Hahaha, iyess itulah kalimat yang keluar dari mulut saya ketika akhirnya saya diberikan kesempatan untuk menginjakkan kaki di tempat yang konon 'mirip' Raja Ampat di Tanah Papua itu. But for me, those places are totally different! Keduanya gak bisa disandingkan, karena memang tidak sama *Ya iyalah...
Saya memilih Krabi (bukan Phuket) karena saya ingin adventure. Ada banyak review yang berseliweran di Google tentang perbandingan Krabi dan Phuket, dan banyak reviewers yang berkata bahwa Krabi is better than Phuket karena kontur karang-karangnya lebih kasar. That's way, I chose to visit Krabi first.
Saya pernah menjelajah Misool & Wayag (Raja Ampat) sebelumnya, jadi bisa dibilang level penglihatan saya tentang landscape sudah tinggi *Halahhh...
Saya booked 4 Islands Tour lewat hotel tempat saya menginap. Biayanya sekitar 650 Baht (include pick up & drop off from/to hotel, lunch, snorkeling mask) + tiket masuk 400 Baht. Saat saya book tour, saya tanya ke resepsionis hotel, "Is it safe to go with long tail boat?". Saya nanya gini bukan sembarangan lho. Soalnya saya alumni shipyard, jadi safety is first #Ea.
Bayangan yang tercetak di otak saya, long tail boat adalah sejenis kapal kayu. Nah, saya pernah naik kapal kayu saat menjelajah Pulau Karimunjawa dulu dan rasanya agak kurang nyaman saat dihantam ombak besar. Saat di Misool & Wayag, sudah tak mungkin lagi menjelajah pakai perahu kayu karena jaraknya yang jauh bo'.
Si resepsionis berkata bahwa long tail boat berkapasitas 20 orang dan aman untuk menjelajah 4 Islands Tour, so I dealt with him. Begitu sampai di Aonang Beach (dermaga long tail boat), saya sempet takjub juga. Hey, kapal kayunya besar rupanya dan beneran diisi 20 penumpang (huee). Sebelum berlayar ke pulau-pulau tujuan, semua penumpang diwajibkan memakai life jacket.
Yang membuat saya takjub lagi, ternyata petualangan ke pulau-pulau di Krabi ini tidak semenegangkan yang saya bayangkan! (yang sudah lebih dulu merasakan Misool & Wayag, Raja Ampat-nya Indonesia). Kenapa begitu? Karena ternyata jarak antar satu pulau ke pulau lainnya cuma sekitar 10-15 menit wkwkwk!
Beda dengan Misool & Wayag, untuk menjelajah dari satu destinasi ke destinasi lainnya perlu waktu 1-3 jam dan itupun pakai speed boat! *Bayangkan mbokkk...
Saat telinga saya mendengar kata-kata si guide yang menunjukkan bahwa long tail boat sudah sampai di destinasi pertama yaitu Phranang Cave Beach, sontak hati saya treak, "Gitu doang?" *Hasyemm hahaha...
Trus lagi ya, dari Phranang Cave Beach ke Tup Island trus lanjut ke Chicken Island (aktivitasnya snorkeling) dan Poda Island juga deket-deket. Rata-rata jarak tempuh antar destinasi sekitaran 15 menit semua! Ya elah, kalo tahu gini mah saya gak perlu nanya ke resepsionis apakah long tail boat aman untuk menjelajah. Ya jelas amanlah...Ombak lautnya juga tergolong landai, tak seperti ombak laut Papua atau laut Jawa cyinn.
Hedeh, sekarang terjawab sudah, kenapa Misool & Wayag (Raja Ampat) - Papua kalah tenar dari Krabi/Phuket, Thailand. Punya kita bukannya lebih jelek buk (menurut saya jauh lebih kece Indoensia punya kok), tapi karena akses transportasi yang terbatas. Di Krabi & Phuket, Thailand bisa ditempuh dengan mudah dengan long tail boat & speedboat. Lha Papua...jangan tanya lagi...kudu sabar terombang-ambing di kapal selama 1-3 jam cuy.
Aktivitas snorkeling di Chicken Island menurut saya juga kurang menantang. Disana ada banyak ikan-ikan yang bisa dilihat dengan mata telanjang dari atas long tail boat. Buat saya, ini lebih mirip Rumah Apung di Pantai Bangsring, Banyuwangi. Tapi kalo terumbu karangnya, nothing...Raja Ampat, Papua jauh diatas Krabi kelasnya untuk tempat snorkeling/diving.
Tapi ada pula beberapa hal yang saya harus akui bahwa Thailand jauh diatas negara kita dalam hal mengelola tempat wisata:
1. Pengelolaan sampah baik
Hampir semua pulau yang saya kunjungi di 4 Islands Tour ini, bersih dari sampah plastik! Padahal jumlah pengunjungnya banyak. Di Indoensia, pantai agak tenar dikit aja langsung sampah plastiknya tak terkendali *Syedihhnya...
2. Tak ada warung kaki lima
Nah ini...beda banget dengan negara kita bung. Di setiap pantai-pantai di Indonesia, pasti bertebaran warung-warung kaki lima yang merusak pemandangan. Di Krabi tak ada warung kaki lima satupun! Yang ada hanyalah long tail boat khusus yang berjualan makanan, bukan warung *Catat itu ya, mereka berjualan pakai boat (portable) bukan warung kaki lima yang menetap.
Semoga ada kepedulian khusus dari pemerintah Indonesia untuk mengelola tempat-tempat wisata yang kita punya agar semakin berkelas dan layak untuk tujuan turis internasional. Kita punya potensi pantai yang lebih baik daripada Thailand, sayang jika dirusak hanya karena sampah plastik dan warung kaki lima yang semrawut.
No comments:
Post a Comment