Wednesday, January 09, 2019

Travel Changes Me

Travel changes me. Yes, that's right!

1. Agama

Semakin sering traveling, aku makin ngerti bahwa atribut keagamaan itu tak perlu ditunjukin ke orang lain. Aku pernah ngetrip dengan orang beragama macem2. Mulai dari Islam, Hindu, Budha, Katolik, Sinto, Konghuchu, bahkan atheis...

Semua sama saat di jalan. Mereka yg sering ngetrip, biasanya lebih toleran. Kita bisa kok menghargai perbedaan keyakinan tanpa terseret arus *lupa akan prinsip agamanya sendiri.

Semakin sering ngetrip, aku makin sadar bahwa yg dibutuhkan orang lain dariku adalah teladan dan sikap yg mencerminkan bahwa Tuhan hidup didalamku. Bukan seberapa banyak ayat2 Alkitab yg bisa kukutip untuk mereka.

Semua atribut keagamawianku kulucuti karena hal ini. Bukan berarti bahwa aku tak beragama lagi ato luntur rohaninya. Tapi aku sadar bahwa semakin aku terlihat 'rohani', akan ada banyak orang yg lari daripadaku. Postingan di sosmed pun jadi lebih general. Ngapain sih terlalu sering forward segala sesuatu yg agamawi, kalo orang lain ngliatnya kelakuanmu gak klop dengan itu. Bisa jadi batu sandungan pada akhirnya...

Tugas kita di bumi jadi teladan yg baik dan hidup seturut kehendak Tuhan. Menobatkan manusia itu karya Roh Kudus, bukan usaha manusia. Hooh to?

Sedih kadang kalo denger orang nyinyir. Katanya, ngapain kamu traveling jauh2? Visi misi rohaninya apa?

Ah hello...apa semua hal harus disetir kearah rohani terus? Makan itu Alkitab dan gereja kalo dengan begitu bisa bikin kamu masuk surga.

Aku sih traveling tak harus melulu punya muatan rohani. Santai aja...traveling tidak melanggar firman Tuhan kok. Justru kadang di jalan, aku nemu orang bukan Kristen yg hidupnya lebih seturut Kristus daripada mereka yg seminggu 5 kali nyanyi Haleluya di gereja. Piye jal? Kalo udah gini apa stabdar kerohanian seseorang diukur dari seberapa sering ke gereja? It's not like that! That's why, travel changes me!

2. Jabatan

Jauh sebelum hari ini, aku termasuk orang yg kaku dalam hal pekerjaan. Sesuai paradigma orang Indonesia pada umumnya, seseorang yg bekerja itu kudu punya kantor, jabatan dan gaji tetap.

Hahaha sekarang prinsipku, pengen kerja ya kerja. Gak pengen kerja ya ngetrip. Whatever, yg penting kamu bisa mandiri, kerjaanmu model apa ya terserah. Mau kerja 5 hari di kantor OK, mau kerja sehari seminggu juga OK. Jabatan, kantor, gaji bulanan udah gak perting lagi...Yg penting bisa menikmati dan bertanggung jawab terhadap pilihan hidup hihihi.

Dulu sih malu bilang kerjaanku freelancer, yg artinya pekerja serabutan. Ah sekarang mah enjoy aja. Biar freelancer kan yg penting bisa traveling tiap saat, bisa menikmati rumah 24 jam sehari, bisa masak makanan sepuasnya, bisa beli kendaraan dan tempat tinggal pribadi.

Whatever dengan pemikiran orang lain. Gue gak makan jabatan, gelar akademik, kantor dan gaji bulanan kok! Once again, travel changes me!

3. Lifestyle

Sekarang kalo aku pengen beli sesuatu, aku mikir 10 kali. Prinsipku, aku beli barang harus bermanfaat. Kalo gak ada manfaatnya, jangan dibeli. Jangan beli juga karena merk, buat apa?

Aku punya tempat tinggal dan kendaraanpun bisa menghasilkan uang kembali dengan itu! Mungkin orang lain bingung, bagaimana caranya menghasilkan uang dengan tempat tinggal dan kendaraan? Ah, tapi itu mudah buatku :)

Uang yg kubelanjakan = uang yg kuhasilkan kembali dengannya. Jadi apa yg sudah kubeli, yg ada ditanganku, itu kupakai untuk menghasilkan uang lagi. Begitulah cara hidupku...bukan 'gaya' yg nyetir hidupku, tapi aku yg nyetir 'gaya'. Lifestyle yg nurut gerakanku...

4. Cinta

Masih galau mulu mikirin siapa jodohmu? Itu tandanya ngetripmu kurang jauh hahaha. Travel changes me much in this case. About love...

Makin kesini kadang aku heran, aku santai tentang kapan nikah, yg ribut adalah orang2 disekelilingku. Sampai gak habis pikir gitu, kenapa orang 'gak gue dimintai tolong nyari jodoh'...pada bingung nyariin pasangan buat gue? Padahal kalo aku mau, sekarang say 'Yes I do' aja yg ngantri banyak :D

Masalahnya emang, aku yg gak mau buru2 nikah sebelum aku beneran 'klik' dengan siapa yg akan hidup bersamaku seumur hidupku. Kalopun aku gak nemu yg bikin aku mantap menuju kesana, I think being single forever is my right too :D

Aku punya beberapa nama yg saat ini sedang kudoakan. Tapi ya tetep nyantai aja tuh, enggak yg trus kelimpungan panik ato galau karena tiap detik cuma mikirin jodoh dan nikah. Yeaa, bisa jadi jodohku salah satu diantara yg sedang kudoakan ato orang lain ato mungkin juga malah gak perlu pasangan haha!

Aku punya visi misi sendiri untuk pernikahan. Yg jelas aku menikah bukan karena umur, bukan karena kesepian, juga bukan karena harta. Aku perlu seseorang yg juga santai dan menikmati hidupnya seperti aku. Tanpa itu, I can not love him. Dan 'bagian' ini, cuma aku dan Tuhan yg bisa menerjemahkannya. Orang lain gak akan bisa...

No comments: