Thursday, April 24, 2008

Excellest Women

Oleh : Angelina Kusuma

"Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua"

Wah, bagaimana rasanya jika ada yang memuji kita dengan kalimat seperti diatas ya ? Pasti bisa membuat jantung para wanita hampir copot seketika. Salting - salah tingkah, tersipu-sipu, speechless, dan sejuta ekspresi lain lagi yang membuat kita bak dilempar ke awan-awan tinggi.

Saya pernah dipuji orang lain - pujian yang mengesankan tidak harus datang dari pria lho, tetapi juga dari sesama jenis, wanita. Pujian-pujian yang pernah saya terima memang belum semanis kalimat dalam Amsal 31:29 ini. Tetapi setiap kali ada kata-kata pujian yang terlontar dari mulut orang lain untuk diri saya - entah untuk hal besar atau kecil yang saya lakukan, hal itu selalu bisa membuat saya tersenyum. Bukan karena ge er - gede rasa, but just happy coz there are somebody who care to what I doing.

Bisakah kita menjadi wanita yang melebihi wanita-wanita lain dalam berbuat baik seperti wanita yang mendapat pujian dalam Amsal 31:29 diatas ?

Ah, kenapa enggak ?

Memang tidak mudah bagi kita sebagai perempuan untuk mengakui bahwa kita adalah wanita sempurna. Yang jelas, setiap kita pasti - secara biologis - dan harus - secara rohani - akan menuju kesana. Untuk itu setiap kita - all the girls that not yet a women - perlu mempersiapkan diri untuk menjadi perempuan yang akan menuju kepada kesempurnaan sejati.

Arti hidup seorang perempuan bukan sekedar dilihat dari dandanannya yang berbau serba pink, rok berenda-renda, atau juga harus ber-make up kemana-mana. Perempuan diciptakan dengan segala sesuatu yang lembut tetapi bukan berarti bahwa ia lemah. Kekuatan paling besar dari para perempuan dan wanita justru ada pada kelembutannya. Setetes air bisa menghancurkan sebongkah batu menjadi pasir jika ia terus menerus menghujani batu tersebut dengan alirannya. Begitu juga seorang perempuan dan wanita, ia mempunyai kekuatan untuk mengubah dunia sekelilingnya bukan dengan fisiknya yang perkasa, tetapi dengan kepribadiannya, dengan kebijaksanaannya, dengan ide-idenya, dengan sentuhannya, dan juga dengan feminimitas yang sudah ditetapkan Tuhan ketika merancangnya dalam kandungan ibu.

Wanita bijak tahu menempatkan dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi yang dilaluinya. Dari caranya berpakaian, duduk, bertutur, berjalan, dan sikapnya ketika menghadapi masalah-masalah sulit, akan terlihat jelas sifat dan karakter asli dari seorang wanita. Banyak orang yang berkata kepada saya bahwa kepribadian seorang wanita jauh lebih penting daripada penampilan luarnya. Ya, itu memang benar. Tetapi seringkali saya menemui banyak wanita yang menurut saya bijaksana, dan ternyata mereka juga memperhatikan penampilan luarnya. Mereka perduli dengan baju apa yang mereka pakai, make up seperti apa yang mereka gunakan sehari-hari, sampai mengatur setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, selain menjaga hubungan pribadi mereka yang baik dengan Tuhannya.

Nah, menarik bukan ? Bagaimanapun juga penampilan luar dan sikap wanita terhadap lingkungannya tetap dimasukkan dalam poin penilaian dalam wanita bijaksana selain cara berfikir, pendirian, dan caranya mengatasi masalah-masalah yang melanda hidupnya. Wanita adalah paket super lengkapnya Tuhan. Ada kekuatan, keindahan, dan kepintaran yang menyertainya kemana-mana dalam satu tubuh. Jadi sangat disayangkan jika ada para perempuan dan wanita yang hanya memperhatikan beberapa sisi dari keistimewaannya yang dianggapnya paling penting untuk diasah. Padahal, perempuan dan wanita berhak untuk memaksimalkan ketiga hal diatas secara bersamaan tanpa terkecuali.

It's easy to be a woman in ordinary manner but it's not easy to be excellest women in everything



No comments: