Friday, February 27, 2009

Penunjuk Arah

Oleh : Angelina Kusuma

Setiap orang yang tidak tahu arah saat dalam perjalanan, membutuhkan alat bantu yang bisa memberitahukan posisi yang tepat dimana ia tengah berada. Alat bantu penunjuk arah tersebut bisa berupa peta, kompas, atau GPS. Ketika saya masih bekerja di perusahaan shipbuilding fabrication di Jakarta dan sering ditugaskan mengikuti acara sea trial, tim saya tidak pernah lupa dibekali dengan seperangkat peralatan Global Positioning System oleh perusahaan kami sebelum berangkat. Saat di tengah-tengah laut, GPS memberikan petunjuk posisi yang sangat akurat agar kami bisa menyelesaikan tahap-tahap sea trial dengan baik dan bisa kembali ke galangan kapal dengan selamat tanpa tersesat.

Alat bantu petunjuk arah yang sekarang sering kita temui dalam bentuk peta, kompas, atau GPS ini, ternyata sudah ada sejak zaman Israel dulu. Ketika Tuhan menuntun bangsa ini keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, Tuhan membuatkan petunjuk arah bagi mereka berupa tiang awan pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam hari.

Kel. 13:21, TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Anehnya, meski bangsa Israel sudah mempunyai petunjuk arah yang mempunyai kuasa besar karena Dia adalah Tuhan sendiri, mereka tetap saja 'tersesat' di padang gurun sampai 40 tahun lamanya. Wew...

Apa sebabnya bangsa Israel sampai harus menghabiskan waktu 40 tahun lamanya di padang gurun, bahkan sampai seluruh generasi pertama yang keluar dari tanah Mesir musnah di padang gurun kecuali Kaleb dan Yosua?

Buandelll poll!!

Jika kita membaca sejarah mulai dari dibawanya bangsa Israel keluar dari Mesir oleh tangan kuatnya Tuhan di Keluaran sampai Ulangan, kita akan tahu bahwa bangsa Israel ini merupakan bangsa yang sering menggerutu, bersungut-sungut, berkali-kali jatuh dalam penyembahan berhala, tidak menghormati pemimpin-pemimpin mereka, dan tidak mempercayai janji-janji Tuhan meski banyak mukjizat sudah mereka terima selama di perjalanan itu.

Bangsa Israel tersesat begitu lama di padang gurun bukan karena mereka tidak mempunyai alat petunjuk arah yang akurat dan terpercaya. Mereka tersesat karena ulah mereka sendiri, tidak mau mengikuti Tuhan yang adalah petunjuk arah mereka selama dalam perjalanan dari Mesir ke tanah perjanjian.

Musa yang saat itu adalah pemimpin bangsa Israel memberi peringatan keras agar bangsa Israel tidak lebih lama lagi tersesat di padang gurun karena kebandelan mereka sendiri.

Bil. 32:15, Jika kamu berbalik membelakangi Dia, maka kamu akan lebih lama lagi dibiarkan-Nya tinggal di padang gurun dan kamu akan membawa kemusnahan atas seluruh bangsa ini.

Hmm, teguran Musa mengerikan ya? Coba saja seandainya setelah diperingatkan oleh Musa bangsa Israel tetap tidak setia kepada Tuhan dan mengulangi apa yang sudah dilakukan oleh nenek moyang mereka dulu, jangka waktu 40 tahun lamanya di padang gurun itu bisa diperpanjang lagi oleh Tuhan dan bisa juga sampai memusnahkan seluruh bangsa Israel tanpa terkecuali.

Jika kita melakukan apa yang dilakukan bangsa Israel di padang gurun itu, bisa jadi kita juga akan bernasif sama seperti mereka. Tuhan Maha Pengasih tapi juga Maha Kudus. Dia tidak akan membiarkan seorangpun meremehkan-Nya dan mempermainkan-Nya. Sekali pedang Tuhan teracung, tidak akan ada yang bisa menahannya. Hanya orang-orang yang rendah hati dan 100% percaya kepada janji-janji-Nya seperti Kaleb dan Yosua yang berhasil keluar dengan selamat dari padang gurun dan mendapatkan reward atas kesetiaan mereka bersama Tuhan di tanah perjanjian.

Siapa yang menjadi penunjuk arah bagi jalanmu ketika tengah berada di padang gurun persoalan? Tuhan atau egomu?

(Mzm. 23)
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Wednesday, February 25, 2009

Say Goodbye For de Broken Heart!

Oleh : Angelina Kusuma

"Kak, aku abis diputusin sama cowoku" Gotchaa...pagi-pagi saya sudah mendengar kabar yang begitu 'menggembirakan' ini tadi hahaha.
"Selamat ya..."
"Lho, kakak ki...malah ngucapin selamat...:(" Hahaha, pasti saya adalah figur kakak yang paling menyebalkan bin payah bagi adik-adiknya :D. Tahu orang lagi patah hati kok ngucapin selamat bukannya bersimpati sedih gitu? Hahaha, is it? :D.

Banyak obat manjur bertebaran di toko-toko obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit di dunia ini, kecuali penyakit akibat patah hati. Tapi benarkah patah hati itu tidak ada obatnya sama sekali? Penyakit yang satu ini memang tidak mempan jika hanya diobati dengan obat biasa. Tapi masih tersisa satu obat super mujarab untuk menyembuhkannya kok. Obatnya hanya satu, yaitu hati yang gembira!

Ams. 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Saya tidak pernah 'memanjakan' diri saat berada di situasi yang tidak nyaman. Manusia memang diciptakan dengan disertai perasaan yang bisa bersedih. Tapi bagi saya, saya diciptakan bukan untuk berlama-lama tinggal dalam kesedihan itu. Rugi, jika kita melewati hari-hari yang telah disediakan oleh Tuhan ini dengan kemurungan dan tangisan terus-menerus. Say goodbye for de broken heart! Say welcome for joy every time!

Saya bukannya tidak pernah merasakan patah hati. Riwayat relationship saya juga lebih banyak gagalnya daripada suksesnya hihihi. Pria yang pernah mengisi hari-hari saya dulu, malah ada yang sudah menikah saat ini. Yang lucu ketika seorang sahabat yang tahu bahwa dulunya saya pernah menyukai pria berinisial x dan ia memberitahukan bahwa pria tersebut akan menikah dalam waktu dekat.

"Oh ya? Puji Tuhannn, akhirnya si x mutusin merit juga...kapan resepsinya bo'? Gue mo dateng."
"Serius Njie, loe mo dateng ke resepsinya si x? Nggak patah hati loe? Kan loe suka buanget sama tuh cowo?"
"Hahaha, lha emang kalo gue patah hati trus bisa mbatalin acara meritnya dia apa?"

Yeah, itulah yang saya pilih untuk hidup saya, selalu bersukacita senantiasa apapun yang terjadi. Saya tidak ingin bersedih atas keadaan yang tidak bisa saya rubah. Saya sudah menemukan tujuan hidup saya yang utama, yaitu hidup hanya untuk Tuhan Yesus yang saya sembah. Selebihnya, saya menikmati setiap jejak kehidupan saya di dunia ini dengan sepuas-puasnya. Entah itu saat saya kekurangan ataupun kelebihan, semua selalu indah di mata saya karena saya percaya Tuhan Yesus memberikan semuanya bukan untuk membuat saya menderita tapi agar saya berkecukupan dengan bergantung penuh kepada-Nya saja.

Mzm. 147:3, Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Saat-saat single atau jomblo bukannya tidak berharga bagi Tuhan. Justru saat kita hanya memiliki-Nya sebagai satu-satunya fokus hidup kita, harusnya itu lebih menantang dan memacu diri untuk melayani Dia dengan lebih 'gila-gilaan' lagi. Ketika kita mempunyai pribadi lain yang kita pikirkan selain Yesus (seperti kekasih atau suami/istri), kita akan sulit melayani-Nya dengan kemampuan dan seluruh jiwa kita 100%. Mau tak mau, fokus kita kepada Yesus akan sedikit bergeser dengan adanya sosok lain yang kita kasihi tersebut selain daripada Dia. So, ucapkan selamat datang kepada status jomblo (again) jika Tuhan memang menghendakinya terjadi demikian. Artinya, Dia masih menginginkan kita memikirkan-Nya saja tanpa diganggu oleh sosok lain di hidup kita.

Dalam relationship, semua orang pasti merindukan bertemu dengan soul mate yang tepat, bukan sekedar sole mate. Moment break bisa dijadikan ajang pembelajaran agar kita menemukan soul mate yang tepat, bukan ditangisi dan dimurungi berlama-lama. Kegagalan adalah batu loncatan untuk meraih yang lebih baik di depan. Jangan pernah mau dikuasai oleh kesedihan yang berlarut-larut.

Kita pasti lebih tertarik kepada orang lain yang penuh dengan senyum dan selalu bersemangat. Jika kita saja memilih hal yang demikian, terlebih lagi dengan calon pasangan hidup kita nantinya. Salah satu alasan seseorang menikah adalah untuk membangun keluarga kecil di dalam Tuhan agar bisa saling berbagi kebahagiaan bukan kesedihan. Jika kita terus meratapi patah hati dan tidak bangkit menata hidup dengan cepat, bagaimana mungkin kita akan dilirik oleh calon pasangan hidup kita selanjutnya yang mungkin masih ada di luar sana?

Come on para jombloer (again) yang abis patah hati...susut air matamu, pasang senyummu, dan lanjutkan hidupmu! Terlalu berharga air matamu dihabiskan hanya demi sebuah hubungan yang sudah berakhir dan tidak bisa kamu rubah. Lebih baik, gunakan air matamu untuk menangisi jiwa-jiwa yang masih belum mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya secara pribadi. Rite? Always shine on guys...(nj@coe).

Ul. 31:8, Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."



Sunday, February 22, 2009

Welcome Sorrow!

Oleh : Angelina Kusuma

Seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru, rasanya saya ingin melompat-lompat kegirangan saat ini. Yes, my dreams come true! Impian saya untuk menjadi salah satu penulis bagi Tuhan akan segera terwujud. Artikel-artikel di journal blog sayalah yang mengantarkan saya pada posisi ini. Seorang redaktur dari majalah rohani besar di Indonesia, akhirnya tertarik memakai beberapa tulisan saya di edisi majalahnya. Mengejutkan? Iyahhh, memanggg!

Saya tidak pernah merencanakan akan menjadi salah satu penulis di majalah tersebut sebelumnya. Saya sadar, saya bukan seorang penulis yang baik dan tidak pernah bersentuhan dengan dunia kesastraan sekalipun. Ketika pertama kali menulis di journal blog, saya tidak berfikiran untuk menjadikannya sebagai artikel yang akan dimuat di majalah tertentu suatu saat nanti. Awalnya, saya menulis karena alasan dan motivasi yang jauh berbeda dari pada yang sedang terjadi saat ini.

Saya menulis karena sakit hati.
Saya menulis karena benci.
Saya menulis karena marah.
Saya menulis karena kecewa.
Dan saya menulis karena semua energi negatif yang begitu besar menghimpit jiwa saya!

Itu adalah alasan kenapa saya mau menulis dulu. Semua air mata, kesedihan, dan kegalauan yang ada di dalam hati, itu yang membuat jari-jari saya bergerak merangkai kata-kata membentuk kalimat-kalimat bertutur (pada dasarnya saya memang tipikal orang yang kurang bisa men-sharing-kan kejadian-kejadian buruk di hidup saya kepada orang lain, makanya saya lebih bisa open mind di tulisan hihihi).

Untungnya, saya bukanlah manusia yang benar-benar terhilang meski sempat merasai kepahitan hidup hehehe. Tangan kanan Yesus menggenggam erat tangan saya dan mengubah semua kesakitan saya itu menjadi sukacita yang sungguh luar biasa. Berjalan bersama Tuhan di lembah kelam, benar-benar membuat saya sadar bahwa Dia saja yang perlu saya andalkan ketika menghadapi gunung-gunung dan bukit masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan akal dan kekuatan manusia saja.

Saya tidak menolak ketika Ia datang membawakan tongkat didikan yang keras meski setiap kali rasanya saya juga ingin lari dari kenyataan. Siapa sie yang ingin merasai sakit hati, kebencian, kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan terus-menerus? Semua orang pasti memilih always happy, no fear. Tetapi sekarang, saya justru bersyukur atas semua hal-hal buruk yang telah terjadi di hidup saya itu. Di satu titik, saya hampir kehilangan segala hal dalam kurun waktu berturut-turut. Saya kehilangan kesehatan saya, saya kehilangan kedamaian bekerja di kota perantauan, saya kehilangan hubungan dengan seorang pria yang saya kasihi, saya kehilangan figur ayah dunia saya, saya kehilangan rumah, saya kehilangan sahabat-sahabat dekat saya, penolakan terhadap diri saya dari keluarga begitu kuat...saya dipaksa berjalan sendirian dan kesepian!

When you're alone, you never truly walk alone. Jesus near you. He is beside you. His hand hold you and never leaving you in confuse.

Saya berontak protes kepada Tuhan saat itu, "Kurangkah aku melayani-Mu selama ini hingga Kau jauhkan semua kebahagiaan itu dariku?" Tetapi semakin saya berontak, tangan kuat-Nya semakin terasa menekan diri saya hingga terjepit. Sampai akhirnya saya terkapar menyerah, dan setelah itu Tuhan mulai menjamah bagian-bagian hidup saya yang sakit dan menyembuhkannya total, perlahan-lahan!

Ketika saya mengerang, "It's hurt, Lord...", Tuhan memaksa saya untuk terus 'tersenyum' dan berjalan maju tanpa mengucap kalimat 'keluhan atau menyerah'. Semua kata-kata takut saya diganti-Nya dengan berani. Kegelisahan saya diganti-Nya dengan kepastian. Kekecewaan saya diganti-Nya dengan pemulihan. Kehilangan saya diganti-Nya dengan kepenuhan. Dan air mata saya disusut-Nya menjadi tawa gembira. Jika ada beberapa orang yang membaca journal blog saya dan mereka merasakan ada kekuatan dibalik kehancuran yang telah saya alami, yep...itulah yang sudah diajarkan oleh Dia selama ini.

Yesus ingin kita tetap percaya kepada-Nya meski kenyataan berkata tidak. Ucapkan, "Selamat datang" kepada setiap kehilangan, kesakitan, ketakutan, kecemasan, kekuatiran, kekecewaan, kegagalan, dan semua bentuk masalah yang menimpa hidupmu. Masalah bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dengan gagah berani! Yesus yang adalah Tuhan dan Juru Selamatmu jauh lebih besar dibandingkan setiap masalah yang datang menimpamu. Ia sudah berjanji bahwa kesudahan dari hidup kita pasti indah pada waktunya. So, don't worry when you're in sorrow. Keep smiling and always be happy ^_^ V.

Ia sanggup membalikkan waktu-waktu penderitaan kita dengan sukacita yang tidak ternilai harganya (saya sudah mendapatkan pemulihan total terhadap hidup saya dan kemuliaan dari artikel-artikel yang pernah saya tulis selama dalam didikan-Nya itu, yang ternyata tak hanya memberkati saya pribadi tetapi juga bisa memberkati orang-orang yang tengah mengalami hal sama seperti yang sudah saya alami dulu), jika kita tetap setia di jalan-Nya dan bergantung penuh kepada-Nya setiap saat (nj@coe).

Saturday, February 21, 2009

Kesenangan Mata

Oleh : Angelina Kusuma

Kesenangan mata itu tidak ada habis-habisnya. Ketika ia sudah menikmati satu pemandangan bagus, ia tidak akan puas hanya berhenti sampai disitu. Akan ada pemandangan-pemandangan lain yang jauh lebih bagus dan ingin dinikmatinya...lagi...dan lagi...

Banyak orang berkata bahwa fotografi merupakan salah satu jenis hobby yang muahal buangetz. Jika ingin menekuni dunia fotografi dengan serius, siap-siap aja jutaan Rupiah melayang hanya demi untuk membeli peralatan kamera profesional dan software editing-nya. Hmm, saya rasa memang demikian adanya hehehe.

Sejak kecil, saya suka berpetualang. Suka melakukan perjalanan ke luar kota dan menikmati setiap detail-detail keindahan yang terdapat di alam sekitar kota tersebut berada. Karena kesukaan saya ber-traveling ria ini, akhirnya menyeret saya pada dunia fotografi. Mengabadikan setiap moment perjalanan saya dalam bentuk foto-foto, rasanya makin memberi kepuasan yang tiada bandingnya.

Terjun ke dunia fotografi, membuat saya sadar bahwa mata manusia memang punya banyak tuntutan hihihi. Kalo awalnya saya cukup puas dengan hasil foto-foto dari kamera pocket jadul saya, sekarang dengan kamera pocket semi profesional yang saya milikipun rasanya masih kurang :D. Keinginan membeli kamera profesional agar bisa menghasilkan foto-foto dengan kualitas yang lebih baik lagi dari sekarang, makin membuat saya harus mengencang ikat pinggang karena harus berhemat mengumpul uang demi 'dia' nantinya hahaha.

Yah, itulah yang namanya kesenangan mata. Tak akan berhenti di kata cukup dengan mudah, jika tidak dikendalikan oleh manusianya sendiri ^o^ V.

Apa yang harus kita lakukan agar kesenangan mata tidak menguasai kita?

1. Jangan buka celah

Ingat kisah Daud? Daud adalah seorang raja sekaligus panglima yang hebat di medan peperangan. Tugasnya? Sebagai raja sekaligus panglima ya jelaslah memimpin pasukannya bertempur mengalahkan musuh-musuhnya. Tapi eits...suatu ketika Daud lupa akan tugas besarnya ini sesaat. Pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, Daud menyuruh pegawai dan prajuritnya maju melawan bani Amon. Sementara ia tinggal sendirian di Yerusalem, om kita yang terkenal sudah mengalahkan ribuan pertempuran ini berjalan-jalan dengan enjoy-nya di atas sotoh istananya. Uenak tenan...kali ya menikmati suasana sore hari seperti itu dengan berkeliling istana.

Berhenti sampai disitukah kegiatan 'nganggur' yang sedang dilakukan oleh Daud? Oh tidak...Ada lagi pemandangan indah yang akhirnya ditangkap mata Daud. Ops, itu dia...ada tante Batsyeba sedang mandi hihihi.

Ah, seandainya Daud tidak membuka celah saat itu, tentu ia tidak jatuh ke dalam dosa. Mata Daud yang dibiarkan menikmati pemandangan yang salah pada waktu yang tidak tepat, menyeretnya pada kehancuran kerajaan dan keluarganya di akhir kisah yang ditulis oleh nabi Samuel.

2. Jangan coba-coba

Ingat kisah Adam dan Hawa? Om Adam (bukan nama suaminya si ratu ngebor Inul Daratista yah hehehe) dan tante Hawa hidup nyaman di Eden. Tiba-tiba si ular bisik-bisik ke tante Hawa, "Eh, tentunya Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, iya tho?". Yah, dasarnya tante Hawa lugu kali ya...kata-kata si ular malah ditanggepin, "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan kok, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buat itu, nanti kamu mati."

Uh uh, si ular nyela lagi, "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Mendengar kata-kata si ular, tante Hawa mulai melihat ke arah buah itu dan mengambilnya untuk memakannya bersama om Adam. Karena jebakannya berhasil, si ular pasti berkata dalam hati, "Yes, yes, yes...jebakan gue berhasil...berhasil...tante Hawa ketipu!"

Ah, seandainya tante Hawa dan om Adam tidak coba-coba mengikuti kata-kata si ular nakal itu, pasti mereka akan tetap di Eden dan tidak diusir oleh Tuhan dari sana sampai saat ini. Iya kan?

3. Jangan diam aja, usir dalam nama Tuhan Yesus!

Ingat kisah Yesus ketika dicobai iblis di padang gurun? Tiga kali lho si iblis mencoba menggoda Yesus. Pertama dengan menyuruh-Nya mengubah batu menjadi roti, hendak memberikan-Nya seluruh kerajaan dunia, dan menyuruh-Nya menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah agar para malaikat datang menatang-Nya.

Apa yang dilakukan Yesus untuk mematahkan bujukan iblis?
a. Jawab Yesus kepada iblis: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."
b. Yesus berkata kepada iblis: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
c. Yesus menjawab iblis, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Begitu ketiga kalinya Yesus mengusir iblis dengan 'ada tertulis dan ada firman'...puff...tiba-tiba iblisnya mundur! Ih...malu...aku malu...kali ini cobaannya iblis nggak mempan euy hihihi.

Yup, itulah kunci untuk lepas dari godaan kesenangan mata atawa kesenangan duniawi. Kita harus berani dengan tegas mengusirnya di dalam nama Tuhan Yesus yang sudah berhasil membuat iblis undur dari hadapan-Nya 2000 tahun yang lalu. Kita yang percaya kepada Yesus, juga diberi-Nya kuasa untuk melakukan hal yang sama seperti yang telah Dia lakukan sebelumnya, membuat kesenangan mata itu undur menguasai kita.


Markus 9:47, Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka.



Friday, February 20, 2009

Tulisanmu, Harimaumu

Oleh : Angelina Kusuma

Pernah mendengar kalimat, "Mulutmu, harimaumu"? Yup, peribahasa ini artinya segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak difikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Sebagai penulis (meski baru tingkatan blog hehehe), saya juga merasakan dampak dari tulisan-tulisan yang saya hasilkan, mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap diri saya.

Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai nantinya. Jika kita menabur kebaikan, tuaiannya pasti kebaikan. Jika kita menabur kata-kata negatif, hasilnya juga pasti akan negatif. Kata-kata yang keluar dari mulut kita merupakan nubuatan untuk diri kita. Makanya, berhati-hatilah ketika berkata-kata!

Blog memang belum lama berkibar di bumi Indonesia. Tiga tahun lalu, ada sahabat yang menertawakan saya karena akses ke main blog saya terpaksa berhenti dengan adanya putus jaringan internasional dari provider internet yang membuat saya sangat berdukacita (halah :D). Katanya, "Hidupmu kok tergantung banget sama blog itu? (seperti nggak ada kerjaan lain aja selain nge-blog hihihi)"

Ah, memang benar saat itu blogging tak lebih dari sekedar pekerjaan di waktu senggang saja. Bagi para 'pengangguran' seperti saya, nge-blog akan memberikan pekerjaan baru untuk membunuh waktu dengan cepat hehehe. Tetapi sekarang? Eits, tunggu dulu...image blogger sudah lebih beken bo' :D.

Mulai dari anak-anak sekolah, ibu rumah tangga, pekerja kantoran, bisnisman, artis, sampai para caleg (calon legislatif), berlomba-lomba membangun rumah-rumah mayanya di bunia blog. Saat ini blog tak lagi barang awam, namun sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi para peminatnya yang akan terus berkembang dari hari ke hari.

Jika tiga tahun lalu saya blogging hanya untuk iseng, mulai tahun ini ke depan, blog akan menjadi sesuatu yang lebih serius bagi saya. Tulisan-tulisan di journal blog saya tak lagi sekedar pengisi waktu nganggur belaka namun sudah bisa dijadikan sebagai ladang pelayanan dan profesi baru yang bisa menghasilkan sumber pendapatan bagi cashflow saya ;). Kemarin, ada seorang pembaca blog yang memberikan tanggapan mengenai tulisan-tulisan blog saya via chat online, "Kakak fulltimer gereja ya? Tulisannya berat banget, berhikmat tinggi."

Hahaha, kontan saya tertawa geli dengan tanggapan si pembaca ini. Saya hanyalah jemaat biasa di gereja. Tidak ada sangkut pautnya sama sekali antara keterlibatan saya di gereja dengan kualitas yang terkandung dalam tulisan-tulisan saya. Saya menulis berdasarkan pengertian saya akan Bible melalui kejadian sehari-hari, bukan karena saya ahli Bible yang kegiatan hariannya menyelidiki dan mengupas Bible seperti ahli-ahli Taurat zaman dulu hehehe.

Fungsi tulisan sama seperti kata-kata yang diucapkan secara verbal. Jika kita tidak berhati-hati saat menulis, tulisan bisa menjadi 'harimau' bagi penulis dan pembacanya. Suasana hati penulis, mau tak mau akan ikut tertransfer melalui tulisan-tulisannya. Jika ia seorang yang mempunyai karakter membangun, pembaca tulisannya juga akan ikut terbangun bersamanya. Tetapi jika si penulis adalah seorang yang pesimis dan cenderung kepahitan, bisa jadi hal itu pulalah yang akan ditularkannya kepada pembaca tulisan-tulisannya.

Menjaga lidah sama pentingnya dengan menjaga hati dan pikiran. Lebih baik tidak berkata-kata jika kata-kata tersebut tidak membawa berkat bagi orang lain. Kebijakan seseorang dilihat dari caranya mengolah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Semakin ia bisa mengendalikan lidahnya, berarti ia juga bisa mengendalikan hati dan pikirannya dengan baik. Tulisan adalah pedangnya penulis. Berhati-hatilah saat menulis karena tulisanmu, juga harimaumu! ^o^ V.

Wednesday, February 18, 2009

Motivasi Untuk Dipuji

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang pengerja dari gereja tempat saya berjemaat baru saja datang ke toko saya. 2 jam lalu, beliau meminta saya untuk mengetikkan bahan sharing kelompok sel yang akan digunakan esok hari Kamis dan akan diambil sekitar pukul 19.00 WIB malam ini. Selesai mengerjakan ketikan pesanan gereja dan mandi, saya terbiasa bersantai di meja PC sambil melanjutkan pembacaan Bible setahun saya. Tapi kali ini saya juga sambil menunggu kedatangan beliau kembali karena malam ini juga bahan sharing tersebut harus sudah diambil dan selanjutnya di bawa ke sekretariat gereja.

Ketika saya tengah asyik membaca Bible, tiba-tiba suara si bapak pengerja gereja ini sudah berada tepat di telinga kanan saya tanpa saya sadari sebelumnya. Meja PC saya memang terletak di depan pintu toko yang memungkinkan orang dari luar bisa langsung berada di hadapan saya jika pintunya terbuka.

"Wah, saya kira lagi nglamun tadi. Ternyata, baca Alkitab tho",...ops...kalimat dari bapak pengerja gereja ini kontan membuat saya tersipu malu. Saya tidak pernah ingin terlihat rohani di depan orang lain. Apalagi mencari muka di hadapan para pengerja gereja atau gembala sidang agar saya disebut orang rohani. Justru kalo 'ketahuan' sedang membaca Bible ditengah-tengah kesibukan bekerja seperti ini (oleh orang-orang dari gereja tempat saya berjemaat utamanya) saya malah merasa 'was-was'. Was-was jika saya nanti jatuh kepada kesombongan rohani dan menyebabkan aktivitas gerejawi saya menjadi sekedar rutinitas agar populer dan disegani hehehe.

Tuhan Yesus sendiri juga memberikan perintah tegas agar kita beribadah tanpa diketahui oleh orang lain.

Matius 6:1-8, "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

Matius 6:16-18, Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Ayat-ayat di atas jelas merupakan perintah agar kita menjauh dari segala kegiatan rohani yang hanya ditujukan untuk kepentingan diri kita saja. Bapa yang di Surga tidak pernah berkenan kepada ibadah yang pura-pura/hanya polesan luar. Ia Maha Tahu dan menyelidiki sampai kedalaman hati kita. Ia bukan Tuhan yang gila hormat! Jika kita melakukan ibadah atau aktivitas rohani lainnya seperti berdoa, berpuasa, dan memberi sedekah itu adalah untuk kepentingan kita sendiri, bukan untuk membuat Tuhan bertambah megah. Tuhan tidak perlu kitapun Ia sudah Megah sejak awal kok...

Saya rindu, Tuhan Yesus yang memuji saya saat melakukan aktivitas rohani dengan setia nantinya. Saya tidak menghendaki pujian dari manusia lain yang sama tidak sempurnanya dengan saya.

Lukas 12:37, Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

Saya menanti-nanti kalimat, "Enjie, setia sekali engkau melakukan perintak-Ku nak..." keluar dari mulut Tuhan Yesus saat saya berdoa, membaca Bible, atau sedang mengerjakan pekerjaan di ladang-Nya hehehe. Bukan pujian dari manusia yang disebut hebat. Tetapi pujian dari Tuhan Yesuslah yang akan membuat seluruh dunia bergoncang dengan hebatnya!

Setuju?

Mari cek and ricek motivasi apa yang sedang mengendalikan kita ketika sedang melakukan kegiatan-kegiatan rohani yang bersentuhan dengan Tuhan Yesus. Semua untuk Dia atau untuk kita?



Tuesday, February 17, 2009

Dingin Di dalam, Panas Di luar?

Oleh : Angelina Kusuma

Pagi ini saya membersihkan setiap detail dari lemari show case yang saya miliki. Karena sudah agak lama tidak dicuci, di kaca bagian depan dan di bagian bawah dalam lemari show case, menempel debu sisa-sisa dari botol-botol minuman ataupun debu yang berasal dari luar lemari. Bagian dalam lemari show case tentu saja terasa dingin karena saya tidak mencabut kabel power untuk menghidupkan freezer di lemari tersebut. Tetapi ketika tangan saya menyentuh bagian luar dari dinding lemari show case apalagi bagian belakangnya...wow, terasa panas!

Tak hanya lemari show case, kulkas atau lemari es dan AC juga mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengannya. Bagian dalam kulkas, ya pasti dingin kan? Ruangan dimana AC berada juga akan terasa lebih sejuk dan dingin udaranya dibandingkan ruangan yang tanpa AC. Tetapi bagian belakang kulkas dan tempat pemasangan alat output AC, siapa yang sudi berada di belakangnya berlama-lama?

Banyak orang Kristen tidak bisa menjadi garam dan terang secara optimal bagi sekelilingnya, karena mereka masih memiliki sikap tak lebih seperti lemari show case, kulkas, atau AC. Lho kok? Nampak rohani dan berapi-api ketika berada di lingkungan Kristen, namun wujud aslinya yang suka marah-marah, suka mengeluh, ngedumel (ngoceh ngalor-ngidul tanpa sebab yang jelas), ringan tangan, bigos (biang gosip), de el el, terlihat jelas di kehidupan sehari-harinya. Bagaimana mungkin kita bisa memenangkan banyak jiwa bagi kemuliaan Kristus jika kita hanya nampak sejuk dan menentramkan hati di lingkungan Kristen kita, tapi terasa 'panas' bagi dunia luar.

Sebagai seorang yang juga hidup di lingkungan mayoritas non Kristen, saya merasakan betapa tingkah laku sehari-hari saya menjadi soroton bagi orang-orang di sekeliling saya. Sedikit saja tindakan negatif, tak jarang saya langsung menuai kritikan pedas, "Oh, orang Kristen ternyata tingkah lakunya nggak baik ya...?"

Sadar bahwa tingkah laku saya sangat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap Kristus, saya mencari tuntunan Roh Kudus agar Ia memperbarui sikap dan tingkah laku saya sehari-hari dengan sungguh-sungguh. Kita tidak bisa cuek begitu saja dengan lingkungan sekitar dan menjadi orang egois yang tidak mau menjadi terang bagi orang lain. Tetapi sebelum bisa menjadi terang yang baik, kitapun harus rela belajar menjadi seperti Kristus Sang Terang itu sendiri.

Saya juga belum sempurna menjadi teladan yang baik bagi semua orang. Saya belum sepenuhnya memiliki karakter seperti Kristus yang mampu menarik semua golongan manusia untuk datang kepada-Nya. Satu atau dua kali, kritikan pedas seperti di atas masih saya terima ketika saya mulai menjadi 'panas' bagi dunia luar yang memperhatikan tingkah laku saya. Tetapi saya tidak akan berhenti belajar dan memperbarui sikap saya dengan bantuan Roh Kudus sampai orang-orang berkata, "Aku akan mengikut engkau karena teladan Kristus nyata indah di dalam hidupmu"!

Saya tidak pernah menganggap sebuah kebanggaan jika saya disebut sebagai seorang Kristen yang taat oleh pengikut Kristus lainnya, tetapi saya akan berbangga jika ada orang dari dunia luar mengikuti jejak saya karena ia melihat teladan Kristus yang baik di dalam diri saya.

Matius 5:16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Sunday, February 15, 2009

Sahabat

Oleh : Angelina Kusuma

Setiap kali menatap deretan buku-buku yang ada di rak buku kamar tidur, selalu ada perasaan sedih berkelebat menyapa hati saya. Selama hidup sampai 27 tahun ini, sudah puluhan buku-buku bagus, habis saya baca. Baik itu buku-buku pengetahuan, novel, komik, sampai buku-buku rohani karya penulis-penulis best seller dunia. Saya memang penggemar buku. Saya suka mengkoleksi buku-buku di samping suka membaca pula.

Berbanding terbalik dengan kegemaran saya yang satu ini, saya belum pernah selesai membaca satu buku yang sangat penting bagi pertumbuhan jiwa saya, yaitu Bible! Yah, inilah pengakuan jujur saya. Seumur ini, saya belum pernah selesai membaca seluruh pasal-pasal yang ada di Bible mulai dari Genesis, Exodus, sampai Revelation dengan runtut. Saya tetap membaca Bible setiap hari sebagai bahan Saat Teduh dan di jam-jam doa saya. Tetapi untuk membaca keseluruhan Bible, wah...saya malu mengakuinya bahwa saya belum pernah tuntas melakukannya sekalipun.

Diantara buku-buku di rak buku saya itu ada beberapa buku yang sudah saya baca sampai berkali-kali. Ada juga buku 'enggak nyambung sama jurusanku' yang juga tetap saya baca sampai selesai seperti buku-buku tentang psikologi, ketrampilan tangan, dan juga arsitektur gedung. Saya bisa membaca buku-buku mulai dari yang ringan sampai yang membosankan, dari buku-buku lalapan para ekonom sampai rohaniawan tingkat yahud hanya dalam beberapa hari saja setelah memegangnya, tetapi berkali-kali pula saya gagal membaca Bible dengan runtut di tahun-tahun sebelumnya. Saya pernah membaca Bible mulai dari Genesis ke belakang, tetapi berhenti di 2 Samuel dan tidak pernah berlanjut lagi (hehehe). Pernah berusaha membaca Bible mulai dari Proverbs ke belakang, tetapi hanya bisa bertahan sampai Matthew dan kemudian lupa melanjutkannya juga (hahaha). Yang belum pernah nyoba adalah mambaca Bible dari Revelation ke depan (wkwkwk).

Berbagai usaha sudah saya lakukan. Mulai dari menggunakan buku panduan Reading The Whole Bible in One Year yang saya beli di toko buku sampai menggunakan panduan Membaca Alkitab Setahun dari gereja tempat saya berjemaat. Hasilnya sama saja, nihil! Mungkin dasar manusianya saja yang belum penuh bertobat kali ya (huhuhu).

Di tahun 2009 ini, saya tidak ingin gagal dan gagal lagi 'menggauli' Bible saya (hihihi). Saya rindu bisa mengerti dan memahami inti dari the whole Bible mulai dari Genesis sampai Revelation tanpa terlewat satupun. Kali ini, tidak boleh terhenti lagi!

Tak hanya saya saja yang rindu menyelesaikan pembacaan Bible-nya sampai tuntas rupanya. Sahabat dekat saya, juga sudah memulai pembacaan Bible di awal Januari lalu hampir bersamaan dengan aksi saya. Kemarin malam kami saling mangabari tentang kondisi pembacaan Bible kami satu sama lain.

Fay: "Kamu ikut patokan apa Jie? Aku mulai dari Januari tapi patokan bacaan Alkitab setahunku baru kelar Keluaran, Senen baru mulai Imamat..."
Enjie: "Aku mulainya juga sekitar Januari kemarin. Nggak pake patokan apapun...pokoknya ada waktu bacaa terusss :D. Bible-ku sampek tak bawa ngalor ngidul nie. Hahaha, kesalahan-kesalahan tahun lalu pake patokan juga nggak kelar-kelar :D. Perlu bertobat ni kayaknya wkwkwk. Taon ini nggak lagi deh :D. Maunya sebelum th 2009 berakhir udah kelar hehehe :D"
Fay: "Yaelah hehehe, pantesan kok cepet amat (sekarang saya sudah masuk pembacaan ke Numbers). Aku pake patokan soalnya itu sesuai urutan waktu Kejadian. Jadi ada beberapa ayat yang campur/lompat-lompat gitu. Kayak Mazmur sama apa gitu...Pas Daud lagi ngalamin itu ada di kitab bukan Mazmur, trus nyambungnya ke Mazmur (Mazmur itu kan isinya kayak diary/doanya Daud ke Tuhan). Jadi ngerti runutan peristiwanya gitu hehehe..."
Enjie: "Ooo...aku ada sie panduannya juga sisa-sisa taon kemarin...tapi trauma nggak selesai wkwkwk. Ya wes, aku pake caraku dewe aja. Kalo pagi SaTe kan udah pake panduan buku renungan. Mungkin aku orangnya gampang jenuh kali ya kalo dipandu-pandu terus hahaha. Makanya, kalo banyak panduan = malah nggak selesai."
Fay: "Ow hehehe...aku kebalik. SaTenya nggak pake pedes...eh kok malah ngomongin sate ayam hihihi...Aku SaTe nggak pake panduan, panduannya minta langsung. Yang baca Alkitab setaun ngikutin panduan hehehe..."
Enjie: "Hahahaha, SaTe malemku yg nggak pake panduan Fay. Kalo mo tidur ya kadang gitu, minta Tuhan bimbing dewe baca apa gitu. Tapi kalo pagi pake panduan. Yah, banyak jalan menuju Roma lah wkwkwk...nyang venting...ujungnya ke Babeh :D"

Yeah, apapun caranya yang penting kan tujuan akhirnya sama. Ya tho? Sahabat saya boleh saja memakai cara dengan panduan bukunya dan saya juga tidak dilarang menggunakan patokan 'pokoknya Genesis ke belakang' (hehehe). Ujungnya nanti masih sama-sama ke Revelation kok :D. Meski yang satu lewat jalan Sudirman trus belok ke gang Kelinci dan yang satunya lewat depan pasar Kaget kemudian tembus ke jalan Gatotkaca, yang penting akhirnya selesai baca the whole Bible in one year!

Saya bersyukur, tahun ini tidak perlu sendirian menghadapi pergumulan menyelesaikan panggilan tugas bagi jiwa ini. Dengan adanya Fay, sahabat saya yang juga hendak menyelesaikan pembacaan the whole Bible-nya, itu juga menjadi cambuk pemacu semangat bagi saya. Inilah fungsinya sahabat sejati ^o^. Menjadi tempat berbagi suka dan duka setiap saat. Menjadi cermin yang saling mengingatkan satu sama lain jika mulai lupa atau keluar dari jalurnya Tuhan.

Milikilah sahabat-sahabat yang bisa membangun sisi kerohanian anda. Setiap orang bisa menjadi dekat dengan kita. Tetapi hanya sahabat sejati yang dibutuhkan oleh pertumbuhan jiwa kita. Ketika anda mempunyai pergumulan masalah seperti saya diatas, carilah sahabat-sahabat rohani sesama jenis yang bisa menguatkan anda (jangan yang lawan jenis bo', bisa salah kejadian nanti hahaha ^o^ V). Ada tidaknya sahabat rohani disekitar kita itu sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi kerohanian kita juga. Semakin banyak sahabat-sahabat rohani yang takut akan Tuhan di sekeliling kita, maka kecenderungan kita untuk dekat dengan Dia juga akan semakin besar.

Pengkhotbah 4:12, Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang sendirian mudah dikalahkan. Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan (BIS).

Hayukk, baca the whole Bible lagi sampek selesai! Apapun caranya tetep wokehh kok! Semangat!! ^o^ V



Friday, February 13, 2009

Pesona Ilahi

Oleh : Angelina Kusuma

Saya pernah mengalami hal yang unik ketika berada di sebuah ruang tunggu wawancara kerja di Surabaya. Saat itu, saya tengah antri giliran dipanggil ke ruang HRD bersama seorang wanita yang juga melamar pekerjaan disana.

Wanita: "Kamu orang Kristen yah?"
Enjie: (dengan terkesima) "Iya, kok tahu?"
Wanita: (sambil tersenyum) "Tahulah...kelihatan dari wajahmu..."
Enjie: "Oooo..." (manggu-manggut...padahal nggak ngerti, apa hubungannya wajahku dengan 'kelihatan sebagai orang Kristen'? hihihi)
Wanita: "Bergereja dimana?"
Enjie: (udah mulai ngira-ngira...kemungkinan si lawan bicara ini juga orang Kristen) "Di GMS."
Wanita: "Oh, gereja kita sama! Yang di jalan Cempaka itu bukan?"
Enjie: "Oh ya? Iya...disitu letak gereja pusatku. Tapi sekarang aku lebih banyak di gereja satelitnya. Deket kampus soalnya." (tambah bengong dengan yang namanya serba kebetulan itu hehehe...)
Wanita: "Kamu pelayanan?"
Enjie: "Iya"
Wanita: "Masuk tim choir ya?"
Enjie: "Iya...kok tahu?"
Wanita: "Udah kelihatan juga dari wajahmu..."

Hahaha, sampai sekarang saya masih terheran-heran dengan kejadian siang itu bersama wanita yang akhirnya saya kenal bernama Nurul itu. Meski perjumpaan dan percakapan kami hanya sampai di hari itu saja karena setelah itu saya diterima kerja di Jakarta, kejadian unik itu tetap membekas di benak saya. Terkadang saya berfikir, adakah yang beda dari wajah saya sehingga si Nurul langsung mengetahui bahwa saya orang Kristen dan lebih tepat lagi ia bisa menebak jika saya ini adalah bagian dari tim choir gereja. Bisa juga saat itu tebakan Nurul hanya kebetulan saja benar. Tetapi, saya lebih percaya dengan apa yang ditulis Bible about it ^o^.

Yohanes 8:12, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Matius 5:14, Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Ternyata Bible sudah mencatat lebih rinci mengenai kehidupan para pengikut Tuhan. Siapa yang mengikut Dia, dikatakan sebagai 'terang'. Kita memang berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang belum mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi. Jadi wajar jika ada orang (seperti Nurul yang saya kenal di Surabaya) ketika melihat kita yang takut akan Dia, mereka langsung mengenali kita sebagai pengikut dari Sang Pemilik Terang itu sendiri.

Keselamatan kita tidak tergantung dari seberapa baik atau tidaknya perbuatan kita. Kita berbuat baik karena kita mempunyai teladan yang baik pula dari Kristus yang sudah menjadi Tuhan kita. Apa saja tanda-tanda pengikut Kristus yang sudah merdeka dan tinggal di dalam Dia setiap saat?

1. Kasih
Prinsip kasih yang utama adalah selalu mementingkan orang lain lebih dulu daripada kepentingan pribadi. Kasih itu tidak egois dan mau berempati terhadap sesama tanpa pamrih/tanpa memandang bulu.

2. Sukacita
Hati yang gembira membuat muka tampak lebih berseri-seri. Sukacita sebagai anak-anak Tuhan terpenuhi ketika hubungan kita dengan Bapa terjalin intim. Tanpa adanya hubungan yang intim itu, mustahil kita bisa tersenyum setiap saat (yang ada mungkin kekhawatiran atau kekecewaan yang membuat wajah kita terlihat muram dan sedih terus-menerus). Yesus adalah kunci dari seluruh kehidupan yang ada di bumi. Ketika kita memiliki-Nya, kita tidak punya alasan untuk tidak bersukacita setiap saat karena seluruh keperluan kita sudah dijamin oleh-Nya.

3. Damai sejahtera
Orang yang penuh dengan damai sejahtera akan selalu optimis menghadapi hari-hari yang dijalaninya. Damai sejahtera timbul karena kita sudah mengalami kemenangan terbesar di hidup kita yaitu menang atas dosa-dosa dan atas kuasa maut. Kita sudah memperoleh bagian dari Kerajaan Surga yang tidak akan pernah bisa dirampas lagi dari tangan kita oleh siapapun. Karena itulah, tidak ada hal lain yang perlu dirisaukan di masa-masa yang akan datang. Masa depan kita sudah jelas kok, hidup bersama Bapa di Surga di kekekalan nanti!

4. Kesabaran
Sabar itu artinya tidak tergesa-gesa, tidak membalas kejahatan dengan kejahatanan, dan mudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang panjang sabar. Ia selalu siap mengampuni dosa-dosa kita bahkan meski kita sering jatuh bangun didalamnya berkali-kali karena sebab kedagingan (bukan karena faktor kesengajaan).

5. Kemurahan
Ketika kita bisa memberi lebih kepada orang lain bahkan disaat kita sendiripun kekurangan, pastilah kita orang yang beruntung karena kita adalah orang yang sangat kaya! Kekayaan sejati diukur dari seberapa bisa kita menunjukkan kemurahan kepada orang lain. Orang yang murah hati ditandai dengan kesukaannya memberi dan berbagi dengan sekitarnya dan kepada Tuhan tanpa hitung-hitungan.

6. Kebaikan
Kebaikan lebih merupakan sikap hati yang tulus saat kita melakukan segala sesuatu. Hati yang tulus timbul dari kesederhanaan sikap dan tingkah laku, tidak dilebih-lebihkan atau dibuat-buat.

7. Kesetiaan
Setia artinya tak mudah tergoda oleh hal-hal yang bisa mempengaruhi prinsip dan keyakinannya semula. Kesetiaan biasanya dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai dedikasi, integritas, dan tanggung jawab tinggi terhadap diri sendiri dan Tuhannya.

8. Kelemah-lembutan
Lemah-lembut bukan berarti lembek, harus banyak diam, cengeng, atau mudah dikalahkan. Orang yang lemah lembut adalah orang yang rendah hati, tenang, dan tidak mudah mengeluarkan kata-kata kasar saat berbicara.

9. Penguasaan diri
Penguasaan diri artinya mampu memiliki kuasa atau otoritas untuk mengarahkan, memerintah, atau melarang diri sendiri terutama terhadap nafsu, keinginan-keinginan, kegemaran, amarah, hasrat, emosi, kecanduan, egoisme, dan lain-lain.

Setiap anak-anak Tuhan, mempunyai pesona tersendiri yang dilahirkan oleh Roh Kudus. Ketika kita menjadi bagian dari Kerajaan Tuhan di bumi ini, kita juga harus berubah sesuai dengan teladan Kristus. Sudahkah 9 buah Roh diatas nampak nyata dalam kehidupan sehari-hari kita? Buah Roh tidak bisa dicari dengan kekuatan manusia tetapi akan diberikan gratis kepada mereka yang bergaul akrab dengan Roh. Itulah yang membuat wajah-wajah anak Kristus juga nampak 'berbeda' dengan yang lain karena kita mempunyai pesona Ilahi yang tidak berasal dari dunia! Amin? (nj@coe).

Tuesday, February 10, 2009

Armageddon Knights - Born Of The Knight


Category: Books
Genre: Religion, Spirituality, Literature & Fiction
Author: Lucky S. Mamusung (Genesis One)

Oleh : Angelina Kusuma

Bagi para pecinta karya-karya bertema petualangan, kepahlawanan, dan fantasi, film-film seperti trilogi Lord Of The Rings, serial Harry Potter, dan juga Kingdom Of Heaven, pasti tidak akan anda lewatkan untuk ditonton. Saya pribadi sangat menyukai kisah yang disajikan dalam trilogi Lord Of The Rings (utamanya sekuel kedua: Twin Towers) dan Kingdom Of Heaven. Strategi peperangan yang disajikan di kedua film inilah yang membuat saya mau menonton film-nya sampai berulang-ulang (hehehe, nggak pa pa tho cewe suka perang-perangan? ^o^).

Hmm...bagaimana jika kisah di Bible juga dibuat seri bertema petualangan, kepahlawanan, dan fantasinya seperti ketiga film diatas?

Aha, inilah saatnya anda membaca Armageddon Knights!

Dibaca dari judul bukunya sekilas, mungkin anda akan menyangka bahwa buku ini terbitan penulis luar negeri (judulnya pake bahasa Inggris gitu loch :D). Hei, tapi kali ini tebakan anda salah! Novel ini ditulis oleh Lucky S. Mamusung, asli orang Indonesia.

Buku setebal 266 halaman ini menyajikan kisah peperangan rohani melawan iblis dengan cara yang berbeda. Hampir mirip gabungan dari kisah Lord Of The Rings, Harry Potter, dan Kingdom Of Heaven yang dikemas menjadi satu dalam paketan pasal-pasal yang biasa kita baca di Bible mulai dari Genesis sampai Revelation. Semua penamaan tokoh-tokoh, tempat, sampai expertise figure-nya, juga menggunakan istilah-istilah dalam Bible.

Armageddon Knights rencananya akan diterbitkan dalam beberapa sekuel. Buku pertamanya sudah terbit sekitar 3 tahun lalu dengan sub judul Born Of The Knight (Lahirnya Ksatria) dan buku keduanya dikabarkan akan segera terbit dengan sub judul Awakening.

Buku ini menarik dan unik. Bila anda sudah pernah menonton trilogi Lord Of The Rings, Harry Potter, dan juga Kingdom Of Heaven, pasti akan merasakan beberapa kisah di buku ini hampir mirip dengan cara pengisahan di ketiga film tersebut. Misalnya: penamaan ordo-ordo yang tergabung di Eklesia Armageddon Knights (Knights, Arkhierus, Profet, Rephael, Evangelion, Nesher) hampir mirip dengan pembagian klan-klan yang ada di trilogi Lord Of The Rings yang terbagi dalam kelompok Human, Elf, Hobbit, Dwarf, Orc. Kemudian cara pemanggilan pedang yang dimiliki oleh setiap ksatria di Armageddon Knights pasti akan mengingatkan anda dengan bagaimana cara para penyihir dari Hogwarts (Harry Potter) mengucapkan mantranya. Atau juga taktik perang para ksatria Eklesia saat mempertahankan benteng-bentengnya ketika pasukan iblis (Necros, Feral, Behemoth, Mamon, Leon, Asytoret, Heylel/Luciel) menyerang, anda pasti akan ingat strategi yang dilakukan Balian dan pasukannya ketika menghadapi serangan Saladin di Kingdom Of Heaven.

Sinopsis:
Seorang musafir yang lupa ingatan akan masa lalu dan namanya sendiri, tiba di sebuah kota bernama Kapernaum. Disana ia bertemu dengan seorang penjaga kota yang selalu siap siaga dengan baju zirah dan pedang Ephesians-nya bernama Shemmer. Percakapannya dengan penjaga kota yang disangka orang-orang sekitarnya sebagai orang gila itu, akhirnya membawa musafir ini ke sebuah petualangan yang menegangkan. Ia ditangkap oleh pimpinan kota Kapernaum karena menolak tinggal dalam kenyamanan kota itu, kemudian berhasil dibebaskan oleh Shemmer dan menjalani ritual menjadi bagian dari para ksatria Raja Avalon (Raja yang diagungkan oleh Shemmer) baru yaitu dengan berjanji bahwa ia akan setia kepada Raja Avalon di sebuah aliran sungai.

Selesai proses ditenggelamkannya dirinya ke dalam aliran air sungai, ternyata musafir ini ditingalkan sendirian oleh Shemmer sebelum ia tahu banyak tentang Raja Avalon dan kerajaan-Nya seperti yang diceritakan oleh Shemmer kepadanya. Selanjutnya si musafir harus berjuang melanjutkan hidup barunya sebagai ksatria Avalon dan mencari jati dirinya. Dalam perjalanan ia menyaksikan kota Kapernaum yang dihancurkan oleh pasukan iblis dan iapun harus bertarung melawan beberapa Feral (iblis berbentuk serigala) yang ingin membunuhnya karena lari dari Kapernaum. Saat bertarung dengan iblis-iblis yang mengejarnya, ia memanggil Raja Avalon dan Dia datang menyelamatkan nyawanya serta memberikan sebuah pedang kepadanya.

Selamat dari para iblis yang mengejarnya dari kota Kapernaum, si musafir melanjutkan perjalanannya yang tanpa tujuan dengan banyak pertanyaan di kepalanya, juga mengenai sebuah pedang bertuliskan Revelation yang diberikan Raja Avalon. Pedang itu akan memberinya kekuatan ketika ia berhadapan dengan iblis, namun pedang itu bisa hilang dengan sendirinya setelah selesai digunakan untuk bertarung melawan iblis. Musafir ini akhirnya tiba di sebuah perkampungan yang sudah ditinggalkan para penghuninya. Ia menemukan sebuah kain bertuliskan, "Kami pergi ke Eklesia, kota para ksatria" di bawah salah satu pintu rumah yang ditemuinya. Ketika ia sedang beristirahat di salah satu rumah di perkampungan itu, kembali sekumpulan iblis dalam bentuk Feral mengejar-ngejarnya. Untunglah ia bisa melarikan diri meskipun kemudian tertangkap lagi oleh para penjaga di kota selanjutnya yaitu Astaroth.

Belum sampai si musafir yang ditangkap rombongan penjaga kota sampai ke Astaroth, ternyata kota itu juga sedang dibumi hanguskan oleh pasukan iblis. Musafir berhasil melarikan diri dari penjaga kota Astaroth yang menangkapnya kemudian melarikan diri ke hutan. Ia memasuki celah-celah sempit di hutan dan akhirnya bertemu dengan ksatria lain yang pandai bernyanyi dengan pedangnya yang bernama Mizmor. Dari kstaria ini ia disuruh kembali ke Astaroth jika ia ingin tahu banyak tentang Eklesia, kota ksatria yang sedang dicari-carinya.

Kota Astaroth yang penuh dengan kekayaan sebelumnya, sudah hancur lebur oleh pasukan iblis saat si musafir ini menapakkan kakinya disana. Ketika ia hendak menyelamatkan seorang anak yang telah kehilangan ibunya, ia kembali berhadapan dengan jenis iblis yang lebih besar dan kuat dari yang pernah dihadapinya sebelumnya. Dengan pedang Relevation ditangannya, ia berhasil melukai iblis jenis Leon itu tapi akhirnya ia pun jatuh pingsan sebelum berhasil membunuhnya.

Ketika si musafir sadar, ia sudah berada di kota Eklesia. Ternyata beberapa orang ksatria Eklesia yang bertugas melihat keadaan Astaroth saat ia bertarung dengan Leon telah menolongnya dari pertempuran dan menyelamatkannya.

Kedatangan musafir yang bisa mengeluarkan pedang Revelation ini meresahkan seluruh kota Eklesia. Kenapa? Karena ternyata sebelumnya sudah ada nubuatan bahwa ketika generasi pemegang pedang Revelation datang, itu artinya sesuatu yang besar akan segera terjadi.

Si musafir di hadapkan kepada sidang jemaat Eklesia dan disuruh membuktikan bahwa ia benar-benar orang yang dipilih Raja Avalon sebagai pemegang pedang sakti terakhir dari 66 pedang sakti (pedang sakti pertama adalah Genesis, dst) lainnya, yaitu Revelation. Disini si musafir tiba-tiba mendapat karunia dan rhema dari pedangnya untuk membuka materai-materai yang dimiliki oleh pedangnya sampai materai yang ke 6. Ketika materai ke 6 berhasil terbuka, muncullah tiga pasukan elits Eklesia bersayap (Nesher) yang sebelumnya diutus untuk memata-matai gerak-gerik pasukan iblis dan mengabarkan bahwa pasukan iblis akan menyerang Eklesia dengan kekuatan penuh yang dipimpin oleh Heylel/Luciel sendiri.

Menjelang penyerangan pasukan iblis, seluruh Eklesia panik. Setiap ordo di Eklesia yang selama ini terpecah-pecah saling membangun bentengnya untuk menyelamatkan ordonya sendiri-sendiri. Tetapi akhirnya perpecahan di Eklesia bisa disatukan dan dibuatlah taktik untuk mempertahankan Eklesia dari serangan pasukan iblis yang dipimpin oleh ordo Knights. Untuk mempertahankan Eklesia, satu per satu para ksatria Eklesia gugur. Saat Eklesia diujung tanduk dan melihat satu per satu sahabat-sahabatnya gugur, si musafir yang akhirnya mendapat nama sebuatan Revel itu mulai membuka materai-materai pedangnya dari materai 1 sampai materai yang ke 7 untuk mengalahkan pasukan iblis yang mengepungnya. Melihat keberanian Revel, seluruh Eklesia yang tadinya hendak melarikan diri dan bersembunyi dari iblis, mulai bangkit kembali semangatnya. Mereka keluar dari persembunyian mereka dan mengangkat pedangnya lagi demi pertempuran terakhir bagi Raja Avalon.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Dimanakan Heylel/Luciel sang pemimpin pasukan iblis sebenarnya berada saat pertempuran terakhir ini terjadi?
Dimanakah Raja Avalon ketika para ksatria-Nya bertempur habis-habisan dan Dia tidak kelihatan datang menolong mereka?
Dimanakah Shemmer dan ksatria senior yang juga tak datang membantu Eklesia ketika diserang pasukan Heylel/Luciel dengan kekuatan penuh?
Dan bagaimana kisah hidup Revel setelah ia tak lagi bisa mengangkat pedang Revelation-nya karena dadanya tertembus anak panah?

Temukan jawabannya di Armageddon Knights series V(^_^)V.



Saturday, February 07, 2009

Fall in Love With Him Everytime

Oleh : Angelina Kusuma

Kemarin malam, seorang alumni dari kampus jurusan menghubungi saya. Beliau ini adalah alumni senior, sepuluh tahun diatas kelas saya. Saya belum pernah bertemu dengan beliau secara langsung dan baru berdiskusi beberapa kali melalui mailing list kampus jurusan. Karena posisi saya di mailing list ini sebagai moderator, tak jarang saya menjadi orang pertama yang paling dicari (sok beken deh hehehe) dan menjadi tempat berbagi para member yang mempunyai masalah (meskipun terkadang lebih sering jadi pendengar setia aja, nggak bisa ngasih banyak nasehat :D).

Su: "Njie ada info lowongan kerja nggak? Masmu ini kena PHK"
Enjie: "Wah kalo dari aku pribadi nggak ada mas. Di milis nggak ada sing cocok ta?"
Su: "Aku sudah usaha lobi alumni tapi nggak ada hasil alias nol. Semua bilangnya cobain saja. Minta tolonglah mungkin ada yang sudah jadi bos bisa masukin kerja. Dapurku nggak ngepul lagi. Kerja apa aja dech..."
Enjie: "Iya mas, nanti kalo ketemu alumni coba tak nanya apa ada lowongan kerja di kantor mereka
Su: "Please...tak tunggu"
Enjie: "Udah nyoba yang di forward temen-temen di milis belum mas?"
Su: "Sudah bosan dhik. Ada yang saya titipin file malahan. Tapi sampai dengan saat ini...bablas. Macem-macem advise-nya. Ada yang nyuruh kursus dulu. Ada yang lempar sana sini. Ada yang nyuruh bisnisan saja. Saya sadar kok saya sudah terlalu tua untuk cari kerja. Kalah dengan yang muda-muda, yang pinter-pinter"

(and de curhat time dimulai...)

Enjie: "Hehehe iya sing sabar ya mas" (nie kalimat ampuh gue kalo pas ndengerin orang lain curhat tapi nggak ngerti mo kasih saran apa huehehe)
Su: "Saya ngerti kok ndak semudah yang saya bayangkan. Dulu saja sewaktu saya masih bekerja, sayapun ndak bisa masukin kerja. Cuman yang saya bingung ada yang sempat saya datangi posisinya kayaknya sudah enak. Tapi cuman..." (***sensor, nggak boleh membicarakan/ngegosipin orang lain kan? hehehe)
Enjie: ...
Su: ...
Su: "Puji Tuhan ada yang mau dengar curhat saya. Saya sudah jarang ke gereja. Stres thok isine"
Enjie: "Sabar mas. Tenang aja, bawa dalam doa terus...tak bantu sebisanya kok"
Su: "Saya stres. Tuhan terasa jauh sekali. Jarang berdoa"
Enjie: "Benere yang jauh bukan Tuhannya mas, tapi biasanya sie kita yang ngejauh dari Tuhan hehehe"

(waktunya PI...PI...:D)

Su: "Iya sich..."
Su: ...
Enjie: ...
Su: ...
Enjie: "Semangat ya mas, besok ke gereja hahaha"
Su: "I will"

Selesai pembicaraan dengan alumni senior ini, saya tertegun. Di dalam hati rasanya saya ingin menangis. "O Jesus, betapa banyak orang di dunia ini yang ternyata belum benar-benar menganggap Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka secara pribadi, meski Engkau sudah menebus mereka dengan harga yang mahal". Tuhan Yesus bagi beberapa orang (seperti pengakuan dari sahabat saya diatas), tak lebih dari sekedar 'barang'. Yang jika sedang diperlukan pertolongan-Nya, Dia dicari. Jika sudah tidak diperlukan lagi maka Dia bisa dijual, digadaikan, dipajang, atau bahkan di-delete ke recycle bin dan dilupakan!

Seberapa sering kita datang kepada Tuhan Yesus ketika kita sedang berhadapan dengan masalah dan seberapa sering kita tetap datang kepada-Nya ketika kita sedang bersukacita?

Di account salah satu social networking yang saya ikuti, ada seorang adik rohani saya yang sedang fall in love. Akhir tahun lalu ia baru saja menyelesaikan study pasca sarjana-nya di Australia dan saat ini tengah menunggu panggilan kerja yang baru di kampung halamannya, Medan. Huhuhu, sebagai seorang kakak rohani yang baik (baca: iseng dan kelewat kreatif ^o^), saya selalu meng-up date informasi tentang perkembangan di seputar account social networking adik rohani saya ini setiap hari (setiap jam kale :D). Satupun tidak ada yang terlewat saya baca dari status online miliknya (wah, abis ini para adik rohani gue me-reject account gue dari list mereka kagak ya? iseng banget kan kakak rohaninya suka ngintipin kegiatan dede-dede-nya lewat fesbuk wkwkwk).

Mau tahu tulisan status online adik rohani saya yang sedang jatuh cinta itu? Hampir setiap hari dia menulis hal-hal di bawah ini di status online-nya (^_^ V):
"Jo*** is going out with her"
"Jo*** is dinner with Am***"
"Jo*** is thinking his gf..."
"Jo*** mikir: kapan ya ketemu dia lage?"

Wuss, ya ampun...beginilah perilaku orang yang sedang jatuh cinta ta ta ta ^_^. Seluruh dunia terlihat seperti hanya dia seorang hehehe. Jalan ke kanan yang dipikirin si someone special. Jalan ke kiri yang dikangenin si someone special lagi. Nggak tidur, nggak terjaga...it's all about him/her ^_^.

Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat demam dilanda cinta (sampai sekarang juga masih terasa getar-getar cintanya tuh sama 'dia' ^_^), sampai membuat seorang sahabat menanggapi tulisan blog mengenai perasaan saya yang tengah berbunga-bunga karena cinta itu dengan serius, "Wah, kamu kalo jatuh cinta bisa sampai segitunya ya? Awas hati-hati tuh posisinya Tuhan Yesus tergeser..." (hahaha, tx for de advice...now I have the second date with my camera except my first date with my PC ^o^ V).

Apakah kita juga bisa merasakan jatuh cinta kepada Yesus setiap saat seperti adik rohani saya yang sedang jatuh cinta sama pacarnya, atau seperti saya yang sedang jatuh cinta sama A590 saya (wkwkwk)?

Yesus adalah Kekasih jiwa kita. Ia mau kita merindukan-Nya, Ia mau kita memikirkan-Nya, Ia mau kita membuat jadwal-jadwal 'kencan' khusus dengan-Nya (baca: saat teduh/doa), dan Ia mau kita selalu berjalan di sisi-Nya. Pernahkah kita menyadari dan mau melakukan hal-hal itu untuk Dia? Bukan hanya datang dan mencari Yesus saat kita mempunyai masalah, tetapi setiap detik dari hidup kita, semua juga harus melibatkan Yesus didalam-Nya. Jika kita bisa tegila-gila ketika jatuh cinta kepada manusia lain atau juga sesuatu, kita juga pasti bisa melakukan hal yang sama kepada Yesus. Ia adalah Pribadi yang juga bisa merasai perhatian sekecil apapun yang kita berikan kepada-Nya.

Ketika masalah menyapa hidup kita, ujilah...apakah masalah itu datangnya dari kita sendiri yang mulai melepaskan hubungan istimewa dengan Kekasih jiwa kita, Si Yesus itu, atau masalah itu datangnya memang dari Tuhan untuk menguji iman kita. Dia tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa kita lalui. Jalan keluar yang buntu akan terbuka lebar ketika kita menyerah di bawah kaki-Nya, bukan mencari solusinya dengan keangkuhan (udah bermasalah, nggak mau berdoa apalagi ke gereja...ah, manusia sombong lah yauw...).

Siapapun kita (mo single/mo double/mo triple) harus memelihara kasih mula-mula dengan Yesus baik dikala susah atau senang. Hubungan-hubungan kasih dunia kita bisa berakhir dan berujung pada perpisahan, tetapi kasih kita dengan Kekasih jiwa yang sejati itu tidak akan pernah berakhir sampai kita kembali kepada-Nya nanti. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita sedetikpun ketika kita memberikan seluruh hati dan jiwa yang kita miliki untuk-Nya. Manusia bisa menolak kasih yang kita berikan, tetapi Tuhan Yesus akan membiarkan kita berkali-kali jatuh cinta kepada-Nya tanpa pernah menolaknya. Dia ada, selalu ada, dan akan tetap ada selamanya.

Let's sing this song together...

Kasih sayang-Mu tak pernah berubah
Sejak pertama kita bersama
Sampai kini ku trus tetap merasa
Kesetiaan yang sungguh tiada tara

Bahkan disaat ku gundah
Didalam kecewa
Kau selalu ada didalam ku bri sukacita

Sungguh aku jatuh cinta, aku jatuh cinta
Hanya kepada-Mu
Sungguh aku jatuh cinta, aku jatuh cinta
Hanyalah kepada-Mu

(Aku Jatuh Cinta - Franky Sihombing)



Ouw, rasanya gue jatuh cinta lagi sama Babeh nie...Luv YOU, Beh...really...really fall in love with YOU again and again! ^_^ V

Monday, February 02, 2009

Think Opposite and Out of The Box

Oleh : Angelina Kusuma

Saya termasuk orang yang tidak suka terhadap hal-hal monoton. Saya lebih menyukai hal-hal yang tidak biasa, tidak umum, dan juga dinamis. Semakin unik, semakin membuat penasaran, maka itulah yang akan saya ikuti gerak-geriknya kemanapun ia pergi. Banyak orang berkata bahwa saya itu aneh. Hahaha, mungkin karena kebiasaan saya melakukan segala sesuatu yang 'terbalik' caranya dari kebanyakan orang pada umumnya itu yang memicu sebutan aneh pada diri saya.

Setiap hari saya berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu dengan cara yang berbeda meskipun tujuan akhirnya sama. Misal: berangkat dan pulang dari rumah ke tempat kerja melalui jalan-jalan yang berlain-lainan. Sesuatu yang berbeda terus dari hari ke hari, menurut saya bisa membuat kreatifitas tetap ada. Jika saya sudah terjebak ke dalam sebuah rutinitas harian, tak jarang pula saya memerlukan tantangan lain agar pikiran saya bisa kembali bekerja dengan maksimal. Game, traveling, dan fotografi, saat ini menjadi alternatif terbaik untuk membuat otak saya yang 'lurus' kembali 'berputar-putar' hehehe.

Diantara para pengunjung blog saya, ada beberapa orang yang bertanya-tanya mengenai dari mana saja ide-ide tulisan yang sudah saya hasilkan selama ini. Meski saya juga sibuk bekerja di dunia nyata, saya tidak pernah absen menelurkan tulisan-tulisan baru hampir setiap harinya (bisa dikatakan saya cukup eksis di dunia blog dua tahun belakangan ini hihihi).

Hmm, rahasianya?

Saya tidak pernah menunggu ide datang. Tetapi saya yang memaksa ide itu keluar dengan sendirinya! :D.

Baik untuk urusan pekerjaan sehari-hari dan kegiatan tulis-menulis, saya selalu menerapkan hal ini. Saya tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja. Makanya, saya memacu pikiran saya untuk terus menghasilkan sesuatu yang juga tidak biasa setiap saat. Think out of the box! Hal yang biasa akan menjadi luar biasa ketika kita memandangnya dari sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Tulisan-tulisan blog saya bukan berasal dari ide-ide brilliant yang wuah...hebat...Kebanyakan dari tulisan-tulisan itu idenya sangat sederhana. Ada yang saya dapat saat mandi, saat berjalan kaki ke tempat kerja, saat melihat anak-anak kecil bermain-main, saat bermain game kesayangan saya, saat bersepeda berkeliling kota, saat chatting dengan sahabat online, dan lain-lain.

Saya tidak menganggap remeh hal-hal kecil yang terjadi di hidup saya. Justru pada hal-hal yang tampak kecil, sederhana, dan biasa itu, tersembunyi makna-makna yang dalam ketika kita menggalinya dengan cara yang tidak biasa. Kesan mewah tak selamanya hanya bisa dipegang oleh orang-orang yang bisa membayarnya dengan harga mahal. Kesederhanaan yang dibalut dengan kejujuran dan kerendahan hati, bisa tampil lebih mewah dari pada kesan glamour yang dibungkus dengan keangkuhan.

Ketika jari-jari saya berhenti menulis, biasanya itu adalah pertanda bahwa saya mulai kurang produktif. Bangun pagi, berangkat ke tempat kerja, seharian menyelesaikan bertumpuk-tumpuk pekerjaan di depan PC, kemudian pulang ke rumah lagi dan berisitirahat untuk persiapan kerja keesokan harinya, pasti kita alami sehari-hari (bagi yang masih bersekolah, item bekerja bisa diganti dengan belajar). Rutinitas seperti ini tak jarang membuat kita terjebak pada pola pemikiran yang itu-itu saja dan karenanya banyak orang sering merasakan kejenuhan di tempat kerja. Lebih parah lagi, mereka tidak bisa berkembang.

Berbeda dengan orang-orang yang bisa berfikir keluar dari kotaknya, mereka adalah orang-orang kreatif yang tidak akan pernah terjebak ke dalam sebuah rutinitas. Si pemilik think out of the box ini sudah bisa dipastikan harus bisa mengubah rutinitasnya menjadi sesuatu yang dinamis untuk membuatnya semakin produktif.

Jika yang kita mau saat ini tidak ada, ya adain dong. Jika ide tak kunjung datang, ya datangi si ide itu. Berpangku tangan menunggu, hanya waste time. Buat kegiatan yang lain dari pada yang biasa kita lakukan sehari-hari dan paksa ide-ide brilliant itu mendatangi kita melalui hal-hal yang sederhana sekalipun. Tidak ada yang tak berguna terjadi di dunia ini. Mikro organisme yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang, juga ada gunanya. Dan kejadian-kejadian kecil yang terjadi di hidup kitapun pasti ada maknanya kenapa harus berlangsung demikian.

We can not win for everything but we can do the best in everything. Think opposite make something different. Think out of the box make you find the miracle behind an ordinary thing.