Wednesday, July 30, 2008

Be Happy Singlers

Oleh : Angelina Kusuma

"Kamu itu sudah cukup matang usianya, mapan, tidak terlalu buruk rupa juga ... kenapa nggak segera menikah sie ? Terlalu memilih calon pasangan hidup ya ?"


Satu lagi pertanyaan tentang pemilihan calon pasangan hidup yang banyak membuat para single diusia matang harus menyiapkan 1001 jawaban ketika mendengarnya. Meskipun yang menjalani masa single sendiri tidak pernah mempermasalahkan status ke-single-annya, tetapi dunia luar terkadang begitu sibuk mengurusi ketiadaan pasangan disamping mereka ini.

Berulang kali saya juga mendapat pertanyaan seperti diatas dari keluarga, sahabat, maupun dari para kerabat yang mengenal saya. Bahkan meskipun berulang kali saya sudah menjelaskan kepada mereka tentang alasan kenapa saya masih betah dengan status single sampai saat ini, pertanyaan tersebut masih terus menjadi tradisi untuk dilontarkan kepada saya dari tahun ke tahun.

Menyandang status single bagi saya mempunyai kenikmatan sendiri. Bebas berkarrier, bebas menggali ide-ide paling gila sekalipun, bebas berekspresi, bebas bepergian kemana saja, dan bebas melakukan segala hal untuk kesenangan diri sendiri tanpa takut ada yang melarang atau kecewa dengan tindakan saya. Single bukan berarti abnormal. Single hanyalah sebuah keadaan yang dipilih oleh yang menjalaninya untuk tidak atau menunda waktu untuk hidup berpasangan. Yang sering membuat saya protes terhadap orang-orang sekeliling saya adalah cap bahwa seorang single diusia matang dan kehidupan yang sudah mapan berarti terlalu memilih calon pasangan hidupnya.

Apakah memilih calon pasangan hidup itu salah ?

Memilih calon pasangan hidup saya rasa memang perlu. Tidak ada yang salah dari tindakan pilih memilih sebelum ada komitmen dalam relationship atau ikatan pernikahan kudus di gereja. Setiap orang tentunya ingin mengalami pernikahan sekali seumur hidupnya. Dan memilih calon pasangan hidup yang terbaik adalah bagian dari proses untuk mewujudkan impian menikah sekali seumur hidup tersebut.

Bukan hanya manusia saja yang menginginkan tidak adanya perceraian antara dua orang pria dan wanita yang sudah menikah. Tuhanpun menginginkan kita untuk memiliki sebuah pernikahan yang langgeng selamanya dan memerintahkan kita supaya memilih calon pasangan hidup yang benar.

Matius 19:6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Markus 10:9, Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kriteria calon pasangan hidup

Batasan memilih calon pasangan hidup bisa digolongkan dalam tiga kriteria utama, yaitu kriteria rohani, kriteria jiwani, dan kriteria jasmani. Kriteria rohani yang tidak bisa kita tawar adalah calon pasangan hidup kita harus dari golongan anak-anak Tuhan yang juga percaya kepada Kristus. Kata 'jangan' dalam ayat dibawah ini menunjukkan perintah larangan yang tidak boleh kita langgar karena merupakan otoritas dari Tuhan sendiri untuk memprakarsai sebuah pernikahan yang diperkenan oleh-Nya.

2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

Dua kriteria selain kerohanian bisa kita seimbangkan sesuai kebutuhan dan pilihan kita. Kriteria jiwani mengarah pada kepribadian seseorang seperti sifat-sifat feminin atau maskulin, keibuan atau kebapakan, tingkat kebijaksanaan, kesabaran, ketenangan menghadapi masalah, kesiapan menghadapi komitmen pernikahan, dan lain-lain.

Latar belakang kehidupan yang berbeda-beda, membuat batasan kriteria jiwani dan jasmani menjadi relatif dimata setiap orang yang memandangnya. Tidak ada yang melarang jika kita ingin memilih calon pasangan hidup yang tampan atau cantik, yang kaya, yang pintar, yang lebih tua dari kita, yang tinggi, yang berkulit putih, berambut lurus, atau juga kriteria-kriteria fisik lainnya. Seperti apapun kriteria jiwani dan jasmani mengenai calon pasangan hidup yang kita buat, kita harus menyadari bahwa tidak ada manusia seperti malaikat didunia ini dan setiap pemilihan kita selalu membawa konsekuensinya masing-masing.

Ditangan manusia atau Tuhan ?

Saya percaya bahwa Tuhan mempunyai kuasa untuk menentukan setiap hal yang terjadi dalam hidup kita sekecil apapun itu. Ia menghitung dengan teliti setiap helai rambut yang jatuh dan jumlah rambut yang ada dikepala kita. Begitupun mengenai siapa pasangan hidup kita dimasa depan, Ia juga pasti sudah menetapkannya dengan sempurna. Yang bisa kita lakukan sebagai manusia adalah mengikuti alur rencana-Nya. Ia tetap memberikan kita pilihan untuk menentukan siapa pasangan hidup kita dalam hidup ini, tetapi semuanya ada dalam kontrol kuasa-Nya.

Manusia diciptakan untuk kesenangan bagi Tuhan. Ia tidak pernah menahan kebaikan yang terjadi dalam hidup kita. Asalkan sudah tiba waktunya, Ia akan memberikan kepada kita tepat sesuai kebutuhan, karena Ia selalu ingin membuat kita melimpah dalam kepenuhan sukacita dan kemuliaan-Nya. Manusia sering kali tidak mampu melihat setiap detail yang sedang dikerjakan oleh Tuhan untuknya sebelum semua selesai. Begitu juga dengan pernikahan. Sebelum kita sampai ke depan altar gereja dan mengucapkan janji pernikahan kudus, kita belum bisa mengklaim bahwa kita sudah memperoleh pasangan hidup yang tepat betapapun kita sudah menyanding seorang mr. / miss charming impian kita.

Tuhan bekerja dalam kehidupan setiap single untuk menyiapkan pribadi mereka menyambut pasangan hidup yang mereka butuhkan. Lama atau tidaknya proses pertemuan kita dengan pasangan hidup kita ditentukan oleh seberapa kita peka terhadap bimbingan-Nya saat proses persiapan itu berlangsung.

Perhiasan yang indah diperoleh dari sebongkah logam mulia yang harus mengalami proses pemanasan dan penempaan berkali-kali sebelum ia menjelma menjadi sebuah benda yang berharga. Single juga merupakan proses pemanasan dan penempaan berkali-kali sebelum menuju pernikahan kudus. Semakin kita mempercayai-Nya saat masa single, semakin kita siap ketika menapak ke pernikahan kudus.

Menikmati masa single

Melewati masa single dengan kepanikan ketika melihat orang-orang disekeliling mulai meninggalkan status tersebut satu per satu adalah keputusan yang salah. Sesuatu yang enak dirasa, tidak bisa dinikmati dengan cara tergesa-gesa. Buah yang kurang matang diatas pohonpun rasanya juga pasti tidak enak. Perlu pengendalian diri dan fokus yang benar-benar tertuju kepada tujuan akhir Bapa di Surga agar tidak salah melangkah.

Jalani masa single dengan enjoy, isi dengan hal-hal yang membangun iman dan mantapkan pribadi sebagai individu yang utuh, berkualitas baik secara rohani, jiwani, maupun jasmani. Usaha didalam Tuhan tidak ada yang sia-sia. Lebih baik menunggu calon pasangan hidup yang benar-benar telah Tuhan sediakan dengan setia, daripada mencapai yang ada saat ini hanya untuk menghindari pandangan miring dari dunia luar. Tuhan tidak akan pernah lalai memberi yang terbaik kepada anak-anak kesayangan-Nya. Be happy singlers ! (nj@coe).



Monday, July 28, 2008

Copy Paste

Oleh : Angelina Kusuma

Kejadian yang menimpa saya beberapa hari ini hampir membuat produktifitas menulis saya mati suri. Beberapa tulisan saya ternyata tersebar bebas di internet dan banyak yang tidak mencantumkan nama maupun link ke blog saya sebagai sumber aslinya. Penemuan itu tentu saja membuat semangat berbagi kepada yang orang lain akan berkat-berkat Tuhan yang telah saya terima dalam hidup ini, luntur seketika. Sebenarnya saya tidak keberatan jika ada pihak-pihak yang ingin meng-copy tulisan-tulisan saya dan menyebar luaskannya, asalkan memperhatikan aturan copy paste yang benar di dunia maya, seperti pencantuman nama penulis atau link sumbernya. Semakin banyak tulisan saya tersebar luas, berarti menandakan bahwa apa yang saya kerjakan selama ini telah diterima orang lain dan bisa memuliakan Tuhan Yesus yang menginspirasi saya.

Bagi saya, penulis mempunyai tanggung jawab atas apa yang sudah ditulisnya. Sama seperti sebuah pedang yang bisa digunakan untuk membunuh atau mengobati luka seseorang, tulisan juga bisa membawa dampak negatif dan positif bagi setiap orang yang membacanya. Saya tidak pernah meremehkan tulisan orang lain sesederhana apapun tulisan tersebut. Sama seperti lagu, lukisan, patung, tarian, dan karya seni lainnya, tulisan juga merupakan karya yang harus dihargai karena merupakan buah tangan dari sang penulisnya. Karena saya menghargai kerja keras setiap penulis, seminimal mungkin saya tidak ingin meng-copy atau menyebar luaskan tulisan-tulisan yang bukan karya saya. Lebih baik, saya meluangkan waktu berjam-jam di depan komputer atau laptop saya demi bisa memberkati orang lain dengan karya yang saya buat sendiri.

"Apa tujuanmu pertama kali waktu menulis, Njie ?" Dua kali saya mendengar pertanyaan ini dari dua sahabat yang tahu permasalahan yang sedang saya hadapi. Ketika semangat berbagi saya terbentur pada kategori pembajakan karya seni di internet atau cyber crime, tak urung membuat saya bersedih. Ada perasaan tidak rela ketika menjumpai tulisan yang pernah saya buat setelah menghabiskan beberapa jam atau beberapa hari untuk menggali ide-ide menarik, ternyata terpasang di blog orang lain tanpa ada keterangan apapun mengenai diri saya sebagai penulis aslinya. Apalagi jika saya mengetahui bahwa tulisan itu dinilai oleh pembacanya, ada sekelumit perasaan tidak dihargai sebagai penulis terselib dibenak saya.

"Memberkati orang lain ..."

"Untuk kemulianmu sendiri apa kemuliaan Bapa di Surga ?"


"Bapa di Surga ..."


Saya tersentak dengan kalimat jawaban yang saya ucapkan sendiri menanggapi pertanyaan sahabat saya itu. Sebelum tulisan-tulisan saya di copy paste sembarangan dan beredar di blog-blog berlabel Kristen yang ada di internet tanpa menyebutkan saya sebagai penulisnya, seorang sahabat juga pernah memperingatkan tentang kebiasaan buruk orang Indonesia yang kurang menghargai kerja keras seorang penulis ini.

"Mendingan kamu bikin buku aja. Sayang tuh tulisan bagus-bagus di share gitu aja di blog dan mailing list. Paling lama-lama juga bakal di copy paste sana-sini sama orang-orang tak bertanggung jawab."

"Aku kan ingin berbagi berkat juga dengan yang lain makanya aku belum berminat menjadikan tulisan-tulisanku itu komersiil."


Dulu, saya bisa berkata santai seperti diatas karena saya memang belum pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya. Lagi pula saya belum memiliki kepercayaan diri yang terlalu tinggi bahwa tulisan-tulisan sederhana saya bisa membuat orang lain tertarik untuk meng-copy paste seenaknya, seperti layaknya tulisan dari para penulis profesional. Tetapi setelah beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah tulisan saya terpajang di salah satu forum Kristen Indonesia tanpa menyertakan identitas saya sebagai penulisnya, saya mulai resah dibuatnya.

Dari hasil pencarian lewat search engine, ternyata saya juga menemukan beberapa artikel saya lainnya, mejeng di beberapa blog berlabel Kristen tanpa nama saya sebagai penulis. Parahnya lagi blog tersebut ikut dalam sebuah ajang pemilihan blog Kristen terbaik yang sedang diselenggarakan oleh sebuah website Kristen Indonesia. Barulah kali ini saya benar-benar terpukul karena tidak mengindahkan peringatan sahabat saya dulu. Mungkin karena budaya di Indonesia yang belum terbiasa menulis dan rasa menghargai sebuah karya seni yang rendah, membuat copy paste tulisan tanpa menyertakan nama penulis maupun sumber aslinya adalah suatu hal yang lumrah.

"Sabar Njie, kamu harus berbahagai karena bajakan adalah pengakuan terbesar dari masyarakat Indonesia bahwa kamu punya kualitas."

Yah, mau tidak mau saya memang harus bersabar atas masalah ini. Meskipun saya tidak terkenal, tetapi tulisan-tulisan saya ternyata diterima oleh sebagian warga di dunia maya dan jika banyak yang diberkati karenanya, berarti tujuan utama saya untuk memuliakan Bapa di Surga telah tercapai. Lewat masalah ini, saya juga menjadi sadar betapa berharganya pekerjaan saya dimata Tuhan. Tidak perduli bahwa saya hanyalah seorang penulis 'iseng' yang setiap hari menulis untuk membuang rasa bosannya, tetapi Ia tetap berkenan terhadap hal-hal kecil yang saya kerjakan.

"Orang lain bisa menirumu, tetapi mereka tidak akan pernah menjadi dirimu seutuhnya."

Kalimat penghiburan dari sahabat saya ini akhirnya membuat saya kembali tersenyum. Memang, seharusnya saya tidak perlu resah jika ada orang-orang yang meng-copy paste tulisan saya dan menyebar luaskannya tanpa menyertakan saya sebagai penulis dan sumber aslinya. Saya sudah cukup puas dengan apa yang Tuhan jadikan melalui diri saya. Semua orang bisa mengambil karya-karya saya seenaknya bahkan mengakuinya jika mau, tetapi mereka tidak akan pernah bisa mengambil karakter diri saya yang ada didalam tulisan-tulisan itu sampai kapanpun. Karena karakter seseorang adalah ciri khas yang hanya dimiliki perseorangan dan yang tidak akan pernah bisa diambil atau ditiru begitu saja.

"There is in the worst of fortune the best of chances for a happy change" - Euripides

Apapun yang ingin anda kerjakan, kerjakan dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan. Hal baik atau buruk yang terjadi dalam hidup kita adalah untuk menggenapi rencana mulia-Nya. Saya tidak akan pernah mengetahui bahwa tulisan-tulisan saya diterima orang lain jika tidak ada penemuan copy paste beberapa tulisan saya di blog-blog internet. Dan saya tidak akan sadar betapa berharganya saya bagi Dia, jika tidak melalui masalah ini juga.

Tidak terlalu penting apakah orang lain akan mengenal saya sebagai penulis dari beberapa artikel Kristen yang ter-copy paste seenaknya oleh beberapa oknum di internet tersebut. Yang pasti, Yesus mengenali saya sebagai kepanjangan tangan-Nya dan saya sudah terpuaskan karena kehormatan yang diberikan-Nya ini (nj@coe).

Yohanes 3:30, Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil

Friday, July 25, 2008

Cinta Sejati

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang sahabat memberi saya definisi mengenai cinta yang membuat saya terbengong-bengong.

"Cinta adalah ketika kamu masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ketika kamu masih bisa menerima kesalahannnya karena itu adalah bagian dari kepribadiannya. Ketika kamu tertarik kepada orang lain tetapi kamu masih setia bersamanya. Ketika kamu rela memberikan hatimu, kehidupanmu, dan kematianmu. Ketika hatimu tercabik bila ia sedang bersedih. Ketika kamu menangis atas kepedihannya biarpun ia cukup tegar. Ketika kamu ikut terluka bila ia sakit. Ketika kamu ingin selalu menyentuhnya, memeluknya karena kamu sayang dengannya (ini untuk yang sudah menikah). Ketika matanya melihat hatimu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwamu dengan dalam sekali sampai kamu merasa nyeri. Cinta adalah suatu yang absurd and unexplain. Tetapi yang terpenting mencintai karena sesuatu dan anugerah Tuhan, menerima pasangan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Cinta saling memberi dan menerima dengan segala keikhlasan hati." - MUA

Definisi cinta yang diberikan sahabat saya itu cukup membuat mulut saya ternganga lebar beberapa saat. Hebat ! Ia bisa menuliskan satu paragraf penuh tentang cinta hanya dengan sekali waktu dalam chat online kami. Tidak ada yang salah jika ia mendefinisikan cinta dengan tulisan seperti diatas. Pengalaman relationship dalam hidupnya, pasti sudah mengajarinya banyak hal untuk bisa merangkai kata-kata seperti demikian.

Setiap manusia pasti mempunyai definisi cinta yang beraneka ragam. Semuanya dipengaruhi oleh pengalaman dan kisah-kisah relationship yang terjadi dalam kehidupan masing-masing pribadi. Saat saya masih duduk dibangku SMP, saya mendefinisikan cinta sebagai Ko Sur. Saat itu, saya memang sedang mengalami cinta pertama dengan seorang teman laki-laki yang bernama Ko Sur. Masa puber saya mengalir begitu saja dalam balutan cinta monyet. Mengklaim bahwa sesosok pribadi yang saya sukai, itulah yang dinamakan dengan cinta.

Setelah naik ke jenjang SMU, definisi cinta saya mulai berkembang lagi. Kehilangan Ko Sur memang sempat membuat saya seolah kehilangan seluruh cinta yang saya miliki. Tetapi lambat laun saya menemukan anak laki-laki lain yang juga bisa membuat saya jatuh cinta dimasa-masa yang kata orang adalah gerbang menuju kedewasaan. Kali ini cinta saya tak lagi hanya merujuk kepada satu pribadi saja. Bagaimana tidak ? Masa SMU adalah masa paling banyak bermunculan anak laki-laki menarik dalam pandangan saya. Hmm, masa-masa pencarian jati diri ini membuat saya menilai bahwa cinta adalah proses pencarian pasangan yang terbaik.

Masa-masa SMP sampai SMU saya ternyata bukanlah saat yang tepat untuk mengerti sepenuhnya tentang cinta sejati. Semua yang pernah saya rasakan dimasa-masa itu hanyalah letupan masa puber yang merupakan emosi anak remaja saat pertama kali merasakan getar-getar ketertarikan dengan lawan jenis.

Saat saya bersinggungan dengan Kristus lebih dekat, saya mulai mengerti bahwa cinta tidak sekedar menemukan seorang pria yang menarik, rupawan, pintar, dan ingin saya miliki suatu saat nanti. Step by step, Tuhan mengajari saya tentang cinta sejati yang ternyata sangat berbeda dengan anggapan saya sebelumnya.

I Corinthians 13:4-8a (NIV), Love is patient, love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. It is not rude, it is not self-seeking, it is not easily angered, it keeps no record of wrongs. Love does not delight in evil but rejoices with the truth. It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres. Love never fails.

Cinta tidak hanya berdasar dari apa yang kita rasakan. Emosi atau perasaan kita pasti akan ikut terlibat saat kita menyukai lawan jenis. Tetapi emosi bukanlah satu-satunya tanda bahwa kita telah benar-benar mencintai seseorang. Cinta timbul melalui rasa kasih sayang yang mendalam atau pengabdian yang ditunjukkan melalui perbuatan, tidak hanya sekedar luapan perasaan. Ketika kita membiarkan perasaan mengambil alih semua tindakan kita saat mulai menyukai orang lain berarti kita sedang disetir ke arah cinta yang salah.

Pencarian cinta sejati memerlukan proses. Terkadang kita harus mengalami gagal dalam area relationship berkali-kali dan salah mencintai orang sebelum kita menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengimbangi cinta yang kita punyai. Patah hati juga bagian dari proses pencarian cinta sejati. Kita tidak akan pernah bisa menghargai cinta orang lain, sebelum kita merasakan kehilangan orang yang kita cintai terlebih dulu.

Karena cinta itu sabar, maka tunggulah waktu yang tepat untuk menemukannya meskipun perlu pengorbanan yang tak sedikit.
Karena cinta itu murah hati, maka berikanlah dengan segenap hati tulus meskipun harus menyangkali diri bahwa kita ingin memiliki orang yang kita cintai selamanya.
Karena cinta itu tidak cemburu, maka jangan banyak menuntut untuk selalu menjadi hal terutama bagi orang yang kita cintai ketika ia sedang ingin bersama orang lain.

Karena cinta itu tidak memegahkan diri, maka jangan menganggap pribadi lebih superior dan ingin menguasai orang yang kita cintai seorang diri.
Karena cinta itu tidak sombong, maka jangan menjadikan kelebihan-kelebihan sebagai syarat utama untuk memperoleh cinta sejati.
Karena cinta itu tidak melakukan yang tidak sopan, maka jangan berbuat hal yang tidak senonoh kepada orang yang kita cintai dan membuatnya tercela karena ulah kita.

Karena cinta itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, maka jangan memaksakan semua keinginan kepada orang yang kita cintai jika ia tidak menghendakinya.
Karena cinta itu tidak pemarah, tetapi mengerti apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai setiap saat.
Karena cinta itu tidak menyimpan kesalahan orang lain, tetapi memaafkan kekeliruan yang diperbuat olehnya.

Karena cinta itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Menjadi pembela dan pelindung orang yang kita cintai, ketika ia membutuhkannya.
Karena cinta itu menutupi segala sesuatu, maka jangan mengungkit masa lalu yang ingin dikubur dalam-dalam oleh orang yang kita cintai.
Karena cinta itu percaya segala sesuatu, maka tutuplah semua indra perasa yang berhubungan dengan dunia luar dan sendengkan hati hanya kepada Tuhan ketika cinta mulai berbicara.

Karena cinta sejati itu mengharapkan segala sesuatu, maka jangan pernah lelah untuk berusaha mendapatkannya.
Karena cinta sejati itu sabar menanggung segala sesuatu, maka jangan pernah putus asa saat mengalami pencobaan karenanya.
Karena cinta sejati itu tidak berkesudahan, maka tidak akan ada kata berpisah saat kita sudah menemukannya.

Cinta sejati tidak hanya terbatas pada kata-kata romantis atau ungkapan yang terpendam didalam hati. Cinta sejati itu ada dan nyata jika kita mau berusaha mencarinya. Dan karena ia istimewa, maka cinta sejati layak untuk ditunggu, layak untuk diperjuangkan, dan layak untuk dijalani sampai akhir. Milikilah cinta sejati seperti Kristus yang telah setia memenuhi panggilan mulia-Nya untuk mati tersalib bagi dosa-dosa manusia. Tidak ada teladan yang pantas dicontoh didunia ini mengenai cara mencintai kecuali teladan-Nya (nj@coe).



Tuesday, July 22, 2008

Ayo Dipilih ... Dipilih ... Dipilih ...

Oleh : Angelina Kusuma

"Besok kamu pilih siapa ?", pertanyaan ini sudah berulang kali saya dengar hari ini. Tidak hanya terlontar dari orang-orang didunia nyata sekeliling saya, tetapi di status chat online yang saya miliki, hari ini juga marak dengan hal-hal yang berbau kata-kata 'pemilihan' untuk esok hari. Rabu, tanggal 23 Juli 2008 memang ditetapkan sebagai hari Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur wilayah Jawa Timur untuk periode 2008 - 2013 nanti. Maka, jadilah pertanyaan ini sebagai hot topic of this day bagi orang-orang yang tinggal diwilayah Jawa Timur tentunya.

Geliat pembangunan bilik-bilik TPS - Tempat Pemungutan Suara - juga terlihat menyibukkan beberapa titik disudut-sudut kota saya. Sejak pukul tiga sore tadi, satu rumah yang dekat dengan tempat kerja saya juga penuh dengan beberapa orang yang sibuk mempersiapkan bilik untuk pemungutan suara esok hari. Beberapa buah papan tulis besar dipasang dibagian depan TPS untuk memasang poster-poster berisi foto calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur beserta visi dan misi dari kelima pasangan yang mencalonkan diri.

"Pilih pemimpin yang benar lho ya", celetuk seorang Bapak kepada saya sewaktu berdiri didepan papan poster para calon Gubernur dan calon Wakil Gubernurnya, membaca visi dan misi yang akan dilakukan para pasangan pencalon itu untuk masa jabatan lima tahun ke depan jika mereka terpilih.

"Iya ni Pak, saya bingung menentukan pilihan buat besok", sahut saya sambil tersenyum - kecut. Dibalik kata-kata ini sebenarnya saya ingin menyembunyikan niatan - buruk - saya untuk golput - golongan putih, tidak menggunakan hak suaranya - beberapa minggu lalu. Sejak dulu saya tidak pernah tertarik dengan yang namanya politik. Jadi siapapun yang menjadi pemimpin entah itu ditingkat RT sampai Presiden, saya tidak terlalu antusias mengikutinya. Meskipun pernah sekali ikut pencoblosan Pemilu - Pemilihan Umum, pilihan saya waktu itu tidak berdasarkan hati nurani dan keinginan pribadi - ikut pilihan orang-orang disekeliling saya lebih tepatnya.

Tahun ini karena saya tepat berada dikota kelahiran saya - saya pernah absen tidak menggunakan hak suara saya pada Pemilu yang membawa SBY - JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI karena saat itu saya berada diluar kota dan tidak bisa kembali ke kota kelahiran untuk menggunakan hak suara, maka hak suara untuk memilih Kepala Daerah tahun ini kembali diberikan kepada saya. Awalnya saya hanya ingin memilih calon Gubernur yang akrab ditelinga saya beberapa bulan belakangan ini, "Asal sudah menggunakan hak suara, selesai kan masalahnya ?"

Tetapi beruntunglah, setelah diingatkan oleh Gembala Sidang saya di Ibadah Raya Minggu lalu mengenai arti pentingnya seorang pemimpin yang takut akan Tuhan dalam kehidupan kita, saya mengurungkan niat untuk sekedar 'bermain-main' dengan hak suara saya - seperti niatan sebelumnya - karena sekarang saya sudah berniat 100% menggunakan hak suara untuk memilih pemimpin yang benar-benar sesuai dengan kriteria saya.

Ibrani 13:17, Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Pemimpin yang takut akan Tuhan sangat diperlukan untuk membawa masyarakatnya menuju ke kesejahteraan. Jika kita asal-asalan memilih, tentunya kita juga tidak bisa asal komplain jika ternyata kepemimpinannya tidak berkualitas dimasa jabatannya. Meskipun sangat sulit memilih pemimpin yang takut akan Tuhan hanya dengan membaca visi dan misi dalam jabatan kelima calon pasangan Kepala Daerah tersebut - dalam tempo sesingkat-singkatnya alias sekilas doang, paling tidak esok hari saya sudah mempunyai gambaran besar dari apa yang akan mereka perjuangkan selama masa jabatan mereka masing-masing dan tidak asal pilih mengikuti dunia sekeliling saya memilih siapa.

Yeremia 29:7, Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Mari berdoa untuk para pemimpin dan kota dimana setiap kita ditempatkan. Dimanapun kita berada, Tuhan mempunyai tujuan khusus kenapa kita ada disana. Ia tidak sembarangan menempatkan kita disuatu kota hanya untuk memenuhi kota tersebut dengan keberadaan kita semata. Saya bertempat tinggal di Jawa Timur, berarti sudah kewajiban saya mendoakan para pemimpin dan kota dimana saya berada ini. Karena kesejahteraan Jawa Timur adalah kesejahteraaan saya juga.

Yuk, mene nyoblos rame-rame rek !

Monday, July 21, 2008

Ketika Aku Ingin Berhenti

Oleh : Angelina Kusuma

Sebulan belakangan ini, saya terserang penyakit tidak PD - Percaya Diri. Entah darimana datangnya virus yang hampir mematikan kesempatan saya untuk melayani Tuhan melalui internet tersebut datang. Yang jelas, sebulan ini mendadak saya tak lagi PD untuk mem-publish artikel-artikel yang saya tulis ke mailing list, forum online, maupun mengirimkannya secara khusus kepada beberapa sahabat dekat yang saya kasihi didalam Tuhan Yesus Kristus.

Saya tetap menulis di blog pribadi, tetapi saya sempat kehilangan fokus pelayanan rohani saya. Saya merasakan gairah melayani saya turun, tidak sedahsyat atau menyala-nyala seperti dulu, sehingga membuat saya berfikir, "Sudahlah Tuhan, aku berhenti melayani online."

Mungkin kedengarannya agak naif. Tetapi itulah yang terjadi selama setahun ini dengan tulisan-tulisan saya. Dari tulisan hasil pergumulan sehari-hari yang jauh daripada sempurna itu, mendatangkan beberapa jiwa untuk saya layani lewat internet. Ada yang share mengenai masalah yang sedang dihadapinya melalui e-mail, chat online, maupun personal massage - PM - di blog. Saya merasa tidak ada yang istimewa dari semua tulisan saya. Tata bahasanya masih kacau dan apa yang saya bahaspun tidak ada yang serius. Anehnya, dari sana justru memberi celah untuk saya melayani melalui dunia maya, sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya.

Gara-gara penyakit tidak PD yang saya derita itu, hampir sebulan ini aktivitas menulis saya hanya keluar masuk blog. Di mailing list utama yang selama ini rutin menjadi tempat saya mem-forward semua tulisan blog pun terhenti. Ada perasaan malas atau enggan yang sangat, menyerang saya untuk melakukan kegiatan itu lagi. Mungkin ini yang disebut titik jenuh pelayanan atau memang karena masalah-masalah pribadi yang datang bertubi-tubi kepada saya hari-hari belakangan ini yang menyebabkan saya tidak se-PD dulu.

Ketika saya kehilangan fokus, saya merasa bahwa Tuhan tidak pernah menginginkan saya terhenti disatu titik itu terlalu lama. Tetap ada beberapa permasalahan yang di-share khusus kepada saya melalui e-mail dan chat online dari member mailing list yang saya ikuti, meskipun saya lama tidak banyak nimbrung disana. Semua mengatakan bahwa mereka datang untuk berbagi dengan saya hanya karena mereka mengenal saya melalui tulisan-tulisan - tidak penting - saya yang ter-forward dari mailing list tersebut.

"Loe tuh emang lebih terkenal didunia maya daripada dunia nyata, Njie. Jadi kalo loe ilang dari peredaran internet gitu aja, pasti ada yang nyariin loe."

Yes ! Mungkin itulah sebabnya kenapa meskipun saya sudah absen sementara waktu tidak mengirim tulisan atau artikel apapun ke mailing list tersebut, tetapi tetap ada beberapa member berkepentingan yang mencari saya untuk sekedar berbagi cerita mengenai permasalahan hidupnya. Tulisan sederhana lebih mudah diingat orang lain daripada tulisan berbobot tetapi menggunakan bahasa dewa, atau memang inilah salah satu tujuan hidup yang harus saya layani karena anugerah Tuhan melalui jari-jari tangan saya didunia maya.

Kerinduan untuk kembali memberkati dunia maya dengan tulisan-tulisan sepele saya, benar-benar dipulihkan Tuhan hari ini. Setelah kurang lebih sebulan tidak mem-forward tulisan apapun ke mailing list-mailing list yang saya ikuti, saya menemukan beberapa pesan yang ditinggalkan oleh sahabat-sahabat online saya dikedua account utama saya didunia maya, yaitu di Friendster dan blog Multiply. Beberapa bulan sebelumnya, saya pernah dengan sengaja memecah account-account yang biasa saya gunakan untuk online dengan beberapa alamat e-mail yang berbeda. Tujuannya, karena saya sedang tidak ingin 'ditemukan' oleh orang lain dan untuk membatasi diri saya dari gelar onliners sejati - gara-gara terserang penyakit tidak PD.

Sungguh sangat luar biasa bagi saya, ketika mendapati orang-orang yang tidak saya kenal secara nyata sebelumnya, tetapi mereka antusias menemukan account-account saya didunia maya - yang menggunakan e-mail berbeda-beda - dan memberi saya semangat untuk terus menulis. Melalui pengalaman ini juga, sebuah kalimat yang pernah diucapkan oleh sahabat saya kembali terngiang, "Ketika Tuhan memberimu karunia untuk melayani sesuatu, meskipun kamu tidak punya talenta disana, Ia akan memampukanmu untuk mengerjakannya dengan baik."

Saya akui, sahabat saya diatas benar adanya. Sejak dulu saya tidak pandai menulis. Tetapi Tuhan sudah mengubah saya menjadi penulis dan memberi saya ladang pelayanan dikomunitas maya karena anugerah-Nya. Meskipun terkesan abstrak, pada kenyataannya jiwa-jiwa yang tidak tersentuh oleh gereja juga ada di internet. Jadi tidak ada yang salah jika pelayanan konseling Kristiani berlangsung didunia ini.

Roma 12:11, Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Malam ini, saya kembali menemukan keberanian dan kepercayaan diri yang sempat down sebulan lalu. Saya ada dari Tuhan, oleh Tuhan, dan untuk Tuhan. Meskipun tenaga saya terbatas, tetapi Tuhan bisa mengubahnya menjadi tak terbatas. Saya akan terus melayani Tuhan dengan segala yang saya punyai, terus menulis untuk sahabat-sahabat saya didunia maya, dan akan terus berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Terima kasih buat sahabat-sahabat online dimanapun kalian berada yang sudah memberi semangat kepada saya untuk terus maju melayani Tuhan dan mengembalikan kepercayaan diri saya yang hampir hilang.

Karena kalian, aku mengangkat 'penaku' kembali !



Saturday, July 19, 2008

Teman Apa 'Teman'

Oleh : Angelina Kusuma

Pernahkah anda mempunyai jalinan pertemanan dengan lawan jenis yang sangat dekat sekali sehingga membuat batas-batas antar pertemanan dan hubungan berpacaran menjadi kabur ? Saat kita berteman dengan seseorang, kita biasanya akan membatasi diri untuk tidak mencampuri semua masalah-masalah pribadi dari teman kita dan tidak akan melibatkan emosi-emosi lain yang lebih dari sekedar kedekatan biasa.

Tetapi ketika status pertemanan yang semula terasa biasa tersebut mulai berubah sedikit demi sedikit dan semakin mendekat, kemudian membuat keduanya saling menyalurkan apa yang ada didalam hati masing-masing tanpa batasan, berinteraksi secara intens, dan mulai timbul perasaan, "Wah, dia orangnya asyik juga buat ngobrol and sharing ...", apa yang akan terjadi selanjutnya ?

Dalam kondisi pertemanan yang biasa saja tidak ada unsur saling ketertarikan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Teman hanya sebatas mempunyai kedekatan biasa dan tidak menimbulkan perasaan jelouse, rindu saat lama tidak bertemu, tidak ada perasaan sakit ketika ternyata si teman tersebut sedang dekat dengan lawan jenisnya yang lain, dan tidak ada ikatan emosional antar keduanya. Jika hubungan tersebut terus berlangsung tanpa adanya komitmen dari kedua belah pihak untuk berpacaran, itu yang dinamakan dengan TTM - Teman Tapi Mesra.

TTM sebenarnya adalah jenis hubungan relationship yang tidak sehat antara pria dan wanita. TTM bisa saja berakhir dengan menyakiti salah satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu terhadap pihak yang lainnya, namun tidak bisa berbuat banyak karena sejak awal memang tidak ada komitmen yang mengikat keduanya. Bagaimana mungkin kita menuntut perhatian lebih dari seseorang yang tidak berstatus sebagai pacar kita ? Dan bagaimana cara kita mengikat orang yang tidak mempunyai komitmen apa-apa dengan kita sebelumnya ?

Hubungan pertemanan Rika dan Ben sudah berlangsung sejak mereka bertemu dipersekutuan doa kampus dan berlanjut sampai mereka bekerja didunianya masing-masing. Pada awalnya, pertemanan tersebut hanya sebatas rekan sepelayanan. Namun dalam jejak-jejak selanjutnya, intensitas dan kualitas hubungan yang dijalani keduanya mulai meningkat. Mulai dari sharing kehidupan pribadi, saling mengabari posisi masing-masing ketika sedang berjauhan, saling mendoakan satu sama lain, sehingga terbentuklah ikatan emosional yang kuat diantara keduanya. Tak hanya ikatan emosional keduanya yang semakin menguat, teman-teman disekeliling merekapun mulai menganggap bahwa mereka sedang berpacaran.

Suatu ketika Rika menangis dan mendekap hatinya yang terluka ketika disebuah e-mail yang diterimanya, Ben mencurahkan isi hatinya bahwa ia sedang tertarik dengan seorang wanita dan itu bukan dirinya. Ya, Rika mengalami patah hati layaknya ia sudah berpacaran dengan Ben bertahun-tahun sebelumnya. Salahkah Ben dalam hal ini karena ia tidak memahami perasaan Rika sebelumnya ? Atau salahkah Rika karena ia berharap lebih dari jalinan pertemanan - TTM - yang sudah ada dan apa yang bisa diperbuatnya selain bersedih menyesali kejadian yang tengah terjadi ?

Ini adalah dampak paling menyakitkan dari hubungan TTM yang tidak berlanjut pada jenjang berpacaran. Jika tanpa disadari kedua belah pihak bahwa hubungan pertemanan yang terjalin mengarah pada ketertarikan lebih dari sekedar teman namun tanpa komitmen, satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu akan terluka ketika pasangannya tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya.

Wanita sering kali menjadi objek yang paling banyak dirugikan dalam hubungan TTM. Wanita bergerak dengan perasaannya. Ia tidak akan mudah merasakan kedekatan secara emosional kecuali dengan pria yang dikasihinya secara tulus, meskipun dimulut atau ditingkah laku tidak diperlihatkannya secara nyata sebelum si pria mengambil inisitif untuk mengubah bentuk pertemanan itu ke jenjang yang lebih serius lagi - pacaran.

So, you guys and girls, if you feel that you're in a position like Rika and Ben, wake up now. Don't touch your opposite gender heart if you don't want take it in your true relationship. Keep your friendship frontier and keep your emotion 'till you're in a clear relationship. Be careful with intimate and passion combination in your friendship.

Friday, July 18, 2008

Mengelola Keuangan Sederhana

Oleh : Angelina Kusuma

Uang selalu menjadi bahan pembicaraan dimana-mana. Buku-buku yang mengupas tentang pengelolaan uang laris manis dipasaran, begitu juga artikel-artikel maupun pembicaraan - tlak show - yang menyinggung uang baik dimedia cetak, media elektronik, maupun internet banyak diburu oleh manusia yang saat ini hidupnya memang tidak lepas dari peranan satu benda ini.

Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik sangat diperlukan bagi kehidupan pribadi, keluarga, maupun perusahaan. Pada prinsipnya, pengelolaan keuangan dalam setiap segi kehidupan hampir sama. Semuanya berbicara mengenai bagaimana cara mengelola pemasukan yang ada untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran yang terjadi.

Kehidupan yang makin sulit dari hari ke hari harus kita sikapi dengan jeli. Apa saja sumber-sumber pemasukan dan bagaimana cara memakainya untuk pos-pos pengeluaran kita sehingga tidak mengganggu sistem keuangan kita, bisa dipelajari dengan mudah jika kita tahu apa yang terpenting dan tidak terlalu penting bagi kehidupan kita masing-masing.

Secara sederhana, pos-pos pengeluaran yang biasa ditemui dalam kehidupan seorang pribadi atau keluarga adalah seperti berikut :

1. Persepuluhan
Persepuluhan adalah hal utama yang harus kita keluarkan disetiap awal bulan. Uang memang penting dalam hidup kita, tetapi uang bukanlah segalanya. Mencintai uang adalah akar kejahatan menurut Alkitab. Sepandai-pandainya seseorang mendapatkan pemasukan yang tinggi, jika ia tidak setia dalam hal persepuluhan kepada Tuhan, apalah gunanya. Persepuluhan menunjukkan kesetiaan kita mentaati Firman Tuhan dalam hal keuangan yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.

2. Hutang-hutang dan tagihan rekening koran
Hutang adalah jumlah uang yang kita pinjam dari orang lain atau bank. Waspadai penggunaan kartu kredit jika anda memilikinya, karena kartu kredit bisa menumbuhkan hutang-hutang tak terprediksi dipos pengeluaran hutang ini. Dalam hitungan keuangan yang sehat, jumlah hutang-hutang yang harus kita bayar setiap bulannya, sebaiknya tidak lebih dari separuh pendapatan total kita. Jika lebih memungkin lagi, jangan pernah berhutang agar neraca keuangan kita tidak terbebani. Jenis-jenis tagihan seperti tagihan listrik, tagihan air, maupun tagihan telepon juga bisa kita masukkan sebagai hutang-hutang 'terselubung' yang harus kita bayar setiap bulannya.

3. Kebutuhan pokok
Biaya kehidupan sehari-hari meliputi kebutuhan akan bahan makanan dan minuman, peralatan mandi dan cuci, pakaian, transportasi, sewa rumah, kebutuhan anak-anak, dan pengeluaran-pengeluaran yang setiap bulannya pasti kita perlukan. Untuk penghematan pengeluaran kebutuhan pokok, kita bisa mengatasinya dengan berbelanja kebutuhan pokok untuk satu bulan ke depan secara bersamaan - jika memungkinkan. Untuk pakaian bisa memilih bahan yang awet daripada sekedar mengikuti tren mode yang ada. Kegiatan berbelanja yang terlalu sering bisa membuat lonjakan pengeluaran diluar kapasitas kita, jadi hindari sedini mungkin dengan menerapkan pola berbelanja secara hemat dan tepat.

4. Biaya kesehatan
Kesehatan adalah modal utama untuk bekerja dan memperoleh pendapatan yang lebih baik. Kita tidak akan bisa mencari uang dengan giat jika kita sakit. Kebutuhan akan biaya kesehatan harus kita pikirkan juga agar tidak membebani keuangan saat tiba-tiba kita atau anggota keluarga lainnya jatuh sakit. Untuk menekan biaya pengeluaran untuk kesehatan, kita bisa menerapkan olah raga dan pola hidup sehat seperti tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, tidak begadangan, dan lain-lain guna mencegah kerentanan tubuh terhadap sakit-penyakit - mencegah lebih baik daripada mengobati.

5. Pengeluaran life style
Kehidupan yang diwarnai high technology seperti sekarang ini cenderung memacu setiap orang untuk mempunyai benda-benda life style seperti hand phone, mobil atau sepeda motor, ipod, internet, dan benda-benda tersier lain-lain. Kehidupan life style juga memacu orang untuk mempunyai pos pengeluaran khusus terutama untuk voucher hand phone, internet pribadi dirumah, biaya perawatan mobil atau sepeda motor, dan lain-lain. Jika kepemilikan benda-benda life style tersebut tidak bisa kita hindari lagi, usahakan untuk mengontrol semua pengeluaran agar berada diambang batas paling minimal dalam pengeluaran bulanan kita.

6. Tabungan
Tabungan saya anggap sangat penting dalam pengelolaan keuangan baik perseorangan, keluarga, maupun perusahaan. Tabungan bukan saja diperlukan tetapi seharusnya menjadi gaya hidup kita. Waktu saya kecil, orang tua saya mengajari untuk menyimpan uang dalam celengan. Seiring kemajuan zaman, kita bisa menabung dibank yang lebih aman dan tidak terbatas oleh waktu. Menyisihkan jumlah tertentu dari total penghasilan yang kita terima setiap bulan untuk ditabung harus menjadi kebiasaan kita. Tabungan dalam bentuk investasi lainnya juga bisa dilakukan dengan cara mempunyai deposito - investasi aman, reksa dana, saham, atau diwujudkan dalam bentuk unit usaha tertentu - investasi beresiko. Yang perlu diingat, sebuah investasi dalam bentuk reksa dana, saham, atau berbentuk sebuah unit usaha tertentu bisa berbalik menjadi tanggungan hutang bagi kita jika mereka pailit. Pilih cara menabung yang benar sesuai dengan kemampuan pribadi anda agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan dikemudian hari.

7. Rekreasi dan hobby
Saya menempatkan pengeluaran untuk rekreasi dan hobby diurutan terakhir karena tidak semua orang perlu mengadakannya setiap saat. Hampir sama dengan pengeluaran life style, kita harus meminimalis pengeluaran dalam hal kebutuhan rekreasi dan hobby ini. Lebih baik lagi jika kita bisa mengubah hobby menjadi sumber pemasukan. Sekarang banyak bertebaran ladang penghasilan yang bermula dari sebuah hobby biasa.

Tidak perlu menunggu menjadi ahli keuangan untuk cerdas dalam hal mengelola keuangan pribadi dan keluarga anda. Yang kita butuhkan adalah kejelian melihat pos-pos pengeluaran yang paling kita butuhkan dan membandingkannya dengan pendapatan yang kita terima setiap bulannya. Defisit keuangan bisa kita kurangi dengan mencoret pengeluaran-pengeluaran tidak terlalu penting yang kita miliki kemudian menitik beratkannya pada hal-hal yang memang tidak bisa kita hindari.

Besar kecilnya pendapatan tidak menjamin bahwa kita bisa menutup seluruh biaya-biaya bulanan kita. Jangan pernah minder dengan gaji anda saat ini meskipun masih berada dikisaran 1 juta atau dibawah angka itu. Asal kita bisa mengelolanya dengan bijak, semua pendapatan kita akan mencukupi kehidupan sehari-hari.

Pahami diri sendiri, pahami lingkungan sekitar, dan cari celah untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita butuhkan dengan harga minimal namun layak untuk hidup kita. Buang yang tidak diperlukan dan hidupi yang benar-benar menguntungkan. Semua ini adalah prinsip sederhana untuk tetap bertahan hidup didunia dengan pendapatan kita yang seadanya.



Thursday, July 17, 2008

Menggiatkan Kembali Unit Usaha yang Sepi

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang sahabat lama muncul dijalur chat online saya kemarin malam. Dulu kami adalah rekan sepelayanan dipersekutuan mahasiswa Kristen kampus dan bertemu kembali didunia maya melalui mailing list dari persekutuan alumni Kristen kampus yang sama, setelah kelulusan saya sekitar 6 tahun yang lalu. Saat ini sahabat lama saya itu tengah menekuni dunia bisnis yang sama dengan saya dikota tempat tinggalnya, dan dari sanalah pembicaraan kami bermula.

"Usahaku sepi ..."

Bukan kali ini saja saya mendengar pernyataan seperti ini dari sahabat-sahabat saya yang menerjuni dunia bisnis - wirausaha. Pasang surutnya unit usaha yang kita miliki memang menjadi tolak ukur dan pemacu semangat bagi setiap wirausahawan. Setiap pemilik usaha pasti menginginkan arus pemasukan dari unit usahanya mengalir dengan lancar setiap saat ke dalam kasnya. Tetapi jika apa yang kita inginkan tersebut tidak terwujud juga, apakah kita akan menyerah begitu saja ?

Kalah sebelum bertanding bukanlah sifat saya. Keadaan usaha yang sepi pernah saya alami. Perasaan khawatir akan masa depan ketika melihat unit usaha yang saya kelola diambang kebangkrutan juga pernah saya rasakan. Saya bukan seorang ahli ekonomi atau pengamat dunia bisnis yang hebat. Tetapi dua tahun yang saya lalui bersama tumbuh dan berkembangnya unit usaha kecil saya telah mengajari banyak hal. Mulai dari pelajaran management sampai pembaruan mental dan spiritual.

Jika badanmu sehat, jadilah militer. Jika otakmu sehat, jadilah profesor. Tapi, jika badan dan otakmu sehat, jadilah wirausahawan

Saya pernah membaca quote diatas disebuah artikel dari internet. Awalnya saya men-copy quote tersebut karena tertarik dengan kata-kata wirausahawan yang terkandung didalamnya. Selang setahun setelah saya menemukan quote diatas dan ketika saya merefleksikannya dengan pengalaman mengelola unit usaha saya selama ini, ternyata quote diatas ada benarnya juga. Seorang wirausahawan tidak hanya dituntut memiliki tubuh yang sehat, tetapi juga harus mempunyai pikiran yang sehat pula demi membuat unit usaha yang dikelolanya bisa terus berkembang dan tidak berhenti atau jalan ditempat.

Menyikapi dunia usaha yang bergerak cepat pasang dan surutnya tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Banyak hal yang mempengaruhi kenapa unit usaha kita sepi atau cenderung tidak berkembang.

1. Lokasi
Lokasi tempat dimana unit usaha kita berdiri menentukan wajah kita dihadapan pelanggan. Semakin lokasi kita mudah dijangkau oleh pelanggan, kesempatan untuk membuat mereka lebih sering berkunjung ke tempat kita juga akan semakin terbuka lebar.

2. Fasilitas unit usaha
Unit usaha kita menawarkan apa ? Jika kita menjual jasa, teknologi mutakhir tentu bisa memegang peranan untuk membuat pelanggan datang dan tidak ingin pindah ke lain hati. Jika kita menjual produk, kelengkapan dan macam dari berbagai jenis produk yang kita tawarkan tentu akan membuat pelanggan terpuaskan karena mereka tidak perlu pindah ke tempat lain untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Singkatnya, kita harus tahu betul seluk beluk unit usaha yang sedang kita kelola kemudian menyediakan fasilitas yang bisa menunjang tumbuh kembangnya unit usaha kita agar bisa melayani kebutuhan pelanggan dengan cepat, tepat, dan tidak terbatas oleh situasi atau kondisi tertentu.

3. Kenyamanan
Kenyamanan yang kita berikan kepada pelanggan, mulai dari kenyamanan dalam hal tempat, ketepatan fasilitas penunjang yang kita sediakan, dan cara kita melayani mereka menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan tentu akan membuat mereka menjadi pelanggan tetap kita jika terus dipupuk untuk dilakukan terus-menerus dari waktu ke waktu.

4. Promosi
Salah satu cara mujarap untuk menyedot antusiasme pelanggan adalah dengan giat berpromosi. Tetapi perlu diingat juga bahwa promosi yang baik harus tepat sasaran. Mempengaruhi orang lain untuk mengikuti jalan kita tidak bisa dilakukan dengan cara memaksa dan cara yang tidak sopan. Ada banyak jalan untuk menarik konsumen dengan jalan promosi. Mulai dari penyebaran famplet, brosur, pembuatan spanduk, baliho, penggunaan sistem reward berkala, bonus, pembuatan situs khusus diinternet, mengiklankan unit usaha lewat media cetak maupun elektronik, dan lain-lain. Semakin sering kita mempromosikan unit usaha kita kepada pelanggan, mereka akan semakin mengingat unit usaha kita sebagai tempat pertama yang harus dituju jika mereka sedang berkepentingan.

5. Ciri khas
Saat mendengar Starbucks, yang terlintas diotak kita pasti kopi. Saat mendengar KFC, yang terlintas dipikiran kita pasti ayam. Kenapa bisa begitu ? Karena unit-unit usaha tersebut memiliki ciri khas untuk produk yang mereka jual. Kesan apa yang ingin kita tinggalkan untuk semua pelanggan kita sehingga membuat mereka mudah mengingat tempat kita adalah tugas semua wirausahawan. Keunikan unit usaha maupun produk yang kita miliki akan membuat tempat kita banyak didatangi oleh pelanggan karena sesuatu yang berbeda dari tempat lainnya.

6. Persaingan
Semakin ketat persaingan dijenis usaha yang sama dari yang kita tekuni juga mempengaruhi pasang surutnya pemasukan dari unit usaha yang kita miliki. Asal bisa bersaing secara sehat, semestinya hal itu tidak perlu membuat hati para wirausahawan menjadi was-was. Adanya persaingan menandakan bahwa prospek dari jenis usaha tersebut masih diminati oleh banyak orang. Jadi tidak perlu takut dengan bertambahnya pesaing kita dari hari ke hari. Dibanyak kesempatan, banyaknya orang yang menekuni jenis usaha yang sama justru menimbulkan semangat kebersamaan sehingga menumbuhkan perkumpulan tertentu untuk membawahi unit-unit usaha dijalur yang sama dan menghasilkan kesepakatan bisnis yang menguntungkan bagi setiap anggotanya.

Pasang surutnya dunia usaha dalah sesuatu yang wajar. Tidak ada yang selalu diatas dalam kehidupan ini. Saat menghadapi keadaan usaha yang sepi, kita harus bersikap layaknya seorang pahlawan yang pantang menyerah walau apapun yang terjadi. Saat dibawah, kita harus giat mencari tahu penyebab usaha kita sepi kemudian meningkatkan pelayanan dibagian yang menjadi penyebab tersebut dan menutup titik-titik lemah yang dimiliki oleh unit usaha kita.

Cara tepat untuk mengatasi kendala dalam unit usaha kita adalah dengan melihat secara langsung jalannya produksi yang sedang terjadi beberapa saat. Jika menemukan kejanggalan dari ke 6 bagian yang telah saya sebutkan diatas, segeralah bertindak untuk mengatasinya agar tidak semakin membuat usaha kita terpuruk dan gulung tikar.

Sunday, July 13, 2008

Dibengkel Singleness

Oleh : Angelina Kusuma

Kegagalan dalam hal memperoleh cinta kasih antar manusia, sering kali membuahkan kepahitan dalam diri seseorang. Mulai dari sikap dingin, minder terhadap diri sendiri, merasa memang tak layak untuk dicintai oleh orang lain, tidak lagi mempercayai adanya cinta sejati, sampai memiliki perasaan iri jika melihat orang lain sukses membina relationship-nya, banyak saya temui dari orang-orang yang sering mengalami kegagalan dalam hal percintaannya.

Saya juga bukan orang yang selalu sukses dalam area relationship. Saya pernah mengalami 7 kali gagal menjalin relationship dengan pria-pria menarik yang saya temui dalam hidup saya, dan pria terakhir yang sedang dekat dengan saya saat inipun masih dalam tahap pergumulan. Hal yang paling menyakitkan bagi area relationship saya adalah saat satu pria yang saya gumuli dalam doa hampir lebih dari 5 tahun dan satu-satunya pria yang bisa mengadakan tanda-tanda mengenai pendamping hidup yang saya minta dari Tuhan, ternyata juga diberaikan Tuhan sebelum kami berhasil mengikat janji suci dalam pernikahan. Hidup saya sempat terguncang karena kejadian tersebut dan membuat saya berfikir, "Mungkin nasipku memang tidak pernah layak untuk pria manapun."

Untungnya, saya tidak perlu mempunyai kepahitan terlalu lama dalam hidup meskipun sering gagal dalam hal relationship seperti kebanyakan orang-orang diluar Tuhan Yesus. Dimasa-masa sulit dalam status kesendirian, saya hanya melakukan satu hal, sujud dibawah kaki Tuhan Yesus dan mempersilakan Ia mengambil semua kekecewaan dan kesedihan saya. Mencari kehendak-Nya saat kita masih mempunyai trauma dan kesedihan, sangat membutuhkan iman ekstra. Begitu juga saya dulu. Melalui proses jatuh bangun berkali-kali saat ingin melepaskan diri dari jejak-jejak kegagalan relationship dan menemukan kepercayaan diri saya kembali sebagai orang percaya.

Masa single yang Tuhan berikan adalah kesempatan untuk menggali potensi diri dan membawa kita kepada pembaruan rohani yang lebih dahsyat dari sebelumnya. Ketika saya bertanya, "Tuhan, kenapa aku sering gagal dalam relationship ? Padahal aku kan tidak melakukan kesalahan yang mendukakan-Mu saat menjalaninya", Ia mulai membawa saya ke 'bengkel-Nya' untuk diperbaiki dan diperlengkapi dengan luar biasa. Ia memberikan beberapa visi baru dalam hidup single saya yang sebelumnya sama sekali tidak pernah saya pikirkan.

Hal pertama yang Ia tunjukkan untuk saya kerjakan dengan serius adalah pekerjaan saya yang sekarang. 2,5 tahun sebelumnya saya bekerja sebagai karyawan swasta dikota Jakarta dan Cinere. Ketika harus memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai designer shipbuilding yang sesuai dengan spesialisasi saya dibangku kuliah, saya sempat bertanya-tanya kepada Tuhan, "Kenapa ?". Sekembalinya ke kota kelahiran, saya mendirikan sebuah unit usaha kecil dengan modal seadanya. Dari sesuatu yang tidak saya ketahui dari awalnya, ternyata rencana Tuhan tetap bekerja.

"Aku ingin kamu serius menekuni wiraswasta agar kamu punya banyak waktu untuk keluargamu". Well, dengan memiliki usaha sendiri, saya memang mempunyai banyak waktu untuk keluarga saya. Awalnya saya harus bekerja dengan keras. Tetapi setelah satu tahun berikutnya dan bisa mempekerjakan orang lain untuk membantu saya mengurus keperluan unit usaha, saya bisa mengatur waktu dan kehidupan saya dengan fokus dikeluarga, pertumbuhan rohani, dan pelayanan. Saya mulai menuai dari taburan benih saya selama ini bersama Tuhan ditepmpat kerja. Saya bisa mengatur pekerjaan saya meskipun hanya dari rumah.

Rencana Tuhan terkadang baru kita ketahui setelah berjalan dan menghasilkan sesuatu. Yang kita perlukan adalah kepercayaan penuh bahwa Ia sanggup melakukan segala hal dengan baik bagi kehidupan kita. Saya tidak pernah kekurangan berkat jasmani dari unit usaha kecil ini meskipun dua tahun lalu saya harus menyeret kaki saya dengan berat meninggalkan pekerjaan saya di Cinere. Dari unit usaha kecil ini saya bisa mencukupi kebutuhan saya dan keluarga - Papi, Mami, dan adik saya - sehari-hari.

Tuhan menaruh visi baru dalam diri saya melalui pekerjaan didunia kerja yang baru ini. Ia mengajari saya untuk tumbuh menjadi wanita bijak, seperti dalam Amsal 31:10-31. Seorang wanita yang tidak hanya mampu menghasilkan uang untuk membantu laju perekonomian keluarganya, tetapi juga menjadi wanita yang tidak pernah kekurangan waktu dan kasih sayang untuk mengurus suami, anak-anak, keluarga, dan pekerjaan yang dimilikinya.

Hal kedua yang diperbaiki-Nya dimasa single saya adalah jati diri saya sebagai wanita 100%. Suatu kali ketika sedang menikmati diri saya dicermin, Tuhan berkata kepada saya, "Kamu Kuciptakan untuk menjadi cantik". Kata 'cantik' ini sempat membuat saya terperanjat. Bukan karena wajah saya buruk rupa, tetapi karena selama ini saya memang tidak terlalu mementingkan penampilan fisik. Jika dulu saya sangat menghindari berbagai hal yang menunjukkan feminimitas wanita, sejak Tuhan berbicara kepada saya hari itu saya mulai merubah baik sikap dan cara berpenampilan saya.

Sejak dulu saya tomboy. Saya lebih suka memakai baju-baju yang menunjukkan maskulinitas daripada gaun-gaun yang manis. Hal kedua yang Tuhan inginkan dari saya adalah untuk menjadi wanita seutuhnya. Bagaimanapun, sewaktu Ia menjadikan pria dan wanita dengan harapan bahwa Ia akan melihat kita sebagaimana Ia telah menetapkan kodrat mereka masing-masing. Wanita yang menolak menjadi cantik dan lembut, berarti menolak karya megah Tuhan dalam hidupnya. Tuhan membuat wanita cantik untuk mengimbangi keperkasaan yang telah Ia berikan terlebih dalu kepada para pria. Ia memberikan senjata kelemah lembutan kepada wanita untuk mengimbangi senjata kekuatan yang telah Ia berikan kepada pria. Tidak ada yang salah dengan kedua sifat ini, baik untuk pria dan wanita. Tidak ada satu sifat yang lebih baik daripada yang lainnya. Semua dijadikan-Nya sesuai dengan kodrat yang Ia pilih khusus untuk pria dan wanita yang telah dirancang-Nya.

Visi kedua ini membuat saya kembali menemukan jati diri saya. Menjadi cantik dan lembut bukan berarti lemah bagi Tuhan. Itu adalah salah satu tujuan hidup yang harus saya penuhi didalam Dia sebagai wanita kebanggaan-Nya. Berubah menjadi cantik juga tidak berarti bahwa setiap wanita harus menjadi centil dan berdandan menor. Yang Tuhan tekankan pada diri saya adalah pemahaman bahwa jati diri saya adalah keindahan bagi-Nya. Dalam batas-batas yang wajar dan tidak berlebihan, Ia menghendaki setiap wanita bersikap, berfikir, dan berpenampilan selayaknya wanita yang utuh.

Hal ketiga yang Ia tunjukkan kepada saya dimasa single adalah hal untuk memberkati orang lain setelah saya 'diperbaiki-Nya'. "Tulis apa yang sudah kamu dapat dan kamu rasakan", ini adalah visi utama yang Tuhan taruh dalam hati saya untuk memberkati orang lain. Ia mengubah talenta, waktu luang, dan tempat kerja yang saya miliki menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Saya bukan orang yang pandai menulis. Tetapi Ia memampukan saya untuk memenuhi misi-Nya yang ketiga dalam perjalanan single saya ini. Waktu luang saya diisi-Nya dengan pergumulan doa dan perbaikan karakter. Sedangkan tempat kerja saya dijadikan-Nya tempat untuk mempublikasikan seluruh tulisan-tulisan kesaksian singkat saya - melalui media internet.

Semua tulisan-tulisan yang bisa saya tulis sampai hari ini, terwujud melalui pergumulan sehari-hari dengan-Nya. Ia juga menyediakan guardian angels disekitar saya yang memberi penguatan jika saya mengalami drop rohani atau kehilangan fokus atas visi misi-Nya tiba-tiba. Mereka adalah sahabat-sabahat baik didunia nyata maupun didunia maya yang membuat saya tidak kesepian melewati masa-masa single. Melalui tulisan-tulisan sepele saya diblog, diforum online, maupun dimailing list, akhirnya memberi peluang mendekatkan jiwa-jiwa yang sedang mengalami trauma akibat kegagalan relationship-nya kepada saya. Jiwa-jiwa yang akhirnya membuat saya melayani mereka dengan hasil pergumulan yang sudah saya alami sebelumnya.

Yesus adalah bentuk dari kasih sejati yang ada didunia. Kebutuhan akan kasih yang ada dihidup manusia berasal dari Dia. Masa single bukan masa yang menyakitkan jika kita tahu bagaimana menjalaninya. Masa single saya sudah diisi oleh-Nya dengan berbagai pembaruan dalam hal visi dan misi-Nya untuk masa depan saya, pembaruan jati diri, dan juga membuka lebar pintu untuk melayani pekerjaan-Nya. Ia bisa melakukan hal yang sama kepada anda - para single - jika anda mau memenuhi panggilan-Nya juga.

Mungkin saya tidak akan pernah menemukan tiga visi penting dalam hidup saya ini, jika saya memaksakan diri untuk memiliki relationship yang saya inginkan dulu. Saya tidak akan menjadi wanita yang berharga dimata-Nya jika saya menolak didikan yang Ia berikan dan lebih memilih memelihara kepahitan atas kegagalan demi kegagalan relationship yang pernah saya alami. Ia menunggu saat saya benar-benar single untuk mengubah dan menanamkan visi-misi-Nya tersebut. Ia membiarkan saya single bukan karena Ia menghendaki saya terasing dan kesepian. Tetapi Ia membiarkan saya single untuk dipenuhi-Nya dengan sempurna.

Apakah saya akan kecewa jika kenyataannya sampai mati nanti saya tetap dalam keadaan single ? Jika anda bertanya demikian saya akan menjawab tegas, TIDAK ! Pernikahan bukanlah tujuan hidup saya didunia ini. Menjadi istri seorang pria bukanlah status yang harus saya kejar. Tetapi jika saya menikah pada akhirnya, itu adalah anugerah yang memang pantas untuk saya terima dan saya akan menjalaninya dengan siap karena saya sudah puas menjalani masa-masa single - kepenuhan - saya selama ini bersama Tuhan Yesus.



Saturday, July 12, 2008

Tak Terbatas

Oleh : Angelina Kusuma

Masalah yang terjadi ditempat kerja saya seminggu ini hampir membuat putus asa. Ada satu komputer yang bisa membuat seluruh koneksi internet disatu ruangan terputus total jika komputer tersebut dihidupkan. Mulai dari LAN, switch hub, OS, kemungkinan adanya virus, sampai onboard LAN dan motherboard dikomputer sudah saya periksa, tetapi hasilnya tetap nihil. Semua teori dan petunjuk dari beberapa sahabat saya yang jago IT juga sudah saya lakukan. Tetapi komputer itu tetap membuat masalah yang sama dari hari ke hari dalam seminggu ini.

Dua hari yang lalu, ditengah keputus asaan saya berdoa, "Dalam nama Yesus, mulai hari ini semua masalahnya terhenti !" Saya merasa sudah tidak mempunyai cara lain lagi untuk memperbaiki masalah yang terjadi ditempat kerja ini selain menyerahkannya kepada Tuhan. Anehnya, dua hari ini masalah tersebut benar-benar terhenti total. Well, name of Jesus Christ is real wonderful right ? Ia bukan Tuhan yang mati dan Ia bisa ada dimana-mana, bahkan ditempat kerja kita, tidak melulu diurusan yang berkaitan dengan gereja.

Dulu, saya pernah salah menilai Tuhan. Saya pikir Ia hanya mau kita hampiri digereja, saat kita berdiam diri dalam suasana saat teduh yang kusyuk, saat kita menyanyikan lagu-lagu rohani yang berirama pelan, dan saat kita sedang tidak memiliki beban atau masalah sedikitpun - kondisi rohani kita sedang baik. Puji Tuhan, Ia bukan Tuhan yang seperti saya kira sebelumnya.

Saya tetap bisa berbicara kepada-Nya saat diperjalanan, saat menonton televisi, saat surfing di internet, saat saya menemani Ibu saya ke pasar, membaca buku, atau juga saat saya memperbaiki komputer yang bermasalah ditempat kerja. Ia selalu ada disamping saya dan siap mendengarkan saya bercerita, berdoa bahkan meluapkan kesedihan, kekesalah, kemarahan, kegelisahan, dan semua uneg-uneg dalam hati saya kapanpun.

Saya tidak pernah menahan perasaan yang ada dihati saya ketika sedang berhubungan dengan Tuhan. Dulu sebelum intim dengan-Nya, saya pikir adalah suatu hal yang 'kurang ajar' jika saya menyampaikan keluhan-keluhan dalam hidup saya kepada-Nya. Tetapi ketika saya membaca Mazmur 102 yang ditulis oleh seorang Daud, membuat saya mengerti akan Tuhan saya yang luar biasa ini. Ia bukan Tuhan yang hanya ingin mendengar puji-pujian dari kita saja. Ia adalah Tuhan yang juga mempunyai banyak waktu untuk mendengar keluhan-keluhan hidup kita dengan setia.

Mazmur 102:19-20, Sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh.

Ada banyak sahabat saya yang share tentang kekeringan rohani yang mereka rasakan ketika mulai sibuk bekerja. Jadwal kerja yang tidak memungkinkan mereka untuk beribadah ke gereja setiap Minggu sering dijadikan kambing hitam kenapa mereka sampai mengalami kekeringan rohani seperti itu.

Benarkah ?

Salah satu tanda bahwa kita mencintai Tuhan adalah rajin beribadah kepada-Nya. Tetapi itu bukan hanya harus terjadi digereja. Doktrin buatan manusia sering kali lebih mengikat manusia daripada keinginan terdalam manusia itu sendiri untuk memelihara keintiman pribadinya dengan Tuhan. Pertemuan-pertemuan ibadah memang penting untuk menjaga agar kita tetap berada dikomunitas anak Tuhan. Tetapi penyembahan kita yang benar tidak hanya sebatas gereja dan pertemuan ibadah saja. Kita tetap bisa melakukan hubungan dengan Tuhan terus-menerus setiap saat, bahkan saat kita tidak sedang melakukan aktivitas kerohanian kita.

Ia masih bisa kita temui ditempat kerja, dirumah, dijalan-jalan yang kita lalui setiap hari, disekolah, dikampus, sampai diatas tempat tidur kita. Ia tak terbatas oleh ruang dan waktu. Ia tidak hanya ada saat kita bergereja atau bersaat teduh dan berdoa. Kita tetap bisa berhubungan dengan-Nya dengan mata terbuka dan saat kita melakukan aktivitas duniawi kita sehari-hari. Kekeringan rohani yang menyerang diri kita sering kali bukan karena kita tidak rajin ke gereja atau karena kita tidak hadir dipertemuan-pertemuan ibadah lainnya, tetapi karena didalam hati kita memang tidak ada kerinduan untuk menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan.

Jika kita menyadari bahwa Ia tanpa batas, seharusnya kita bisa menemukan Dia dalam setiap hal yang kita jalani, bukan terbatas oleh bangunan atau doktrin tertentu. Orang yang cinta Tuhan dari hatinya, bisa merasakan Tuhan setiap waktu dan dimanapun ia berada. Tetapi orang yang belum atau tidak sepenuhnya cinta Tuhan, hanya bisa merasakan Tuhan ditempat-tempat tertentu dan meskipun ia rajin bergereja, itu tak ubahnya hanya sebagai sebuah rutinitas biasa.

Mari kita periksa hati kita, apakah kita sudah teruji benar mencintai Tuhan atau baru setengah-setengah atau belum sama sekali mencintai Tuhan Yesus yang tanpa batas itu ?

Friday, July 11, 2008

Wanita-Wanita Single

Oleh : Angelina Kusuma

"Kapan nikah ?", ini adalah pertanyaan ketiga kali yang saya terima dalam selang waktu seminggu diawal bulan Juli. Memasuki pertengahan tahun ini memang banyak sahabat, kerabat, dan tetangga saya yang melangsungkan pernikahan. Mungkin pertengahan tahun seperti ini merupakan 'hari-hari baik', makanya banyak orang yang kemudian menggunakannya untuk menikah.

Banyaknya hajatan pernikahan yang digelar dibeberapa tempat ternyata berimbas juga kepada orang-orang yang masih berstatus single seperti saya. Berkali-kali pertanyaan seperti diatas selalu mengejar saya dari tahun ke tahun sejak dua tahun belakangan ini. Pandangan masyarakat yang masih beranggapan bahwa wanita diatas usia 25 tahun seharusnya sudah naik ke pelaminan seolah mengolok-olok mereka yang diusianya sudah diatas tersebut dan masih setia dengan status single-nya apalagi yang masih menyandang status jomblo.

Saya menikmati status single saya. Saya tidak pernah mematok bahwa saya harus menikah diusia sekian atau harus sudah menggandeng Mr. charming saya diusia saya sekarang. Saya sadar betul sejak awal bahwa single or not adalah sebuah pilihan, bukan sebuah takdir atau nasip yang tidak bisa kita rubah selamanya. Menyandang status single diusia menjelang 30 tahun juga bukan berarti bahwa wanita tersebut sudah expired atau 'tidak laku' lagi dipasaran. Wait ... paling tidak wanita-wanita single yang saya temui diusianya menjelang usia 30 tahun atau bahkan lebih dari itu, kebanyakan dari mereka adalah golongan wanita-wanita yang bersinar baik secara karier maupun rohani dan bukannya karena mereka tidak pernah 'dilirik' para pria.

Dalam hidup saya, pernah ada dua orang pria yang secara terang-terangan meminta saya untuk menjadi pendamping hidup mereka meskipun tidak pernah saya terima. Ini adalah bukti bahwa saya single karena pilihan saya sendiri, bukan karena saya tidak menarik atau tidak berkualitas untuk dinikahi seorang priapun. Saya juga tidak pernah merasa kesepian karena status single saya sampai hari ini. Saya masih bisa hang out bersama teman-teman pria single saya, baik mereka yang mengarah pada dating atau hanya sekedar berteman saja. Bagi saya, tidak ada kesempatan yang sudah terbuang untuk mewujudkan pernikahan hanya karena saya sudah berumur menjelang 30 tahun. Saya tetap wanita normal dengan aktivitas seperti kebanyakan wanita seusia saya lainnya. Yang membedakan saya dengan kebanyakan wanita itu hanya karena mereka sudah menikah dan saya masih single.

Banyak alasan mengapa saya lebih memilih kehidupan single sampai menjelang usia 30 tahun ini. Bagi saya, pernikahan tidak hanya how to find a man or a woman yang bisa kita bawa ke hadapan majelis gereja kemudian berjanji setia didepan pendeta atau pastur dan jemaat gereja kemudian berakhir happy ending. Jika demikian how pity they are ? Cinta saja tidak cukup untuk membangun sebuah pernikahan yang sehat. Perlu ada kesepadanan antara dua orang yang akan menikah baru semuanya bisa terpenuhi dengan baik. Jadi, jika sampai saat ini saya belum menemukan calon pendamping hidup yang sepadan dengan saya, apakah saya harus memaksakan diri untuk mengikuti tren dunia yang 'harus' menikahkan para wanita berusia diatas 25 tahun ?

Mencari pria kaya, handsome, dan juga berpendidikan tinggi juga terkesan terlalu mudah untuk wanita-wanita yang sudah matang. Is it ? Tetapi mencari pria-pria yang bisa mengimbangi wanita yang sudah matang - secara rohani dan usia tentunya - jauh lebih sulit daripada pilihan pertama.

"Apakah diantara teman-temanmu tidak ada yang menarik untuk kamu jadikan pendamping hidup ?", pernyataan ini sering saya dengar baik dari sahabat maupun keluarga saya.

"Bukannya tidak ada. Tetapi bagiku mencari pria yang menarik secara penampilan, kaya, dan berpendidikan tinggi disekelilingku itu jauh lebih mudah daripada mencari seorang pria yang takut akan Tuhan dan sepadan denganku." Saya tidak sedang bergurau dengan pernyataan saya kali ini. Kriteria dunia sering kali membuat banyak orang berlomba-lomba untuk segera mendapatkannya. Tetapi percayalah, apa yang dunia anggap baik belum tentu baik pula dihadapan Tuhan.

Tak jarang sahabat-sahabat saya yang lebih dulu menikah datang dan mencari saya setelah beberapa tahun pernikahannya untuk menumpahkan keluhannya terhadap suami mereka yang ternyata tidak lagi sama seperti waktu masih berpacaran. Ops, what's wrong with him ? Ya, karena wajah handsome or beauty, kekayaan, dan kepintaran seseorang itu bukanlah patokan utama bahwa orang tersebut tidak akan melanggar janji suci pernikahan suatu saat nanti. Hanya orang-orang yang sudah teruji takut akan Tuhan dan yang bisa mengimbangi gerak pasangannya - kesepadanan - yang bisa membuat sebuah pernikahan langgeng. Terburu-buru menikah hanya karena tuntutan usia yang semakin out of 30 tahun juga bisa menghasilkan pondasi pernikahan tidak kuat.

Single adalah masa untuk memantapkan diri menuju relationship and marriage. Orang yang tidak pernah puas dengan masa single-nya, juga tidak akan pernah puas dengan status relationship maupun marriage yang akan didapatnya nanti. Lebih baik menjaga fokus kepada kematangan rohani terlebih dulu daripada membiarkan waktu single terbuang percuma dengan memelihara kepanikan ataupun keputus asaan. Tuhan merancang setiap pria dan wanita dengan sempurna, tidak ada yang kurang dalam pribadi mereka meskipun mereka hidup secara single. Terlebih lagi, pernikahan adalah mutlak atas prakarsa Tuhan sendiri. Pernikahan kudus tidak bisa dipaksakan sebelum waktunya atau diceraikan oleh usaha manusia. Ia yang tahu persis kebutuhan kita, tidak mungkin lupa memberikan yang terbaik bagi anak-anak kesayangan-Nya, tak terkecuali pernikahan bagi para wanita single dan pria single tanpa memandang berapapun usia mereka sekarang.

1 Korintus 7:34b, Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus.



Wednesday, July 09, 2008

Kasih Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri

Oleh : Angelina Kusuma

Ketika Juli datang kepada saya dan menceritakan kisah relationship-nya yang gagal karena mendadak ia diputuskan secara sepihak oleh pacarnya tanpa alasan yang kuat, saya bisa menghibur dan memberinya banyak nasehat untuk merelakan kejadian tersebut. Sambil menyodorkan selembar kertas tisue untuk membantunya menghapus tetesan air mata yang membanjir dipipinya, saya berkata, "Sudah, relakan laki-laki itu dan bangkit lagi. Laki-laki didunia ini nggak cuma satu orang, sist. Jika hari ini ia mencampakkanmu, maka bersyukurlah karena hal itu terjadi sebelum kalian terlanjur naik ke pelaminan"

"Maunya juga begitu, tapi susah ..."

"Terus berusaha dong. Hidupmu masih panjang. Terlalu berharga dilewati dalam penyesalan karena patah hati terus-menerus seperti itu. Ambil pembelajaran dari sana and then move on. Tuhan pasti sudah menyediakan pengganti laki-laki yang jauh lebih baik darinya jika kamu tetap percaya."

"Tapi aku terlanjur sayang sama dia. Rasanya aku akan terus berharap dia kembali kepadaku dalam waktu yang lama dan nggak bisa melupakan dia dengan cepat."

"Ya semuanya perlu proses. Yang jelas jangan biarkan dirimu memelihara akar pahit karena relationship yang sudah berakhir. Bisa jadi memang dia bukan jodohmu, so Tuhan memisahkan kalian sekarang. Kamu perlu berbesar hati dalam hal ini dan berusaha untuk tidak diam disatu titik terlalu lama. Menikah bukan tujuan hidup kita yang utama. Kita diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan yang jauh lebih mulia daripada sekedar menemukan seseorang yang kita cintai kemudian kita hidup bersama-sama dengannya dalam pernikahan. Jika kita menikah nanti, itu adalah anugerah atau pemberian dari Tuhan, tapi bukan sesuatu yang harus kita kejar sehingga mengalahkan keinginan kita untuk mendahulukan Kerajaan Tuhan. Lepaskan jejak-jejak relationship-mu yang lama kemudian kembali melangkah ke relationship yang baru. Aku yakin, semua indah pada waktu-Nya dalam hidupmu."

Mengucapkan kata-kata penguatan seperti diatas kepada orang yang sedang mengalami patah hati rasanya memang begitu mudah dilakukan. Bahkan beberapa kali pertemuan kami berikutnya, saya juga melontarkan kalimat 'penyayangan' atas sikap Juli yang tetap tidak bisa melepaskan masa lalu bersama mantan pacarnya setelah kejadian itu lewat dari satu tahun yang lalu.

"Kamu bodoh jika terus berharap bahwa waktu bisa kembali dan menempatkan kamu bersama-sama dengannya lagi. Kamu tidak akan pernah bisa dewasa dalam iman jika kamu selalu menginginkan semua hal yang kamu minta terjadi. Kita kehilangan orang yang kita sayangi berarti kita disuruh belajar dari sana, agar kita bisa menghargai orang lain yang mengasihi kita di masa depan. Putus cinta bukan akhir dunia, sist ... Kamu masih mempunyai banyak peluang untuk menjalin relationship baru dengan orang lain daripada terus terpaku pada masa lalu dan menyakiti hatimu sendiri seperti itu."

Saya merasa tidak ada yang salah dari kata-kata yang saya ucapkan kepada Juli selama satu tahun setelah kisah relationship-nya berakhir itu. Tetapi apakah yang terjadi ketika kejadian yang mirip dengan Juli menimpa saya dikemudian harinya ?

Saat dimana saya harus mengakui bahwa saya tidak bisa lagi memaksakan perasaan cinta saya kepada seorang laki-laki yang sangat saya kasihi, ternyata kenyataan ini juga melemparkan saya ke kondisi Juli yang dulu. Saya menangis, saya meratap, saya sangat bersedih, karena saya tidak pernah berharap bahwa saya akan kehilangan laki-laki ini dan melewati hari-hari penyesalan karena saya tidak bisa merelakan sakit hati saya akibat pahat hati. Puluhan nasehat seperti yang saya ucapkan kepada Juli dulu, kembali saya dengar dari teman-teman saya. Semuanya seperti sebuah olok-olok bagi saya. Pada kenyataannya, praktek lebih sulit daripada sekedar berteori atau menghafal rumus-rumus.

Ya, cinta memang bisa membuat logika manusia berhenti beraktivitas sementara waktu atau bahkan selamanya. Ketika kita tidak sedang patah hati, kita bisa berucap bahwa melepaskan orang yang kita kasihi dan mengikis jejak-jejak relationship itu harus kita lakukan 'segera'. Tetapi ketika kita sedang menghadapi kondisi patah hati itu sendiri, kita akan mengenal 'kebodohan' sikap yang biasa dilakukan oleh orang yang sedang jatuh cinta. Saya baru bisa memahami perasaan Juli ketika saya menghadapi hal yang sama. Jika dulu saya bisa menganggapnya 'bodoh' karena tidak bisa merelakan ex. relationship-nya, saat saya patah hati saya lah yang berubah menjadi 'bodoh' karena tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa saya tidak bisa dengan mudah melepaskan laki-laki yang saya kasihi, sama seperti Juli dulu.

1 Korintus 13:4-7, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Didalam pergumulan saya untuk melepaskan hubungan dengan laki-laki yang harus saya akhiri, Tuhan menuntun saya pada 1 Korintus 13:4-7 yang mendefinisikan tentang kasih sejati. Saat membaca ayat-ayat ini, tiba-tiba saya berhenti pada bagian kalimat ... (kasih) tidak mencari keuntungan diri sendiri.

"Jika kamu memaksakan diri untuk terus menjalin relationship yang kamu ingini, tetapi pasanganmu sudah tidak mengingininya lagi, berarti kamu sudah mencari keuntungan untuk dirimu sendiri - bukan untuk kepentingan kedua belah pihak - dan itu bukanlah kasih sejati seperti yang ada didalam Firman Tuhan. Tuhan Yesus tidak akan pernah berkenan pada hubungan anak-anak kesayangan-Nya yang tidak dilandasi kasih sejati seperti teladan-Nya diatas kayu salib yang mencontohkan kasih-Nya yang tanpa syarat untuk semua dosa-dosa manusia."

Terkadang ketika kita tidak ingin melepaskan orang yang kita ingini tetapi tidak menghendaki kita lagi, kita mengira bahwa hal itu adalah bentuk dari rasa cinta dan sayang kita yang begitu besar kepadanya. Tetapi sebenarnya hal tersebut bukanlah bentuk dari kasih sejati, melainkan hanyalah bentuk dari keinginan kita sendiri alias nafsu duniawi kita yang tidak pernah rela merasa kesepian pasca berakhirnya relationship tersebut.

Kasih sejati terjadi saat kita mulai mengasihi orang lain dengan tulus, bukan ketika kita menuntut untuk dikasihinya. Kehilangan orang yang kita kasihi memang menyakitkan rasanya. Tetapi lebih menyakitkan lagi jika kita mengetahui bahwa orang yang kita kasihi justru tidak pernah bahagia saat bersama dengan kita.

Saturday, July 05, 2008

Nembak Ga Ya ?

Oleh : Angelina Kusuma

Pertanyaan :

Perlu ga sie, nembak cewe yang udah lama jalan bersama dalam sebuah hubungan pertemanan tapi udah kayak orang pacaran atau pacaran tanpa status gitu ? Selama ini gw ma cewe yang lagi deket ma gw ini udah banyak melewati masa-masa sulit dan senang bersama-sama. Tiap kali ada masalah gw nyari dia, juga sebaliknya. Ga ada lagi rahasia buat kami berdua. Ikatan emosional kami juga udah terbentuk lama, bahkan pas gw down aja dia tahu padahal gw ga crita apapun ke dia. Selama ini dia udah gw anggep pacar gw meskipun gw belum nembak dia sekalipun. Orang-orang disekitar kami yang lihat juga udah banyak yang ngira kalo dia itu cewe gw. Dia sie kelihatannya enjoy aja dengan keberadaan kami yang seperti ini, maksutnya dia ga pernah nanya ke gw, mo dibawa kemana hubungan kami berdua selanjutnya ? Bagi gw, gw emang lebih suka nunjukin ke cewe gw bahwa gw punya perhatian besar ma dia dan bener-bener sayang dia meskipun perasaan itu ga gw ucapin dengan kata-kata tapi dengan perbuatan langsung. Menurut loe gimana ?

Jawaban :

Shalom bro B (nama sengaja disamarkan biar tidak menimbulkan pro dan kontra hehehe), aku akan coba jawab pertanyaanmu itu dari sisi seorang wanita ya ... dan juga bakal mewakili isi hati para wanita disini hihihi ...

Begini bro ...

Hubungan pacaran yang paling baik memang dari sebuah hubungan pertemanan. Why ? Karena dari sana, pembentukan karakter antara pria dan wanita bisa terbentuk sempurna sejak dari awalnya. Hubungan teman biasanya lebih bisa membuat kita lepas menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya tanpa perlu jaim-jaim (jaga imut eh jaga image ding) lagi. Itulah alasan kenapa hubungan pacaran jauh lebih baik jika dimulai dari proses pertemanan dulu daripada hubungan yang terjadi secara instant. So, langkah pertamamu untuk mendapatkan pendamping hidup dari antara sahabat dekatmu adalah sebuah tindakan yang benar dan sehat.

Tetapi yang perlu diwaspadai disini adalah, jika sudah lama berteman (apalagi kalau sudah berlangsung selama beberapa tahun) biasanya ada yang suka kelupaan. Ya seperti kamu gitu, lupa membuat komitmen tegas terlebih dulu sebelum bertambah lebih dekat secara emosional atau justru menyangka bahwa membuat komitmen pacaran itu sudah tidak diperlukan lagi. Bisa jalan kesana-kemari berdua, sampai-sampai membuat orang yang memandang kalian mengira bahwa kalian sudah sah pacaran, padahal dari diri kalian sendiri sebenarnya belum ada pembicaraan ke arah sana sama sekali secara resmi. Satu poin ini bisa menimbulkan masalah runyam bagi kalian berdua dibelakang nanti jika tidak menyadarinya dan menganggapnya sebagai hal yang remeh.

Ada beberapa wanita yang 'terlihat' enjoy dengan hubungan model pacaran tanpa komitmen seperti itu, cuma setahuku dengan persis, dari sisi terdalam seorang wanita dimanapun dan seperti apapun karakter aslinya (baik itu sanguin, koleris, melankolis maupun plegmatis), mereka akan lebih menghargai para pria-pria yang bisa membuat komitmen tegas akan hubungan yang sedang berlangsung. Perhatian dan ungkapan sayang secara nyata memang lebih berharga daripada ucapan verbal saja. Sekarang kan kebanyakan orang mudah mengucapkan kata sayang dimulut untuk pasangannya tetapi kenyataannya juga masih banyak 'sayang-sayang' ke lain hati. Nah, kalau ini sudah jelas salah (jangan ditiru hehehe). Bukan berarti dengan begitu wanita lebih memilih pria-pria yang hanya bisa menunjukkan rasa sayang dan cinta tanpa ucapan sama sekali lho. Wanita pada dasarnya (baik ditunjukkankan secara nyata dengan bertanya maupun hanya mengirimkan tanda-tanda tertentu) tetap mengharapkan sebuah pernyataan dari mulut seorang pria yang memintanya menjadi pasangan hidupnya selain ungkapan sayang bahwa pria tersebut benar mengasihinya lewat perbuatannya.

Dalam hal ini kamu harus berani mengawali untuk mengambil komitmen. Kenapa aku lebih mendukung para pria yang mengawali komitmen pacaran lebih dulu ? Soalnya sejak semula pria itu diciptakan memang untuk memimpin dan wanita bertindak sebagai penolong pria. Jika selama ini sikap dari pihak wanita selalu memberimu tanggapan positif dari setiap perhatian yang kamu lakukan dan dia juga memberikan respon balik dengan 'membutuhkanmu' (mencari, red) saat dia sedang bermasalah, sebenarnya dia sudah memberimu sebagian tanda untuk maju lagi ke jenjang yang lebih serius. Seharusnya itu sudah bisa kamu jadikan bekal untuk berani menyatakan isi hatimu kepadanya atau nembak istilah gaulnya. Meskipun nanti pernyataanmu ke dia hanya seperti sekedar sebagai pengesahan atau legalitas bagi hubungan kalian saja, tetapi yang jelas setiap wanita akan lebih nyaman berada di dalam sebuah hubungan yang sudah resmi (buktinya, banyak berita yang menyebutkan bahwa para WIL juga menuntut untuk dinikahi pasangannya kan ? - hehehe contoh doang nie ya).

Wanita itu mempunyai keunikan pada kemampuannya menyembunyikan perasaan terdalam dengan sempurna lho (selalu ada udang dibalik hati wanita hahaha). Jadi jangan hanya berpatokan karena dia terkesan enjoy dengan hubungan kalian berdua selama ini, kemudian kamu menganggap bahwa dia sudah tidak memerlukan pernyataan resmi bahwa kamu memintanya menjadi pacarnya lagi. Kebutuhan mendasar dari wanita ada dimasalah keamanan dan keinginannya untuk selalu dilindungi. Suatu saat kalau wanita itu menemui pria lain yang berani meminta dia untuk menjadi pasangan hidupnya dan dia memandang bahwa kualitas pria berikutnya itu tidak terlalu buruk dibandingkan dirimu, jangan salahkan dia jika nantinya dia lebih memilih pria tersebut menjadi suaminya daripada kamu, meskipun cinta pertamanya ada disosokmu.

Ok, semoga jawabanku ini membuatmu lebih mantap untuk mengambil sikap terhadap hubungan kalian ya.

Gbu :).



Friday, July 04, 2008

Mengasihi Diri Sendiri

Oleh : Angelina Kusuma

Kasih adalah kebutuhan utama dari setiap manusia. Tanpa kasih, hidup manusia akan terasa hampa. Kita bisa ada di dunia ini juga merupakan perwujudan kasih dari Bapa, Sang Pencipta kita yang adalah sumber kasih sejati.

Berbicara mengenai kasih tidak melulu harus dikaitkan dengan kasih antar manusia lawan jenis yang biasa disebut eross. Kasih bisa juga diwujudkan kepada orang tua, saudara-saudara kita, sahabat, rekan sekerja, gembala sidang di gereja lokal kita, negara, bahkan kepada diri sendiri. Kasih mempunyai arti yang luas bagi setiap aspek kehidupan manusia.

Ada beberapa orang tidak pernah bisa merasakan kasih yang diberikan oleh orang lain karena mereka salah bertindak. Manusia hanya bisa mengasihi atau merasakan kasih dari orang lain jika ia sudah bisa mengasihi diri sendiri. Dan seseorang baru bisa mengasihi dirinya sendiri ketika ia sudah memperoleh kasih yang sempurna dari Bapa Surgawinya.

Hubungan pribadi dengan Tuhan mempengaruhi pandangan kita terhadap diri dan memberi kemampuan kepada kita untuk mengasihi orang lain. Ketika kita merasa bahwa diri kita berharga di mata Tuhan, secara otomatis kita akan bisa mengasihi diri kita sendiri dengan mengusahakan semua hal terbaik dalam hidup ini dan bisa memberikan kasih kepada orang lain secara utuh tanpa banyak syarat.

Ada tiga tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sudah mengasihi dirinya sendiri :

a. Jasmani
Orang yang sudah terpenuhi kebutuhan akan kasihnya, secara jasmani akan memelihara dan merawat tubuhnya dengan baik. Ia tidak akan sembarangan lagi makan, begadangan, merokok, meminum minuman memabukkan ataupun melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan dan merusak dirinya. Kebiasaan seseorang yang suka berolah raga dan mengatur jam istirahat juga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sangat mengasihi dirinya sendiri.

b. Jiwani
Secara jiwani, orang yang mengasihi dirinya akan memelihara pola pikirnya selalu ke arah positif, tidak suka mengobral kata-kata yang tidak bisa dipenuhinya, percaya diri, dan merasa bahwa keberadaannya di bumi ini berharga bagi orang lain dan Tuhannya. Orang yang sering down atau gampang putus asa ketika menghadapi masalah adalah pertanda bahwa ia belum bisa mengasihi dirinya sendiri. Pikiran negatif dan juga perasaan bersalah terus menerus tanpa alasan yang kuat hanya akan memperburuk citra diri sendiri yang menunjukkan bahwa kita tidak pernah puas mengenai kehidupan pribadi kita.

c. Rohani
Bentuk mengasihi diri secara rohani akan ditunjukkan dengan sikap penyembahan kita kepada Sang Pencipta. Semakin kita bisa melakukan penyembahan yang terbaik kepada Tuhan kita, kita juga akan semakin bisa mengasihi diri kita karena asal mula dari kemampuan kita untuk mengasihi diri sendiri adalah dari Dia.

Apakah ketiga ciri dari orang yang sudah bisa mengasihi dirinya tersebut di atas ada di dalam diri kita ? Ketiga ciri di atas menandakan bahwa seseorang sudah terpenuhi oleh kasih sejati dan siap untuk bisa mengasihi orang lain - sesamanya - dengan kasih yang utuh pula.