Thursday, November 12, 2009

Perkatakan Imanmu!

Oleh : Angelina Kusuma

Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."

Ayub Bansole dalam bukunya Dream Catcher, membuat saya tergelitik dengan iman dan kisah dibalik pernikahan dengan istrinya, Dewi. Terinspirasi dari iman Abraham ketika mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memperoleh keturunan di usianya yang sudah lanjut, Ayub Bansole menuliskan perkataan iman mengenai keinginannya untuk menikahi kekasihnya Dewi, sama persis dengan yang tertulis di Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Ayub Bansole (Sara), kamu (isterimu), akan menikah dengan Dewi (mempunyai seorang anak laki-laki)."

Perkataan iman itu sungguh dahsyat. Dalam jangka waktu kurang lebih setahun, Ayub Bansole dan Dewi dengan berbagai macam perbedaan latar belakang di antara keduanya, bisa mengikat janji suci pernikahan di depan seluruh sidang jemaat gereja sesuai dengan apa yang sudah Ayub Bansole tulis di buku catatannya. Sungguh luar biasa hasil dari perkataan iman itu!

Perkataan iman membangkitkan pikiran yang positif

Bilangan 14:6-8, Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Karena imannya, Yosua dan Kaleb tetap bisa berpikiran positif menentang ucapan-ucapan pesimis dari sepuluh pengintai lain yang dikirim Musa untuk memata-matai Tanah Kanaan. Dan hasilnya, bangsa Israel benar bisa masuk ke tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu di bawah pimpinan Yosua.

Perkataan iman membuat kita tekun dan membangkitkan semangat berjuang

Filipi 4:13, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Iman Paulus, membangkitkan semangat juang yang tinggi di dalam tubuhnya. Paulus bisa menanggung semua penderitaan saat mengabarkan Injil karena kuasa perkataan imannya di Filipi 4:13. Dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada jemaat-jemaat yang dikasihinya, Paulus juga menunjukkan kualitas sebagai seorang rasul yang sangat tekun menunaikan tugasnya sampai ia menyelesaikan pertandingan imannya dengan sangat baik.

Perkataan iman berkuasa membalik hal-hal mustahil menjadi 'BISA'

Markus 11:23-24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa kekuatan iman dalam percaya itu bisa membuat gunung-gunung beranjak dan tercampak ke dalam laut. Tidak ada barang mustahil jika kita mempunyai iman dan memperkatakannya akan memberi kita kekuatan lebih untuk mencapai hal-hal yang kita inginkan, yang seturut kehendak Bapa.


Anda menginginkan sesuatu yang luar biasa terjadi di masa depan? Perkatakan imanmu mulai sekarang! Buang kata-kata negatif dari mulutmu dan deklarasikan hal-hal besar yang akan anda perbuat bersama Tuhan hari ini dan seterusnya. Bersama Dia, kita pasti bisa!! (nj@coe).




No comments: