Tuesday, August 31, 2010

TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut

Oleh : Angelina Kusuma

Tahun 2010 baru sampai pada penghujung bulan Agustus, tapi buat saya...wow...tahun ini rasanya berjalan dengan sangat ketat! Banyak kejadian dan banyak cerita yang mengiringi kehidupan saya dari hari ke hari dan dari bulan ke bulan. 3 kali lolos dari cengkraman maut merupakan pengalaman berharga yang saya dapatkan di tahun ini.

Maut 1: kecelakaan motor

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya harus merasakan dinginnya meja operasi karena kecelakaan motor yang saya alami tgl 3 Februari 2010 lalu. Hari itu Rabu malam, saatnya saya pergi ke komsel pemuda gereja. Tidak jauh dari rumah, motor saya diserempet motor lain ketika melewati perempatan jalan. Saya jatuh dari motor, bergulingan di aspal dan motor saya menabrak seorang ibu yang sedang berjalan menuju rumah duka (ada orang meninggal dunia persis disebelah jalan tempat saya mengalami kecelakaan motor).

Orang yang menyerempet motor saya tidak berhenti. Saya ditolong oleh orang-orang yang akan melayat ke rumah duka tersebut, kemudian dibawa ke puskesmas dekat rumah saya dengan bantuan mobil polisi. Ibu yang tidak sengaja tertabrak motor saya hingga pingsan, tidak mengalami luka berat apapun, sementara saya yang setelah jatuh masih bisa berdiri dan berjalan mencari tempat duduk, dirujuk ke rumah sakit kota karena ada destruksi di bahu kanan saya.

Malam harinya, nyaris saya tidak tidur dengan nyenyak. Saya bergumul dengan Tuhan semalaman itu agar saya dilalukan dari meja operasi. Sejak kecil, saya takut dengan dokter dan rumah sakit :p. Jangankan jarum suntik, obat-obatan saja jarang bisa saya masuk ke tubuh saya. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain. Tgl 5 Februari 2010 saya harus menjalani operasi karena sendi tulang di bahu kanan saya lepas akibat kecelakaan sebelumnya.

Bukan hanya bahu saya yang terluka akibat kecelakaan maut itu. Muka bagian kanan saya ikut tergores-gores karena saat saya bergulingan di aspal, helm saya lepas. Ada kejadian lucu saat seorang bapak teman ayah saya datang menjenguk ke rumah sakit. Begitu beliau melihat muka saya yang dibalut perban, beliau menangis di depan saya! "Oalah, ayu-ayu...", katanya (ayu = cantik). Hihihi saya langsung tersenyum kepada beliau dan berkata dalam hati, "Tenang pak, kecantikan saya bukan pada wajah tapi pada hati. Jadi meskipun wajah saya rusak, saya akan tetap cantik deh..." hahaha :D.


Dukungan untuk saya mengalir dengan luar biasa. Teman-teman gereja saya datang silih berganti mendoakan saya, pendeta-pendeta tumpang tangan di kepala saya, tetangga-tetangga juga menjenguk, teman-teman sekerja ayah dan ibu saya turut memberi penghiburan...sampai-sampai account facebook saya penuh dengan doa-doa dari teman-teman terdekat saya (bahagianya jadi orang yang dicintai banyak orang ya hehehe :D).

Saya ada di rumah sakit selama 4 hari dan akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah setelah keadaan saya mulai membaik. Hanya saja tangan kanan saya selama sebulan penuh tidak bisa digunakan karena masih harus digendong kemana-mana.

Maut 2: demam berdarah

Tangan kanan saya belum 100% pulih, datanglah maut kedua menyapa saya. Tgl 8 Maret 2010, saya merasakan suhu tubuh saya sangat tinggi. Di puskesmas dekat rumah, saya menjalani tes darah yang hasilnya trombosit saya turun drastis. Hari itu juga saya harus masuk ke rumah sakit yang sama dengan rumah sakit ketika saya menjalani operasi tulang, karena saya divonis dokter terjangkit demam berdarah. Demam di tubuh saya hingga mencapai 39,9 derajat celcius. Saya menggigil luar biasa (antara ketakutan dan sedih) saat jarum infus kembali menembus nadi saya.

Penyakit demam berdarah membuat saya kembali tergeletak di tempat tidur rumah sakit selama 8 hari (2 kali lebih lama daripada saat saya harus menjalani operasi tulang). Ditambah lagi, saat tubuh saya kehilangan banyak trombosit...saat itu saya juga mengalami menstruasi. Buat para wanita, menstruasi saja sebenarnya sudah melemahkan tubuhnya, apalagi ditambah dengan sakit demam berdarah?! Uh uh, itu yang membuat saya semakin lama menginap di rumah sakit :p.

Ada kejadian istimewa saat saya menghadapi maut kedua ini. Ketika maut pertama terjadi, saya merasa tidak diperdulikan oleh Tuhan :D. Dia tidak menjawab apapun dari pertanyaan saya, "Kenapa aku harus kecelakaan?". Tapi ketika saya masih menjalani tes darah di puskesmas dan bertanya, "Tuhan, aku sakit apa?", saat itu saya mendengar jawaban Tuhan dengan jelas sekali, "Demam berdarah". Dan memang benar, setelah hasil laboratorium keluar, saya terkena demam berdarah. Karena pengalaman inilah yang membuat saya sanggup menjalani 2 bulan terberat dalam hidup saya di rumah sakit. Saya tahu, Tuhan sedang mengajari saya sesuatu lewat sakit penyakit itu.

Tgl 16 Maret 2010 akhirnya saya keluar dari rumah sakit dan menjalani pemulihan pasca operasi tulang dan demam berdarah di rumah...

Keluar dari rumah sakit, saya berjanji akan melayani Tuhan lebih gila-gilaan lagi (kalo sebelumnya 'sungguh-sungguh' berarti sekarang waktunya 'gila-gilaan' hehehe). Dengan tangan 'baru' dan dengan darah 'baru', tgl 2 April 2010 saya kembali naik mimbar menjadi singer di ibadah Jumat Agung gereja. Saat di mimbar saya gemeteran sampai nangis. Kali ini saya gemeteran bukan karena sakit lagi tapi karena saya merasakan tangan Tuhan yang turun menaungi saya.

Maut 3: 'duri' dibawah lidah

Cukupkah maut 1 dan maut 2 mencengkram saya?

NO!

Masih ada maut ke 3 sodara-sodara...^o^

Sekitar tgl 20 April 2010, suhu tubuh saya kembali naik (tidak setinggi saat saya kena demam berdarah, tapi kali ini juga cukup membuat saya hampir drop). Saya merasakan sesuatu yang aneh mengganjal dibawah lidah saya. Saya pikir, itu adalah sariawan biasa karena dibawah lidah saya timbul seperti lubang berwarna putih. Tapi ternyata saya salah. Benda putih itu bukan lubang sariawan tapi itu sebuah benjolan. Setiap kali saya makan, benjolan itu sangat mengganggu karena membuat lidah saya sakit.

Saya tidak berkata kepada siapa-siapa saat menghadapi keanehan dibawah lidah saya ini. Tekanan-tekanan yang saya rasakan dua bulan belakangan sudah membuat saya lelah untuk mengeluh :p. Saya merasakan tidak enak makan dan minum lagi selama 3 hari karena benjolan putih dibawah lidah saya itu. Saya mencoba search di internet mengenai benjolan di bawah lidah tapi semua hasil yang saya dapat justru semakin mematahkan semangat saya. Ada yang bilang itu adalah tanda kanker mulut dst...dst...

Hari ketiga setelah saya merasakan sakitnya 'duri' dibawah lidah, saya tidak kuat lagi menanggung semua penderitaan (ceilah :D). Ketika mulut saya menahan sakit saat makan, saya mulai menangis kepada Tuhan. Saya pasrah, "Tuhan, jika sudah cukup waktuku ada di bumi ini, aku siap kembali ke Surga sekarang. Tapi tolong Tuhan, caranya jangan menyakitkan seperti ini. Saya nggak pengen ngrepoti orang lain. Kalo saya mo mati, jangan pake sakit penyakit buat njemput saya. Pake cara yang damai aja Tuhan. Biar saat aku pergi, orang-orang yang mengasihiku mengiringi aku dengan sorak-sorai bukan dengan tangisan..."

Saya mengucapkan kalimat-kalimat ini sambil makan sekaligus sambil nangis :D. Dan tiba-tiba, ada sebuah bongkahan kecil lepas dari bawah lidah saya. Saya kaget! Saya langsung memuntahkan makanan yang ada di mulut saya dan mengorek-ngorek sisa-sisa makanan itu dengan seksama. Rasa sakit yang ada dibawah lidah saya mereda seiring dengan lepasnya bongkahan tersebut.

Dari antara sisa-sisa makanan yang saya muntahkan dari mulut, saya menemukan benda berwarna putih, berbentuk gumpalan-gumpalan tapi seperti batang. Panjangnya sekitar 0,5 cm dan benda itulah yang rupanya selama ini bercokol dibawah lidah saya. Saya heran dengan penemuan aneh ini. Benda ini tentu tidak bersarang dibawah lidah saya karena saya salah makan tiga hari sebelumnya. Benda ini seperti ada karena terbentuk langsung dibawah lidah saya.

Saya sempat memotret benda aneh ini dengan kamera HP. Untuk yang tahu ilmu kedokteran, silahkan dilihat foto-fotonya. Setelah benda yang saya sebut 'duri' itu lepas dari bawah lidah saya (seperti dicabut), saya kembali normal. Tidak ada lagi rasa sakit disana hingga sekarang.


Aku ada karena hajaran Tuhan

Mazmur 118:18, TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.

Ayat diatas ini sangat menguatkan saya sekarang. Saya berhasil lolos dari cengkraman maut tiga kali dalam kurun waktu tiga bulan, itu semua hanya karena kemurahan dari Tuhan semata. Tuhan menghajar saya dengan cambuk dan rotan :p. Tapi saya tahu persis, semua itu terjadi karena Dia sangat mengasihi saya.

Tidak ada hal lain yang ingin saya lakukan sekarang kecuali membayar 'hutang' kepada Tuhan. Saya berhutang nyawa pada-Nya, saya berhutang keselamatan pada-Nya dan sekarang saya berhutang kesembuhan pada-Nya.

Pembelaan Tuhan buat saya, Dia nyatakan dengan sempurna dan tepat waktu! Seluruh biaya rumah sakit saya selama sakit, ditanggung oleh asuransi Jasa Raharja dan bantuan dari orang-orang yang Tuhan gerakkan secara langsung untuk memberkati saya. Sampai-sampai saya berfikir, "Ini dia namanya orang sakit dibayar" hehehe :p (tapi yang namanya sakit ya tetep aja nggak enak and saya nggak mau ngulang lagi hahaha...KAPOK T_T).

Guys, hargai hidupmu! Setiap detik dari hidupmu, itu karena Tuhan. Kita masih bisa bernafas sampai sekarang, itu karena Tuhan masih mengizinkannya dan Dia masih ingin memakaimu untuk sebuah tugas khusus di dunia ini. Jangan pernah membiarkan hidupmu berlalu untuk hal-hal yang sia-sia. Tengok kanan-kiri, disana masih banyak orang yang membutuhkanmu untuk mengenalkan mereka kepada Jalan Keselamatan. Dan untuk itulah, kita masih bernyawa hingga sekarang :).

Friday, August 20, 2010

Free your spirit to worship Him!

Oleh : Angelina Kusuma

Hari Rabu kemarin, seperti biasa saya hadir dalam acara komsel pemuda gereja saya di salah satu rumah anggota kami. Hari itu berbeda dengan hari-hari biasanya. Hampir semua anggota komsel, datang dengan membawa masalah. Sebelum acara pujian dan penyembahan berlangsung, kami terbiasa untuk saling men-share-kan apa yang sudah terjadi di kehidupan kami masing-masing selama sepekan. Dan inilah kesaksian-kesaksian kami malam itu...

Pemuda A: "Hari ini PR-ku banyak lho. Bahasa Indonesia disuruh ngarang crita sama guru belum dikerjain sama sekali"
Pemuda B: "Aku baru sakit flu kemarin. Ini aja masih agak pusing kepalaku"
Pemuda C: "Wah, aku juga bingung ngurusin si Z itu. Dia terbiasa hidup mewah, begitu disuruh hidup sederhana susah. Mulai dari hari Minggu kemarin dia nggak pulang ke rumah. Kita semua yang ada di rumah nggak tau sekarang dia ada dimana. Hand phone-nya mati terus..."
Pemuda D: "Minggu ini aku nggak ngrasain apa-apa. Flat aja gitu rasanya hidupku"
Pemuda E: "Bla...bla...bla..."
Pemuda F: "Bli...bli...bli..."
Pemuda G: "Ble...ble...ble..."
etc...
etc...

Ke sembilan anggota komsel pemuda saya yang hadir malam itu semuanya mengeluh! *Termasuk saya :p.

Saat worship leader mengajak kami masuk dalam praise and worship, terjadilah sesuatu yang tidak kami sangka-sangka sebelumnya. Rumah anggota komsel kami ini letaknya tak jauh dari masjid. Dan karena saat ini masih puasa, makanya disana diadakan sholat tarawih setiap malam.

Nah, saat kami sedang khusyuk menyanyikan kalimat pertama dari pujian, "Kudatang datang ya Bapa, dalam kerinduan...memandang keindahan-Mu...", suara di masjid ternyata tak mau kalah :D. Dari pengeras suaranya, tiba-tiba terdengan suara adzan yang sontak membuat kami di rumah itu kaget, sekaget-kagetnya! Kaget, karena kami tidak menyangka kalo suara adzan itu akan terdengar begitu kerasnya hampir seperti ledakan *Terpujilah Tuhannya orang Kristen yang nggak perlu 'diteriakin' tapi Dia bisa mendengar dengan sempurna. Bahkan yang tersimpan di hati sekalipun, Dia bisa mendengarnya :).

Kami bersembilan yang sedang memejamkan mata sambil berkonsentrasi menyembah Tuhan saat itu, menjadi kelabakan sesaat karena suara 'ledakan' itu. Acara pujian dan penyembahanpun terhenti.

Kami saling berpandang-pandangan satu sama lain, kemudian...

"Hua HA ha hA Ha...HA ha hA Ha...HA ha hA Ha...HA ha hA Ha...HA ha hA Ha..." Kami tertawa terpingkal-pingkal bersama-sama :D.

Tapi, ajaib!

Setelah kami saling tertawa beberapa saat karena kaget, semua wajah-wajah kuyu yang tadi kami bawa dari rumah sampai ke tempat komsel itu, hilang seketika. Rona-rona bahagia nampak terpancar kembali dari wajah anggota-anggota komsel saya ^_^.

Matius 18:20, Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Spontan salah satu anggota komsel saya nyletuk demikian, "Wah, kita baru aja dapat ice breaker dari Tuhan nie. Dia tau kalo kita semua lagi bermasalah makanya Dia kasih kita kejutan konyol biar bisa ketawa lagi kayak gini..."

Akhirnya acara komsel kami berjalan lagi dengan antusias setelah puas ketawa-ketiwi. Ada gairah yang luar biasa muncul kembali untuk menyembah dan memuji Tuhan tanpa memperdulikan masalah-masalah yang sedang kami hadapi sebelumnya.

Yesus, Tuhan yang kita sembah itu Maha Hadir. Dia ada ditengah-tengah umat-Nya yang berkumpul untuk memuji dan menyembah. Dia sangat kreatif! Dia punya 1001 cara untuk membuat anak-anak-Nya tersenyum. Jika Dia mau hadir diacara komsel saya, Dia juga pasti mau hadir dimanapun saat kamu menyapa dan membutuhkan-Nya ;).

Jika kamu sedang perlu sukacita saat ini, call Jesus!
Perlu dorongan semangat? Call Jesus!
Perlu penguatan? Call Jesus!
Perlu tempat curhat? Don't worry! Telinga Yesus sanggup mendengarkan keluh-kesahmu berjam-jam :D

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa. So, jangan sampai masalah-masalah yang kamu hadapi sekarang, menyebabkan kamu tidak bisa memuji dan menyembah Yesus. Free your spirit to worship Him! Semua masalahmu akan terasa ringan saat kamu melibatkan Yesus didalamnya ^o^

Sifat kita beda SEDIKIT dengan Yesus


Sebenarnya sifat kita beda SEDIKIT dengan Yesus


Yesus SEDIKIT tidur Kita SEDIKIT-SEDIKIT tidur

Yesus SEDIKIT makan Kita SEDIKIT-SEDIKIT makan

Yesus SEDIKIT marah Kita SEDIKIT-SEDIKIT marah


Yesus SEDIKIT-SEDIKIT memberi & menolong Kita SEDIKIT memberi & menolong

Yesus SEDIKIT-SEDIKIT berkorban Kita SEDIKIT berkorban

Yesus SEDIKIT-SEDIKIT berdoa Kita SEDIKIT berdoa


Nah, bener kan kalo sifat kita beda SEDIKIT dengan Yesus?
v (^o^) v

Tuesday, August 17, 2010

Solo Expedition


Oleh : Angelina Kusuma

Kota yang terletak di Jawa Tengah ini mempunyai segudang warisan budaya dan tradisi Jawa yang masih begitu kental. Hampir di setiap sudut-sudut kota, sentuhan Jawa kerap sekali terlihat. Entah itu berupa tulisan "Hanacaraka..." atau kalimat ucapan dalam bahasa Jawa yang menghiasi banner-banner promosi pinggir jalan, patung-patung tokoh dan atribut-atribut Jawa sampai masyarakatnya yang bangga memakai batik dan kebaya sehari-hari.

Feel like home

Satu hal yang sangat saya sukai dari masyarakat Solo adalah keramahan mereka. Di mana-mana, suasana seperti di rumah sendiri saya rasakan disini. Anggukan kepala, senyuman, sapaan hangat...saya dapatkan mulai dari para petugas di tempat saya menginap sampai tukang-tukang becak yang setia mengantarkan saya berkeliling kota Solo.

Solo expedition

Saya tinggal di Solo untuk mengenal kotanya (baca: ekspedisi) selama tiga hari dua malam pada tanggal 4 - 6 Juli 2010 yang lalu. Saya sama sekali belum pernah menjelajah kota Solo sebelumnya. Jadi bisa dikatakan, ini adalah perjalanan perdana saya di kota tempat Bengawan Solo berada.

Transportasi

Kota Solo bisa dicapai melalui transportasi udara dan darat. Para wisatawan yang ingin menggunakan pesawat terbang ke Solo bisa melalui bandar udara internasional Adisumarmo. Pengguna kereta api kelas bisnis dan eksekutif bisa melalui stasiun Solo Balapan dan pengguna kereta api kelas ekonomi bisa melalui stasiun Solo Jebres. Sedangkan para pengguna bis bisa menggunakan terminal Tirtonadi yang beroperasi 24 jam non stop.

Angkutan umum dalam kota Solo pun cukup beragam. Ada bis kota, angkot, taxi, ojek, becak dan andong. Selama di Solo saya hanya menggunakan tiga jenis transportasi dalam kota yaitu bis kota, taxi dan becak. Tarif bis kota sekitar Rp. 3.500 (jauh dekat), becak Rp. 5.000 - Rp. 10.000 (tergantung jauh dekat) dan taxi sesuai argo. Dari ketiga jenis transportasi dalam kota ini, becaklah yang paling sering saya gunakan karena paling mudah ditemui dan bisa menjangkau semua tempat di Solo.

Catatan:
1. Untuk pengguna taxi, ada baiknya anda mencatat nomor telepon pangkalan taxi di Solo dengan baik, karena di kota ini taxi tidak lewat setiap saat. Mereka biasa memakai sistem book terlebih dulu.
2. Untuk pengguna bis kota dan angkot, sebaiknya anda hafal jalur-jalurnya. Tidak semua tempat wisata di Solo dilewati bis kota dan angkot.

Tempat penginapan

Tempat penginapan di Solo sangat mudah dicari. Mulai dari hotel kelas melati hingga hotel berbintang ada disini. Tinggal disesuaikan dengan budget dan keperluannya saja. Saat di Solo, tujuan saya adalah meng-explore kota sampai ke sudut-sudutnya. Jadi buat saya, biaya penginapan mahal tidak masuk hitungan hehehe.

Saya memilih sebuah penginapan sederhana di Jl. Setiabudi Solo. Letaknya di belakang terminal Tirtonadi dan tak jauh dari stasiun Solo Balapan. Di sekitar jalan ini juga bertebaran tempat-tempat penginapan yang layak untuk para backpacker seperti saya. Tarif kamarnya berkisar Rp. 40.000 semalam (double beds, non AC tapi ada kipas angin, kamar mandi dalam, 1 kali breakfast) hingga Rp. 100.000 semalam (double beds, AC + televisi dan kamar mandi di dalam, 1 kali breakfast).

Catatan:
Jangan menelepon untuk mencari penginapan saat musim liburan tiba. Saya begitu kaget dengan harga yang ditawarkan oleh sebuah penginapan saat saya menelepon mereka. Motifnya, "Kamar sudah full book...yang ada tinggal VIP room dan harganya Rp. 144.000". Tapi ketika saya menyusuri Jl. Setiabudi, ternyata begitu banyak tempat penginapan yang bisa dipilih dan banyak kamar-kamar yang kosong :p. Harga kamar VIP di penginapan pilihan saya ini juga nggak sampai Rp. 100.000. Jadi lebih baik, hunting langsung ke tempat penginapan yang anda inginkan. Jika di satu penginapan sudah penuh, pasti ada tempat penginapan lain yang masih kosong di sekitar situ. Bertanyalah pada tukang becak atau sopir taxi. Mereka sangat hafal tempat penginapan murah yang masih kosong :D.

Tempat-tempat wisata

Selama di Solo saya hanya sempat berkunjung ke tiga tempat wisata yaitu Keraton Surakarta Hadiningrat, Puro Mangkunegaran dan Kampung Batik Kauman. Sebetulnya masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Solo yang menarik untuk di explore kecuali ketiga tempat tersebut, seperti Sriwedari, Bengawan Solo, Tawangmangu, Jurug dan lain-lain. Sayang, waktu saya hanya sedikit untuk meng-explore kota karena ada keperluan lain selama di Solo.

a. Keraton Surakarta Hadiningrat



Kesan pertama ketika kaki saya melangkah masuk ke Keraton Surakarta Hadiningrat adalah warna biru muda yang sangat melekat. Hampir semua pintu dan jendela Keraton dicat dengan warna biru muda dan putih. Keraton dibuka untuk wisatawan umum setiap pukul 09.00 WIB.

Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan istana Kasunanan Surakarta. Bagian-bagian dari Keraton sendiri (secara utuh) mempunyai banyak kompleks, yaitu Kompleks Alun-alun Lor (Utara), Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor (Utara), Kompleks Kamandungan Lor (Utara), Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul (Selatan) dan Kemandungan Kidul (Selatan), Kompleks Sitihinggil Kidul (Selatan) dan Alun-alun Kidul (Selatan).

Kompleks Keraton yang berada di dalam dinding pertahanan (disebut baluwarti) dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter adalah Kompleks Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan saja. Kompleks inilah yang biasa dikunjungi oleh para wisatawan. Sedangkan Kompleks Sitihinggil (Lor dan Kidul) dan Alun-alun (Lor dan Kidul) berada di luar baluwarti (tembok pertahanan).

Arsitektur Keraton Surakarta merupakan perpaduan antara Jawa dan Belanda. Dari bentuk gapura (pintu masuk) yang ada, semuanya mirip dengan benteng-benteng Belanda. Dari pintu masuk ke Keraton (dari arah Lor/Utara), kita akan langsung melihat Kori Kamandungan. Ada dua arca batu berukuran besar di kiri dan kanan Kori Kamandungan ini.



Jam buka
- Senin-Kamis: 09.00-14.00 WIB
- Jumat: tutup
- Sabtu-Minggu (hari libur): 09.00-15.00 WIB

Biaya masuk
- Tiket masuk: Rp. 8.000/orang dewasa; Rp. 6.000/anak-anak
- Kamera: Rp. 2.000/satu kamera
- Guide: tarif terserah pengunjung

Catatan:
Pengunjung yang masuk ke dalam Keraton Surakarta Hadiningrat tidak diperbolehkan merokok dan membawa makanan, harus berpakaian yang sopan, dibeberapa tempat tidak boleh memakai alas kaki dan tidak boleh memotret.

b. Puro Mangkunegaran



Letak Puro Mangkunegaran tidak jauh dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Jaraknya bisa ditempuh dengan becak, biayanya sekitar Rp. 5.000.

Puro Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta. Bangunan ini memiliki beberapa bagian, yaitu Pamedan, Pendopo, Pringgitan, Dalem Ageng dan Kaputran, yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh.

- Pamedan: lapangan untuk latihan prajurit pasukan Mangkunegaran.

- Pendopo: bangunan berbentuk Joglo, berwana hijau muda (warna pari anom atau padi muda) dan dihiasi lampu-lampu antik di langit-langitnya. Tempat ini katanya bisa menampung sekitar 10.000 orang. Semua tiang-tiang penyangganya terbuat dari kayu dan didirikan tanpa paku. Pendopo Puro Mangkunegaran digunakan untuk upacara kekratonan dan disini terdapat juga seperangkat gamelan yang biasa digunakan untuk mengiringi jalannya upacara.

- Pringgitan: beranda terbuka yang letaknya di belakang pendopo. Di beranda ini dipajang berbagai lukisan dari raja-raja yang pernah memerintah di Keraton Surakarta beserta lukisan para permaisuri dan selir-selirnya. Ada satu lukisan (letaknya di paling pojok, warnanya paling hitam/buram) yang menurut guide saya jika ditatap matanya dan kita beranjak, maka matanya akan mengikuti kita :p. Entah benar atau itu cuma mitos belaka, yang jelas saya tidak merasakan matanya menatap saya meski saya sudah melotot kearahnya :D. Tapi teman saya mengiyakan, bahwa mata si lukisan itu mengikuti geraknya...ahhh...(kayaknya si mata itu takut sama gue :D).

- Dalem Ageng: di ruangan ini terdapat berbagai macam benda bersejarah. Mulai dari perhiasan-perhiasan kerajaan, pedang dan keris, uang emas kuno, sampai alat untuk mencegah pria dan wanita berselingkuh alias kondom zaman dulu yang terbuat dari LOGAM :D. Dipasang di kemaluan pria dan wanita dengan mantra saat pasangannya hendak pergi berperang (hmm...). Karena tempat ini banyak tersimpan benda-benda berharga dan bersejarah, pengunjung dilarang memotret. Di belakang Dalem Ageng ini terdapat tempat kediaman keluarga Mangkunegaran yang tidak boleh dijamah wisatawan sama sekali. Tempatnya sangat tenang, dikelilingi taman yang luas dan asri.



- Kaputran: tempat para putra dan putri raja-raja dididik dengan adat istiadat ala Keraton Surakarta dan menimba ilmu. Tempat para pangeran dan putri belajar sebelum menjadi raja dan ratu ini, dipisah satu sama lain. Di tempat ini juga dipajang foto-foto keluarga kerajaan. Salah satu diantara foto-foto itu yang saya kenal adalah foto Menur yang menikah dengan penyanyi Sarwana-Warna (beritanya pernah masuk di infotainment soale hehehe).

Di luar tembok Puro Mangkunegaran ada sebuah benteng kuno bernama Kavallerie-Artillerie. Benteng ini dibangun pada tahun 1974.



Jam buka
- Senin-Kamis: 09.00-14.00 WIB
- Jumat: tutup
- Sabtu-Minggu (hari libur): 09.00-15.00 WIB

Biaya masuk
- Tiket masuk: Rp. 10.000/orang dewasa; Rp. 8.000/anak-anak
- Kamera: Rp. 1.500/satu kamera
- Guide: tarif terserah pengunjung

Catatan:
Sama seperti di Keraton Surakarta Hadiningrat, pengunjung yang masuk ke dalam Puro Mangkunegaran tidak diperbolehkan merokok dan membawa makanan, harus berpakaian yang sopan, dibeberapa tempat tidak boleh memakai alas kaki dan tidak boleh memotret.

c. Kampung Batik Kauman

Di Kampung Batik Kauman berderet butik-butik yang menjual aneka pakaian berbahan batik untuk segala ukuran dan variasi harga. Hampir setiap butik di Kampung ini sudah sangat maju. Mereka menerima pembayaran dalam bentuk tunai maupun kartu debit sehingga memudahkan pembeli dalam bertransaksi. Selain Kampung Batik Kauman, ada Kampung Batik Laweyan dan Pasar Klewer yang juga menyediakan berbagai macam pakaian berbahan batik. Bedanya, harga-harga yang dibandrol di Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan merupan harga pas (tidak bisa ditawar lagi), sedangkan harga-harga di Pasar Klewer masih bisa ditawar oleh pembelinya.

Makanan khas Solo

Solo juga merupakan surga bagi wisata kuliner. Makanan khas Solo cukup banyak. Ada nasi liwet, timlo, lotek, gudeg (berbeda dengan gudeg Yogyakarta), soto kwali, tengkleng, serabi notosuman, wedang ronde dan lain-lain. Yang perlu diingat, hampir semua tempat yang menjual makanan khas Solo buka menjelang malam hari. Jadi jika ingin berwisata kuliner di Solo, siap-siap aja kluyuran di malam hari hehehe.

See Next: Foto-foto

Tuesday, August 10, 2010

Lucky and Expert

Oleh : Angelina Kusuma

Tidak pernah terpikir oleh saya sebelumnya, bahwa Multiply akan membawa keberuntungan buat saya. Multiply adalah salah satu hosting blog yang menyediakan fasilitas free blog maupun paid blog bagi penggunanya. Sejak 3 tahun lalu, saya tergabung di Multiply dan menikmati akses free blog-nya. Saat saya pertama kali bergabung ke hosting ini, terus terang tujuan saya hanyalah iseng. Saya cinta dengan dunia tulis-menulis dan media blog adalah media paling cocok (karena gratis and nggak ribet kalo diutak-atik) untuk wadah tulisan-tulisan nggak penting saya setiap hari :p (saat itu pengene langsung bikin website aja sie, tapi sayangnya saya 'geblek' soal html and coding...jadi go blog wae lah hehehe).

Saya mempunyai banyak blog di internet dari berbagai hosting blog yang berbeda-beda (selain suka bereksperimen dalam tulisan, saya juga suka berkesperimen dalam hosting blog :D). Tapi entah kenapa, sejak pertama nge-blog sampai sekarang, blog yang di Multiply-lah yang saya pilih sebagai the real home page. Sedangkan blog-blog lainnya hanya saya isi copy-an dari tulisan-tulisan yang sudah terpasang di Multiply sebelumnya.

Beberapa hari lalu, atas rekomendasi adik, saya bergabung di sebuah ajang iklan jual dan beli di internet dengan bayaran $5 sekali task. Di ajang ini, setiap member-nya bebas menjual jasa/barang apa pun dengan bayaran tak lebih dari $5. Setelah bergabung saya pun menulis jasa dagangan saya, "I will create you blog at Multiply for $5". Hahaha, saya tidak benar-benar mengharap akan mendapat bayaran $5 untuk membuat blog di Multiply melalui ajang ini awalnya. Lha wong buat sendiri aja pasti bisa kok :D. Kan gampang banget bikin blog :p. Makanya saya lantas tidak ambil pusing dengan ajang pengiklanan ini dan tentang jasa dagangan yang sudah saya tulis disana. Tapi begitu lewat sehari setelah iklan saya terpasang, tiba-tiba saya mendapat email dari pengelola iklan yang menyatakan bahwa saya mendapatkan order dari seseorang untuk membuat blog di Multiply. Dengan wajah o'on saya membalas email dari peng-order itu dan meminta daftar keinginannya untuk keperluan pembuatan blog Multiply-nya. Saya benar-benar tak menyangka akan mendapat order membuat blog Multiply seperti itu hihihi :D.

Capz...cipz...cupz...akhirnya saya bisa mengerjakan order pertama yang saya dapatkan sehari setelah memasang iklan 'gokil' itu hanya dalam tempo 30 menit :p. Bagi saya, membuat blog di Multiply yang sudah saya geluti hampir setiap hari selama 3 tahun itu nggak perlu waktu lama-lama lagi. Saya sudah hafal betul dimana letak tombol-tombol untuk mem-posting journal, memasang foto, merubah header & welcome note, me-link video dari youtube, mengaktifkan fasilitas shop online-nya dan lain-lain. Karena saya sudah praktek setiap hari disitu, akhirnya jadilah saya salah satu an expert for blogging on Multiply hahaha.

Saat membaca feedback, "I'm completely satisfied with her service! Thanks very much" dari pembeli jasa saya untuk membuat blog Multiply untuknya, saya langsung meringis :D. Apalagi saat melihat $4 (setelah dipotong fee $1 untuk pengelola iklan) yang mengalir masuk ke revenue saya. "Cuma ngerjain hal sepele aja ternyata bisa jadi $. Gampang banget yak...", pikir saya :p.

Dulu, saya pernah mendapat komentar setengah 'miring' dari seorang sahabat saya ketika saya bersedih karena akses Multiply di block oleh internet provider saya. Katanya, "Hidupmu kok tergantung banget sama Multiply". Hihihi saya tahu dia sedang bercanda saat mengucapkan kata-kata itu. Dan saya juga tidak punya alasan lain untuk menyanggah kata-katanya.

Saat itu saya memang sedang getol-getolnya nge-blog di Multiply. Setiap kali online di internet, yang saya buka pasti blog Multiply. Membalas komentar dari teman-teman MPers dan blog walking ke blog-blog mereka sudah membuat saya kecanduan ngendon disana setiap harinya (ini terjadi sebelum facebook berjaya di internet :p). Karena itulah, saya sempat ngamuk-ngamuk nggak jelas ketika internet provider saya mem-block akses Multiply hanya karena kasus beredarnya film Fitna karya politikus Belanda, Geert Wilders. Film ini berisi pandangan mengenai Islam dan Qur'an yang disinyalir dapat memberi kesan negatif bagi penganut agama Islam dan mengakibatkan ISP Telkom Speedy (internet provider yang saya pakai) dan Indonet melakukan pemblokiran terhadap situs Youtube, Multiply, MySpace, Metacafe, Liveleak, situs resmi film Fitna dan Rapidshare. Sigh, annoying...(hayo, sapa yang masih inget kasus ini? :D).

Setelah kejadian itu lewat 3 tahun dan ternyata kini kemampuan ber-Multiply saya bisa menghasilkan $, rasanya saya ingin koar-koar 'nyongbong' dibuatnya wkwkwk, "Nggak sia-sia kan jon gue bela-belain ngendon di Multiply tiap hare selama tige tahun neh...tuh buktinya gue bisa ngasilin $ cuma ber-Multiply ria" hahaha :D.

Temans, jangan pernah menganggap remeh hal-hal kecil yang sedang kamu lakukan sekarang. Kita tidak tahu kapan datangnya faktor keberuntungan itu. Tapi kita bisa selalu bersiap sedia untuk menyambutnya dengan mengusahakan yang terbaik dalam segala hal yang sedang kita kerjakan sekarang. Saya juga tidak pernah menyangka sebelumnya kalo kemampuan mengelola blog Multiply pun bisa menghasilkan $ suatu saat nanti. Ini hanyalah sesuatu hal yang kecil...sepele...nggak ada artinya...cuma sekedar iseng awalnya. Tapi kalo bisa ngasilin $ seperti sekarang siapa yang nggak berdecak kagum and heran bin geleng-geleng kepala? :D.

Salah satu prinsip hidup saya adalah mau belajar sampai menjadi ahli. Buat apa menjadi orang dengan kemampuan rata-rata kalo kita bisa mem-push diri kita sampai menjadi ahli di setiap bidang yang kita tekuni. Ya nggak? ;).

So guys...be an expert! Keberuntungan akan mengejar orang-orang expert bukan orang-orang yang biasa-biasa wae...okay hehehe :D.



*Kesengajaan penyebutan nama-nama dalam tulisan ini bukan untuk tujuan promosi, hanya sebagai keterangan pendukung tulisan aja.

Saturday, August 07, 2010

Mencegah Penurunan PR dari Google

Oleh : Angelina Kusuma

Paid to review sudah booming sejak 2 tahun yang lalu. Meski demikian, program yang memberi kesempatan para pemilik blog dan website untuk mendulang $ melalui internet ini masih tetap digandrungi hingga sekarang. Paid to review memang bisa memberi tambahan penghasilan yang cukup berarti bagi pemilik blog dan website dengan PR tinggi. Sekali menyelam, minum air; begitulah istilah. Kegemaran berblogging dan menulis pun bisa sekaligus menghasilkan bayaran $. Sangat menguntungkan bukan?

Tapi...profesi ini bukannya tanpa resiko lho. Ada teman saya yang berkata bahwa program ini sebenarnya juga sebuah 'pertaruhan'! Apa yang dipertaruhkan? Tentu saja PR blog atau website kita!

Perlu diketahui...Google hate paid to review!

Jika Google-nya 'ngamuk', PR blog atau website kita pun bisa dipukulnya hingga turun drastis tis tis tis *hihihi, kejam ya mbah Google itu :D. Dan jika PR kita sudah turun, akan sulit untuk menaikkannya lagi. Akibatnya, terpaksa gulung tikar deh dagangan paid to review-nya karena pemasang review di blog/website pasti tidak akan mau dirinya di review oleh blog/website yang sudah di banned Google :p.

Apa saja yang harus kita perhatikan untuk mencegah penurunan PR dengan paksa dari Google?

1. Link in dan link out
Hampir setiap paid to review akan menyuruh kita memberikan back link ke si empunya iklan review. Kebanyakan blog/website dipukul PR-nya oleh Google karena jumlah link in dan link out-nya tidak seimbang sehingga Google mendeteksinya sebagai spam. Untuk menghindari ini, perhatikan jumlah link yang sudah masuk di tulisan atau blog/websitemu (link di blogroll, sidebar dan footer juga dihitung link in). Setiap kamu me-link in 1 url, usahakan agar blog/websitemu dilink oleh orang lain sebanyak 5 kali. Ini tujuannya agar jumlah link out-mu lebih besar dari link in sehingga menghindari Google menyebut blog/website-mu sebagai spammer.

2. Taruh link di tengah review
Jangan pernah menaruh link yang di review di awal atau akhir tulisan. Letaknya link di tengah-tengah badan tulisan dan perhatikan jarak antara link satu dan link lainnya. Beri jarak sehingga letak antara link-link itu agak berjauhan/tersebar di badan tulisan.

3. Imbangi tulisan review dengan tulisan lain
Nah, ini juga penting. Setelah menulis review, jangan lupa membuat tulisan lain made sendiri yang juga bermutu :p. Ini untuk menghindari blog/website-mu menjadi 'pasar' dan juga membuat para penikmat blog/website-mu betah berkunjung. Kalo pengunjung loyal terhadap blog/website-mu, itu juga bisa berpengaruh pada PR-mu.

4. Kurangi iklan-iklan yang berseliweran di blog/websitemu
Review itu bertindak sebagai iklan terselubung. Kalo niatnya blog/websitemu untuk ikut paid to review, ya jangan maruk sekalian memasanginya dengan iklan-iklan dari tempat lain :D. Selain membuat para pemasang review mundur, iklan-iklan juga membuat Google lebih mudah menemukanmu sebagai spam. Untuk pemakai blog/website yang masih free, biasanya kita sulit mengurangi jumlah iklan karena ada beberapa hosting blog/website yang juga berperan sebagai pengiklan di blog/website kita. Makanya disarankan untuk membeli domain sendiri agar kebersihan blog/website yang didaftarkan ke paid to review dari iklan-iklan nggak jelas bisa terjamin (nj@coe).

Thursday, August 05, 2010

Hell or Heaven

Oleh : Angelina Kusuma

Hari ini ketika berselancar di sebuah group social networking di internet, saya berdecak kagum dibuatnya. Group ini bisa dikatakan sebagai ajang mendeklarasikan diri bahwa mereka yang tergabung didalamnya adalah para backpacker dunia. Sekumpulan orang-orang yang mempunyai mimpi dan bertekad untuk mengelilingi dunia dari ujung-ke ujung. Membernya sudah mencapai angka 3.988 orang dan pastinya masih akan terus bertambah dari hari ke hari. Yang menarik, di group ini juga berkumpul para penulis buku-buku traveling best seller dari Indonesia. Ada penulis buku tentang perjalanan murah ke Australia, UK, Eropa, Jepang dan lain-lain. Para penulis buku-buku traveling ini rata-rata adalah para full time traveler yang mendapatkan bayaran dari kegiatan mereka berkeliling dunia!

Di saat orang-orang pada umumnya sibuk bekerja keras dari pagi sampai malam di kantor, mereka sedang asyik berkunjung ke tempat-tempat wisata. Di saat orang-orang pada umumnya hanya mendapat cuti beberapa hari dalam 12 bulan, mereka enjoy menikmati liburan setiap hari. Di saat orang-orang pada umumnya mengumpulkan biaya untuk berlibur, mereka justru dibayar untuk berlibur...Woaa, what an interesting life! ^o^.

Tiba-tiba saya teringat akan pertanyaan ini, "Apa bedanya penghuni surga dan neraka?"

Huh, gambaran tentang kedua tempat itu tiba-tiba saja begitu jelas di otak saya saat membandingkan perbedaan hidup antara orang-orang yang ada di side A dan side B ini :D.

Side A: orang-orang yang harus membayar harga untuk bersenang-senang
Side B: orang-orang yang dibayar untuk bersenang-senang

Yeah, mereka yang ada di side B lah yang sedang menikmati surga dan mereka adalah penghuni-penghuninya.

All right, inti tulisan ini bukan untuk mengajak orang beramai-ramai menjadi full time traveler :p. Para full time traveler juga punya pekerjaan kok. Sebagian besar dari mereka adalah freelance writer yang mendapatkan penghasilan dari menulis. Setiap pekerjaan pasti memiliki tingkat kesulitan masing-masing dan sama seperti orang pada umumnya, di kehidupan seorang full time traveler juga pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Ini hanya sebuah gambaran sederhana tentang suasana apakah yang sedang kita cicipi saat ini? Suasana neraka atau suasana surga? Suasana surga dan neraka bisa hadir di bumi. Saat kita bisa menikmati hidup dan tidak lupa bersenang-senang, berarti kita sudah mengecap sedikit dari suasana surga yang nanti akan kita tinggali di kekekalan. Tapi jika setiap saat kita merasa bahwa hidup ini flat tanpa ada gairah yang membuat kita happy ya ya ya, happy ye ye ye, waspadalah...mungkin kita sedang mencicipi suasana neraka :D.

Monday, August 02, 2010

Teknik Dasar Fotografi Buat Pemula

Oleh : Angelina Kusuma

Saya bukanlah fotografer profesional. Jadi kalo tulisan ini sampai dibaca oleh para fotografer profesional, mungkin mereka akan tertawa :D. So, it's not an article for an expert yah hihihi. Beneran khusus buat para pemula alias awamers di dunia fotografi. Tapi kalo yang expert pingin nambahin atau mengkoreksi, silahkan...;)

Baru setahun belakangan ini saya belajar memegang kamera, belajar memotret apapun yang melintas di depan saya dan belajar menguasai teknik-teknik dasar fotografi. Awalnya, saya tertarik dengan fotografi karena saya suka traveling. Sayang deh kalo setiap pemandangan indah dan sudut-sudut kota yang saya telusuri hanya hinggap di ingatan saya beberapa saat, lalu lenyap tanpa ada kenang-kenangan foto yang bisa dipandang-pandang lagi di kemudian hari. Karena alasan inilah, akhirnya saya nekad membeli kamera, mengutak-atiknya dan akhirnya ikut kecanduan fotografi sampai sekarang! hehehe...

Hal terpenting yang harus diperhatikan seseorang saat memotret adalah unsur pencahayaannya. Cahaya yang diterima obyek harus cukup sehingga dapat terekam baik dalam film dan menghasilkan gambar yang bagus saat dipotret. Dalam istilah fotografi, banyaknya cahaya yang jatuh ke film ini disebut dengan istilah exposure. Exposure dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya: aperture (bukaan diafragma), shutter speed (kecepatan rana) dan ISO (kepekaan film).

Aperture
Aperture didalam kamera ditulis dengan F2.6, F2.8, F3.2, F3.5, F4.0, F4.5, F5.0, F5.6, F6.3, F7.1, F8.0 etc. Aperture digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Semakin besar angkanya, cahaya yang masuk ke kamera semakin sedikit. Sebaliknya, jika angka dibelakang F semakin kecil, intensitas cahaya yang masuk semakin banyak. Yang perlu diingat, semakin besar angka aperture, detail-detail obyek biasanya menyempit. Untuk memotret landscape, saya sarankan untuk memakai angka aperture yang agak kecil/sedang agar foto yang dihasilkan tidak kaku.

Shutter Speed
Shutter speed didalam kamera ditulis dengan 15", 13", 10", 8", 6", 5", 4", 3"2, 2"5, 2", 1"6, 1"3, 1", 0.8", 0"6, 0"5, 0"4, 0"3, 1/4, 1/5, 1/6,1/8, 1/10, 1/13, 1/15, 1/20, 1/25, 1/30, 1/40, 1/50, 1/60, 1/80, 1/100, 1/125, 1/160, 1/200, 1/250, 1/320, 1/400, 1/500, 1/640, 1/800, 1/1000, 1/1250, 1/1600, 1/2000 etc. Shutter speed digunakan untuk menentukan cepat atau lambatnya rana bekerja (membuka dan menutup kembali). Semakin besar angkanya, semakin cepat rana membuka dan menutup, hasilnya semakin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya, semakin kecil angkanya, semakin lambat rana membuka dan menutup, hasilnya semakin banyak cahaya yang masuk. Yang perlu diingat, semakin kecil angka sutther speed, kamera akan sulit dikendalikan. Biasanya, saya perlu bantuan tripod saat memotret dengan slow speed shutter agar hasilnya tidak goyang (blur).

ISO
ISO ditulis ISO80, ISO100, ISO200, ISO400, ISO800, ISO1600 etc. ISO merupakan ukuran yang menentukan kepekaan film terhadap cahaya. Semakin tinggi angkanya, film semakin peka terhadap cahaya (terang). Sebaliknya semakin rendah angkanya, film semakin kurang peka terhadap cahaya (gelap). Yang perlu diingat, semakin tinggi angka ISO, hasil foto yang dihasilkan akan berbintik-bintik (noise).

Nah, ketiga bumbu inilah yang menjadi pondasi sebuah pemotretan. Komposisi yang pas dari ketiganya, menentukan hasil foto yang baik pula.



Referensi: pacar pertamaku, si imut Canon Powershot 590IS :p

Barang-barang yang wajib dibawa saat backpack

Oleh : Angelina Kusuma

Saat melakukan backpack saya selalu membawa barang-barang ini. Apa saja? Yukk...simak...:p

1. Tas
Ada dua jenis tas yang saya bawa saat backpack; tas ransel backpack dan tas backpack kecil sebagai tambahan. Tas ransel saya muat untuk membawa pakaian, peralatan mandi, peralatan kecantikan sampai alas kaki dan laptop. Sedangkan tas tambahan yang lebih kecil biasanya saya gunakan untuk membawa handphone, KTP/SIM, kamera saku, baterai dan uang tunai/kartu ATM. Benda-benda ini sengaja saya pisah dari tas ransel untuk memudahkan penjagaan dan penggunaannya (kebayang dong kalo misalnya kita naik pesawat/kereta/bis trus tiba-tiba kita harus membayar ongkos atau ingin memotret sesuatu, masa harus bongkar tas ransel yang segede gaban itu dulu? :D).

2. Botol air
Saya termasuk orang yang kuat nggak makan tapi nggak kuat kalo nggak minum. Kemanapun saya pergi, sebotol air pasti saya bawa untuk berjaga-jaga saat haus datang.

3. Kantung plastik
Benda ini sepele tapi penting. Kantung plastik berguna untuk memisahkan barang-barang yang sudah kita pakai selama di perjalanan dan yang belum kita gunakan. Misalnya: baju-baju yang sudah terpakai dan peralatan mandi yang basah, semuanya harus dipisahkan dari barang lain yang masih bersih. Itulah gunanya membawa kantung plastik saat backpack ;).

4. Kamera saku
Meskipun saya punya kamera DSLR, setiap kali backpack saya lebih sering membawa kamera saku. Alasannya, kamera saku lebih mudah digunakan dan tidak makan banyak tempat daripada kamera DSLR (kecuali dalam even tertentu yang mengharuskan saya membawa kamera selevel DSLR). Saran saya, pilih kamera saku yang mendekati DSLR feature-nya dan kuasai teknik-teknik dasar fotografi. Dengan kemampuan fotografi yang baik, hasil foto dari kamera saku pun tak kalah dengan hasil foto dari DSLR kok :).

5. Kartu identitas dan SIM
Kartu identitas berguna untuk check in ke tempat penginapan dan SIM sangat berguna jika ingin meng-explore tempat yang menjadi sasaran backpack dengan menyewa kendaraan sendiri di kota tersebut. Menurut pengalaman teman saya yang pernah backpack ke Lombok, ia mendapatkan kepuasan maksimal mengelilingi kota tersebut dengan menyewa motor di tempat. Ia berangkat dari Jakarta dengan pesawat, kemudian menyewa motor untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Lombok. Jika dihitung, menyewa kendaraan sendiri biayanya jauh lebih murah dibanding biaya naik taxi atau kendaraan lain kemana-mana.

6. Catatan dan Peta
Sebelum memulai backpack, saya biasanya melakukan survei kecil-kecilan mengenai kota yang akan saya kunjungi di internet atau bertanya kepada teman-teman yang sudah pernah kesana. Informasi-informasi seperti tempat penginapan, letak terminal/stasiun/bandara, tempat makan, tempat membeli oleh-oleh dan peta kota pasti akan saya print dan saya bawa saat backpack. Jika nanti nyasar, tinggal buka semua catatan dan peta aja...

7. Charger dan baterai cadangan
Handphone low bat saat di perjalanan? Duh, enggak banget deh! Selain untuk menerima telepon dan sms, buat saya handphone juga berguna untuk mendengarkan musik dan fesbuk-an hehehe. Jadi saya selalu mengusahakan semua baterai handphone dalam keadaan penuh selama backpack. Selain itu saya juga selalu membawa baterai cadangan untuk kamera saya (biar nggak kehabisan baterai kamera pas mo pose narsis xiexie :D).

8. Peralatan ibadah
Hei hei...liburan bukan alasan untuk tidak beribadah kan? Karena saya Kristen, Alkitab dan buku renungan harian juga turut saya bawa saat backpack :). Don't forget to worship Him every where.

9. Peralatan pribadi
Peralatan mandi seperti handuk, sikat gigi, pasta gigi, sabun muka dan sabun mandi adalah barang-barang wajib saya berikutnya. Soalnya saya juga tipe orang yang nggak bisa tidur kalo nggak mandi dulu hahaha :p. Selain itu peralatan kecantikan seperti body lotion, powder, lipbalm, deodorant and perfume juga wajib dibawa. Haha boleh dong tetep tampil cantik waktu ber-backpack ria :D.

All right...sekarang semua barang-barang wajib untuk back pack sudah siap. Let's go to travel around the world...^o^

Sunday, August 01, 2010

Dicontek, siapa takut?!

Oleh : Angelina Kusuma

Saya sangat suka traveling! Buat saya, bepergian ke luar kota selama beberapa hari dan meng-explore tempat-tempat unik di kota tersebut merupakan tantangan yang selalu membuat saya 'waras' :D. Istilah kerennya zaman sekarang, orang-orang yang suka melakukan aktivitas seperti saya ini namanya backpacker. Para pecinta traveling dengan biaya murah hehehe.

Setiap kali saya singgah ke suatu kota, hal-hal yang wajib saya lakukan adalah mengabadikan keindahan tempat wisatanya, menikmati makanannya dan mempelajari budaya setempatnya. Karenanya, kamera menjadi barang favorit yang selalu saya tenteng kemana-mana :p. Entah dalam keadaan formal atau non formal, yang namanya kamera tidak pernah lupa saya bawa.

Minggu lalu, saya berkesempatan untuk singgah ke kota Surabaya selama 2 hari. Tapi eits...meski saya suka 'berkeliaran' kesana-kemari, saya bukanlah orang liar yang pergi tanpa tujuan sodara-sodara :D. Pasti ada tujuan utama yang saya emban setiap pergi ke luar kota disamping acara jalan-jalannya (meskipun biasanya acara jalan-jalan jauh lebih besar porsinya dibanding dengan acara utamanya hahaha). Kali ini tujuan utama saya adalah menghadiri pernikahan dua orang sahabat saya di Surabaya dan setelah itu...tentu saja memanfaatkan sisa waktu untuk meng-explore kota itu :p.

Perjalanan saya tgl 25 Juli 2010 dimulai dengan merasakan jembatan sepanjang 5,4 km yang menghubungkan kota Surabaya Jawa Timur dengan kota Bangkalan Madura. Saya cukup antusias dengan pengalaman pertama bisa melewati jembatan terpanjang di Indonesia ini dengan sepeda motor di waktu pagi hari (jam 6 pagi, masih berkabut lagi hahaha). Dan selanjutnya, saya berwisata kuliner menikmati nasi serpang Madura di tempat dimana nasi itu dibuat uhui...

Setiap detail perjalanan saya termasuk makanan yang saya makan, bunga-bunga yang saya lihat, sampai kucing-kucing yang saya temui dijalan pun, tak luput dari bidikan kamera saya :p. Puas makan nasi serpang Madura dan memotret jembatan Suramadu, saya dan teman saya meluncur kembali ke kota Surabaya dan berburu berbagai oleh-oleh disana.

"Kamu harus coba makanan yang hanya ada di Surabaya; kue dollar dan juga kue manju"
Haiyaaa, saya langsung mengucap, "Haikkkkk..." begitu teman saya menyebut dua makanan ini 'hanya ada' di Surabaya. Saya memang pernah tinggal di kota ini selama kurang lebih 3,5 tahun, tapi belum pernah sekalipun merasai dua makanan ini (dulu cuma sempet ngrasain nasi goreng Blok U, sayur asem Gebang dan aneka gorengan Keputih hahaha). Kami menghabiskan waktu hampir setengah hari hanya untuk berputar-putar di sebuah pasar Surabaya, demi menunggui kios penjual kue dollar dan kue manju-nya buka :D.

Aw aw...tapi ternyata aktivitas berburu foto-foto saya kali ini harus menuai 'kendala' :p.

Seperti biasa, semua makanan yang baru pertama kali saya cicipi harus melalui proses pemotretan lebih dulu. Nasi serpang, roti goreng, cakwe ayam udang dan soto Lamongan merupakan makanan-makanan yang sebelumnya sudah menjadi model kamera saya hari itu. Tapi begitu sampai ke kios penjual kue dollar dan kue manju...

"Maaf mbak, nggak boleh motret disini..."
"What?"

Tidak perlu bertanya betapa 'merananya' hati saya saat itu uh uh. Keinginan saya untuk mengabadikan aktivitas para pembuat kue dollar dan kue manju pun harus terhenti karena yang punya kios tidak menghendaki kamera saya memotret mereka. Duh sedihnya...

Dalam hati saya ngedumel, "Aduh bu, anda sudah melakukan kesalahan besar karena sudah mengabaikan dua orang blogger ini untuk meliput kios jualan anda. Andai anda tau kalo kami punya pengaruh besar di jagad maya, mungkin anda harus membayar mahal buat setiap tulisan review yang bisa kami buat untuk anda di blog nanti" hahaha.

"Ah, orang itu bisnisnya pasti nggak bakal berkembang deh cos nggak bolehin orang lain motret jualannya. Well, apa masalahnya coba? Wong yang kita potret adalah kiosnya bukan bahan-bahan rahasia buat bikin kue itu", kalimat ini spontan terlontar dari mulut saya.
"Ooo...emang orang itu cuma buka kios di Surabaya, Njie. Dia nggak buka cabang di kota lain kok. Mungkin dia nggak bolehin orang lain motret karena takut dicontek"
"Waduh, semakin takut dicontek = nggak mau berkembang", pikir saya.

Coba bayangkan berapa banyak lagu-lagu yang justru terkenal karena dibajak lebih dulu? (lagu Peterpan dan Iwan Fals pernah dibajak musisi India). Berapa banyak kesenian yang justru melambung namanya setelah jadi perebutan bangsa-bangsa (ingat kasus Reog Ponorogo, Batik, Angklung, Tari Pendet dll yang sempat menjadi polemik Indonesia - Malaysia). Blackberry pun makin beken gara-gara model handphone zaman sekarang hampir semua memakai querty etc...etc...

Saya pun pernah dibajak orang lain :p. Di awal-awal saya membuat tulisan blog, eh banyak tulisan saya yang lalu berseliweran di internet tanpa nama saya sebagai penulisnya...gregetan juga sie. Tapi puji Tuhan, melalui kejadian itu justru mengantarkan saya menjadi freelance writer dengan bayaran Rp dan $ hingga kini hehehe :D.

Setelah kejadian pembajakan tulisan-tulisan blog yang saya alami dulu, saya belajar akan nilai positifnya pembajakan. Pembajakan itu secara tidak langsung merupakan pengakuan akan kualitas dari apa yang sudah dibajak. Nggak pernah ada cerita kalo barang buruk dibajak. Tapi yang ada selalu barang bagus yang dibajak sana-sini. Jadi kalo si penjual kue dollar dan kue manju nggak bolehin saya motret karena takut jualannya dibajak, berarti dia nggak mau diakui bahwa produknya bagus hahaha.

So, what is your choice? Menggenggam erat-erat semua milikmu biar orang lain nggak bisa menconteknya? :D.

Ya, sah-sah aja sie mengekslusifkan diri seperti itu. It's a freedom world man...But for me, keterbukaanlah yang akan membuat kita mudah berkembang dan melesat dengan cepat! ;). Dicontek, siapa takut?! ^o^



*Sekedar tulisan seorang blogger yang ngambek gara-gara nggak dibolehin motret ihik ihik ihik :D.

"TAKUT DOSA"

Oleh : Angelina Kusuma

Hari ini ketika saya pulang dari gereja dengan mengendarai sepeda motor, saya menemui sebuah kejadian unik di tengah perjalanan. Di perempatan jalan menuju rumah, saya disalip oleh sebuah mini bus yang melaju kencang dari arah belakang. Mini bus ini melaju dengan cuek menerobos lampu merah. Yang unik, mini bus ini bertuliskan "TAKUT DOSA" dengan ukuran besar-besar dipasang di bagian kaca belakang. Kontan, saya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakukan si mini bus ini (lebih tepatnya, kelakuan supirnya kali ya :p). Entah siapa yang memasang tulisan "TAKUT DOSA" itu disana, yang jelas hal itu sama sekali tidak mencerminkan sikap takut dosa sebagaimana mestinya. Kalo benar takut dosa, kok jalan terus di perempatan lampu merah? Hihihi...

Kadang, kita juga sering menganggap remeh hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita seperti ini: menerobos lampu merah, berkendara nggak pakai SIM atau helm, nyontek dikit-dikit pas ujian (orang Suroboyo bilang, "Mbacem rek" :D), nggosipin orang lain, nonton video syurr, telad datang ke ibadah gereja...etc...etc...

Semua itu dosa nggak sie?

Emang nggak se 'seberat' tindakan pembunuh, pemerkosa, perampok, penzinah...kelihatannya. Tapi, hal-hal sepele itu tetap dihitung dosa didepan Tuhan. Ringan atau berat, kalo dosa upahnya ya maut! Neraka bukan cuma dibuat untuk mereka yang punya level pendosa berat, tapi juga buat mereka yang meremehkan Tuhan dengan cara-cara sepele. Penerobos lampu merah, pengendara kendaraan yang nggak pakai SIM atau helm, pembacem, penggosip, penonton tayangan-tayangan nggak bener, orang-orang yang suka telad ibadah...juga bisa masuk neraka kalo mereka tidak bertobat.

Mau?

Mazmur 139:23-24, Selidikilah aku ya Allah, selamilah hatiku, ujilah aku dan ketahuilah pikiranku. Lihatlah entah ada kejahatan dalam diriku, dan bimbinglah aku di jalan yang kekal (terjemahan BIS).