Saturday, August 29, 2009

Menangislah

Oleh : Angelina Kusuma

Menangislah, bila harus menangis.
Karena kita semua, manusia.
Manusia bisa terluka, manusia pasti menangis.

(Lagu Air Mata - Dewa 19)


Daud menangis.

Petrus menangis.

Dan Yesus...menangis.


2 Samuel 1:11-12, Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.

Matius 26:75, Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Yohanes 11:33-35, Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus.

Ada yang salah dengan menangis, sehingga banyak pria di dunia ini yang benci menangis?

Meski saya seorang wanita, saya juga paling tidak suka sering-sering menangis. Bagi saya menangis sama dengan cengeng?!?!?!

Tapi ternyata, para kesatria, rasul, dan juga Yesus, pernah memberi contoh bahwa mereka pernah menangis!

Daud yang dikenal sebagai seorang raja, pemberani, pahlawan yang memenangkan ratusan perang, bisa menangis ketika mendengar berita bahwa Saul dan Yonatan sahabatnya mati. Petrus yang dikenal dengan sifatnya yang menggebu-gedu dan tindakannya yang agresif, juga menangis tak kala dia teringat akan dosanya menyangkali Yesus saat menjelang penyaliban-Nya di Golgota. Yesus? Dia menangis ketika melihat Lazarus sahabat-Nya meninggal dunia sebelum Dia membangkitkannya dari kematian.

Menangis bukanlah hal yang cengeng jika kita menangis pada tempatnya. Menangis adalah sebuah ekspresi untuk menunjukkan perasaan duka yang ada dalam hati manusia, sama seperti aktivitas tertawa, tersenyum, melompat, marah, dan lain-lainnya.

Menahan tangis hanya demi gengsi, itulah yang dinamakan cengeng. Karena jika kita menahan kesedihan dalam hati dan menyembunyikannya, berarti kita tidak berani menghadapi kenyataan yang ada.

Daud, Petrus, dan Yesus adalah contoh yang tepat tentang bagaimana cara mengungkapkan perasaan hati. Mereka berani menghadapi kenyataan hidup yang begitu pahit dan tidak malu mengekspresikannya dengan menangis.

Air mata diciptakan Tuhan sebagai alat untuk menyentuh surga. Berapa banyak orang-orang yang kembali ke jalan Dia hanya dengan tetesan air mata dari para pendoa syafaat? Berapa banyak bangsa-bangsa yang terlepas dari belenggu iblis hanya dengan cucuran air mata para evangelism dan volunteer?

Alkitab pun menggunakan air mata untuk membawa perumpamaan kemenangan.

Mazmur 126:5-6, Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Jika air mata tidak berguna bagi dunia ini, tentu Allah tidak akan menciptakannya. Hanya saja, kita harus tahu kapan saatnya untuk menangis agar terhindar dari pandangan negatif orang lain.

Dengan membebaskan diri menikmati kesedihan, kita bisa menyelidiki kenapa kita bersedih dan kemana kita akan melangkah setelah kesedihan itu berlalu. Jadi air mata dan menangis bukannya tidak berguna bagi manusia dan harus dijauhi atau dibenci karena akan menunjukkan sisi kelemahan kita. Sebaliknya, air mata dan menangis mengandung kekuatan yang juga membangun bagi kehidupan ketika kita tahu cara menggunakan kekuatan yang dikandungnya itu dengan benar.

Hadapi kesedihan, beri waktu untuk anda menikmati kesedihan sebebas-bebasnya, dan izinkan diri anda menangis jika memang memerlukannya.

Menangislah kepada Tuhan. Dia tahu rasanya sedih. Dia pernah menangis. Dia tahu rasanya saat ditinggal sendirian. Dia mengenal kesedihan dan juga segala bentuk penderitaan di bumi ini. Tapi Dia yang sama, juga mengenal sukacita kebangkitan kembali. Mengenal sorak sorai kemenangan atas penderitaan, kesedihan, dan maut yang pernah dialami-Nya. Dan dengan kuasa-Nya juga, kita bisa kembali bangkit atas kesedihan kita sebelumnya (nj@coe).




Yesus Sembuhkan Saya dari TBC Tulang Lumbal 1

Oleh : Angelina Kusuma

Ketika saya masih bekerja di Jakarta, banyak hal yang Tuhan izinkan terjadi kepada saya. Awal-awal mengalami dera derita yang diberikan-Nya, saya sempat mengeluh berkali-kali, "Kenapa sih Tuhan kok tega melakukan hal itu kepadaku?". Kini setelah lewat tiga tahun berlalu, saya baru mengerti maksud Tuhan mengizinkan cobaan itu terjadi. Ia menjadikannya agar iman saya semakin dikuatkan didalam Dia.

Bekerja di Jakarta adalah impian saya sejak dulu. Perusahaan pertama tempat saya bekerja selulus dari bangku kuliah, sama persis dengan bidang keahlian yang saya pelajari selama belajar di Surabaya. Untuk masuk ke sana, jalan saya dibuat sangat mudah oleh Tuhan. Saya lolos tes di perusahaan kapal fiberglass dari sekitar 100 orang yang mendaftar tanpa ada kesulitan apapun.

Mulanya saya gembira bekerja di perusahaan itu. Tetapi lama-kelamaan, kejenuhan mulai datang menyerang. Sisi kerohanian saya serasa mati perlahan-lahan selama hidup di kota Jakarta. Banyak sebab yang mempengaruhinya. Pimpinan saya waktu itu termasuk orang yang mudah naik darah dan jika Beliau marah maka tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata yang sama sekali tidak membawa berkat di telinga. Jam kerja saya juga bisa sampai 12 jam sehari non stops saat ada kegiatan sea trial kapal baru tanpa imbalan bonus yang berarti. Ditambah lagi, terkadang ada perintah langsung dari pimpinan yang mengharuskan saya menanda-tangani design bangunan kapal yang saya sendiri belum yakin 100% bahwa itu sudah teruji kebenarannya.

Rentetan kejadian-kejadian itu seperti bom yg perlahan-lahan tersulut didalam diri saya. Disatu pihak saya ingin menentang semua itu, namun disatu sisi lainnya saya tidak bisa berbuat banyak karena ada tekanan dari pimpinan. Segala hal yang menyakitkan hanya saya pendam sendiri, karena di Jakarta saya sama sekali tidak mempunyai teman akrab yang bisa menguatkan saya dijalan Tuhan. Saya masih tetap ke gereja setiap hari Minggu, namun semua tampak kosong. Saya benar-benar kehilangan sosok Kristus yang pernah saya kenal dekat semasa kuliah di Surabaya dulu.

Lambat laun, tubuh saya yang tidak kuat menahan semua 'racun' yang masuk itu. Belum lagi saya harus berinteraksi dengan lingkungan didaerah Jakarta Utara yang kotor dan bahan-bahan fiberglass yang memang bisa merusak tubuh perlahan-lahan. Setelah bekerja kurang lebih setahun di perusahaan, kondisi fisik saya mulai drop. Saya mulai terkena sakit batuk-batuk yang tak kunjung sembuh selama lebih dari tiga bulan, sampai akhirnya saya divonis dokter terkena TBC - Tubercolocis. Selama sembilan hari saya harus dirawat di rumah sakit dan harus minum obat anti TBC sepuluh butir sehari. Saat itu saya benar-benar down. Bukan hanya fisik tetapi rohani saya juga turut ambruk.

Berat badan saya turun drastis sampai hanya 38 kilogram. Dibandingkan dengan tinggi badan saya yang mencapai 165 cm, keadaan saya hanya tinggal kulit pembalut tulang. Bila saya berdiri atau berjalan, kepala saya terasa sangat pusing. Saya juga terkena komplikasi penyakit darah rendah akut. Semua makanan yang masuk ke mulut selalu saya muntahkan. Hanya infus yang bisa memberi kekuatan untuk perut saya tetap kenyang. Seluruh keluarga saya mulai cemas. Tidak jarang mereka menangis didepan saya ketika melihat saya yang sudah setengah sekarat diatas tempat tidur tanpa bisa berbuat sesuatu yang berarti kecuali membuka mata. Saat itu saya berdoa kepada Tuhan : "Tuhan, jika ini adalah saat terakhir hidupku di dunia ini, aku tidak menyesal. Jika Engkau mau cabut nyawaku, sekarang aku siap ke Surga." Saya sudah berserah total!

Yang lebih parah dari hari-hari saya di rumah sakit adalah saat dimana tiba-tiba liver saya membengkak karena tidak ada makanan yang mau masuk ke tubuh selain infus. Saya harus menjalani USG dan diambil darah sebanyak 100 cc tiga kali sehari. Untuk ukuran tubuh saya yang saat itu cukup lemah, hal itu semakin membuat saya menderita. Rasanya seluruh tubuh saya sakit semua. Belum lagi obat-obatan yang saya konsumsipun harus ditambah satu lagi, yakni untuk pereda liver yang bengkak.

Ternyata Tuhan Yesus masih menghendaki saya hidup. Saat itu ada teman seiman dari kantor saya yang datang menjenguk dan membacakan Mazmur 91. Mendengar teman saya membacakan ayat-ayat dari pasal itu, saya menangis. Hati saya seperti diketuk oleh Tuhan dan seketika itu juga saya mempunyai semangat untuk hidup kembali.

Selama empat bulan berikutnya setelah keluar dari rumah sakit, saya rutin berobat jalan dan berangsur-angsur mulai sembuh. Tetapi mendadak ada kejadian baru yang lebih mengejutkan lagi. Ketika saya menyampaikan keluhan mengenai sakit di punggung saya kepada dokter yang menangani penyakit saya dari perusahaan, Beliau menyarankan saya untuk rongent ulang, bukan di paru-paru lagi tetapi di tulang punggung. Dari hasil rongent baru ini, dokter mengambil kesimpulan bahwa ternyata TBC yang saya derita selama ini bukan TBC biasa. Virus TBC tidak hanya ada di paru-paru saya tetapi sudah menyerang sumsum tulang belakang saya. Tepatnya di daerah Lumbal 1 saya, ada dua ruas tulang yang remuk dan sedang membentuk benjolan baru sebagai hasil leburannya.

Tubuh saya terasa sakit jika dipakai untuk bergerak, tidur menjadi tidak nyenyak, dan saat berjalanpun menjadi goyang rasanya. Kata dokter, itu disebabkan karena saraf-saraf yang ada disekeliling dua ruas tulang itu ikut meradang. Vonis terakhir dari dokter ini membuat saya semakin syok. Dokter mengatakan, jika seandainya saya mengalami patah tulang belakang, maka kaki saya akan lumpuh seumur hidup. "Tuhannnnnn...", saya hanya bisa menjerit didalam hati menghadapi vonis terbaru dari penyakit saya itu. Beberapa bulan berikutnya, obat-obatan sayapun ditambah lagi jumlahnya. Obat-obatan itu semakin membuat saya seperti dicabik-cabik, sakit!

Proses demi proses saya jalani, sampai akhirnya saya memutuskan untuk pindah dari perusahaan tersebut. Saya tidak tahan dengan kondisi kerja di perusahaan yang membuat beban tersendiri bagi saya. Tubuh saya sudah tidak seperti dulu, maka begitu ada kesempatan untuk pindah ke perusahaan lain di Cinere, saya langsung mengambil kesempatan emas itu. Tiba di Cinere, pertama kali yang saya tuju adalah dokter paru-paru. Ternyata dokter specialist paru-paru di RS. Puri Cinere pun angkat tangan mengenai penyakit TBC saya. Virus TBC yang ada di paru-paru saya memang sudah bersih, tetapi yang menjadi masalah adalah virus TBC yang masih ada tulang belakang saya. Dokter itu kemudian merujuk saya untuk ke RS. Fatmawati. Dokter RS. Fatmawati mempunyai analisa yang sama seperti dokter dari perusahaan pertama saya dulu. Saya kembali divonis bisa lumpuh oleh dokter specialist orthopedi. Jika ada satu saraf saja disekeliling dua ruas tulang belakang saya yang meremuk itu putus, ini adalah langkah awal menuju kelumpuhan kaki seumur hidup saya.

Hmm, benar-benar ujian mental! Ketika dokter specialist orthopedi ini memvonis dengan kata-kata bisa lumpuh untuk kedua kalinya, beberapa hari berikutnya saya down lagi. Sampai-sampai saya harus kabur dari kost-kost-an saya di Cinere dan menginap di rumah teman di Jakarta Timur. Sedih, takut, bercampur ngeri menghantui saya. Kalau saya langsung mati karena penyakit TBC yang terlanjur parah ini, bagi saya tidak masalah. Tetapi kalau harus lumpuh terlebih dahulu...itulah yang saya takuti. Saya tidak bisa membayangkan jika diri saya yang sudah terbiasa hidup mandiri sejak kecil ini akan menjadi beban untuk orang-orang yang saya kasihi terutama pihak keluarga.

Ditengah ketakutan itu, saya hanya mengingat nama Yesus. Suatu malam ketika saya mengikuti sebuah FA - Family Altar - di gereja saya di Cinere, saya share didepan semua teman-teman tentang penyakit saya. Beruntung waktu di Cinere saya bertemu dengan teman-teman yang luar biasa imannya kepada Yesus sehingga saya juga turut dikuatkan bersama keberadaan mereka. Akhirnya, malam itu mereka berdoa khusus untuk saya. Suatu malam terindah dalam hidup yang baru kali itu saya rasakan. Saat seluruh tangan terangkat dan satu nama disebut "Yesus!...", seketika itu juga suatu keberanian yang luar biasa mulai masuk ke seluruh tubuh saya. Saya tersungkur dalam hadirat Tuhan dalam waktu yang cukup lama, menikmati kekuatan Surgawi yang mengalir melalui doa-doa teman-teman saya.

Keesokan harinya, saya mengambil komitmen untuk tidak akan menyentuh sedikitpun obat-obatan dari dokter lagi. Saya mengatakan keputusan ini kepada kakak rohani saya agar ia datang ke kost-kost-an saya dan membantu menguatkan iman saya semalaman. Keesokan harinya, saya benar-benar membuang semua obat-obatan dari dokter yang kurang lebih hampir delapan bulan sebelumnya saya konsumsi rutin.

Selama seminggu setelah saya tidak mengkonsumsi obat-obatan anti TBC yang jumlahnya tinggal delapan biji sehari – setelah dikurangi obat anti TBC untuk paru-paru yang sudah sembuh, saya mengalami tubuh linglung – obat-obatan anti TBC ada yang mengandung sejenis morfin untuk mengurangi rasa sakit, jika dilepaskan begitu saja tanpa pengurangan dosisnya sedikit demi sedikit bisa menyebabkan blank sesaat pada penderitanya. Saya pernah merasakan gelas yang saya pegang tiba-tiba terjatuh sendiri dari genggaman atau tiba-tiba tubuh saya mati rasa beberapa waktu. Semua yang saya lakukan terasa diluar kendali normal selama seminggu itu. Meski begitu, saya tetap bergantung penuh kepada Tuhan Yesus.

Anehnya setelah seminggu berlalu, tubuh saya berangsur-angsur semakin sehat. Saya tidak merasakan meriang lagi atau keadaan ’seperti tercabik-cabik’. Semua kembali ke kondisi normal seperti sebelum saya terkena penyakit TBC parah. Keputusan yang teramat penting juga langsung saya ambil setelah tubuh saya terkuatkan secara ajaib selama tidak mengkonsumsi obat-obatan anti TBC dari dokter, yakni komitmen untuk baptis selam di gereja!

Sampai sekarang saya masih tegak berdiri dengan kedua kaki sehat saya dan tidak lumpuh! Hasil leburan ditulang sumsum belakang saya tetap ada, tetapi sudah membatu. Dulu dokter specialist orthopedi dari RS. Fatmawati pernah menyarankan agar remukan tulang itu dioperasi kemudian dipasang sejenis pens penyangga dikedua sisi ruas tulangnya. Tetapi karena biaya operasinya lebih dari 50 juta, saya sama sekali tidak mau melakukan operasi itu karena biayanya terlalu mahal untuk ukuran saya. Saya hanya bergantung kepada Tuhan Yesus dan Ia pun bertindak melakukan mukjizat-Nya kepada saya. Saat ini bagian yang dulu membuat gerak tubuh saya agak terhambat sudah tidak terasa sakit lagi. Saya masih bisa berjalan normal, berlari, bahkan bermain basket seperti sebelum saya tervonis sakit TBC Tulang Lumbal 1.

Tuhan selalu mengingatkan saya dengan kisah Paulus. Jika Paulus mempunyai 'duri dalam daging'-nya, maka seorang Enjie pun mempunyai 'remukan disumsum tulang belakang'-nya.

Janji Tuhan yang saya imani, Dia akan selalu menjaga tulang saya dari patahan sampai kapanpun juga! (nj@coe)

Mazmur 34:21, Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.

Friday, August 28, 2009

Free Wallpaper Flowers

Sample : Orange 1




Download free wallpaper Orange 1 : link 1 or link 2


Sample : Orange 2
Free download wallpaper Orange 2 : link 1 or link 2


Sample : White Lotus 1



Free download wallpaper White Lotus 1 : link 1 or link 2


Sample : White Lotus 2



Free download wallpaper White Lotus 2 : link 1 or link 2


Sample : Yellow
Free download wallpaper Yellow : link 1 or link 2
Free download wallpaper Orange 1 & 2, White Lotus 1 & 2, Yellow : link 1 or link 2


Wallpaper Size : 1024 x 768 pixel
Suitable for PC/Notebook

Free Wallpaper

Sample : Ngebel Lake 1















Download free wallpaper Ngebel Lake 1 : link 1 or link 2


Sample : Ngebel Lake 2







Download free wallpaper Ngebel Lake 2 : link 1 or link 2


Sample : Ngebel Lake 3







Download free wallpaper for Ngebel Lake 3 : link 1 or link 2


Sample : Sunset 1











Download free wallpaper Sunset 1 : link 1 or link 2


Sample : Sunset 2









Download free wallpaper Sunset 2 : link 1 or link 2


Sample : Sunset 3


Download free wallpaper Sunset 3 : link 1 or link 2


Download free wallpaper Ngebel Lake 1, 2, & 3 : link 1 or link 2
Download free wallpaper Sunset 1, 2, & 3 : link 1 or link 2


Wallpaper Size : 1024 x 768 pixel
Suitable for PC/Notebook



Wednesday, August 26, 2009

Siapa Sie Loe?

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang anak kecil tetangga baru rumah saya, membuat saya tergelak dengan ulahnya ketika menghadapi pengamen nekad yang bertandang ke rumahnya. Anak ini lain dari pada anak yang lain. Dengan lantang dan berani, ia berkata kepada pengamen yang menadahkan tangan meminta uang kepadanya seusai memamerkan suara fales-nya yang tak sedap didengar, "Siapa sie loe, minta-minta sama gue...?" Hihihi, karena anak kecil ini pindahan dari kota Jakarta, ia terbiasa bergaya ceplas-ceplos di depan orang lain termasuk meng-loe-loe dan meng-gue-gue-kan orang lain :D.

Tahu bahwa ada penghuni baru di komplek perumahan kami, si pengamen nekad langsung ke rumahnya untuk unjuk gigi. Sayangnya, kali ini ia salah sasaran. Bukannya mendapat uang hasil berjerih lelah dari meng-genjrang-genjreng gitar kecil bersenar tiganya, yang didapatinya hanyalah seorang anak kecil dengan logat loe-loe, gue-gue dan berani mengkritiknya. Si pemuda nekad yang tak berhasil mendapatkan uang hasil mengamen di depan anak kecil itu, akhirnya pergi dari halaman rumahnya sambil ngedumel. "Puelittt...", itulah katanya yang sempat saya dengar sebelum ia melangkah pergi mencari sasaran baru ke rumah lain.

"Bi, kenapa pengamennya nggak dikasih uang aja?", tegur saya kepada Obi, tetangga baru kecil saya itu, setelah pengamen nekad menghilang di tikungan jalan.

"Emang dia siapa, mbak? Enak aja minta-minta uang sama gue. Kenal aja kagak, ya nggak tak kasihlah..."

Obi, sebenarnya adalah anak yang ramah dan murah hati. Ia suka memberi makanan kecil atau apa pun yang dimilikinya kepada anak-anak kecil di sekitar rumah barunya, termasuk saya. Hanya saja, rupanya ia kurang suka berbagi dengan orang yang baru dikenalnya, apalagi jika orang tersebut berlaku kurang sopan kepadanya lebih dulu, seperti si pengamen nekad itu contohnya.

Tingkah Obi kecil ini, mengingatkan saya tentang etika bagaimana cara meminta yang baik kepada orang lain. Setidaknya ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika kita hendak meminta sesuatu kepada orang lain agar orang tersebut mengabulkan permintaan kita dengan mudah.
1. Kita harus dikenal lebih dulu oleh orang yang bersangkutan.
2. Kita harus menunjukkan perangai yang baik/sopan selama proses meminta dan sesudah meminta (berterima kasih sebagai ucapan syukur), agar yang sudah memberi merasa tepat telah mengabulkan permintaan kita dan tidak jera mengulangi perbuatan memberinya kepada kita di masa mendatang.

Obi kecil sudah menyadari kedua prinsip di atas. Ketika ia menemui pengamen nekad yang mulai dari proses meminta dan setelahnya menunjukkan perangai kurang sopan, ditambah lagi dengan ketidak kenalan dia pada sosoknya, membuat Obi enggan untuk memberinya uang sepeser pun padanya. Jika anak sekecil Obi dan manusia saja menerapkan standar seperti ini kepada orang-orang yang meminta kepadanya, terlebih lagi Bapa kita di Surga?

Ketika kita meminta sesuatu kepada-Nya di dalam doa, Ia juga akan memperhatikan siapa kita sebelum menjawab doa-doa tersebut. Apakah kita anak kecil, anak tetangga, anak tiri, anak nakal, anak hilang, atau anak Tuhan yang sudah dikenalnya dengan dekat dan diperkenan oleh-Nya? Doa-doa kita dikabulkan Tuhan, bukan karena 'apanya' tapi karena 'siapanya'.

1 Yohanes 3:22, Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Doa dan permintaan yang kita panjatkan kepada Tuhan, tidak hanya terbatas di soal kerohanian. Ia berkata, "Apa saja yang kita minta...". Artinya, Ia juga memperhatikan permintaan-permintaan kita yang sifatnya jasmani. Mau minta mobil, boleh. Mau minta pasangan hidup, tidak dilarang. Mau minta minta uang yang banyak, bisa saja dikabulkan. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah kita. Namun masalahnya, apakah kita sudah berkenan kepada-Nya agar permintaan-permintaan tersebut dikabulkan oleh-Nya?

Menjadi orang yang berkenan di hati Bapa, berarti harus dikenal dengan baik oleh-Nya lebih dulu. Doa orang Kristen sering tidak dikabulkan oleh Tuhan karena mereka lebih menginginkan berkat-berkat yang disediakan-Nya dari pada menginginkan Pribadi-Nya. Kita sering bertindak sebagai pengemis yang menadahkan tangan meminta-minta, tapi tidak mau bergaul intim dengan Bapa, sehingga Ia menahan berkat-berkat untuk kita agar kita tidak tinggi hati dan menganggap dengan kekuatan sendirilah, semua hal itu kita dapatkan.

Zakaria 4:6, Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Bapa tidak pernah mengecewakan anak-anak yang diperkenan oleh-Nya. Ia tidak akan berkata, "Tidak", terhadap permintaan mereka yang menyenangkan hati-Nya, meski pun itu suatu hal yang mustahil bagi akal dan pikiran manusia. Buat Ia mengenalimu sebagai anak yang berkenan di hati-Nya, pasti Ia tidak akan berpaling darimu (nj@coe).

Mazmur 91:14-16, Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.


Tuesday, August 25, 2009

Wonderful Sky






Date: 25 August 2009
Location: In front of my room (Somoroto, Ponorogo, Indonesia)
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS

Alkitab yang Rapi

Oleh : Angelina Kusuma

"Alkitabmu rapi sekali, jarang dibaca ya?"

Mungkin, anda akan menganggap bahwa pernyataan ini hanyalah guyonan atau ledekan yang tidak ada artinya. Tapi coba renungkan sekali lagi dengan baik-baik, berapa kali sehari anda sudah menyentuh Alkitab anda dan merenungkan isinya?

Alkitab yang saya miliki saat ini, saya beli tahun 1999 lalu di Surabaya. Usianya kini sudah mencapai 10 tahun. Dibandingkan dengan kondisinya saat pertama kali ada di tangan saya dan sekarang, Alkitab yang sudah menemani saya bertumbuh di dalam Tuhan selama ini itu, terlihat lebih dekil dan kusam.

Banyak kenangan manis dan sedih yang saya lewati bersamanya. Beberapa halaman sudah tak bersih dan tak rapi lagi. Coretan berwarna-warni ada di sana-sini, beberapa halaman agak robek, bahkan sedikit berjamur karena tak jarang saya membasahinya dengan air mata atau tidak sengaja menidurinya hehehe.

Ulangan 17:19, Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya.

Alkitab bukanlah buku bacaan yang wajib dibaca saat hari Minggu tiba, kemudian bisa didiamkan dan disimpan lagi setelah ibadah gereja selesai. Perintah TUHAN berkata bahwa Alkitab harus selalu ada di samping kita dan selalu dibaca seumur hidup. Anda tidak diperintahkan untuk menyimpannya sehingga membuat Alkitab anda selalu tampak rapi karena tak pernah disentuh. Ia mau kita menggumuli Firman-Nya setiap saat, meski itu membuat bentuk Alkitab anda menjadi dekil nantinya karena minyak dari jari-jari tangan anda, air mata anda, dan coretan-coretan pena anda.

Jadikan Alkitab sebagai satu-satunya benda kesayangan anda. Kemana pun dan dimana pun anda berada, sentuh dia, renungkan isinya, dan lakukan. Lebih berharga Alkitab yang dekil karena dimiliki oleh seorang tuan yang rajin membaca dan merenungkan isinya, dari pada Alkitab yang rapi karena dimiliki oleh seorang tuan yang malas menggunakannya (nj@coe).



Monday, August 24, 2009

Menaklukkan Roh Jahat

Oleh : Angelina Kusuma

Beberapa tahun belakangan ini, semakin sering kita mendengar atau melihat berita di media cetak maupun media elektronik mengenai kesurupan masal atau orang-orang tertentu yang tiba-tiba bertingkah laku aneh tanpa sebab yang jelas. Kejadian orang yang kerasukan roh jahat sebenarnya sudah terjadi sejak dulu. Namun sekarang, rupanya kinerja roh jahat semakin menjadi-jadi sehingga bisa merasuki banyak orang dalam satu kesempatan sekaligus seperti yang sering ditayangkan di media-media akhir-akhir ini.

Meski seseorang sudah menjadi Kristen, ia masih bisa dirasuki oleh roh jahat seperti mereka yang belum mengenal Kristus.

Matius 12:43-45, Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.

Roh jahat akan berkuasa jika seseorang membiarkan rumahnya kosong. Rumah merupakan perumpamaan kondisi hati manusia.

Apa saja yang harus dilakukan agar roh jahat tidak bisa merasuki rumah/hati kita?


1. Tidak memberi kesempatan kepada roh jahat

Matius 12:44-45 berkata bahwa jika roh jahat menjumpai rumah/hati kita kosong, ia akan membawa serta 7 roh jahat lain sehingga mereka bersama-sama bisa membuat keadaan orang yang dirasukinya tersebut lebih buruk dari keadaannya setelah dirasuki pertama kali.

Rumah kita harus diisi dengan Firman dan doa agar Roh Kudus yang berdiam di dalamnya berkuasa sempurna. Ketika Roh Kudus yang ada di hati kita berperan aktif, roh jahat tidak akan bisa menembusnya dan merasuki kita.

2. Tidak hidup dalam dosa

1 Yohanes 5:18, Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Dosa membuat kita ada di bawah pengaruh dan intimidasi iblis/roh jahat. Jika kita tinggal di dalam dosa terus-menerus, maka dengan mudah roh jahat itu akan menemukan alasan untuk menjatuhkan mental kita sehingga merekalah yang akan menang dan merasuki hati kita.

Jaminan dari Allah bagi mereka yang tidak berbuat dosa, Allah akan melindunginya dan roh jahat tidak akan bisa menjamahnya. Jadi, pilih mana? Tinggal dalam dosa dan tidak terlindungi dari roh jahat, atau meninggalkan dosa dan dilindungi oleh Allah dari kuasa roh jahat?

3. Menguasai pikiran

2 Korintus 10:4-5, Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

Pikiran yang dibiarkan ngelantur kemana-mana tanpa terkendali, juga menjadi celah masuknya roh jahat ke dalam hidup kita. Pikiran-pikiran negatif sering kali membuat kita bertindak merugikan bagi diri sendiri, yang disukai oleh roh jahat karena mereka akan bekerja maksimal saat kita rapuh dan tidak berfokus kepada kebenaran Firman Tuhan.

Setelah menguasai ketiga hal diatas, agar roh jahat tidak bisa merasuki kita, kita harus berani melakukan perlawanan ketika menghadapi mereka. Perlawanan terhadap roh jahat harus dilakukan dengan agresif/aktif, karena semua orang percaya sudah diperlengkapi Allah dengan kuasa untuk menaklukkan dunia, tak terkecuali roh-roh jahat (Kisah Para Rasul 1:8, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi).

Kata 'lawanlah' yang ditulis di Yakobus 4:7 dan 1 Petrus 5:8-9 menunjukkan bahwa kita harus berani mengusir roh jahat dengan kuasa yang sudah diberikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dan tidak takut lagi jika suatu saat harus berhadapan langsung dengan mereka. Kita adalah umat pemenang yang dilengkapi dengan kuasa yang maha istimewa. Sadari itu, kuasai, dan praktekkan! (nj@coe).

Yakobus 4:7, Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

1 Petrus 5:8-9, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Saturday, August 22, 2009

Pray For Your Spouse To Be and Marriage

Oleh : Angelina Kusuma

"Doa minta jodoh sama Tuhan itu boleh nggak sie?", pertanyaan ini sering saya dengar dari para lajang yang merindukan segera bertemu dengan mr./miss right di sekitar saya.

Banyak yang menjawab, "Boleh, dari pada salah pilih kan mendingan minta sendiri yang spesifik sama Tuhan. Dia Bapa kita dan kita ini anak-anak-Nya. Masa iya, Dia tidak mendengar kerinduan kita untuk bertemu dengan jodoh dan menikah. Yang penting, biarlah kehendak Bapa yang terjadi dan bukan kehendak kita yang jadi".

Tapi, banyak juga yang menjawab seperti ini, "Rasanya nggak perlu deh minta jodoh yang terlalu spesifik sama Tuhan. Persiapkan diri aja dengan sebaik-baiknya untuk menjadi calon pendamping hidup yang baik, maka Tuhan akan membawakan pasangan hidup yang sepadan dengan kita pada waktu-Nya. Tuhan memberikan Hawa kepada Adam pada saat dia tidur. Artinya, Ia sudah merancangkan pernikahan kita dan siapa orang yang tepat untuk bersanding dengan kita jauh sebelum kita lahir. Yang kita perlukan hanyalah menanti waktu-Nya sambil melakukan bagian kita yaitu bersiap-siap".

Kedua jawaban di atas sama-sama masuk akal. Sebagai anak, kita memang berhak meminta apa saja kepada Bapa kita di Surga, termasuk soal pasangan hidup dan pernikahan, asal tidak melenceng dari kehendak-Nya. Sementara itu, kita juga tahu bahwa Bapa kita adalah Penguasa langit dan bumi. Ia merancang setiap detail-detail kehidupan kita mulai dari yang tidak kita sadari sampai yang kita sadari. Tidak ada yang terlewat dirancang oleh Bapa. Pasangan hidup dan pernikahan hanya perkara kecil buat Dia. Ia tahu waktu yang tepat, kapan kita akan menemukan seseorang yang bisa mencintai dan dicintai oleh kita, dan kapan kita akan menikah. Mempersiapkan mental dan rohani untuk pernikahan juga penting agar ketika saat-Nya tiba, kita telah siap sedia dan tidak terkejut menerima karunia-Nya itu.

Saya tidak akan membenarkan salah satu pernyataan di atas atau pun menyalahkan keduanya. Keduanya mempunyai alasan dan sudut pandang yang benar berdasarkan Firman Tuhan mengenai konsep pemberian pasangan hidup dari Tuhan untuk manusia. Nah, sekarang masalah utamanya adalah: doa yang seperti apa dan persiapan yang bagaimana agar Tuhan segera membukakan pintu jodoh untuk kita?

Doa minta jodoh dan persiapan diri menerima jodoh

Di bawah ini adalah doa saya saat meminta jodoh sekitar 8 tahun yang lalu. Saat itu saya masih duduk di bangku kuliah. Doa seorang anak perempuan yang punya keinginan kuat untuk segera berpacaran seperti layaknya anak-anak perempuan lain.

"Tuhan, jangan buat aku sendirian terus. Aku pengen punya pacar. Aku berharap, Engkau tidak menciptakan aku sebagai lajang seumur hidup. Bawalah seorang pria yang baik dalam hidupku. Beri aku petunjuk yang tepat ketika someone special itu sudah siap untukku, agar aku peka akan kehadirannya dan menyambutnya dengan benar. Tapi jika memang Engkau menghendaki aku melajang seumur hidup, berilah aku kemampuan untuk menjalaninya, karena saat ini aku merasa benar-benar tidak mampu untuk terus hidup sendiri tanpa pendamping."

Bertahun-tahun saya berdoa dengan pola doa seperti di atas dan hasilnya tidak ada satu pun pangeran berkuda putih yang datang menjemput saya ke pelaminan hahaha.

Seiring pertumbuhan rohani saya dari tahun ke tahun, akhirnya saya menyadari bahwa doa saya tersebut terlalu egois karena tidak diimbangi dengan persiapan diri saya untuk pernikahan, meski saya merasa sudah cukup takut Tuhan dan setia dengan panggilan-Nya.

Jika kita meminta pasangan hidup, tentunya kita juga harus siap untuk menikah. Untuk apa ada pasangan hidup di sisi kita jika tujuannya hanya agar kita tak lagi hidup sendirian dan kesepian atau hanya untuk ikut-ikutan gaya hidup dunia yang sudah berpasangan atau untuk pamer. Poin inilah yang sering kita lupakan saat berdoa meminta jodoh. Kita lebih sering didorong untuk berdoa memuaskan hasrat kita dari pada mencari tahu apa sebenarnya kehendak Tuhan untuk kita lakukan lebih dulu.

Gary Thoman dalam artikelnya berjudul Who Is A Good Choice mengatakan, "Pernikahan adalah 98% kehidupan dan 2% kemasan. Belajarlah lebih menilai karakter manusia dari pada penampilan luarnya." Pernikahan jauh lebih sulit dijalani dibandingkan gebyar yang biasa kita lihat dari pasangan suami istri yang berhasil mengikat janji kudus di gereja. Menginginkan pasangan hidup dan pernikahan tidak salah. Tapi jika tidak diimbangi dengan kesiapan pernikahan dari dalam, keinginan itu hanya akan menjadi teori belaka. Kebutuhan 98% dari kesiapan mental dan rohani kita menghadapi kehidupan pernikahan, harus disiapkan lebih dulu, baru dengan mudah kita bisa memolesnya dengan 2% dari gebyar pernikahan yang kita inginkan.

Persiapan menerima jodoh dimulai dengan memperbaiki kualitas dan karakter kita di dalam Kristus. Orang baik, belum tentu berkarakter Kristus. Karakter Kristus bersumber dari keintiman hubungan kita dengan-Nya dan buah Roh di kehidupan sehari-hari kita. Pasangan kita bukanlah seseorang yang bisa melengkapi kehidupan kita. Hidup kita sempurna karena Kristus ada di dalamnya. Dengan adanya pasangan hidup di sisi kita, itu akan menambah sukacita kita akan kehadiran Kristus di hati. Ketika kita menyadari kebenaran ini, kita akan menjalani kehidupan kita, baik itu saat lajang atau berpasangan dengan sukacita terus karena untuk bahagia kita tak perlu bergantung pada pribadi manusia yang lain, tapi hanya kepada Kristus. Menyadari prinsip ini juga mencegah kita menjadi penuntut pasangan untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Sesama manusia yang tidak sempurnanya, tidak bisa saling memenuhi. Yang bisa memenuhi kita seutuhnya hanyalah Tuhan kita, dan pasangan kita adalah partner untuk saling memacu diri menuju keintiman hubungan dengan Tuhan.

Markus 10:46-52
10:46 Kemudian sampailah Isa dan para pengikut-Nya di Yerikho. Ketika Ia keluar dari kota Yerikho bersama-sama dengan para pengikut-Nya dan juga orang banyak yang mengikuti-Nya, seorang pengemis buta bernama Bartimeus bin Timeus sedang duduk di tepi jalan.
10:47 Setelah didengarnya bahwa ada Isa, orang Nazaret itu, maka mulailah ia berteriak-teriak, "Ya Isa, ya Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:48 Karena itu orang banyak menegurnya supaya ia diam. Tetapi malah semakin keras saja ia berteriak, "Ya Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:49 Kemudian berhentilah Isa dan bersabda, "Panggilah dia!" Mereka memanggil orang buta itu. Kata mereka kepadanya, "Kuatkan hatimu dan bangunlah, Ia memanggilmu."
10:50 Kemudian ia melepaskan jubahnya, melonjak berdiri, dan datang menjumpai Isa.
10:51 Sabda Isa kepadanya, "Apa yang engkau kehendaki Kuperbuat bagimu?" Jawab orang buta itu, "Ya Guru, kiranya aku dapat melihat."
10:52 Sabda Isa, "Pergilah, imanmu sudah menyembuhkan engkau." Pada saat itu juga ia dapat melihat, lalu ia mengikut Isa dalam perjalanan-Nya.

Pengemis buta bernama Bartimeus, memberikan gambaran sebuah doa spesifik dan berani sehingga membuat Yesus mau mengadakan mukjizat untuknya. Bartimeus tidak hanya meminta Yesus untuk membuatnya bisa melihat dengan perkataan yang sederhana, namun ia juga berteriak-teriak dan semakin keras tanpa perduli orang lain yang menyuruhnya diam. Ketika Yesus tertarik oleh teriakannya dan bertanya, Bartimeus dengan spesifik mengungkapkan keinginannya, "Ya Guru, kiranya aku dapat melihat."

Ketika meminta jodoh, kita juga bisa melakukan hal yang sama seperti yang sudah dilakukan oleh Bartimeus. Berdoa dengan berani, berdoa dengan semangat, berdoa dengan gigih, tidak takut kiri kanan, dan meminta dengan spesifik. Yang perlu diingat, selain berdoa minta jodoh, kita juga harus mengimbanginya dengan persiapan mental dan rohani untuk pernikahan dan tetap beriman bahwa Tuhan sanggup menolong kita untuk menemukan mr./miss right dan mempersatukan kita dengan pasangan kita di pernikahan kudus yang diperkenan oleh-Nya.

Wanna pray for your spouse to be and your marriage, let's do it with me now.

"Bapa, Engkau yang menciptakanku dan aku percaya, Engkau juga yang menciptakan pernikahan untuk kebaikanku dan untuk kemuliaan nama-Mu. Aku tidak tahu kapan tiba waktunya, aku meminta-Mu untuk memurnikan keinginanku untuk menikah ini dan menyempurnakannya. Terima kasih Tuhan, untuk keinginan yang kuat, yang sudah Engkau letakkan di dalam hatiku. Terima kasih, karena Engkau selalu siap menuntunku saat aku membutuhkan pimpinan dan Engkau yang memegang masa depanku. Terima kasih untuk pernikahan dan untuk suami/istriku di masa depan. Sertai dia dan persiapkan hatinya untuk menggenapi rencana-Mu." (nj@coe)



Friday, August 21, 2009

Dead End Friendship

Oleh : Angelina Kusuma

Pernah mengalami hal seperti ini? Hubungan pertemanan kita dengan seorang pria atau wanita, tiba-tiba menjadi hubungan yang tidak sebagaimana mestinya tanpa disadari atau tanpa bisa dicegah sebelumnya. Disebut sekedar sahabat, kenyataannya sudah ada benih-benih cinta yang tumbuh di sana. Tapi untuk disebut pacaran, belum terikat komitmen. Ada keterlibatan hati yang intim antara keduanya yang kadang membuat suasana menjadi tidak nyaman lagi karena ketidak-jelasan status hubungan.

Wanita sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan ketika pertemanannya dengan seorang pria mulai masuk ke level dead end friendship. Perasaan wanita lebih mudah jatuh cinta kepada seorang pria yang selalu ada disampingnya atau dipikirkannya, dibandingkan para pria.

Pria, mungkin saja bisa enjoy menikmati keintiman dan keromantisan teman wanitanya tanpa pusing memikirkan ikatan. Tapi wanita? Jika seorang wanita sudah mulai intim dengan seorang pria, tak perlu diragukan lagi, seluruh jiwa wanita itu sudah dimiliki oleh si pria. Jika hubungan terus berlanjut tanpa ikatan pacaran atau yang lebih tinggi, wanita tentu saja akan dilanda dilema hubungan karena peranan wanita sebenarnya untuk dipilih pria (diperjuangkan), bukan untuk mengejar-ngejar pria (memperjuangkan).

Bagaimana mengatasi masalah dead end friendship sebelum terlanjur menyakiti salah satu atau keduanya, baik pihak wanita atau pun pihak pria?

1. Renungkan baik-baik tentang hubungan anda dengannya. Apa yang sudah anda dapatkan selama berhubungan dengannya? Lebih banyak untungnya atau lebih banyak ruginya? Jika anda merasa lebih sering 'makan hati' melihat tingkah lakunya kepada anda, segera pikir ulang untuk memperbarui jalinan pertemanan yang sudah ada itu dari pada anda membuang waktu lebih banyak lagi untuk seseorang yang sebenarnya tidak bisa move on dari level friendship sementara anda sudah naik level sedikit diatas friendship. Lebih baik, tinggalkan orang seperti itu dan buka hati untuk mengenal pria atau wanita lain yang bisa serius menjalin komitment pacaran dengan anda dari pada 'digantung' terus-menerus tanpa batas waktu terakhir.

2. Jika selama ini andalah yang sering menghubunginya lebih dulu melalui telepon, sms, atau e-mail, ambil ketegasan untuk memutuskan semua kontak itu dan jaga komitmen untuk tidak membuka celah agar bisa menghubunginya lagi di kemudian hari selama hati anda belum netral. Anda mempunyai kuasa untuk membiarkan dead end friendship itu terus berlanjut atau berhenti bukan?

3. Memutuskan secara sepihak sebuah jalinan pertemanan, kadang membuat kita semakin tidak nyaman dan serba salah dibuatnya. Di satu sisi, anda pasti tidak ingin kehilangan dia sebagai sahabat, tapi jika dead end friendship itu diteruskan, andalah yang akan semakin terluka karenanya. Meski demikian, teruslah berusaha untuk berkata 'tidak' pada keberlanjutan hubungan yang mulai tidak pada tempatnya itu dan jangan biarkan seorang pun memanfaatkan anda tanpa mau mengikat anda lebih serius. Sikap dan kemauan anda akan menyelematkan anda dari hal-hal yang lebih buruk, imbas dari hubungan itu nantinya.

4. Jika anda tidak bisa memutuskan jalinan dead end friendship begitu saja karena ia adalah rekan sekerja atau rekan sepelayanan anda dimana waktu dan tempat selalu membuat anda bersama-sama terus dengannya, jaga pikiran dan tingkah laku anda saat bersamanya dengan seksama. Jika anda merasa tidak nyaman lagi karena berdekatan dengannya dalam beberapa waktu, sesekali keluar dari 'medan perangmu' itu guna menjernihkan pikiran kembali dan mempertegas komitmen untuk menjaga batas-batas pertemanan dan batas-batas pacaran. Lingkungan bisa saja tidak mendukung anda, tapi anda tetap memegang kuasa yang sempurna untuk memilih tidak jatuh ke dalam pencobaan.

5. Jujurlah padanya mengenai perasaan anda. Dari pada berlama-lama di posisi 'tergantung', sementara di lain pihak anda tidak ingin kehilangan dia sebagai sahabat, carilah waktu untuk menyatakan perasaan anda yang sebenarnya selama menjalani hubungan pertemanan dengannya. Ungkapkan dengan sopan dan hargai perasaannya juga, karena cinta tidak pernah bisa diduga kapan datang dan tidak bisa dipaksakan kepada orang lain. Biarkan ia memilih antara menjaga batas-batas pertemanan dengan anda atau memperjuangkan hubungan itu ke jenjang yang lebih serius (pacaran), dan mengakhiri dead end friendship.

Hubungan lawan jenis, harus hati-hati dijaga agar tidak salah sasaran. Hargai lawan jenis anda, agar anda tidak dengan sengaja/sengaja menorehkan luka kepadanya karena membuatnya salah jatuh cinta, yang mungkin akan membekas dan mempengaruhi wilayah cinta-kasih dan gaya berpacarannya di masa mendatang (nj@coe).

1 Korintus 10:23, "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Thursday, August 20, 2009

Before To Date

Oleh : Angelina Kusuma

Mempunyai pasangan yang lebih dari sahabat, pastinya menjadi impian banyak lajang. Persiapan apa saja yang harus kita lakukan sebelum berkencan, agar kencan yang kita jalani itu bukan sekedar acara jalan bareng yang tanpa tujuan namun mengarah pada pernikahan?

Setidaknya ada tiga hal utama yang harus kita perhatikan sebelum benar-benar serius menjalani kencan dengan lawan jenis.

Grow to be mature Christian

Karakter pria dan wanita yang takut akan Tuhan, adalah landasan utama sebuah kencan sehat. Kedewasaan rohani seseorang akan memagari tindakannya agar tidak melanggar Firman Tuhan, utamanya saat memperlakukan lawan jenisnya. Saat lajang, seharusnya kita memperlengkapi diri dengan kegentaran akan Tuhan yang sangat, agar saat mulai melangkah untuk berkencan, kita sudah memiliki modal utama untuk melabuhkan tujuan akhir kencan itu ke pernikahan kudus dan menjadikan kita sebagai suami atau istri yang takut akan Tuhan.

Ready and able to marry

Tujuan kencan adalah untuk mencari pasangan hidup dalam pernikahan. Kencan bukan konsumsi anak laki-laki dan anak perempuan, tapi konsumsi seorang pria dewasa dan wanita dewasa. Jika untuk bersenang-senang atau hanya untuk mencari teman jalan pengusir rasa sepi, hindari berkencan.

Keintiman yang tidak diwaspadai dari dua orang lawan jenis yang sering melakukan aktivitas bersama-sama secara rutin dan melibatkan hati, sering kali mengubah perasaan salah satu atau keduanya dari sekedar sahabat biasa ke cinta. Jika persahabatan itu bisa berlanjut ke jalinan cinta (keduanya akhirnya memutuskan untuk saling jatuh cinta), itu baik. Tapi jika ternyata salah satu diantaranya tidak memiliki perasaan yang sama dengan yang sudah terlanjur jatuh cinta lebih dulu, hubungan itu hanya akan menyakiti kedua belah pihak dan kencan yang dijalani sebelumnya hanya menjadi kencan mainan atau kencan pura-pura.

Sebelum memulai acara berkencan atau berhubungan lebih intim dengan lawan jenis, miliki visi dan misi yang benar tentang pernikahan. Jika tidak atau belum ingin menikah, jaga jarak dan berhati-hati menggunakan pikiran dan perasaan agar hubungan yang terjalin tidak membuat salah persepsi bagi orang lain yang menerimanya atau melihatnya. Anda harus berani memilih untuk melanjutkan persahabatan lawan jenis yang sudah terjalin ke jenjang pernikahan atau menjaga agar persahabatan itu tetap di tempatnya semula selamanya, sebelum berubah menjadi dead end friendship yang merugikan kedua pelakunya.

Look to God's Word

Firman Tuhan berkata jelas dan tegas tentang hubungan sepadan antara anak-anak terang (2 Korintus 6:14). Jangan main-main melakukan kencan buta dengan lawan jenis yang tidak seiman dengan alasan apapun. Tak hanya penampilan menarik dan chemistry yang kita kejar dari calon pasangan berkencan kita. Terlebih lagi, periksalah apakah ia sudah memancarkan karakter Kristus (Roma 8:29; 2 Korintus 3:18) dan buah Roh (Galatia 5:22) di dalam hidupnya.

Pernikahan kudus merupakan prakarsa dari Tuhan sendiri yang menghendaki manusia hidup berpasangan (Kejadian 2:18), bukan sekedar kisah cinta ala novel atau film romantis. Jadi, selain memikirkan kriteria yang kita inginkan, kita juga harus melibatkan Tuhan secara aktiv dalam hal memilih calon pasangan hidup, karena Dialah yang akan menentukan apakah tindakan berkencan kita berkenan di hadapan-Nya atau tidak.


Milikilah gaya berkencan yang sesuai dengan Firman Tuhan. Ia juga berkehendak kepada pergaulan pria dan wanita yang melibatkan-Nya setiap saat karena dari pernikahan kudus anak-anak-Nya, Ia mengembankan sebuah visi dan misi penting agar keluarga Kristen yang tercipta nanti mendirikan mezbah-mezbah doa, tempat dimana nama-Nya dipermuliakan (nj@coe).



Wednesday, August 19, 2009

Simple Prayer from Woman for Her Couple

Oleh : Angelina Kusuma

1 Petrus 3:1-7
  • 3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
  • 3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
  • 3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
  • 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
  • 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
  • 3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
  • 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
  • 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
  • 3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.

For single woman:

Bapa, tautkan hatiku kepada seorang pria yang hatinya juga tertaut pada-Mu. Yang mempunyai hati bijaksana (1 Petrus 3:7) dan mau menghormati aku sebagai calon teman hidupnya (1 Petrus 3:7). Ajar aku agar menjadi wanita yang mau tunduk kepadanya nanti (1 Petrus 3:1), mampu menjaga hidupku dengan murni (1 Petrus 3:2), dan menjadikan kesalehanku sebagai teladan yang bisa dilihatnya setiap saat (1 Petrus 3:2). Beri aku hati yang lemah lembut (1 Petrus 3:4), yang bisa menentramkan kegundahan hatinya (1 Petrus 3:4). Dengan iman pengharapanku pada-Mu (1 Petrus 3:5), kan kupanggil dia nanti sebagai yang teristimewa karena hormatku kepadanya (1 Petrus 3:6). Dan biarlah hubunganku dengan-Mu bertambah intim karena hubungan kami yang seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, saling menyayangi, saling merendahkan hati (1 Petrus 3:8), dan saling memberkati (1 Petrus 3:9), sebagai saudara seiman yang takut kepada Yesus. Amin.

For a wife:

Bapa, jadikan suamiku tertaut hanya kepada-Mu. Penuhi hatinya dengan kebijaksanaan (1 Petrus 3:7) dan rasa menghormati aku sebagai teman hidupnya (1 Petrus 3:7). Ajar aku semakin tunduk kepadanya dari hari ke hari (1 Petrus 3:1), mempersembahkan hidup sebagai seorang istri yang kujaga dengan murni (1 Petrus 3:2), dan kesalehanku menjadi tiang doa yang membentengi hidupnya setiap saat (1 Petrus 3:2). Beri aku hati yang lemah lembut (1 Petrus 3:4), yang bisa menentramkan kegundahan hatinya (1 Petrus 3:4). Dengan iman pengharapanku pada-Mu (1 Petrus 3:5), kupanggil dia satu-satunya yang teristimewa karena hormatku kepadanya (1 Petrus 3:6). Dan biarlah hubunganku dengan-Mu bertambah intim karena hubungan kami yang seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, saling menyayangi, saling merendahkan hati (1 Petrus 3:8), dan saling memberkati (1 Petrus 3:9), sebagai suami-istri yang takut kepada Yesus. Amin (nj@coe).

Tuesday, August 18, 2009

Ketika Allah Melangkah Turun dari Surga

Oleh : Angelina Kusuma

Pernahkan anda membayangkan, apa jadinya jika Tuhan datang kepadamu saat ini?
Apa yang akan terjadi dengan kehidupanmu?
Apa yang akan Ia buat untuk rumahmu? Untuk pekerjaanmu? Untuk orang-orang yang ada disekelingmu? Dan untuk apapun yang ada di tanganmu?

Zakheus pernah mengalaminya. Seorang kepala pemungut cukai, koruptor kelas kakap, orang berdosa, menerima Tuhan yang turun dari Surga itu masuk ke dalam rumahnya!

Lukas 19:5-6, Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

Mungkin, tak pernah dibayangkan oleh Zakheus sebelumnya bahwa ia akan menerima Tamu yang sangat istimewa itu. Bukan hanya pejabat tinggi atau raja bisa, tapi Zakheus menerima Tuhan Yesus, Raja diatas segala raja di bumi, Allah segala allah. Ketika Zakheus menerima Yesus di rumahnya, perubahan besar terjadi! Zakheus bertobat dan mengalami transformasi kehidupan dari seorang pendosa menjadi seorang dermawan. Tak hanya itu, seluruh rumahnya juga mendapat keselamatan!

Dahsyat men...

Lukas 19:8, Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Itulah yang akan selalu terjadi ketika Tuhan berkehendak masuk ke dalam kehidupan seseorang. Ia akan mengkuduskan hati kita, mengubah tindakan salah/berdosa kita menjadi tak bercela di hadapan-Nya, dan menyelamatkan kita beserta seluruh rumah kita. Tak hanya Zakheus yang bisa merasakannya, anda dan saya juga bisa mengalami hal yang sama. Yesus bisa datang ke rumah kita masing-masing saat ini dan membuat transformasi kehidupan besar-besaran yang maha dahsyat!

Setiap kali Yesus datang kepada seseorang dan orang itu menerima-Nya, Ia mengadakan mukjizat. Sama seperti Zakheus yang hidupnya diubahkan setelah Yesus datang ke rumahnya, seorang perempuan Samaria juga mengalaminya. Ia merupakan seorang perempuan yang sering kawin-cerai dan akhirnya hidup kumpul kebo dengan seorang pria yang bukan sah suaminya.

Yohanes 4:17-18, Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Apa yang terjadi setelah Yesus berkenan mengunjungi perempuan Samaria tersebut?

Hidupnya diubahkan!
Ia mendapatkan perjumpaan yang manis dengan Air Kehidupan yang tidak akan pernah membuatnya haus lagi, yaitu Yesus sendiri!

Yohanes 4:13-14, Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Ketika orang Kristen berdoa, tak jarang mereka meminta segala sesuatu kepada Tuhan. Saya juga sering melakukannya. Meminta agar usaha saya diberkati, keluarga saya diselamatkan, berkat-berkat materi dilimpahkan, kesehatan diberikan, cita-cita saya tercapai...sampai lupa meminta Yesus masuk dan tinggal tetap didalam hidup saya. Saat kita meminta Tuhan memenuhi semua doa-doa kita, sebenarnya kita hanya meminta air minum yang bisa membuat haus lagi itu. Harta, kesehatan, pekerjaan, berkat-berkat materi, keluarga, cita-cita, dan lain-lain, tidak akan pernah bisa memberi kita kepuasan sejati. Setiap kali airnya habis, kita akan kembali kehausan.

Zakheus dan perempuan Samaria, tidak meminta Yesus datang kepada mereka sebelumnya. Ia sendiri yang datang mendapatkan mereka! Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Tuhan. Doa, berbicara mengenai tindakan kita yang mendatangi Yesus. Tubuh manusia yang kotor ini tidak bisa menyentuh kekudusan Tuhan. Banyak orang tetap mengalami kekeringan rohani karena hidup mereka hanya dipenuhi dengan doa dan doa!

Berbeda dengan doa yang artinya kita mendatangi Tuhan, penyembahan adalah tindakan Tuhan yang mendatangi kita. Penyembahan adalah ekspresi penuh kasih, pengagungan, dan penghormatan akan seluruh keberadaan Allah. Ketika Allah berkenan terhadap persembahan kita, maka Ia akan melangkah turun dari Surga dan melawat kita! Jika kita yang datang kepada Tuhan, tak banyak yang bisa diperbuat-Nya bagi kita. Tapi jika Ia sendiri yang datang kepada kita, mukjizat-mukjizat dan transformasi kehidupan seperti yang dialami oleh Zakheus dan perempuan Samaria, juga bisa kita dapatkan. Tak perlu meminta ini dan itupun kepada Tuhan, jika Ia sudah menerima penyembahan kita, apapun yang kita perlukan sudah tercukupi dengan sempurna.

Milikilah gaya hidup sebagai penyembah-penyembah Kristus, bukan sekedar pendoa. Buat Allahmu berkehendak melangkah turun dari Surga, masuk, dan tinggal tetap di hidupmu. Sentuh hadirat-Nya dengan penyembahan-penyembahan yang benar dalam roh dan kebenaran. Bukan zamannya lagi kita hanya meminta ini dan itu kepada Tuhan seperti anak kecil. Kita harus bertumbuh menjadi jemaat dewasa, yang makanan dan minumannya berupa keintiman dengan Yesus setiap waktu, dimanapun, dan kapanpun dengan penyembahan! Yes!! (nj@coe)



Monday, August 17, 2009

Mengkuduskan Diri

Oleh : Angelina Kusuma

Malam kemarin adalah malam terakhir latihan untuk KKR Pesta Pujian (praise and worship) yang akan dilaksanakan hari ini di kota saya. KKR ini merupakan KKR yang sangat istimewa. Karena, disamping diadakan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tercinta, KKR ini juga merupakan KKR interdenominasi dimana semua aliran gereja bersatu dengan satu tujuan, hanya untuk mengagungkan nama Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dunia.

Persiapan KKR-nya relatif singkat. Latihan tim musik, choir (dimana saya bergabung), dan singers gabungan dari gereja-gereja di kota saya, hanya dilakukan selama 3 kali dan baru kemarin malam diadakan gladi kotor bersama worship leader undangan yang baru datang dari luar kota. Meski persiapannya sangat singkat, tapi latihan kemarin benar-benar dahsyat saya rasakan. Hanya ditonton oleh beberapa ibu dan bapak-bapak dari persekutuan doa interdenominasi yang menyelenggarakan KKR ini dan beberapa orang sound system, setiap pujian yang kami naikkan pada gladi kotor itu hampir mirip dengan acara hari H yang sanggup mendatangkan hadirat Tuhan yang luar biasa.

Saya teringat pada kisah bangsa Israel saat mentahbiskan Bait Suci. Ketika kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci, Ia menghadirkan suasana Surgawi yang membuat seluruh imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian.

2 Tawarikh 5:11-14, Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing. Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri. Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan, sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.

Hadirat TUHAN tidak datang tanpa sebab yang jelas saat para imam-imam Israel mentahbiskan Bait Suci. Di ayat 11, tertulis bahwa, "Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri...". Tuhan yang Maha Kudus tidak bisa disentuh oleh barang atau orang yang tidak kudus. Ketika para imam sudah mengkuduskan diri lebih dulu, barulah kemuliaan TUHAN itu berkenan memenuhi seluruh rumah Tuhan dan melawat para imam-imam penyelenggara kebaktian.

Para imam-imam mulai dari worship leader, tim musik, singers, choir, sampai pengkotbah, mempunyai tanggung jawab untuk membawa jemaat pada penyembahan yang benar di hadapan Tuhan. Bukan hanya skill/ketrampilan yang dibutuhkan untuk memikul tanggung jawab besar ini. Terlebih lagi, diperlukan hati yang suci, motivasi yang lurus, dan penuh kerinduan untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, setiap imam-imam dan pelayan Tuhan lainnya harus benar-benar menjaga kekudusan baik tubuh jasmani maupun rohaninya agar Tuhan berkenan terhadap pelayanannya.

Semua pikiran, perkataan, dan tindakan kita, harus dikuasai setiap hari baik sebelum dan sesudah pelayanan di ladang Tuhan. Menjaga kekudusan wajib dilakukan oleh setiap orang-orang percaya, bukan hanya para imam dan pelayan-pelayan Tuhan saja. Tidak ada pelayanan besar dan kecil di hadapan-Nya, yang ada adalah pelayanan yang diperkenan-Nya dan yang tidak. Tuhan Maha Kuasa. Ia tidak perlu dilayani oleh kita, tapi kitalah yang perlu dilayani oleh-Nya. Ketika kita melakukan pelayanan di ladang pekerjaan-Nya, sebenarnya saat itu kitalah yang memerlukan-Nya, bukan Dia yang memerlukan kita.

Yohanes 4:23-24, Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Tuhan mencari penyembah-penyembah yang benar saat ini. Ia tidak mencari orang pintar, tidak mencari orang kaya, dan tidak mencari orang ahli untuk memuliakan nama-Nya. Bisa jadi, jemaat biasa yang menyembah Tuhan di bawah mimbar nantinya, lebih berkenan di hadapan Tuhan dari pada imam-imam yang menyembah Tuhan di atas mimbar. Ia hanya mencari penyembah yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Ia menghendaki persembahan-persembahan kudus, yang bersumber dari pengudusan diri dari orang-orang yang mau bayar harga untuk mengikut Tuhan. Baik jemaat biasa ataupun imam-imam, tidak ada bedanya di depan-Nya. Siapa yang bisa mempersembahkan persembahan yang kudus dan benar, itulah yang akan diperkenan oleh-Nya, tanpa memandang jabatan apa yang sudah kita miliki di bumi ini.

Andakah penyembah-penyembah yang dicari oleh-Nya itu? Kuduskan dirimu! (nj@coe).

Saturday, August 15, 2009

Why Singles Still Single

Oleh : Angelina Kusuma

Kehidupan lajang selalu menorehkan banyak kisah. Memburu atau diburu oleh cinta, membuat para lajang ini tak henti bertanya-tanya dan menebak-nebak tentang siapakah gerangan mr./miss right yang nantinya akan menemani mereka mengarungi kehidupan dunia hingga ajal menjemput. Kehidupan lajang tak hanya disebabkan oleh takdir dari Yang Maha Kuasa, namun ada kalanya diri sendirilah yang menyebabkan kita tetap menyandang predikat lajang sampai usia dewasa. Mau tahu apa saja yang mungkin membuat kita tetap melajang?

Sikap hati

Ada dua sikap hati yang sama-sama membuat baik pria dan wanita tidak segera mendapatkan tambatan hatinya. Pertama, sikap hati yang terlalu pesimis. Dan sebaliknya, yang kedua adalah sikap hati yang terlalu percaya diri. Si pesimis berkata, "Ah, kapan aku bisa mendapatkan sang pujaan hati...?" dan si PD sesumbar, "Aku adalah high quality jomblo, wajar mendapatkan yang terbaik." Sikap hati yang terlalu berlebihan atau desperate, hanya akan membuat lawan jenis anda kabur!

Kehidupan pernikahan lebih berat dari pada kehidupan lajang. Setiap orang pastinya ingin melewati kehidupan yang lebih berat itu dengan seorang partner terbaik yang menjadikan kehidupan menjadi berwarna sehingga beban berat di pernikahan itu sanggup ditanggung berdua. Jika sikap hati kita desperate dan pesimis terus menghadapi kehidupan, bagaimana mungkin lawan jenis akan tertarik untuk mengajak kita sebagai partner hidupnya? Sebaliknya, terhadap orang-orang yang sok ke-PD-an bahwa mereka bisa mengarungi kehidupan lajang dengan sebaik-baiknya, lawan jenis juga akan berpikir bahwa orang seperti itu tidak butuh partner hidup dan karenanya membuat mereka malas untuk mengejarnya.

Jika memang ingin segera melepas masa lajang, jujurlah pada diri anda bahwa anda butuh teman hidup namun jangan terlalu berlebihan. Setiap masa kehidupan ada waktunya. Baik single, relationships, engage, dan married, ada kesulitannya masing-masing. Usahakan, anda berada di posisi yang tepat dengan sikap hati yang sesuai agar tidak salah menaruh beban hidup.

Lingkungan pergaulan

Bergaul dengan para lajang terus, bisa menjadikan kehidupan anda nyaman di keadaan tersebut tanpa disadari. Para lajang cenderung hidup bergerombol dengan se-gank yang senasip dan sepenanggungan dengannya atau hidup menyendiri. Keduanya sama-sama merugikan bagi para lajang yang sebenarnya ingin segera melepas masa lajangnya. Jika anda berada di lingkungan gank singles melulu, lawan jenis anda bisa berpikir bahwa anda tak punya waktu untuk melakukan penjajakan atau berpasangan dengannya karena anda terlalu asyik dengan teman-teman anda itu. Sebaliknya jika anda memilih hidup menyendiri, juga bisa mengakibatkan kemungkinan anda mendapatkan sang pujaan hati menyempit karena tak banyak lawan jenis yang mengetahui keberadaan anda.

Buka diri dan banyak-banyaklah bergaul dengan berbagai lapisan manusia. Corak pertemanan anda yang berwarna-warni, lebih menarik bagi lawan jenis, karena orang yang fleksibel biasanya mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan lebih siap untuk kehidupan pernikahan.

Berpenampilan hanya untuk diri sendiri

Selama di dunia, kedagingan masih memegang peranan meski bisa dikendalikan. Hanya sedikit pria yang tertarik dengan wanita tomboy, demikian juga hanya sedikit wanita yang tertarik dengan pria lebay. Wanita berpenampilan seperti pria memang wajar saat ini. Tapi ingat, kebanyakan pria lebih tertarik pada keindahan daripada ke-macho-an wanita. Saya pernah membaca sebuah artikel berisi survei yang mengatakan bahwa sebenarnya, pria mempunyai pemikiran yang hampir sama tentang wanita cantik. Menurut para pria-pria yang di survei ini, wanita cantik artinya yang berbadan tipis (kurus) dan berpenampilan anggun (berkulit putih dan berambut lurus). Jika anda seorang wanita yang menyukai penampilan sporty, tak salah memang. Hanya saja, itu akan mengecilkan kemungkinan pria-pria yang menyukai anda nantinya, karena pria yang tertarik dengan wanita 'seperti mereka' hanya sedikit.

Di era metroseksual sekarang, para priapun cenderung memperhatikan penampilannya dengan sebaik-baiknya. Wanita lebih bervariasi dalam hal pemilihan pasangan hidup. Tidak seperti pria yang relatif sama menganggap bahwa wanita cantik bagi mereka adalah yang bertubuh tipis dan berpenampilan anggun, para wanita mempunyai selera yang berbeda-beda tentang pria idamannya. Satu wanita bisa tertarik pada pria bertubuh atletis meski jarang mandi dan wanita lain bisa tertarik pada pria-pria yang merawat tubuhnya. Meski ada wanita yang lebih suka pada pria-pria metroseksual, tapi jika si pria nampak terlalu manis dan lebih ribet memperhatikan penampilannya, bisa membuat para wanita normal ilfill.

Berpenampilanlah bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang-orang yang anda cintai. Jika anda wanita, berdandanlah selayaknya wanita dan jika anda pria, rawatlah diri anda seperti pria. Asal tidak berlebihan dan tidak menyalahi kodrat, penampilan anda akan menarik bagi lawan jenis anda.

Over perfeksionis

Memilih dalam hal pasangan hidup itu hukumnya wajib. Semua orang pasti maunya menikah sekali untuk seumur hidup. Pilih-memilih calon pasangan hidup (utamanya kriteria yang berkaitan dengan prinsip dan kepercayaan) sebelum ikatan kudus itu ada, perlu juga dilakukan. Tapi jika pilihan yang kita punyai kemudian malah mengekang, justru akan mempersulit lawan jenis untuk mendekat. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah saling melengkapi. Asalkan kerohanian seseorang sepadan di hadapan Tuhan, kriteria lain (seperti suku, tingkat perekonomian, pendidikan, ketrampilan, bentuk rupa, kegemaran, dll) seharusnya bisa saling menyesuaikan.

Terikat masa lalu

Masa lalu yang tak mau dilepas, pastinya akan membuat kita stuck di satu titik saja. Masa lalu bukan untuk dihidupi, tapi untuk dijadikan pelajaran agar lebih baik di masa mendatang. Ketika seseorang memandang mantanya selalu yang terbaik, sampai kapanpun tidak akan bisa membuat pria atau wanita lain bisa masuk ke dalam hidupnya. Cinta masa lalu utamanya yang first love, memang manis untuk dikenang. Sayangnya, anda tidak bisa hidup di masa yang sudah tidak anda miliki itu.

Jika anda ingin segera mendapatkan pengganti dari mantan anda, ambillah langkah untuk keep move on. Susut air matamu dan lanjutkan hidupmu! Satu pintu yang tertutup, menandakan adanya pintu-pintu lain yang sudah terbuka bagi kita. Yang diperlukan adalah keberanian untuk meninggalkan masa lalu yang sudah usang itu dan melihat ke arah kemungkinan-kemungkinan lain yang sudah terbuka. Stuck di masa lalu terus tidak akan menambah atau merubah keadaan menjadi lebih baik. Hanya orang-orang yang berani menghadapi masa depannya yang akan mendapatkan yang terbaik.

Selain hal-hal diatas, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi keadaan lajang yang tengah dihadapi oleh seseorang. Lajang juga bisa disebabkan karena memang belum tiba saatnya anda menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi pasangan anda. Tingkatkan kualitas diri baik secara jasmani maupun rohani agar anda siap menjalani masa lajang dengan antusias sampai akhirnya tiba waktu untuk menyanding mr./miss right di pelaminan seperti impian anda (nj@coe).

Pengkotbah 3:11, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.