Saturday, September 19, 2009

[Sekolah Minggu] Cara Menghemat Uang Bagi Anak-anak Terang

Oleh : Angelina Kusuma

Meski papa dan mama kita selalu memberi uang saku yang besar jumlahnya dan tak terbatas kepada kita, tapi kita juga harus tahu cara menghematnya juga lho. Kalo sejak kecil kita sudah boros, nanti kalo besar kita tidak bisa menjadi orang dewasa yang baik deh. Jadi, mari belajar menghemat uang saku mulai dari anak-anak...

1. Membayar persepuluhan

Siapa bilang persepuluhan itu hanya untuk orang dewasa? Kita anak-anak kecil juga harus membayar persepuluhan.

Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Apa itu persepuluhan?

Persepuluhan adalah persembahan yang harus kita kembalikan kepada Tuhan, karena itu adalah milik-Nya. Cara menghitungnya yaitu dengan menyisihkan jumlah total uang saku yang kita terima dibagi 10. Misalnya: papa mama kita memberikan uang saku sebulan Rp. 10.000,-. Persepuluhan berarti membagi uang Rp. 10.000,- itu dengan 10 = Rp. Rp. 1.000,-. Uang yang Rp. 1.000,- ini harus kita bawa ke kotak persembahan untuk Tuhan, sedangkan sisanya yang Rp. 9.000,- boleh kita gunakan sesuka hati.

Ingat, barang siapa membayar persepuluhan, Tuhan akan melimpahinya dengan berkat-berkat lain yang lebih besar karena Tuhan melihat ketulusan hati anak-anak-Nya yang setia terhadap perkara-perkara kecil.

2. Membeli barang yang diperlukan saja

Kita juga harus pandai-pandai memilih barang nie. Sebaiknya, beli barang-barang yang kita perlukan saja, bukan semua yang kita inginkan. Misalnya: kita pergi ke toko swalayan. Disana tersedia berbagai macam barang mulai dari keperluan sekolah hingga mainan. Kita harus pandai memilih barang. Jika yang kita perlukan adalah buku sekolah, ya belilah buku sekolah yang kita butuhkan itu bukan barang lain yang tidak perlu. Ok!

3. Menabung

Ada peribahasa yang berkata, "Hemat pangkal kaya". Uang saku yang kita punyai jangan dihabiskan semuanya, tapi mulailah belajar untuk menabungnya. Dengan menabung, kita bisa belajar bersabar, belajar mengatur keuangan, belajar disiplin, dan belajar bekerja keras. Uang saku yang kita punyai bisa kita tabung di celengan atau di bank kalo sudah punya. Dengan begitu, suatu saat kita bisa menggunakan uang tabungan tersebut untuk keperluan-keperluan yang lebih berguna di masa depan.

4. Menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai lagi

Sudah tahu istilah daur ulang kan? Di sekitar kita, pasti banyak barang-barang yang sudah tidak terpakai namun bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Misalnya: kertas-kertas dari buku sisa kita tahun lalu, bisa kita gunakan lagi untuk buku catatan, gelas-gelas bekas air mineral bisa kita pakai untuk membuat berbagai macam hiasan yang indah jika kita kreatif, kardus-kardus bekas, bisa kita manfaatkan untuk menyimpan buku-buku pelajaran, dan lain-lain. Selain menghemat pengeluaran uang, dengan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai itu bisa membantu mengurangi sampah.

5. Matikan kran air dan keperluan listrik yang tidak terpakai

TV yang tidak ditonton, AC atau kipas angin yang tidak dipakai, PS/game player yang selesai dimainkan, komputer yang selesai digunakan, lampu di kamar kosong, charger handphone yang tidak dipakai lagi, atau kran yang bak airnya sudah penuh, semua harus kita matikan. Gunakan listrik dan air seperlunya aja ya. Selain membantu papa dan mama menghemat pengeluaran uang bulanan, menggunakan listrik dan air seperlunya aja juga bisa mencegah pemanasan global di bumi (biar cuaca nggak panas terus!).

Gimana, udah siap berhemat anak-anak terang?! (nj@coe)


No comments: