Thursday, April 10, 2008

Hit Rat

Oleh : Angelina Kusuma

Sebuah fitur yang paling saya sukai dari hand phone saya adalah bagian games. Saya bukan seorang maniak game, tetapi dengan fitur games yang ada di hand phone saya ini sangat membantu ketika saya sedang jenuh, salah satu pilihan menyenangkan untuk menemani waktu menunggu saya, atau juga untuk sekedar iseng.

Game yang biasa saya mainkan dari hand phone inipun juga hanya satu macam. Meskipun ada game bentuk lain disana, tetapi Hit Rat menjadi andalan saya setiap saat. Game ini sangat sederhana. Hanya bermain seputar memukul tikus dan anjing yang secara bergantian akan keluar masuk ke dalam lubang-lubang. Jika kita berhasil memukul tikus, maka kita akan mendapat lima poin. Tetapi jika kita salah memukul anjing, maka nilai kita akan berkurang sepuluh. Setiap tahap permainan dalam satu level ada dua puluh kali kesempatan memukul tikus-tikus dan hanya ada sembilan level. Kita diperbolehkan naik ke level berikutnya jika poin yang kita kumpulkan dalam level tersebut mencapai minimal delapan puluh, jika tidak maka permainan selesai.

Saya belum pernah memenangkan permainan ini sekalipun meski sudah puluhan kali memainkannya. Setiap menginjak level ke 8, alur gerak perpindahan tikus-tikus dan anjing yang keluar masuk lubang dengan begitu cepat selalu membuat saya berhenti di game over.

Satu alasan kenapa saya menyukai game Hit Rat ini adalah karena setiap kali saya berhasil melewati level-level permainan dengan sukses memukul tikus-tikusnya, saya serasa telah menang terhadap tantangan yang diberikan kepada saya. Dan jika direnungkan lebih lanjut, bukankah hidup kita sebenarnya juga mirip dengan game Hit Rat ini?

Tikut-tikus yang keluar masuk lubang sama seperti masalah-masalah yang timbul tenggelam dalam hidup kita. Anjing-anjing yang menyebabkan nilai kita berkurang sepuluh jika memukulnya, sama seperti kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, keadaan out of control yang harus kita hadapai, atau bahkan kejatuhan kita ke dalam dosa karena kita lengah terhadap masalah yang menimpa kita sehingga mengikuti bisikan Iblis.

Semua masalah harus kita hadapi agar iman kita bertumbuh - setiap berhasil mengumpulkan nilai delapan puluh dari setiap tikus yang berhasil kita pukul setelah dua puluh kali kesempatan, kita akan naik ke level berikutnya.

Kita harus jeli terhadap kesalahan-kesalahan, kondisi out of control, ataupun waspada terhadap kejatuhan ke dalam dosa yang mengiringi setiap masalah yang kita hadapi - jika salah memukul anjing maka nilai kita akan berkurang sepuluh, dan jika nilai kita kurang dari delapan puluh maka berarti kita gagal mengumpulkan nilai untuk naik ke level berikutnya dan menyelesaikan permainan.

Semakin tinggi tingkat kedewasaan seseorang, masalah-masalah yang datang kepadanya tidak akan pernah berhenti tetapi justru semakin bertubi-tubi - setiap kali kita berhasil naik ke level berikutnya, alur permainan yaitu munculnya tikus-tikus dan anjing dari lubang yang silih berganti juga semakin cepat.

Hadirnya masalah-masalah dalam kehidupan kita tidak akan pernah berhenti atau bisa kita hindari dengan begitu saja. Ada banyak orang yang mengeluh ketika mulai masuk ke dalam masa pencobaan. Banyak orang-orang yang berteriak-teriak sampai meraung-raung ketika Tuhan mulai menggiring mereka ke dalam api pemurnian iman atau ke padang gurun-Nya.

Tuhan Yesus tidak pernah berjanji bahwa jika kita mengikut Dia, maka hidup kita akan damai tanpa masalah sedikitpun. Ia hanya berjanji bahwa penyertaan-Nya dalam masalah-masalah kita selalu nyata setiap saat. Suatu kesalahan besar jika kita menyangka bahwa menjadi seorang Kristen itu berarti mempunyai hidup yang enak, nyaman, dan bisa bersantai-santai. Kehidupan Kekristenan tidak berbicara mengenai jaminan terhindar dari kesengsaraan hidup, tidak berbicara mengenai hidup mulus tanpa hambatan seumur hidup, atau juga tidak berbicara mengenai segala sesuatu yang bisa diukur oleh materi dan barang fana lainnya.

Masalah bukanlah hambatan jika kita mengerti untuk apa masalah tersebut ada didalam hidup kita. Masalah bukan untuk menyatakan ketidak perdulian dan ketidak beradaan Tuhan. Dengan masalah justru akan menunjukkan bahwa setiap manusia membutuhkan Pribadi yang disebut Tuhan. Semakin besar masalah yang kita hadapi, semakin lebar terbukanya pintu kuasa Tuhan dalam hidup kita, yang berarti semakin hebat mukjizat yang akan terjadi.

Mazmur 37:24, Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Apabila ia jatuh, menyatakan bahwa manusia memang pasti mengalami masalah, penderitaan, dan tidak ada manusia yang bisa luput dari cengkraman maut.

...tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya, inilah janji Tuhan yang luar biasa ketika kita sedang menghadapi masalah-masalah hidup kita. Ia tidak akan membiarkan kita tergeletak atau mati. Jika kita memegang janji-janji-Nya, penyertaan-Nya Ya dan Amin sepanjang hidup kita.

Let's hit the rats, till a winner rise!

No comments: