Friday, July 18, 2008

Mengelola Keuangan Sederhana

Oleh : Angelina Kusuma

Uang selalu menjadi bahan pembicaraan dimana-mana. Buku-buku yang mengupas tentang pengelolaan uang laris manis dipasaran, begitu juga artikel-artikel maupun pembicaraan - tlak show - yang menyinggung uang baik dimedia cetak, media elektronik, maupun internet banyak diburu oleh manusia yang saat ini hidupnya memang tidak lepas dari peranan satu benda ini.

Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik sangat diperlukan bagi kehidupan pribadi, keluarga, maupun perusahaan. Pada prinsipnya, pengelolaan keuangan dalam setiap segi kehidupan hampir sama. Semuanya berbicara mengenai bagaimana cara mengelola pemasukan yang ada untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran yang terjadi.

Kehidupan yang makin sulit dari hari ke hari harus kita sikapi dengan jeli. Apa saja sumber-sumber pemasukan dan bagaimana cara memakainya untuk pos-pos pengeluaran kita sehingga tidak mengganggu sistem keuangan kita, bisa dipelajari dengan mudah jika kita tahu apa yang terpenting dan tidak terlalu penting bagi kehidupan kita masing-masing.

Secara sederhana, pos-pos pengeluaran yang biasa ditemui dalam kehidupan seorang pribadi atau keluarga adalah seperti berikut :

1. Persepuluhan
Persepuluhan adalah hal utama yang harus kita keluarkan disetiap awal bulan. Uang memang penting dalam hidup kita, tetapi uang bukanlah segalanya. Mencintai uang adalah akar kejahatan menurut Alkitab. Sepandai-pandainya seseorang mendapatkan pemasukan yang tinggi, jika ia tidak setia dalam hal persepuluhan kepada Tuhan, apalah gunanya. Persepuluhan menunjukkan kesetiaan kita mentaati Firman Tuhan dalam hal keuangan yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.

2. Hutang-hutang dan tagihan rekening koran
Hutang adalah jumlah uang yang kita pinjam dari orang lain atau bank. Waspadai penggunaan kartu kredit jika anda memilikinya, karena kartu kredit bisa menumbuhkan hutang-hutang tak terprediksi dipos pengeluaran hutang ini. Dalam hitungan keuangan yang sehat, jumlah hutang-hutang yang harus kita bayar setiap bulannya, sebaiknya tidak lebih dari separuh pendapatan total kita. Jika lebih memungkin lagi, jangan pernah berhutang agar neraca keuangan kita tidak terbebani. Jenis-jenis tagihan seperti tagihan listrik, tagihan air, maupun tagihan telepon juga bisa kita masukkan sebagai hutang-hutang 'terselubung' yang harus kita bayar setiap bulannya.

3. Kebutuhan pokok
Biaya kehidupan sehari-hari meliputi kebutuhan akan bahan makanan dan minuman, peralatan mandi dan cuci, pakaian, transportasi, sewa rumah, kebutuhan anak-anak, dan pengeluaran-pengeluaran yang setiap bulannya pasti kita perlukan. Untuk penghematan pengeluaran kebutuhan pokok, kita bisa mengatasinya dengan berbelanja kebutuhan pokok untuk satu bulan ke depan secara bersamaan - jika memungkinkan. Untuk pakaian bisa memilih bahan yang awet daripada sekedar mengikuti tren mode yang ada. Kegiatan berbelanja yang terlalu sering bisa membuat lonjakan pengeluaran diluar kapasitas kita, jadi hindari sedini mungkin dengan menerapkan pola berbelanja secara hemat dan tepat.

4. Biaya kesehatan
Kesehatan adalah modal utama untuk bekerja dan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Kita tidak akan bisa mencari uang dengan giat jika kita sakit. Kebutuhan akan biaya kesehatan harus kita pikirkan juga agar tidak membebani keuangan saat tiba-tiba kita atau anggota keluarga lainnya jatuh sakit. Untuk menekan biaya pengeluaran untuk kesehatan, kita bisa menerapkan olah raga dan pola hidup sehat seperti tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak begadangan, dan lain-lain guna mencegah kerentanan tubuh terhadap sakit-penyakit - mencegah lebih baik daripada mengobati.

5. Pengeluaran life style
Kehidupan yang diwarnai high technology seperti sekarang ini cenderung memacu setiap orang untuk mempunyai benda-benda life style seperti hand phone, mobil atau sepeda motor, ipod, internet, dan benda-benda tersier lain-lain. Kehidupan life style juga memacu orang untuk mempunyai pos pengeluaran khusus terutama untuk voucher hand phone, internet pribadi dirumah, biaya perawatan mobil atau sepeda motor, dan lain-lain. Jika kepemilikan benda-benda life style tersebut tidak bisa kita hindari lagi, usahakan untuk mengontrol semua pengeluaran agar berada diambang batas paling minimal dalam pengeluaran bulanan kita.

6. Tabungan
Tabungan saya anggap sangat penting dalam pengelolaan keuangan baik perseorangan, keluarga, maupun perusahaan. Tabungan bukan saja diperlukan tetapi seharusnya menjadi gaya hidup kita. Waktu saya kecil, orang tua saya mengajari untuk menyimpan uang dalam celengan. Seiring kemajuan zaman, kita bisa menabung dibank yang lebih aman dan tidak terbatas oleh waktu. Menyisihkan jumlah tertentu dari total penghasilan yang kita terima setiap bulan untuk ditabung harus menjadi kebiasaan kita. Tabungan dalam bentuk investasi lainnya juga bisa dilakukan dengan cara mempunyai deposito - investasi aman, reksa dana, saham, atau diwujudkan dalam bentuk unit usaha tertentu - investasi beresiko. Yang perlu diingat, sebuah investasi dalam bentuk reksa dana, saham, atau berbentuk sebuah unit usaha tertentu bisa berbalik menjadi tanggungan hutang bagi kita jika mereka pailit. Pilih cara menabung yang benar sesuai dengan kemampuan pribadi anda agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan dikemudian hari.

7. Rekreasi dan hobby
Saya menempatkan pengeluaran untuk rekreasi dan hobby diurutan terakhir karena tidak semua orang perlu mengadakannya setiap saat. Hampir sama dengan pengeluaran life style, kita harus meminimalis pengeluaran dalam hal kebutuhan rekreasi dan hobby ini. Lebih baik lagi jika kita bisa mengubah hobby menjadi sumber pemasukan. Sekarang banyak bertebaran ladang penghasilan yang bermula dari sebuah hobby biasa.

Tidak perlu menunggu menjadi ahli keuangan untuk cerdas dalam hal mengelola keuangan pribadi dan keluarga anda. Yang kita butuhkan adalah kejelian melihat pos-pos pengeluaran yang paling kita butuhkan dan membandingkannya dengan pendapatan yang kita terima setiap bulannya. Defisit keuangan bisa kita kurangi dengan mencoret pengeluaran-pengeluaran tidak terlalu penting yang kita miliki kemudian menitik beratkannya pada hal-hal yang memang tidak bisa kita hindari.

Besar kecilnya pendapatan tidak menjamin bahwa kita bisa menutup seluruh biaya-biaya bulanan kita. Jangan pernah minder dengan gaji anda saat ini meskipun masih berada dikisaran 1 juta atau dibawah angka itu. Asal kita bisa mengelolanya dengan bijak, semua pendapatan kita akan mencukupi kehidupan sehari-hari.

Pahami diri sendiri, pahami lingkungan sekitar, dan cari celah untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita butuhkan dengan harga minimal namun layak untuk hidup kita. Buang yang tidak diperlukan dan hidupi yang benar-benar menguntungkan. Semua ini adalah prinsip sederhana untuk tetap bertahan hidup didunia dengan pendapatan kita yang seadanya.



No comments: