Thursday, January 31, 2019

Dulu Kumuh, Sekarang Jadi Tempat Rekreasi Kekinian di Pusat Kota Malang; Kampung Biru Arema!

Malang tak ada habisnya! Selalu ada tempat wisata baru yang perlu di explore disana. Yuk, ikuti saya berkeliling Kampung Biru Arema. Kampung ini dulunya kumuh, tapi sekarang cantik luar biasa...

Awalnya saya agak apatis saat melihat Kampung Biru Arema ini dari atas. Letaknya ada persis di seberang jalan dengan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi yang sudah lebih dulu terkenal. Kedua kawasan ini hanya dipisahkan oleh jembatan.

Tampilan Kampung Biru Arema tidak sesemarak Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Kalo Kampung Jodipan dan Kampung Tridi dilihat dari atas sudah terlihat warna-warninya, Kampung Biru ini terlihat birunya hahaha *Ya iyalah... Maksud saya, tampilan dari atas Kampung Biru Arema tidak sewarna-warni Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Terkesan agak monoton gitu, soalnya hanya didominasi oleh warna biru tua dan biru muda.




Tapi begitu saya masuk ke kawasan perkampungannya, baru saya ngeh...ternyata didalam Kampung Biru Arema punya banyak warna juga! Banyak coretan-coretan cantik di dinding-dinding rumah disana yang memberi kesan eksentrik. Tak kalah dengan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Sama sekali tak terlihat bahwa kampung ini bekas kampung kumuh *Ops!

Beneran lho...beberapa tahun lalu, kawasan kampung ini kumuh. Jauh dari terkesan bersih. Tapi sekarang, saya bisa buktikan sendiri bahwa kampung ini bersih dan cantik. Tiket masuk ke Kampung Biru Arema tergolong sangat murah. Hanya Rp. 3.000 dan kamu akan mendapatkan sebuah gantungan kunci dari kain flanel.

Keadaan di Kampung Biru Arema lebih sepi dibandingkan Kampung Jodipan dan Kampung Tridi. Ya, bisa dimaklumi karena kedua kampung itu sudah nge-hits duluan dibandingkan Kampung Biru Arema ini. Tapi ini justru saya sukai. Karena saya tak perlu lama mengantri kalo mau foto selfie hahaha. Banyak lho spot-spot selfie yang cantik di Kampung Biru Arema. Pokoknya kalo kamu doyan selfie dan fotografi, dijamin puas cekrak-cekrek disini.

Oh ya lupa, disini kamu juga bisa belajar sejarah Arema. Apa itu Arema? Arema itu nama klub sepak bola kebanggaan Arek-arek Malang. Hampir semua lukisan tembok di rumah-rumah mereka berbau Arema ato gambar singa yang menjadi lambang utama logo Arema.

Nah, menarik bukan? Ayok explore Kampung Biru Arema!

Saturday, January 26, 2019

Resep Masakan: Steak Tempe...Enak, Ukuran Sendok, Anti Gagal!

Bahan-bahan Steak Tempe:
- Tempe
- Bawang Putih
- Ketumbar
- Tepung Terigu
- Telur Ayam
- Garam
- Kaldu Jamur
- Tepung Roti/Panir

Sayuran:
- Kentang
- Buncis
- Wortel
- Tomat

Saus:
- Saus Bolognese



Thursday, January 24, 2019

Sistem Saluran Pembuangan Air dari Dak Belakang/Rooftop di Rumah Bersubsidi Tipe 36

Sedang mencari inspirasi untuk merenovasi Rumah Bersubsidi Tipe 36 milikmu dengan menambahkan Dak atau Rooftop? Jika ya, video kali ini menunjukkan bagaimana sistem saluran pembuangan airnya bekerja. Ini penting lho...kalo sistem perpipaannya enggak diperhatikan dengan baik, bisa membuat rumah induk kebanjiran saat hujan tiba. Yuk intip tips-nya berikut ini...




Thursday, January 17, 2019

Tanah Lot-nya Malang...Pantai Bale Kambang!

Malang punya banyak sekali potensi wisata baik alam maupun buatan. Salah satu tempat wisata yang menjadi daya tarik utama wisatawan datang ke kota ini adalah Pantai Bale Kambang!

Dibandingkan pantai-pantai lainnya di Malang, pantai ini bisa dibilang paling terkenal. Jalanan menuju Pantai Bale Kambang sudah teraspal bagus dan mudah dicapai baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Pantai Bale Kambang juga dijuluki sebagai Tanah Lot-nya Malang. Ya, ada pura yang berada di tengah-tengah laut yang mirip seperti di Tanah Lot, Bali. Bedanya, pengunjung bisa mencapai pura di Pantai Bale Kambang dengan mudah karena ada jembatan putih yang menghubungkan daratan dengan Pulau Ismoyo (tempat pura berada).




Konon, sunset di pantai ini terkenal sangat indah. Sayangnya saat saya kesini bersama rekan saya, langit sedang mendung. Jadi kami tidak bisa melihat sunset. Tapi meski begitu, kami cukup puas bisa menikmati suasana Pantai Bale Kambang yang tenang dan berpasir indah ini.

Saturday, January 12, 2019

I Love B3

Kemarin sore angin puting beliung menyapa area Menang & Ringin Putih, tempat perumahanku berada.

Angin disertai hujan deras sekitar 1 jam, cukup membuatku kelabakan. Air masuk ke rumah lewat plafon dekat kulkas juga dari tangga yg memang dak atasnya kubiarkan semi terbuka.

Selesai mengatur bak2 untuk menampung air bocoran dari atap, aku duduk di balai bambu sambil ngliat keadaan di luar. Wih, kulihat canopy teras punya tetangga sebelah megap2 ketiup angin. Aku lihatin canopy terasku, aman! Hal yg sama terjadi di canopy rumah depanku...megap2 juga ketiup angin...

Selesai hujan angin, seluruh pemilik rumah di perumahan keluar satu per satu sambil bawa kain, keset dan juga alat pel. Yeah, ini hujan angin terbesar yg melanda perumahan kami selama kami tinggal disini.

Trus tak berapa lama, tersiar kabar kalo di Blok C mengalami kerusakan yg cukup parah karena angin puting beliung. 2 rumah kehilangan canopy terasnya. Yg satu, atap sengnya malah terlempar sampai depan mushola (sekitar 3 m jaraknya). Busyettt...luar biasa rupanya dampak amukan si angin sore kemarin.

Huhu aku jadi inget sesuatu....

Dulu waktu mau beli rumah ini, aku yg pilih sendiri nomor B3. 3 itu sesuai angka Tritunggal kan? Hahaha. Lagian kalo B3 dilafalkan akan jadi 'Betiga...Bertiga' = aku, mamiku dan papiku :D

Tapi waktu rumah udah jadi, nyesel juga kenapa kok pilih B3 bukan B1 ato A1 yg saat itu belum kejual. You know, rumah dipojokan itu dapat kelebihan tanah. Dan mereka yg dapat rumah paling depan itu cuma bayar kelebihan tanah 11 jt (luas tanah kelebihan sekitar 2 x 6 m). Ah, bisa nambah buat carport itu...sayang aku gak mikir sampai sini waktu itu.

Anyway, setelah ada kejadian angin puting beliung ini, aku jadi bersyukur lagi pilih rumah B3. Posisinya tepat di titik aman rupanya. Tidak terlalu ke depan juga tak terlalu ke belakang. Rumahku diapit 2 rumah dari depan dan 4 rumah dari sisi lainnya. Aman ini...

Bersyukur pula dulu punya hikmat buat renovasi rumah dng tukang langganan, gak tergoda pake tukang perumahan, meski aku harus nunggu agak lama karena tukang langganan ada proyek lain.

Tukang langgananku tahu kualitas bangunan rumah induknya. Dia tahu kalo rumah bersubsidi ya kualitasnya low. Jadi untuk bagian depan dan belakang yg di renov, kita sengaja pake bahan yg kualitas tinggi. Galvalum juga gitu. Si tukangnya langsung nyaranin pake diameter 10 cm, padahal rumah yg lain pake 5 cm. Emang cost nya beda, tapi bersyukur karena aku ambil yg 10 cm. Kokoh banget hasilnya. Kemarin aku lihat sendiri dampaknya. Saat yg lain bergetar kena angin, punyaku keep setrongggg bro...

Satu lagi...rumahku gak langsung bersinggungan dengan got dan sungai di depan perumahan. Aman. Kemarin kulihat air di sungai depan perumahan sudah hampir meluap ke jalan. Wah, yg di depan sendiri udah ketir2 kalo sungainya meluap tuh...

Hoff, thanks Daddy Je...you have saved me many times from the wrong choices. Haha penyakit manusia, kita selalu baru tahu alasan sebenarnya setelah ada kejadian yg kurang baik. I love B3! *Haha ra sido protes kenopo entuk e omah iki. Semua yg kuterima itu tepat dan pas. Gak kurang, gak lebih.

Friday, January 11, 2019

Selfie GENIT di Magetan Yuk...Taman Wisata GENi langIT!

Aha, apakah kamu sedang mencari pasangan hidup...eh...tempat wisata untuk akhir pekan ini? Nih, saya kasih rujukan!

Namanya GENIT.

Serius, namanya GENIT. GENi langIT...hehehe hayo mikir apaan waktu denger kata GENIT tadi?

Lokasinya ada di Poncol Magetan. Akses jalannya tergolong mudah dijangkau karena sudah teraspal baik. Tapi tetep kudu hati-hati ya gaes...soalnya jalanan menuju GENIT ini banyak tanjakan cintanya hahaha. Eh, tanjakan beneran ding...soalnya memang ada di lereng Gunung Lawu.

Didalamnya ada apa aja? Tonton videonya sampai habis #Eaa




Konsep GENIT ini adalah taman wisata. Jadi sudah bisa ditebak dong isinya apa saja? Yak, spot-spot selfie yang cantik, tempat makan sekaligus ajang menguji adrenalin seperti ber-ATV ria.

Tiket masuknya cukup terjangkau kok. Hanya Rp. 5.000/orang dan biaya parkir Mobil Rp. 10.000. Tapi, ada beberapa spot selfie yang berbayar di dalam GENIT, contohnya Spot Sakura + Kimono, Spot Perahu, Spot Sepeda dan Spot Ayunan.

Ada juga spot-spot selfie gratis yang bisa kamu pakai untuk eksis di Sosmed seperti Hammock, Rumah Pohon, replika Eiffel, Kupu-kupu, dll.

Udaranya sejuk karena ada di lereng Gunung Lawu, membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung bahkan saat weekdays sekalipun. Banyak bunga-bunga yang ditanam di sekitar pohon-pohon pinus yang menambah keasrian tempat ini.

OK gaes tunggu apalagi? Yuk berselfie GENIT di Magetan! Chizzz!!
 

Wednesday, January 09, 2019

Mempercantik Teras Rumah Bersubsidi Tipe 36 dengan Tanaman

Emang kudu sabar jika berniat merenovasi rumah. Hampir setiap inchi dari tiap bagian rumah, perlu biaya yang tak sedikit.

Nah, berikut ini adalah tips untuk kamu yang ingin memperindah tampilan teras rumah dengan tanaman...



Travel Changes Me

Travel changes me. Yes, that's right!

1. Agama

Semakin sering traveling, aku makin ngerti bahwa atribut keagamaan itu tak perlu ditunjukin ke orang lain. Aku pernah ngetrip dengan orang beragama macem2. Mulai dari Islam, Hindu, Budha, Katolik, Sinto, Konghuchu, bahkan atheis...

Semua sama saat di jalan. Mereka yg sering ngetrip, biasanya lebih toleran. Kita bisa kok menghargai perbedaan keyakinan tanpa terseret arus *lupa akan prinsip agamanya sendiri.

Semakin sering ngetrip, aku makin sadar bahwa yg dibutuhkan orang lain dariku adalah teladan dan sikap yg mencerminkan bahwa Tuhan hidup didalamku. Bukan seberapa banyak ayat2 Alkitab yg bisa kukutip untuk mereka.

Semua atribut keagamawianku kulucuti karena hal ini. Bukan berarti bahwa aku tak beragama lagi ato luntur rohaninya. Tapi aku sadar bahwa semakin aku terlihat 'rohani', akan ada banyak orang yg lari daripadaku. Postingan di sosmed pun jadi lebih general. Ngapain sih terlalu sering forward segala sesuatu yg agamawi, kalo orang lain ngliatnya kelakuanmu gak klop dengan itu. Bisa jadi batu sandungan pada akhirnya...

Tugas kita di bumi jadi teladan yg baik dan hidup seturut kehendak Tuhan. Menobatkan manusia itu karya Roh Kudus, bukan usaha manusia. Hooh to?

Sedih kadang kalo denger orang nyinyir. Katanya, ngapain kamu traveling jauh2? Visi misi rohaninya apa?

Ah hello...apa semua hal harus disetir kearah rohani terus? Makan itu Alkitab dan gereja kalo dengan begitu bisa bikin kamu masuk surga.

Aku sih traveling tak harus melulu punya muatan rohani. Santai aja...traveling tidak melanggar firman Tuhan kok. Justru kadang di jalan, aku nemu orang bukan Kristen yg hidupnya lebih seturut Kristus daripada mereka yg seminggu 5 kali nyanyi Haleluya di gereja. Piye jal? Kalo udah gini apa stabdar kerohanian seseorang diukur dari seberapa sering ke gereja? It's not like that! That's why, travel changes me!

2. Jabatan

Jauh sebelum hari ini, aku termasuk orang yg kaku dalam hal pekerjaan. Sesuai paradigma orang Indonesia pada umumnya, seseorang yg bekerja itu kudu punya kantor, jabatan dan gaji tetap.

Hahaha sekarang prinsipku, pengen kerja ya kerja. Gak pengen kerja ya ngetrip. Whatever, yg penting kamu bisa mandiri, kerjaanmu model apa ya terserah. Mau kerja 5 hari di kantor OK, mau kerja sehari seminggu juga OK. Jabatan, kantor, gaji bulanan udah gak perting lagi...Yg penting bisa menikmati dan bertanggung jawab terhadap pilihan hidup hihihi.

Dulu sih malu bilang kerjaanku freelancer, yg artinya pekerja serabutan. Ah sekarang mah enjoy aja. Biar freelancer kan yg penting bisa traveling tiap saat, bisa menikmati rumah 24 jam sehari, bisa masak makanan sepuasnya, bisa beli kendaraan dan tempat tinggal pribadi.

Whatever dengan pemikiran orang lain. Gue gak makan jabatan, gelar akademik, kantor dan gaji bulanan kok! Once again, travel changes me!

3. Lifestyle

Sekarang kalo aku pengen beli sesuatu, aku mikir 10 kali. Prinsipku, aku beli barang harus bermanfaat. Kalo gak ada manfaatnya, jangan dibeli. Jangan beli juga karena merk, buat apa?

Aku punya tempat tinggal dan kendaraanpun bisa menghasilkan uang kembali dengan itu! Mungkin orang lain bingung, bagaimana caranya menghasilkan uang dengan tempat tinggal dan kendaraan? Ah, tapi itu mudah buatku :)

Uang yg kubelanjakan = uang yg kuhasilkan kembali dengannya. Jadi apa yg sudah kubeli, yg ada ditanganku, itu kupakai untuk menghasilkan uang lagi. Begitulah cara hidupku...bukan 'gaya' yg nyetir hidupku, tapi aku yg nyetir 'gaya'. Lifestyle yg nurut gerakanku...

4. Cinta

Masih galau mulu mikirin siapa jodohmu? Itu tandanya ngetripmu kurang jauh hahaha. Travel changes me much in this case. About love...

Makin kesini kadang aku heran, aku santai tentang kapan nikah, yg ribut adalah orang2 disekelilingku. Sampai gak habis pikir gitu, kenapa orang 'gak gue dimintai tolong nyari jodoh'...pada bingung nyariin pasangan buat gue? Padahal kalo aku mau, sekarang say 'Yes I do' aja yg ngantri banyak :D

Masalahnya emang, aku yg gak mau buru2 nikah sebelum aku beneran 'klik' dengan siapa yg akan hidup bersamaku seumur hidupku. Kalopun aku gak nemu yg bikin aku mantap menuju kesana, I think being single forever is my right too :D

Aku punya beberapa nama yg saat ini sedang kudoakan. Tapi ya tetep nyantai aja tuh, enggak yg trus kelimpungan panik ato galau karena tiap detik cuma mikirin jodoh dan nikah. Yeaa, bisa jadi jodohku salah satu diantara yg sedang kudoakan ato orang lain ato mungkin juga malah gak perlu pasangan haha!

Aku punya visi misi sendiri untuk pernikahan. Yg jelas aku menikah bukan karena umur, bukan karena kesepian, juga bukan karena harta. Aku perlu seseorang yg juga santai dan menikmati hidupnya seperti aku. Tanpa itu, I can not love him. Dan 'bagian' ini, cuma aku dan Tuhan yg bisa menerjemahkannya. Orang lain gak akan bisa...

Tuesday, January 08, 2019

Berani Coba Minuman Ekstrim Ini? Resep Kopi Telur Vietnam!

Bahan-bahan:
- Kopi Instant
- Kuning Telur
- Keju
- Es Batu (jika perlu)
- Gula (jika perlu)


Monday, January 07, 2019

Ekstrim! Ekspedisi Gunung Cumbri Lewat JALUR DEPAN...Khusus Pelaku Spiritual & Pecinta Alam

Puncak, bukan semata tujuan pendaki. Tapi menaklukkan tantangan di sepanjang jalan ke puncak, itu lebih utama bagi mereka yang sudah akrab dengan alam liar.

Ini Gunung Cumbri. Aku pernah sampai ke puncaknya beberapa tahun lalu. Nah, hari ini sampai pulalah aku di puncaknya tapi lewat rute yang lain *gara-gara yang nyetir salah baca petunjuk arah hahaha!

Banyak jalan menuju Roma. Banyak rute pula menuju Cumbri. Hari ini aku muncak ke Cumbri via 'Jalur Depan'. Rute ini resmi dibuka untuk umum tahun 2016. Rutenya lebih menantang daripada rute yang pernah kucoba pertama kali.

Awalnya kami berencana mengejar sunrise. Berangkat dari rumah sekitar jam 4 pagi. Di perjalanan mendadak gerimis. Ah, sudahlah...jadinya kami jalan santai menuju puncak karena sudah pasti tak akan bisa lihat sunrise kalo gerimis.

Ketika sampai di Basecamp 'Jalur Depan', aku agak 'gimana' gitu waktu baca tulisan bahwa rute ini adalah rute 'Spiritual'. Ah, apa pula ini? Mendadak agak parno begitu baca tulisan 'Spiritual'. Bisa dibayangin deh ya, jalannya pasti gak akan mudah karena ini rute untuk 'kepentingan khusus' hahaha.

Benar saja, dari Basecamp - Pos 3, dalam keadaan gelap, jalanan sudah terasa nanjak terus. Aku sempat terkecoh dengan suara radio dari sebuah rumah penduduk yang kukira suara orang bercakap-cakap *hus, jangan mikir yang horror!

Dari Pos 3 ke Pos 4, jalanan gak cuma nanjak tapi juga berangin kencang dan hujan turun. Huaaa, untung deh aku bawa jaket hiking yang semi waterproof. Jadi bisa menangkal sedikit dingin yang menyeruak. Sempet berhenti lama di bawah tulisan 'Cumbri NKRI' gara-gara angin dan hujannya menggila.




Jalanan menjelang puncak keren! Sedikit ekstrim karena melewati batu-batu padas yang luar biasa gede plus curam. Haha kudu ekstra hati-hati disini.

Dan, sampailah kami di puncak! Untungnya pas di puncak hujan dan angin reda. Jadi kami bisa ambil foto dan video sebanyak-banyaknya meski cuaca tetap mendung.

Ah, Cumbri...I like you! Buat kamu para pecinta alam dan pelaku spiritual (eh), silahkan coba rute 'Jalur Depan' ini. Dijamin puas karena tantangannya lebih banyak!

Wednesday, January 02, 2019

Tips Mengisi dan Menata Furniture Rumah Bersubsidi Tipe 36

Rumah Induk berukuran 5,5 x 6 m yang terdiri dari:
- Ruang Tamu, Ruang Kerja sekaligus berfungsi sebagai Ruang Keluarga
- Kamar Tidur 1
- Kamar Tidur 2
bisa diisi dan ditata dengan furniture sedemikian rupa sehingga tetap terlihat luas dan lega. Yuk simak tips-nya berikut ini.



Tuesday, January 01, 2019

Turun Berat Badan Cepat & Sehat? Cobain Resep Oatmeal Mango!

Bahan-bahan:
- Oatmeal Instant (rasa Original)
- Susu Fermentasi (rasa Original)
- Buah Mangga
- Keju
- Susu Kental Manis (rasa Vanilla)