"I'm a princess not because I have a prince but because my Father is a King."
Sebagai seseorang yang terlahir sebagai wanita, saya sering kali menghadapi kenyataan bahwa tidak semua hal bisa saya lakukan dengan bebas meskipun era emansipasi sudah ada dan berkembang di bumi Indonesia. Tetap saja ada pakem-pakem/aturan-aturan tak tertulis yang beredar di masyarakat dan membuat langkah-langkah seorang wanita menjadi terbatas.
Saat saya berusia 21 tahun (selesai baptis selam), saya memperbarui komitmen saya di hadapan Tuhan. Saya rindu hidup saya 'tidak berjalan normal' seperti layaknya perempuan lainnya (bayi - anak-anak - remaja - sekolah - dewasa - kerja - lalu menikah - punya anak - tua - dan mati), tapi saya ingin hidup saya punya banyak hal yang nantinya bisa menjadi kesaksian dan teladan bagi anak-anak muda khususnya para gadis di masa depan.
Yeah, I'm really not a normal girl!
Saat para gadis seusia saya saat itu sibuk pacaran/mencari pasangan hidup, saya sibuk mencari cara agar saya bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah, agar nantinya saya punya banyak waktu untuk mengurus keluarga dan melayani pekerjaan Tuhan.
Proses untuk mendapatkan pekerjaan impian sayapun berlangsung tak mudah. Saya harus jatuh bangun beberapa kali sebelum akhirnya saya bisa menjadi seperti sekarang.
Saat saya berhasil mandiri dengan pekerjaan saya sebagai freelancer, saya juga jatuh cinta dengan kegiatan solo traveling baik ke Indonesia dan ke bangsa-bangsa. Saya suka bertualang ke hutan, ke sungai, ke gunung dan ke bawah laut.
Di saat kebanyakan wanita sudah tak bisa bebas bepergian sendirian karena ada suami dan anak, saya masih betah melajang dan bahagia hahaha.
Beberapa teman seusia saya sekarang yang masih lajang, mulai terjangkit penyakit panik - takut dicap 'nggak laku' atau 'perawan tua' oleh masyarakat. Ada teman-teman saya yang akhirnya menikah dengan pria yang tidak kenal Yesus (tidak seagama), menikah dengan 'yang penting' pria dan asal bisa menyandang status 'nyonya'. Ada yang sibuk ikut perjodohan sana-sini dan tebar pesona kepada setiap pria-pria yang ditemuinya (pria berprospek). Ada pula yang akhirnya menarik diri dari lingkungan sosial (berhenti pelayanan dari gereja/jarang aktif lagi ke persekutuan doa ataupun pertemuan dengan komunitas lainnya karena malu ditanya kenapa nggak nikah-nikah).
Well, banyak wanita di dunia ini yang usianya diatas 30 tahun, hidupnya mulai terasing dan tak bisa menikmati waktu-waktu yang ada karena status lajangnya.
Jujur, saya juga rindu menikah sesegera mungkin. Tapi apa boleh buat, kenyataan justru menunjukkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan daging saya. Hari ini usia saya 35 tahun (menjelang 36 tahun di bulan November 2017 nanti) dan saya juga masih tetap saja lajang hehehe.
Saya tidak bisa 'memaksa' Tuhan untuk menghadirkan pangeran impian ke depan saya di waktu yang saya inginkan, jadi saya memilih untuk menikmati hari-hari lajang saya dan mengisinya dengan segala sesuatu yang positif. Inilah cara saya mencintai hidup dan merangkul masa depan saya!
Meskipun keluarga saya dan orang-orang sekitar mulai mempertanyakan
"Kapan nikah?", saya tetap berusaha untuk tidak terpengaruh dengan keadaan. Saya tidak ingin asal menikah. Saya punya visi dan misi sendiri dalam pernikahan saya nanti. Saya rindu, jika Tuhan memberi saya anugerah pernikahan, saya ingin melayani Tuhan dengan suami dan anak-anak saya. Makanya saya tidak berusaha mengejar pria-pria berprospek tapi saya berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan mempertemukan saya dengan pria yang takut Tuhan dan punya visi & misi melayani Dia.
Memang sih rasanya sangat menyiksa ketika semua mata mulai memandang saya aneh dan menyelidik alasan kenapa saya masih tetap saja melajang di usia yang tak lagi muda ini.
But I don't care about them. I have my own vision and I am fighting for it now. Orang lain boleh berkomentar apa saja tentang saya tapi yang menentukan hidup saya adalah pilihan saya sendiri dan Tuhan bukan?
Saya mengalihkan kegalauan hati saya ke arah yang Tuhan kehendaki. Daripada mengasihani diri karena tak ada pangeran yang datang mendekat (ahaiii, sebenarnya sih banyak yang mendekat dan melamar, tapi saya belum menemukan si dia yang punya visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi hidup saya, jadi saya belum tergerak untuk bilang,
"Yes, I do" hihihi), saya lebih suka mengimani ayat-ayat Alkitab ini...
1 Korintus 7:32a, 34b,
"Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran...Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus."
Yes, saya menggunakan waktu lajang saya untuk melayani di gereja tempat saya berjemaat (meski saya bukanlah orang penting disana, cuma sekedar singer dan cheerleader di bagian pemuda hehehe), untuk traveling dan terus menggali dan mengembang potensi diri saya sebagai
Wanita Amsal 31:10-31.
Setiap kali rasa kesepian/gundah karena status lajang (yang tak kunjung berakhir) itu datang menyapa, saya berdoa agar Tuhan menjaga saya dari hal-hal yang mendukakan hati-Nya. Puji Tuhan, Dia selalu setia menemani saat-saat sulit saya sampai detik ini.
|
Calon gubuknya Enjie :) |
Beberapa bulan lalu, Tuhan memberkati saya dengan rumah baru. Wow, itu sama sekali tak pernah saya pikirkan sebelumnya! Saya wanita lajang, bekerja hanya sebagai freelancer, tapi pada akhirnya Tuhan memberikan kepercayaan saya untuk mengelola mobil dan rumah hasil keringat saya sendiri. Itu amazing rasanya! Di saat wanita-wanita lain lebih berharap dihidupi oleh pria-pria impiannya, Angelina Kusuma bisa hidup mandiri. Ah, semua itu bisa terjadi hanya karena kasih karunia dari Tuhan semata-mata.
Saya berharap bahwa setiap gadis dan wanita-wanita diluar sana yang saat ini masih bergumul tentang pasangan hidup seperti saya, tetap bisa menikmati hidupnya secara maksimal meski dengan ketiadaan pasangan disisinya. Hidup ini terlalu singkat untuk dilewati dengan percuma. Pakai semua energimu untuk mengejar hal-hal yang positif sesuai kehendak Tuhan dan percayakan urusan hatimu kepada-Nya saja.
Jika kamu ingin melayani Tuhan, sekaranglah waktunya. Jika kamu ingin traveling, ya traveling-lah. Jika kamu ingin mengejar karir/berbisnis...lakukanlah saat ini juga.
Lepaskan energi lajangmu untuk membangun masa depan yang terbaik sesuai keinginanmu. Jangan gantungkan hidupmu dengan keberadaan pangeran/seseorang yang bisa kamu pegang. Nanti kamu bisa kecewa. Karena tak akan ada seorang manusiapun di dunia ini yang bisa membuat kamu bahagia. Bahagia itu tergantung dari pilihanmu sendiri.
Waktu lajang (berapapun usiamu saat ini) adalah waktu yang tepat untuk melayani Tuhan, meraih karir, membangun bisnis dan menyalurkan hobi-hobimu seperti traveling, bertualang dan lain sebagainya. Percayakan masa depanmu kepada Tuhan. Dia yang menciptakanmu, Dia tahu yang terbaik untukmu dan Dia pasti memenuhi segala kebutuhanmu (termasuk tentang pasangan hidup). Dia akan membawa pria yang sepadan dan seimbang kepadamu di saat yang tepat.
Jika kamu menginginkan pasangan hidup yang terbaik, tempalah dirimu menjadi yang terbaik lebih dulu. Wanita yang mandiri dan selalu hepi itu istimewa lho. Wanita-wanita seperti inilah yang dicari pria-prianya Tuhan. Bukan sekedar elok wajahnya, tapi juga cantik karakternya. So, buanglah galaumu dan mulailah mengisi hari-hari lajangmu dengan sukacita penuh yang dari Tuhan!
God bless you every godly woman...