Monday, October 19, 2009

Ough, Sengat Kalajengking Tak Berkuasa Lagi Atasku!

Oleh : Angelina Kusuma

Kemarin sore sekitar pukul 18.00 WIB, saya berkeliaran di halaman depan rumah dengan kaki telanjang. Halaman rumah saya banyak tumbuh berbagai tanaman hias dan beberapa pohon besar seperti mangga, nangka, dan juga pisang. Sore itu saya mondar-mandir di halaman rumah untuk menyirami tanaman-tanaman saya dengan gayung air kamar mandi. Saya sama sekali tak menyadari bahwa ada bahaya yang mengancam saya saat itu, karena biasanya saya melakukan aktivitas ini sehari-hari dengan cara seperti itu (bertelanjang kaki ria tanpa alas kaki).

Saat asyik menuangkan air ke pot-pot bunga di teras rumah, tiba-tiba saja saya merasakan tumit kiri saya sakit. Ngilu bercampur nyut-nyut rasanya. Saya belum menyadari hewan apa yang sudah membuat tumit kiri saya itu terasa demikian sakit. Awalnya saya pikir itu akibat gigitan semut merah yang biasanya merambati pohon mangga saya. Tapi begitu beberapa menit kemudian sakit di tumit saya bukannya berkurang tapi justru bertambah, saya mulai memperhatikan sekitar tempat pertama kali saya merasakan sakit tadi. Dan astaga...dari temarannya lampu penerangan yang tergantung di teras, nampaklah seekor kalajengking berwarna keputihan duduk manis dengan kedua capitnya yang terangkat disana.

Keadaan teras rumah saya yang penuh dengan pot-pot tanaman dan keadaan halaman yang juga ditumbuhi pohon-pohon besar, memang tidak menutup kemungkinan menjadi tempat bersembunyi bagi hewan-hewan sejenis lipan dan kalajengking seperti itu.

Sederet ayat yang tertulis di Lukas 10:19 langsung menenangkan hati saya dalam kondisi tumit kiri sakit akibat tersengat kalajengking, "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu."

Saya masih sempat berjalan hilir mudik menyirami tanaman-tanaman saya yang masih tersisa meski tumit kiri saya mulai meradang. Ah, saya tidak mau kalah hanya dengan gigitan hewan satu itu. Saya bukannya hendak mencobai Tuhan, tapi saya ingin praktek iman dan kuasa yang sudah diberikan Tuhan ke tangan saya kali ini.

Sekembali dari menyirami tanaman di halaman depan, saya online di Facebook. Beberapa teman di freinds list saya menyarankan untuk segera pergi ke dokter dan mengobati bekas gigitan kalajengking di tumit kiri saya secepatnya. Tapi lagi-lagi, saya tidak mau. Di dalam hati kecil saya ada bisikan, "Percayalah, sengat kalajengking tidak berkuasa lagi atasmu."

Sekitar pukul 22.00 WIB, rasa sakit di tumit saya berangsur-angsur pulih. Halleluya, padahal saya tidak memberikan obat di bagian tubuh saya yang sakit itu kecuali mengurut-urutnya dengan tangan saya sambil menyebut, "Darah Yesus!" berkali-kali.

Pagi ini, ketika saya menggerakkan tumit kiri saya...wow...tidak ada rasa sakit lagi! Saya bisa kembali berjalan normal dan tidak ada rasa nyeri sedikitpun di tumit saya. Saya percaya, Firman Tuhan tetap berkuasa dalam segala keadaan. Orang-orang percaya seperti anda dan saya, tidak memandang gender (pria atau wanita) ataupun posisi kita di gereja (jemaat biasa atau para aktivis injili), semua sudah diberi-Nya kuasa untuk mengalahkan maut, termasuk sengat kalajengking, bisa ular, dan racun hewan lainnya yang tidak sengaja masuk ke tubuh kita. Darah Yesus sungguh berkuasa melindungi kita dari hal-hal tersebut; dulu, sekarang, dan sampai selamanya! Amin (nj@coe).


No comments: