Jalanannya offroad. Dan memang sengaja dibiarkan begitu (mungkin) untuk mendatangkan pundi-pundi uang bagi sebagian orang disana. Ya, dengan kondisi jalanan yang menanjak dan berbatu-batu terjal, pastilah pengunjung (yang tak punya nyali sebesar saya hahaha) wajib mengorek kocek lebih dalam untuk mencapai pantainya.
Di gapura depan menuju Pantai Timang, saya dicegat beberapa pria yang menawarkan jasa Ojek & Jeep untuk menuju pantai ini. Tapi karena harga Ojek & Jeep yang ditawarkan terlalu mahal untuk backpacker seperti saya, akhirnya saya tetep nekad memacu Motor Matic yang saya sewa dari Jogja sampai ke Pantai Timang (hahaha...sebenarnya emang dari awal udah niatnya motoran aja sampai pantai).
Setelah beberapa saat motoran, ketemulah saya dengan jalanan offroad...berbatu-batu terjal dan menanjak. Seorang tukang Ojek mengejar saya sampai disini sambil mengumbar kata-kata manis, "Ayo mbak, saya antar sampai pantai...ga bakal kuat Motor Matic-nya sampai ke atas".
"Ah hellow...anda tak tahu sedang berhadapan dengan siapa, sir!", gerutu saya dalam hati. Nyali saya jadi agak menciut juga sih saat mendengarkan kata-kata tukang Ojek itu ditambah Motor Matic saya yang agak ngadat di tengah jalan dan hanya rodanya saja yang berputar. Oh no, masa sih nyerah gitu aja? Tengsin kan?!!
Huh, akhirnya saya berkata-kata agak kesal (baca: mengusir hihihi) sama si tukang Ojek yang terus mengoceh kesana-kemari berusaha untuk menggagalkan usaha saya nanjak ke Pantai Timang dengan Motor Matic. Dan...jrenggg...akhirnya motor saya berhasil melewati satu lubang dan mulai merangkak naik. Begitu melihat saya tak menggubrisnya, si tukang Ojek akhirnya pergi menjauhi saya *sudahlah pak, makhluk yang ada di depan anda sekarang ini punya Gen X Super, jadi tak perlu dianggap sebagai 'wanita' terlalu berlebihan begitu wkwkwk.
Dengan motor yang kondisinya prima dan skill mengemudi yang OK, Pantai Timang akhirnya bisa saya taklukkan dengan MOTOR MATIC!
Oh yah, begitu sampai di pantainya...saya sudah tidak berminat lagi naik Gondola ataupun nyebrang pake Jembatan ke Pulau Watu Panjangnya. Saya cuma ngliatin dari batu karang saja karena saya merasa itu bukan lagi tantangan yang tepat buat saya hahaha. Itu cuma mainan anak-anak hepi yayaya (peace). Adrenalin saya sudah keluar begitu dahsyat saat menanjak dengan Motor Matic sampai ke pantai ini (dan juga kembalinya).
Pantai Timang sendiri rasanya terlalu 'mahal' untuk backpacker seperti saya. Biaya naik Gondola Rp. 150.000. Biaya naik Jembatan Rp. 100.000. Belum lagi biaya Ojek/Jeep. Trus ya, pantai ini juga komersiil cuy. Hampir semua spot foto berbayar, antara Rp. 5.000 - Rp. 30.000. OMG, kalo saya mah ogah disuruh bayar lebih banyak lagi. Saya hanya mengeluarkan uang untuk bayar tiket masuk Rp. 5.000 dan biaya parkir motor Rp. 5.000 (seharusnya ini tidak perlu bayar, saya ketipu kayaknya).
Saat saya sampai lagi di bawah, beberapa tukang Ojek dan pemuda yang tadi melihat saya naik ke Pantai Timang dengan Motor Matic, tak lagi berteriak-teriak menawarkan jasanya. Ahai, mungkin dalam hati mereka mulai berdoa semoga ga ada lagi pengunjung bernyali seperti saya yang bisa bikin ladang duit mereka menyusut wkwkwk.
No comments:
Post a Comment