Tuesday, November 24, 2009

Yesus Tidak Maha Tahu Karena Tidak Tahu Kapan Kiamat?

Oleh : Angelina Kusuma

Pagi ini ketika saya membaca dua ayat di Matius 24:35-36 dan Markus 13:31-32, sebuah pertanyaan tiba-tiba mengusik hati saya. Ah, kalau ditinjau dari kedua ayat ini, kesannya kok Yesus itu tidak maha tahu karena Dia tidak tahu kapan hari kiamat tiba? Tapi masa iya sie, Yesus yang adalah Tuhan tidak tahu kapan kiamat akan terjadi? Bukankah Dia yang berkuasa atas langit dan bumi, dan ada kitab suci diluar Alkitab juga sudah menyatakan bahwa Dialah (Yesus/Isa) yang akan menjadi saksi saat hari akhir itu tiba! Pastinya nggak wajar 'kan jika Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi?

Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels of heaven, but My Father only - New King James Version).

Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels in heaven, nor the Son, but only the Father - New King James Version).

Ketika Yesus bersabda di kedua ayat ini, Dia sedang mengambil rupa sebagai manusia. Dengan menjadi manusia, Dia bukannya tidak menjadi Tuhan lagi yang mempunyai karakter maha tahu dan maha hadir. Tapi karena Ia masih ada dalam rupa manusia, ada konsekuensi yang harus diambil-Nya yaitu menjadi serupa seperti manusia lainnya dan mempunyai keterbatasan tertentu. Alkitab mencatat bahwa selama menjadi manusia, Yesus bisa merasakan apa yang manusia lain rasakan. Ia bisa lapar, bisa haus, bisa menangis, bisa marah, bisa terharu, dan bisa bersedih. Dalam rupanya sebagai manusia, ada karakter-karakter manusia yang ditambahkan kepada-Nya dan ada karakter-karakter keilahian-Nya yang harus ditanggalkan-Nya sementara waktu.

Yesus (dalam rupa-Nya sebagai manusia) berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Ia tidak berkata, "Aku tidak tahu..." melainkan "Anakpun tidak...". Pernyataan ini mengandung arti, bukan Yesus sebagai Allah yang tidak tahu tapi Yesus yang masih dalam bentuk manusialah yang tidak tahu, kapan kiamat itu akan terjadi. Sebagai manusia, Ia (Anak) harus membatasi pengetahuan-Nya sehingga kemaha tahuan-Nya tidak seluas Bapa (Pribadi-Nya yang pertama sebagai Allah).

Setelah Yesus bangkit dari kematian-Nya, karakter-Nya sebagai Allah dikembalikan seutuhnya kepada-Nya. Pribadi-Nya sebagai 'maha hadir' dan 'maha tahu', ada didalam Yesus yang sudah menang atas kematian daging manusia. Berarti, pengetahuan akan datangnya hari kiamatpun kembali pada-Nya sekarang, yang sudah bangkit dari antara orang mati itu.

Saat ini, Yesus tidak hanya sekedar tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Ia sedang sibuk berurusan dengan hari H tersebut. Ia sedang bersiap-siap untuk datang kembali ke dunia, dan menjemput umat-Nya ke Rumah Bapa.

Yohanes 14:3, Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Ilustrasi: Ketika Bpk. Bambang Susilo Yudhoyono masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden R.I., sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, beliau tidak bisa memecat menteri dari Partai Demokrat yang duduk di kabinet. Tapi sebagai Presiden R.I., beliau berkuasa memecat menteri dari Partai Demokrat tersebut tanpa kesulitan. Ada dua tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda disini meski pelakunya satu orang. Yesus (Anak) dan Bapa adalah satu, tapi memiliki peranan yang juga berbeda dalam satu Pribadi (nj@coe).




No comments: