Sunday, October 04, 2009

Paksakan Kehendak-Mu Dalam Hidupku, Tuhan

Oleh : Angelina Kusuma

Sebelum hari ini, saya tidak pernah berani berkata, "Paksakan kehendak-Mu dalam hidupku, Tuhan." Alasannya? Saya takut kuwalat sama Dia! Takut hidup menderita! hehehe.

Sejak kecil, bisa dibilang saya belum pernah merasakan figur seorang ayah yang bisa membuat saya benar-benar aman ketika saya berada di sampingnya. Ayah kandung saya memang masih hidup hingga kini. Tapi figurnya sebagai seorang ayah yang bisa membuat saya bangga karena keberadaannya itu terasa samar-samar terlihat. Dulu, tak jarang saya iri dengan sahabat-sahabat saya yang mempunyai kedekatan intim dengan ayahnya dan sering berangan-angan, andai saya mempunyai ayah 'baru' yang bisa diajak bercengkrama, berdiskusi, dan bisa memeluk saya dengan tulus setiap saat.

Sejak saya dipulihkan dari masalah hati BAPA, saya menemukan gambaran seorang ayah baru yang ideal, impian saya. Ya, sosok-Nya sangat sempurna sehingga saya merasa aman dan bangga setiap saat karena telah memiliki Ayah seperti Dia. Apa yang tidak bisa diadakan oleh ayah dunia saya, bisa dipenuhi oleh Bapa saya di Surga. Keberadaan-Nya sebagai Ayah rohani membuat kehidupan saya yang pernah kehilangan figur seorang ayah dunia, menjadi sempurna. Dan sekarang saya tidak iri lagi dengan sahabat-sahabat saya yang memiliki hubungan intim dengan ayahnya sejak kecil, karena saya juga telah memiliki hubungan yang intim dengan Ayah saya yang melebihi ayah-ayah dunia lainnya.

Matius 5:45a, Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga.

Berikut ini adalah peranan penting yang diemban oleh seorang ayah sehingga keberadaannya bisa mempengaruhi kehidupan anak-anaknya:

1. Ayah adalah kemuliaan bagi anaknya
Amsal 17:6, Mahkota orang yang sudah lanjut usia ialah cucu-cucunya. Kemuliaan seorang anak ialah ayahnya (terjemahan FAYH-Firman Allah Yang Hidup).

2. Mengasihi anaknya
Mazmur 103:13, Seperti seorang bapak mengasihi anak-anaknya, begitulah TUHAN mengasihi orang yang takwa (terjemahan BIS-Alkitab Kabar Baik).

3. Menertibkan, mendidik, menegor, dan mengajar anaknya
Amsal 19:18, Tertibkan anakmu selama masih ada harapan; kalau tidak, berarti kau menginginkan kehancurannya (terjemahan BIS-Alkitab Kabar Baik).

Efesus 6:4, Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Kolose 3:21, Para bapa, janganlah menegor anak-anak Saudara terlampau keras, sehingga mereka menjadi tawar hati dan patah semangat (terjemahan FAYH-Firman Allah Yang Hidup).

Amsal 22:6, Ajarlah seorang anak cara hidup yang patut baginya, maka sampai masa tuanya ia akan hidup demikian (terjemahan BIS-Alkitab Kabar Baik).

4. Menafkahi anaknya
2 Korintus 12:14, Sekarang ini sudah untuk ketiga kalinya saya siap untuk mengunjungi kalian. Dan saya tidak mau menyusahkan kalian, sebab yang saya inginkan bukanlah apa yang kalian miliki, melainkan dirimu. Karena bukanlah anak-anak yang harus mencari nafkah untuk orang tuanya, tetapi orang tualah yang harus mencari nafkah untuk anak-anaknya (terjemahan BIS-Alkitab Kabar Baik).

5. Meninggalkan warisan bagi anaknya
Amsal 13:22, Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Kelima hal di atas, mungkin tidak bisa dipenuhi semuanya oleh ayah dunia saya. Tapi bisa dipenuhi dengan sempurna oleh Bapa saya di Surga. Jaminan-jaminan yang diberikan-Nya kepada saya sebagai seorang Ayah, membuat saya mengerti bahwa ayah yang baik akan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Semakin saya intim dengan Ayah rohani saya, semakin saya percaya bahwa Ia tidak akan pernah mencelakakan hidup saya dan karenanya saya berani berkata, "Paksakan kehendak-Mu dalam hidupku, Tuhan" saat ini tanpa keraguan sedikitpun. Saya tahu Ia adalah Ayah saya dan seorang Ayah yang baik akan 'memaksakan' kehendak yang baik juga.

Matius 7:9-11, Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Lukas 11:11-13, Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Ada kalanya dalam hidup ini, kita harus berani meminta Bapa untuk turun tangan melaksanakan recana-Nya atas hidup kita. Kedagingan dan ego kita kadang tidak bisa ditaklukkan hanya dengan doa-doa kita sendiri. Kita perlu tangan kuat Bapa yang meremukkan setiap kesombongan kita sehingga kita bisa menyerah total pada rancangan agung-Nya. Ia sudah berjanji, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Matius 11:29).

Ketika kita berjalan dalam rencana-Nya, sebenarnya kita sedang memikul beban-beban yang ringan. Jadi tidak perlu takut jika Ia akan membuat anda menderita karena anda meminta-Nya untuk 'memaksakan' kehendak-Nya kepada anda hari ini. Sebaliknya, dengan 'memaksa-Nya' melaksanakan kehendak-Nya di hidup anda, anda sedang meminta-Nya untuk membuat anda menikmati hidup! (nj@coe).



No comments: