Friday, November 27, 2009

Everlasting Love



Oleh : Angelina Kusuma

Ketika kamu bertanya, "Kenapa kamu mencintai aku?" kepada mereka, mungkin jawaban yang akan kamu peroleh adalah seperti ini:

Pacar: "Karena kamu baik, kamu cantik/tampan, kamu lucu, kamu enak diajak ngobrol, kamu bisa ngertiin aku..."

Orang tua: "Karena kamu patuh sama orang tua, kamu membuat orang tua bangga dengan keberhasilanmu, kamu perhatian dengan orang tua, kamu bisa menyenangkan hati orang tua..."

Guru: "Karena kamu murid yang pintar, kamu cepat menerima pengajaran, kamu sangat menghormati guru, karena kamu punya banyak prestasi..."

Teman: "Karena kamu kaya, kamu asyik diajak hang out, kamu supel, kamu ceria, kamu loyal..."

Bagaimana jika kamu tak lagi baik, tak lagi cantik/tampan, tak lagi lucu, tak lagi enak diajak ngobrol, tak lagi bisa ngertiin orang lain, tak lagi patuh, tak lagi berhasil, tak lagi perhatian, tak lagi menyenangkan, tak lagi pintar, tak lagi cepat menerima pengajaran, tak lagi menghormati, tak lagi punya prestasi, tak lagi kaya, tak lagi asyik diajak hang out, tak lagi supel, tak lagi ceria, tak lagi loyal,...apakah mereka masih tetap mencintaimu 100%, atau cinta mereka akan luntur bahkan lenyap sama sekali padamu?

Tapi, ketika kamu bertanya, "Kenapa Engkau mencintai aku?" kepada Yesus, jawaban-Nya akan tetap selamanya.

Yesus: "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal (Yeremia 31:3). Saat engkau tidak setia, Aku tetap setia (2 Timotius 2:13)."

That's your God.

Only Jesus can give you an everlasting love...(nj@coe).


Thursday, November 26, 2009

S-W-O-T



Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari "kekuatan"/strengths, "kelemahan"/weaknesses, "kesempatan"/opportunities, dan "ancaman"/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Strengths/kekuatan, diantaranya ditentukan oleh:
- Unique product/keunikan produk
- Location of your business/lokasi dari bisnis anda
- Worker's unique skill set/keunikan dari ketrampilan pekerja
- Quality of your product/kualitas dari produk anda

Weaknesses/kelemahan, diantaranya ditentukan oleh:
- Location of your business/lokasi dari bisnis anda
- Lack of quality and customer service/kurangnya kualitas dan pelayanan pelanggan
- Poor marketing and sales/miskin pemasaran dan penjualan
- Undifferentiated products or service/kesamaan produk atau pelayanan dengan bisnis di tempat lain

Opportunities/kesempatan, diantaranya ditentukan oleh:
- A new emerging or developing market (niche product, place - new country, less competition)/bisnis baru atau pengembangan pasar (celah produk, tempat - negara baru, berkurangnya persaingan)
- Merger, join venture, or strategic alliance/penggabungan, usaha bersama/patungan/kongsi, atau aliansi strategis

Threats/ancaman, diantaranya ditentukan oleh:
- New competition in the market, possibly with new products or services/kompetisi baru di pasar, mungkin dengan produk atau layanan baru
- Price wars/perang harga
- Competitor oligopoly or monopoly/pesaing oligopoli atau monopoli
- Taxation/pajak

Contoh analisis SWOT untuk Warnet AngelNet di Somoroto, Ponorogo yang baru dibuka tanggal 1 Agustus 2009



Strengths/kekuatan:
- Produk: jasa internet, pengetikan, pulsa HP
- Lokasi: tempat luas, parkiran aman
- Pekerja: ditangani oleh pemilik sendiri

Weaknesses/kelemahan:
- Lokasi: 10 meter masuk ke gang
- Kualitas pelayanan pelanggan: masih kurang, hanya ada 1 pekerja tetap yang menangani pelayanan rata-rata 14 jam sehari
- Pemasaran: promosi dan bangunan baru beroperasi selama 4 bulan
- Kesamaan produk dengan bisnis di tempat lain: ada warnet dan kios pulsa lain yang menjual produk sama di sekitar lokasi

Opportunities/kesempatan:
- Pengembangan pasar: masih ada ruangan kosong cukup luas untuk pengembangan usaha
- Kemungkinan merger/patungan usaha bersama: ada beberapa relasi untuk patungan

Threats/ancaman:
- Kompetitor: ada 4 kompetitor warnet dan beberapa kompetitor kios pulsa di sekitar lokasi
- Perang harga: rata-rata warnet dan kios pulsa lain berani memberikan harga lebih rendah

Dengan analisis SWOT, kita tahu cara mengendalikan kekuatan dan kesempatan yang kita miliki untuk mengurangi kelemahan dan ancaman di bisnis yang kita miliki (nj@coe).




Wednesday, November 25, 2009

Single Or Taken, Tak Ada Yang Lebih Hijau



Oleh : Angelina Kusuma

Are you taken? Bersyukur dan bersukacitalah!

Are you single? Tetap bersyukur dan bersukacitalah!

Single maupun taken adalah status yang sebenarnya sama saja. Tidak ada status yang lebih baik dari salah satunya sehingga membuat seseorang harus stuck terus di satu status atau mengejar status lain yang kelihatannya lebih baik. Baik single maupun taken, mempunyai kelebihan dan tingkat kesulitan masing-masing.

Single and very happy



Kondisi single mendukung seseorang untuk melakukan banyak hal di hidupnya tanpa harus takut atau mempertimbangkan perasaan dan pandangan pihak kedua (pasangan).

Kelebihannya, bebas pergi kemana saja dan dengan siapa saja, bebas menggunakan penghasilan/uangnya untuk membeli ini itu, bebas berkreasi, berkarir, dan meraih cita-cita setinggi langit, dan yang paling utama, si single pasti mempunyai banyak waktu untuk dirinya sendiri, teman-temannya, dan Tuhan.

Taken and secure

Dengan adanya pasangan di sisi seseorang, bisa memberikan dorongan semangat dalam menjalani kehidupan, mempunyai rekan sekerja untuk berbagi, dan memberi rasa aman tertentu yang tidak dimiliki oleh para single. Tapi, bagi para taken juga lebih besar tanggung jawabnya karena tubuh dan hidupnya tidak lagi menjadi miliknya sendiri melainkan milik berdua bersama pasangannya. Para taken wajib memperhatikan pandangan dan pemikiran pasangannya sehingga ia tak sebebas single lagi, cara menjalani hidupnya.



Ada banyak single tergiur dengan kenyamanan yang dimiliki oleh para taken sehingga mereka tidak bisa menikmati kehidupannya lagi karena ingin segera menyudahi masa kesepian dan kesendiriannya. Ini salah! Kesulitan yang dihadapi oleh para taken tidak lebih mudah dari pada para single. Tanggung jawab untuk dua kepala tentu lebih sulit dari pada menanggung hanya satu kepala saja. Jadi, kesalahan besar jika seseorang ingin membuang rasa kesepian dan kesendiriannya dengan cepat-cepat menikah.

Hidup single dan taken akan sama-sama indah ketika kita telah siap menjalaninya dan mampu menikmati segala kekurangan dan kelebihan di dalamnya dengan iklas.

Segala sesuatu, indah pada waktunya. Tidak perlu membanding-bandingkan mana yang lebih baik dari kehidupan single atau taken. Yang penting, bersyukur dan bersukacilah dalam segala status. Adalah baik jika anda taken dan juga tetap baik jika anda single. Just love your world (nj@coe).


Tuesday, November 24, 2009

Yesus Tidak Maha Tahu Karena Tidak Tahu Kapan Kiamat?

Oleh : Angelina Kusuma

Pagi ini ketika saya membaca dua ayat di Matius 24:35-36 dan Markus 13:31-32, sebuah pertanyaan tiba-tiba mengusik hati saya. Ah, kalau ditinjau dari kedua ayat ini, kesannya kok Yesus itu tidak maha tahu karena Dia tidak tahu kapan hari kiamat tiba? Tapi masa iya sie, Yesus yang adalah Tuhan tidak tahu kapan kiamat akan terjadi? Bukankah Dia yang berkuasa atas langit dan bumi, dan ada kitab suci diluar Alkitab juga sudah menyatakan bahwa Dialah (Yesus/Isa) yang akan menjadi saksi saat hari akhir itu tiba! Pastinya nggak wajar 'kan jika Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi?

Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels of heaven, but My Father only - New King James Version).

Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels in heaven, nor the Son, but only the Father - New King James Version).

Ketika Yesus bersabda di kedua ayat ini, Dia sedang mengambil rupa sebagai manusia. Dengan menjadi manusia, Dia bukannya tidak menjadi Tuhan lagi yang mempunyai karakter maha tahu dan maha hadir. Tapi karena Ia masih ada dalam rupa manusia, ada konsekuensi yang harus diambil-Nya yaitu menjadi serupa seperti manusia lainnya dan mempunyai keterbatasan tertentu. Alkitab mencatat bahwa selama menjadi manusia, Yesus bisa merasakan apa yang manusia lain rasakan. Ia bisa lapar, bisa haus, bisa menangis, bisa marah, bisa terharu, dan bisa bersedih. Dalam rupanya sebagai manusia, ada karakter-karakter manusia yang ditambahkan kepada-Nya dan ada karakter-karakter keilahian-Nya yang harus ditanggalkan-Nya sementara waktu.

Yesus (dalam rupa-Nya sebagai manusia) berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Ia tidak berkata, "Aku tidak tahu..." melainkan "Anakpun tidak...". Pernyataan ini mengandung arti, bukan Yesus sebagai Allah yang tidak tahu tapi Yesus yang masih dalam bentuk manusialah yang tidak tahu, kapan kiamat itu akan terjadi. Sebagai manusia, Ia (Anak) harus membatasi pengetahuan-Nya sehingga kemaha tahuan-Nya tidak seluas Bapa (Pribadi-Nya yang pertama sebagai Allah).

Setelah Yesus bangkit dari kematian-Nya, karakter-Nya sebagai Allah dikembalikan seutuhnya kepada-Nya. Pribadi-Nya sebagai 'maha hadir' dan 'maha tahu', ada didalam Yesus yang sudah menang atas kematian daging manusia. Berarti, pengetahuan akan datangnya hari kiamatpun kembali pada-Nya sekarang, yang sudah bangkit dari antara orang mati itu.

Saat ini, Yesus tidak hanya sekedar tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Ia sedang sibuk berurusan dengan hari H tersebut. Ia sedang bersiap-siap untuk datang kembali ke dunia, dan menjemput umat-Nya ke Rumah Bapa.

Yohanes 14:3, Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Ilustrasi: Ketika Bpk. Bambang Susilo Yudhoyono masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden R.I., sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, beliau tidak bisa memecat menteri dari Partai Demokrat yang duduk di kabinet. Tapi sebagai Presiden R.I., beliau berkuasa memecat menteri dari Partai Demokrat tersebut tanpa kesulitan. Ada dua tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda disini meski pelakunya satu orang. Yesus (Anak) dan Bapa adalah satu, tapi memiliki peranan yang juga berbeda dalam satu Pribadi (nj@coe).




2012



Banyak ramalan yang mengatakan bahwa dunia akan kiamat di tahun 2012 nanti. Film tentang kiamat yang dikemas dalam 2012 juga laris manis di bioskop akhir-akhir ini.

Apa kata Firman Tuhan tentang kiamat dan 2012?

Tidak ada yang tahu kapanpun hari kiamat itu akan datang. Entah akan terjadi di tahun 2012, entah sebelumnya, entah juga sesudahnya.

Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.

Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.

Tapi coba perhatikan apa kata Firman Tuhan di angka yang nyaris sama dengan semua ramalan tentang hari kiamat itu, 2012.

Ya, coba buka kitab Wahyu 20:12.

Wahyu 20:12, Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Angka 2012 bisa kita pakai untuk mengingat-ingat satu ayat di Wahyu 20:12 ini. Di kitab manakah nama kita sudah tertulis? Siapkan nanti jika kiamat itu benar-benar tiba dan bisakah kita meloloskan diri dari penghakiman takhta Tuhan?

2012, camkan Wahyu 20:12! Dan bersiap sedialah menghadapi hari akhir yang pasti akan tiba itu, cepat atau lambat! (nj@coe)







Credit: design gambar by Fery "Get Fresh"


Sunday, November 22, 2009

Fall on the ground







Date: 21 November 2009
Location: Jember University
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS




Papaya







Date: 7 November 2009
Location: Ponorogo
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Software: Picasa3


Monday, November 16, 2009

Thursday, November 12, 2009

Perkatakan Imanmu!

Oleh : Angelina Kusuma

Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."

Ayub Bansole dalam bukunya Dream Catcher, membuat saya tergelitik dengan iman dan kisah dibalik pernikahan dengan istrinya, Dewi. Terinspirasi dari iman Abraham ketika mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memperoleh keturunan di usianya yang sudah lanjut, Ayub Bansole menuliskan perkataan iman mengenai keinginannya untuk menikahi kekasihnya Dewi, sama persis dengan yang tertulis di Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Ayub Bansole (Sara), kamu (isterimu), akan menikah dengan Dewi (mempunyai seorang anak laki-laki)."

Perkataan iman itu sungguh dahsyat. Dalam jangka waktu kurang lebih setahun, Ayub Bansole dan Dewi dengan berbagai macam perbedaan latar belakang di antara keduanya, bisa mengikat janji suci pernikahan di depan seluruh sidang jemaat gereja sesuai dengan apa yang sudah Ayub Bansole tulis di buku catatannya. Sungguh luar biasa hasil dari perkataan iman itu!

Perkataan iman membangkitkan pikiran yang positif

Bilangan 14:6-8, Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Karena imannya, Yosua dan Kaleb tetap bisa berpikiran positif menentang ucapan-ucapan pesimis dari sepuluh pengintai lain yang dikirim Musa untuk memata-matai Tanah Kanaan. Dan hasilnya, bangsa Israel benar bisa masuk ke tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu di bawah pimpinan Yosua.

Perkataan iman membuat kita tekun dan membangkitkan semangat berjuang

Filipi 4:13, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Iman Paulus, membangkitkan semangat juang yang tinggi di dalam tubuhnya. Paulus bisa menanggung semua penderitaan saat mengabarkan Injil karena kuasa perkataan imannya di Filipi 4:13. Dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada jemaat-jemaat yang dikasihinya, Paulus juga menunjukkan kualitas sebagai seorang rasul yang sangat tekun menunaikan tugasnya sampai ia menyelesaikan pertandingan imannya dengan sangat baik.

Perkataan iman berkuasa membalik hal-hal mustahil menjadi 'BISA'

Markus 11:23-24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa kekuatan iman dalam percaya itu bisa membuat gunung-gunung beranjak dan tercampak ke dalam laut. Tidak ada barang mustahil jika kita mempunyai iman dan memperkatakannya akan memberi kita kekuatan lebih untuk mencapai hal-hal yang kita inginkan, yang seturut kehendak Bapa.


Anda menginginkan sesuatu yang luar biasa terjadi di masa depan? Perkatakan imanmu mulai sekarang! Buang kata-kata negatif dari mulutmu dan deklarasikan hal-hal besar yang akan anda perbuat bersama Tuhan hari ini dan seterusnya. Bersama Dia, kita pasti bisa!! (nj@coe).




Wednesday, November 11, 2009

Dejavu

Oleh : Angelina Kusuma

Pernahkah anda mengalami suatu pengalaman yang rasanya sudah anda alami sebelumnya atau di masa lalu?

Itulah dejavu!

Setidaknya, 70% penduduk di bumi dikatakan pernah mengalami fenomena ini. Saya adalah salah satunya. Tak jarang, saya mengalami beberapa kejadian yang hampir mirip satu sama lainnya di waktu yang berbeda. Saat ini juga, saya tengah merasai dejavu.

Beberapa bulan yang lalu, saya menempuh perjalanan cukup sulit. Menyusuri setapak yang berbukit-bukit menuju satu kota. Belum sampai ke tujuan yang saya inginkan, saya terperosok ke sebuah lubang. Saya memang bisa terlepas dari lubang itu pada akhirnya, tapi karena peristiwa itu, membuat kaki kiri saya cidera. Dan cidera itu menorehkan bekas yang masih terlihat sampai sekarang.

Hari ini, dengan terheran-heran saya (kembali) menatap setapak berbukit-bukit yang kini terbentang di hadapan saya. Jalanan yang harus saya tempuh kali ini mengingatkan saya akan kejadian beberapa bulan yang lalu. Setapak dan bukit-bukit di depan saya ini hampir mirip seperti setapak dan bukit-bukit yang pernah saya lalui dulu. Bedanya, sekarang saya berada di jalan yang lain dan sedang menuju kota yang berbeda dari sebelumnya.

Saya kemudian teringat akan bekas luka yang ada di kaki kiri saya. Saya ingat juga bahwa saya pernah terperosok masuk ke lubang yang mengakibatkan bekas luka ini. Karenanya, saat ini saya menatap jalanan yang ada di depan saya itu dengan 'berbeda'. Saya tidak ingin mengalami peristiwa jatuh ke lubang lagi untuk kedua kalinya dan menyakiti kaki saya sehingga menorehkan luka lebih dalam dibandingkan dengan luka yang pertama. Kali ini, saya bersiap untuk lebih berhati-hati menghadapi setiap tantangan yang hendak saya tempuh dengan modal pengalaman saya dulu.

Masa lalu, tentu tidak bisa kita ulangi di masa depan. Waktu yang kita miliki, tidak bisa ditarik mundur atau dimajukan sedetikpun. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani yang sekarang, yang tidak akan sama dengan masa lalu dan yang terjadi nanti di masa depan. Tapi, masa lalu bisa memberi kita pengalaman agar lebih bijaksana menghadapi hari ini dan masa depan.

Dejavu mungkin terjadi karena pengaruh pikiran manusia saja. Meski demikian, kita pasti sudah belajar banyak dari kejadian-kejadian di masa lalu kita, agar tidak kembali terperosok ke lubang yang sama untuk kedua kalinya jika diberikan 'kesempatan kedua' untuk memperbaiki kesalahan dari masa lalu itu - dejavu! (nj@coe).

"My past not guide me to the future, it is just a mirror in every turn in my life" (Thera, Armageddon Knights 2 - The Awakening)


Saturday, November 07, 2009

Sunflower on the roadside






Location: Ponorogo
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS

Software: Picasa3


Monday, November 02, 2009

Berhati Maria Ditengah Dunia Marta

Oleh : Angelina Kusuma

Dua orang wanita bersaudara ini, menarik perhatian Yesus. Yang pertama bernama Marta, si miss sibuk dan yang kedua adalah maria, si miss taat. Kedua wanita ini mempunyai karakter yang berbeda. Marta lebih suka bekerja dan melayani Yesus serta murid-murid-Nya, sedangkan Maria memilih duduk dekat kaki Tuhan. Secara mata duniawi, orang yang banyak melayani pekerjaan Tuhan seperti Marta, seharusnya mendapatkan pujian. Tapi yang terjadi di kisah Lukas 10:38-42 ini justru sebaliknya. Yesus memuji Maria yang hanya duduk dekat kaki-Nya dan Ia mengkritik tindakan Marta yang sudah bersusah payah bekerja melayani-Nya beserta murid-murid-Nya.

Lukas 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Di zaman seperti sekarang, mungkin lebih banyak orang yang berkarakter Marta di dunia ini. Setiap hari kita sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas bekerja mencari uang, mencari tambahan penghasilan, memenuhi kebutuhan hidup, mengurus keluarga, dan lain sebagainya. Kapan punya waktu untuk duduk dekat kaki Tuhan alias menjalin hubungan yang intim dengan-Nya? Jangankan berlama-lama membaca Firman Tuhan, jam saat teduhpun banyak yang rela memangkasnya demi memperpanjang waktu untuk mengerjakan hal-hal lain.

Bukan hanya kesibukan Marta bekerja dan melayani yang membuatnya gagal mendapatkan bagian terbaik dari Tuhan seperti Maria saudaranya. Yesus mencela tindakan Marta yang khawatir dan sibuk memikirkan ini itu (Lukas 10:41, "Marta, Marta!" jawab Tuhan. "Engkau khawatir dan sibuk memikirkan ini dan itu; terjemahan BIS). Ketika kita mudah khawatir akan segala sesuatu dan memikirkan banyak perkara melebihi kebenaran Firman Tuhan, berarti kita juga masih seperti Marta meskipun kita sudah rajin berdoa dan mendalami Firman Tuhan.

Di kisah yang kedua tentang Marta dan Maria yang ada di Yohanes 11:19-40, ada sedikit perubahan pada sikap Marta dibandingkan kisah yang pertama di Lukas 10:38-42. Marta yang awalnya menyepelekan keberadaan Tuhan, mulai menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan.

Yohanes 11:19-40
11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.
11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus.
11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"


Mengatasi kekhawatiran dan menjaga pikiran

Terlalu sibuk tak hanya dilakukan oleh tangan dan kaki kita. Anggota tubuh kita yang tak terlihat; hati dan pikiran, juga bisa sibuk. Satu-satunya cara agar kita tidak terlalu sibuk bukan dengan mengurangi pekerjaan jasmani kita, tapi dengan menyederhanakan cara berpikir kita. Ketika kita berhasil menguasai hati dan pikiran agar tidak khawatir dan sibuk dengan pikiran yang tidak penting, fokus hidup kita akan lebih terarah dan mudah dibangun didalam Tuhan.

Bersedia untuk mendengarkan

Iman Marta kepada Yesus mulai muncul di Yohanes 11:22, Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. Iman tidak muncul dengan sendirinya. Roma 10:17 berkata, Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Pujian yang dilontarkan Yesus untuk Maria juga ditujukan kepada kemauan Maria untuk mendengarkan Ia berkata-kata.

Bersedia untuk menaklukkan diri pada Roh Kudus

Untuk berkata, "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia" (Yohanes 11:27), perlu ada interaksi lebih dulu antara Marta dan Tuhannya. Seseorang tidak akan bisa mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya kecuali ada peranan Roh Kudus didalamnya. Marta yang dulu (Lukas 10:38-42) berbeda dengan Marta yang sekarang (Yohanes 11:19-40). Disini, ia lebih dewasa rohaninya dari pada Marta sebelumnya. Ada sebuah kegerakan Roh Kudus dalam perkataan Marta di ayat ini yang menandakan sudah ada interaksi antara dirinya dan Pribadi Tuhan.

Tidak membatasi karya Tuhan

Yohanes 11:38-40, Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

Marta hampir gagal lagi di kisah kedua karena ia kembali menggunakan logikanya dalam mengartikan kata percaya kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti menyangkal diri dan membuang cara pemikiran kita sebagai manusia. Ketika kita menggunakan logika dalam menyikapi perintah Tuhan, sama artinya kita sedang membatasi-Nya.

Menjaga keseimbangan ruang tamu dan dapur

Saat Yesus datang berkunjung (Lukas 10:38-42), Marta sibuk melayani-Nya dan murid-murid. Dimana tempat yang paling sibuk terjadi ketika tamu dari luar kota dalam jumlah banyak datang? Tepat sekali, di dapur. Makanan dan minuman pastinya menjadi hidangan pertama yang akan dikeluarkan tuan rumah untuk menjamu tamu-tamunya dari luar kota tersebut. Ruang tamu adalah ruang yang digunakan untuk menyambut tamu-tamu. Maria memilih tinggal di ruang tamu, sedangkan Marta memilih dapur sebagai pusat kegiatannya.

Dalam kehidupan orang percaya berkarakter plus-plus, kita harus bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan di ruang tamu dan di dapur kita. Kita harus punya waktu khusus untuk menyambut Sang Raja diatas segala raja itu dan tetap membuat dapur kita bekerja aktif. Dari dapur, kita bisa menghasilkan buah-buah berupa buah pertobatan, buah Roh, buah jasmani (harta, ketenaran, anak-anak, dll), dan juga buah rohani dalam bentuk jiwa-jiwa yang kita menangkan untuk Yesus.


Kita mungkin tidak bisa menghindari kehidupan yang serba sibuk seperti Marta. Tapi, tetap tinggal di kehidupan Marta saja, tidak akan membuat kita mendapatkan bagian yang terbaik dari Tuhan. Kita perlu hati seorang Maria ditengah-tengah kesibukan kehidupan Marta yang kita jalani.

Yang kita perlukan adalah menjadi Marta rohani. Bisa menjalani kesibukan bekerja dan pelayanan, sekaligus tidak kehilangan waktu berharga bersama Tuhan. Ketika kita bisa menghadirkan Yesus di setiap kesibukan kita dan menjadikan-Nya sebagai fokus utama di pekerjaan kita, berarti kita akan bisa menghadirkan hati Maria di kehidupan Marta (nj@coe).




Sunday, November 01, 2009

Holy Influencers

Oleh : Angelina Kusuma

Kata-kata dan bicara identik sebagai milik para wanita. Semua hal bisa menjadi bahan yang menarik untuk dibahas oleh dua orang wanita, apalagi sekelompok ibu-ibu arisan. Tak perlu ribut memilih tempat, dimana saja dan kapan saja, para keturunan Hawa ini bisa menggelar tikar dan mulai ber-b-i-c-a-r-a satu sama lain!

Tak jarang, wanita membawa kebiasaan ini ketika mereka sedang berkomunikasi dengan lawan jenisnya. Padahal si pria lawan jenisnya itu, tidak biasa dengan aktivitas yang memperlihatkan kedekatan emosional secara intim seperti ini. Pria lebih individualis dan irit berkata-kata. Sebuah penelitian mengatakan, konon wanita rata-rata bisa berbicara sebanyak 20.000 kata sehari sedangkan pria hanya perlu menggunakan 7.000 kata sehari. Wow, sepertinya wajar ya jika wanita lebih cerewet dari pada pria?

Kelihaian wanita dalam hal berkata-kata, bisa berakibat fatal ketika ia berselisih paham dengan pria. Pria yang pada dasarnya tidak biasa banyak berbicara, bisa menganggap wanita sebagai sosok egois yang tidak menghargai mereka dan sebaliknya wanita pada akhirnya bisa terluka karena merasa bahwa pria tidak mau memahami usaha baik mereka.

The Lord has given women the opportunity to be holy influencers

1 Peter 3:1-2, Wives, in the same way be submissive to your husbands so that, if any of them do not believe the word, they may be won over without words by the behavior of their wives, when they see the purity and reverence of your lives (terjemahan NKJV).

1 Petrus 3:1-2, Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.

Ada kata-kata menarik yang diucapkan oleh Petrus di atas. "...mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan..." ("...they may be won over without words by the behavior..."). Meski wanita memang wajar jika menggunakan bibirnya untuk berkata-kata lebih banyak dari pada pria, ternyata Petrus tidak berpendapat bahwa dengan berkata-kata itu wanita bisa memenangkan seseorang. Justru sebaliknya, dengan tegas Petrus menyarankan wanita mengerem lidahnya dan dengan demikian, tanpa perkataanpun mereka bisa memenangkan pria-pria dan orang-orang disekitarnya.

Wanita mempunyai kekuatan lain dibalik tingkah lakunya. Bukan kekuatan fisik, bukan kemolekan tubuh, dan juga bukan kepandaiannya bersilat lidah yang bisa diandalkan dari sosok wanita, tapi kemurnian kelakuannya dan kesalehannyalah yang merupakan kekuatan luar biasa yang tersimpan dibalik tubuh lembutnya. Karakter wanita yang takut akan Tuhan lebih dahsyat dibandingkan batu karang. Ketika seorang wanita Kristus berdoa, Surga pasti bergetar dibuatnya.

Amsal 5:3, Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak.

Kecantikan wanita terpancar dari perilaku dan teraba dari tutur katanya. Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian (Amsal 31:30, terjemahan BIS).

Bukan wanita yang lekas bicara yang menunjukkan kualitas sebagai holy influencer. Tapi wanita yang lambat berkata-kata dan takut Tuhanlah yang punya kemampuan untuk mengubah dunia sekitar dengan teladannya (nj@coe).