarti anda sedang berada di tujuan hidup yang benar. Hari-hari sebelumnya, saya kehilangan fokus ini. Saya mulai berjalan menjauh dari tujuan Tuhan membiarkan saya hidup di dunia. Saya mulai menggeser fokus hidup saya untuk pekerjaan saya, untuk keluarga saya, untuk popularitas saya, untuk pernikahan saya, untuk ... saya, dan untuk ... saya. Sehingga saya lupa bahwa saya hidup hanya dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia.

Tak cukup menjalani hidup di dunia ini hanya demi diri sendiri dan kepentingan yang mengandung saya dan hanya saya saja. Ia menunggu buah yang akan dihasilkan dari hidup kita. Buah-buah pertobatan, buah-buah Roh dalam karakter kita, dan juga buah-buah rohani dalam bentuk jiwa-jiwa bagi kemuliaan nama-Nya. Ia adalah tujuan hidup yang harus kita pegang. Jika kita akhirnya memperoleh uang dan harta, popularitas, pasangan hidup, keluarga yang bahagia, dll itu adalah bonus pemberian dari Tuhan untuk kita, bukan tujuan hidup yang harus kita kejar dan kita utamakan.

Hidup ini bukanlah milik kita. Semua yang kita jalani harus kita fokuskan pada tujuan mulia-Nya, bukan untuk kesenangan kita semata.



No comments: