Monday, March 29, 2010
Do Not Stop Dreaming
(Angelina Kusuma)
Life ends when you stop dreaming
So, do not stop to make dreams and do something until your dreams to be real
Someone who single, keep dreaming that someday you'll have a spouse that loved and loves you so much
Someone who had spouse, keep dreaming that your relationships always in God blessing and never ending until dead
Someone who wants children, keep dreaming that you'll have kids someday
Someone who has not work, keep dreaming that you'll get a job base on your skills
Someone who is sad, losing someone, lack of blessing, or whatever your pains, keep dreaming that you will find the happiness that you need
Live in faith, do the best, and trust God
Your dreams has come true if you always believe!
Because...Men Needs Women Admire!
Oleh: Angelina Kusuma
Accident in this morning at my home...
Terdengar suara "Brakkkkkkk..." dari atap rumah saya pagi ini, kemudian disusul selembar triplek melayang dari langit-langit dan terbanting ke lantai. Atap yang tadinya tertutup, langsung memancarkan teriknya mentari pagi. Yeah, sekarang atap yang hari-hari kemarin bocor itu, benar-benar berlubang. Hahaha, kalo sekarang hujan turun, rumah saya nggak akan bocor lagi tapi BANJIRRRRRRR!!!
Saya berteriak sambil mendongak ke atas, "Pap, are you allright?". Nampak dari atap rumah yang berlubang itu, ayah saya sedang duduk mencengkeram bibir atap dengan gemetaran. "Ya...", hanya itu jawabnya singkat.
Saya memandangi rontokan asbes dan triplek yang jatuh bersama debu dan tang yang tadinya hendak dipakai ayah saya untuk membetulkan talang rumah yang bocor, sambil menghela nafas panjang and nyengir luuuebar tentu saja hehehe. Ini adalah kali kedua dari aksi 'kepahlawanan tanpa kemenangan' dari ayah saya sejak kami pindah ke rumah ini. Dua bulan lalu, pompa air di rumah kami yang menjadi korbannya.
"Ah, gampang. Papi bisa kok betulin pompa air yang rusak itu sendirian", ini kata-kata ayah saya dua bulan lalu, yang persis sama seperti katanya kemarin sore, "Besok deh Papi betulin talang yang bocor itu." Sebenarnya, sebagai anak yang baik (baca: anak yang ikut jadi 'korban' disuruh-suruh bantuin benerin pompa air rusak tapi hasilnya pompa airnya tetep aja rusakkkk), saya sudah berusaha mengingatkan beliau, "Pap, teori biasanya lebih mudah dari praktek loh. Mending cari orang yang ahli aja." Hahaha, tapi kata-kata saya malah dua kali membuat saya harus 'menanggung akibatnya' juga huikss...
Begitu melihat runtuhan dari atap yang semakin besar lubang bocornya itu, saya segera tanggap. Karena saya pikir, "Weleh, jangan sampai Mami ngliat ini. Bisa kotbah ke Papi 7 hari 7 malam nggak selesai-selesai nanti", saya langsung mengambil tempat sampah, kemucing, dan sapu lantai untuk membereskan semuanya. Papi saya turun dari lantai dua kemudian 'curhat', "Ternyata talangnya terlalu sempit dilewati kaki. Tadi maunya Papi nginjekin kaki di tempat lain biar bisa nembel talang, eh malah kakinya bikin asbes jebol ya. Wah, harus cari orang kalo gini." Ini kata-kata yang mirip sama seperti yang beliau lontarkan dua bulan lalu setelah membuat saya ikutan mondar-mandir berjam-jam membantu beliau menarik pipa sepanjang 3 meter dari tanah selama 3 hari berturut-turut *Cewe disuruh nguli juga neh wkwkwk.
Saya sudah merasa dag dig dug serrrrr, saat 3 hari yang lalu ayah saya mengungkapkan kesanggupannya membetulkan atap rumah yang bocor dengan penuh rasa 'percaya diri' yang tinggi. Dan ternyata perasaan saya terbukti pagi ini. Lagi-lagi, ayah saya membuat kerusakan di rumah kami semakin besarrrrr huhehe. Tiga hari membetulkan pompa air, udah keluar uang banyak untuk membeli pipa baru, dan ternyata yang bermasalah bukan pipanya seperti prediksi pertama ayah saya, tapi pompanya yang terbakar. Sekarang rekor itu harus ditambah lagi dengan semakin lebarnya lubang di atap saya, karena sepanjang 1,5 meter, asbes yang menjadi penutupnya, totally pecah diinjak kaki ayah saya pagi tadi. Karena kejadian ini, saya terpaksa nguli lagi deh, beresin pecahan asbes dan triplek yang berguguran di bawah.
Sebenarnya, saya ingin protes atau ngomel-ngomel karena tindakan sok pahlawan yang dilakukan oleh ayah saya ini berulang kali (seperti yang biasa dilakukan oleh ibu saya hahaha). Tapi setiap kali mulut saya mau terbuka, saya selalu ingat kata-kata yang tertulis dari buku yang pernah saya baca mengenai pria dan wanita. Di buku Psikologi "Men From Mars Women From Venus", dikatakan bahwa pria dan wanita diciptakan dengan kebutuhan dan tingkah laku yang berbeda. Tidak ada yang lebih baik dari salah satunya, they're just different!
Pria-pria selalu punya kebutuhan untuk diakui bahwa mereka 'mampu' melakukan sesuatu yang tidak biasa atau yang lebih baik dari pria lainnya, dan karena itulah saya mengerti kenapa ayah saya bisa begitu kekeuh membetulkan pompa air yang rusak seorang diri meski akhirnya menyerah setelah mencoba selama 3 hari berturut-turut dan tetap nekad naik ke atap rumah mencoba membetulkan talang yang bocor seorang diri meski akhirnya membuat lubang di atap jauhhhhhh lebih lebar lagi dari sebelumnya. Bagi pria, sanjungan dari orang lain atas keberhasilannya mengerjakan sesuatu utamanya dari wanita itu sangat penting. Kalau seorang pria gagal mengerjakan sesuatu dan ia mendapatkan kritikan, protes, omelan, apalagi makian, itu bisa membuat mereka merasa direndahkan. Jadi saya memilih diam dan cepat-cepat do something to reduce kesalahan yang diperbuat oleh beliau *Hahaha, anak yang baek nggak sie gue?
For women:
If you find a man like my daddy (hahaha), just let them do what they want to do. Wanita biasanya sangat tergoda untuk 'memperbaiki' pria. Entah itu dengan memberinya nasehat-nasehat atau dengan kritikan atas apa yang sudah dilakukan pria. Hasilnya, tak jarang membuat pria dan wanita berujung pada berantem. Si pria menuduh wanita terlalu cerewet dan sok ngatur hidupnya, sementara si wanita menuduh pria tidak bisa mengerti wanita. Pria sebenarnya sosok yang lebih 'nggak butuh banyak orang disekelilingnya' dibandingkan wanita. Jika wanita punya masalah, mereka akan cepat-cepat mencari orang lain untuk curhat. Tapi pria? Mereka akan berusaha menyelesaikan masalahnya seorang diri lebih dulu. Kalo udah kepentok sana-sini-situ, baru deh mereka akan nyari orang lain untuk solusi (bukan curhat). Jika ingin memberi masukan kepada pria, lakukan tanpa terkesan bahwa kamu (wanita) sudah bertindak sebagai guru, bos, atau ibu baginya. Because...men needs women admire! (nj@coe).
Accident in this morning at my home...
Terdengar suara "Brakkkkkkk..." dari atap rumah saya pagi ini, kemudian disusul selembar triplek melayang dari langit-langit dan terbanting ke lantai. Atap yang tadinya tertutup, langsung memancarkan teriknya mentari pagi. Yeah, sekarang atap yang hari-hari kemarin bocor itu, benar-benar berlubang. Hahaha, kalo sekarang hujan turun, rumah saya nggak akan bocor lagi tapi BANJIRRRRRRR!!!
Saya berteriak sambil mendongak ke atas, "Pap, are you allright?". Nampak dari atap rumah yang berlubang itu, ayah saya sedang duduk mencengkeram bibir atap dengan gemetaran. "Ya...", hanya itu jawabnya singkat.
Saya memandangi rontokan asbes dan triplek yang jatuh bersama debu dan tang yang tadinya hendak dipakai ayah saya untuk membetulkan talang rumah yang bocor, sambil menghela nafas panjang and nyengir luuuebar tentu saja hehehe. Ini adalah kali kedua dari aksi 'kepahlawanan tanpa kemenangan' dari ayah saya sejak kami pindah ke rumah ini. Dua bulan lalu, pompa air di rumah kami yang menjadi korbannya.
"Ah, gampang. Papi bisa kok betulin pompa air yang rusak itu sendirian", ini kata-kata ayah saya dua bulan lalu, yang persis sama seperti katanya kemarin sore, "Besok deh Papi betulin talang yang bocor itu." Sebenarnya, sebagai anak yang baik (baca: anak yang ikut jadi 'korban' disuruh-suruh bantuin benerin pompa air rusak tapi hasilnya pompa airnya tetep aja rusakkkk), saya sudah berusaha mengingatkan beliau, "Pap, teori biasanya lebih mudah dari praktek loh. Mending cari orang yang ahli aja." Hahaha, tapi kata-kata saya malah dua kali membuat saya harus 'menanggung akibatnya' juga huikss...
Begitu melihat runtuhan dari atap yang semakin besar lubang bocornya itu, saya segera tanggap. Karena saya pikir, "Weleh, jangan sampai Mami ngliat ini. Bisa kotbah ke Papi 7 hari 7 malam nggak selesai-selesai nanti", saya langsung mengambil tempat sampah, kemucing, dan sapu lantai untuk membereskan semuanya. Papi saya turun dari lantai dua kemudian 'curhat', "Ternyata talangnya terlalu sempit dilewati kaki. Tadi maunya Papi nginjekin kaki di tempat lain biar bisa nembel talang, eh malah kakinya bikin asbes jebol ya. Wah, harus cari orang kalo gini." Ini kata-kata yang mirip sama seperti yang beliau lontarkan dua bulan lalu setelah membuat saya ikutan mondar-mandir berjam-jam membantu beliau menarik pipa sepanjang 3 meter dari tanah selama 3 hari berturut-turut *Cewe disuruh nguli juga neh wkwkwk.
Saya sudah merasa dag dig dug serrrrr, saat 3 hari yang lalu ayah saya mengungkapkan kesanggupannya membetulkan atap rumah yang bocor dengan penuh rasa 'percaya diri' yang tinggi. Dan ternyata perasaan saya terbukti pagi ini. Lagi-lagi, ayah saya membuat kerusakan di rumah kami semakin besarrrrr huhehe. Tiga hari membetulkan pompa air, udah keluar uang banyak untuk membeli pipa baru, dan ternyata yang bermasalah bukan pipanya seperti prediksi pertama ayah saya, tapi pompanya yang terbakar. Sekarang rekor itu harus ditambah lagi dengan semakin lebarnya lubang di atap saya, karena sepanjang 1,5 meter, asbes yang menjadi penutupnya, totally pecah diinjak kaki ayah saya pagi tadi. Karena kejadian ini, saya terpaksa nguli lagi deh, beresin pecahan asbes dan triplek yang berguguran di bawah.
Sebenarnya, saya ingin protes atau ngomel-ngomel karena tindakan sok pahlawan yang dilakukan oleh ayah saya ini berulang kali (seperti yang biasa dilakukan oleh ibu saya hahaha). Tapi setiap kali mulut saya mau terbuka, saya selalu ingat kata-kata yang tertulis dari buku yang pernah saya baca mengenai pria dan wanita. Di buku Psikologi "Men From Mars Women From Venus", dikatakan bahwa pria dan wanita diciptakan dengan kebutuhan dan tingkah laku yang berbeda. Tidak ada yang lebih baik dari salah satunya, they're just different!
Pria-pria selalu punya kebutuhan untuk diakui bahwa mereka 'mampu' melakukan sesuatu yang tidak biasa atau yang lebih baik dari pria lainnya, dan karena itulah saya mengerti kenapa ayah saya bisa begitu kekeuh membetulkan pompa air yang rusak seorang diri meski akhirnya menyerah setelah mencoba selama 3 hari berturut-turut dan tetap nekad naik ke atap rumah mencoba membetulkan talang yang bocor seorang diri meski akhirnya membuat lubang di atap jauhhhhhh lebih lebar lagi dari sebelumnya. Bagi pria, sanjungan dari orang lain atas keberhasilannya mengerjakan sesuatu utamanya dari wanita itu sangat penting. Kalau seorang pria gagal mengerjakan sesuatu dan ia mendapatkan kritikan, protes, omelan, apalagi makian, itu bisa membuat mereka merasa direndahkan. Jadi saya memilih diam dan cepat-cepat do something to reduce kesalahan yang diperbuat oleh beliau *Hahaha, anak yang baek nggak sie gue?
For women:
If you find a man like my daddy (hahaha), just let them do what they want to do. Wanita biasanya sangat tergoda untuk 'memperbaiki' pria. Entah itu dengan memberinya nasehat-nasehat atau dengan kritikan atas apa yang sudah dilakukan pria. Hasilnya, tak jarang membuat pria dan wanita berujung pada berantem. Si pria menuduh wanita terlalu cerewet dan sok ngatur hidupnya, sementara si wanita menuduh pria tidak bisa mengerti wanita. Pria sebenarnya sosok yang lebih 'nggak butuh banyak orang disekelilingnya' dibandingkan wanita. Jika wanita punya masalah, mereka akan cepat-cepat mencari orang lain untuk curhat. Tapi pria? Mereka akan berusaha menyelesaikan masalahnya seorang diri lebih dulu. Kalo udah kepentok sana-sini-situ, baru deh mereka akan nyari orang lain untuk solusi (bukan curhat). Jika ingin memberi masukan kepada pria, lakukan tanpa terkesan bahwa kamu (wanita) sudah bertindak sebagai guru, bos, atau ibu baginya. Because...men needs women admire! (nj@coe).
Sunday, March 28, 2010
Bagaimana Dengan Kamu?
(Angelina Kusuma)
Seseorang biasanya lebih mencintai kekasihnya dari pada Tuhan
Jika kekasih marah, seseorang akan berusaha mati-matian merayu agar marahnya reda
Tapi kalau Tuhan yang marah, banyak yang cuek
Jika kekasih jauh dan mengirim sms atau menelepon, seseorang akan cepat membaca sms atau menerima teleponnya dengan gembira dan senyum ceria
Tapi kalau baca Firman Tuhan dan berdoa, banyak yang cepat mengantuk
Jika kekasih mengundang datang ke rumah, seseorang akan segera berdandan rapi, pakai minyak wangi, dan menyiapkan bingkisan; setangkai mawar merah, atau pun kejutan special untuknya
Tapi kalau Tuhan yang mengundang datang ke gereja-Nya, banyak yang beralasan ini dan itu
So, bagaimana dengan kamu?
Lukas 14:26, Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku
Friday, March 26, 2010
Fight!
(Angelina Kusuma)
Maybe you're upset right now
Everything that happens in your life, you never asked
When reality is not in line with your expectations
When hope is lost in bitterness
And you're tired of living the stories in your life
Keep standing strong!
Though, life sometimes walking not as our desire
But it is the only life that we have and we must keep fight the good fight til the end
At least you've tried your best and try to get a better than ever
Do not worry, everything has its time
1 Tim. 6:12a, Fight the good fight of faith, lay hold on eternal life
2 Tim. 4:7, I have fought the good fight, I have finished the race, I have kept the faith
Saturday, March 06, 2010
Jika Kamu
(Angelina Kusuma)
Jika kamu mencintai orang lain, kamu bisa patah hati
Jika kamu mencintai Yesus, kamu akan memperoleh kasih sejati yang tidak akan pernah habis dibagi-bagi
Jika kamu mengejar kekayaan, kamu akan kehilangan uang
Jika kamu mengejar Yesus, debu-debu dan kerikil dari Surga akan diutus-Nya untuk menjadi milikmu
Jika kamu mencari kebahagiaan dari dunia, kamu akan kekeringan
Jika kamu mencari Yesus, kamulah sumber kebahagiaan bagi dunia
Jika kamu ingin merubah seseorang atau keadaan sesuai keinginanmu, kamu akan kecewa
Jika kamu ingin dirubah oleh Yesus menjadi seperti yang Dia ingini, orang lain dan keadaan disekelilingmu yang akan mengikutimu
Jika kamu ingin dikenal oleh dunia, kamu bisa dihina
Jika kamu ingin dikenal oleh Yesus, dunia akan mengenangmu
Jika kamu mengagumi seseorang atau sesuatu, kamu bisa diperbudak oleh mereka
Jika kamu mengagumi Yesus, kamu akan menjadi sabahat, saudara, dan anak bagi-Nya
Jika kamu menggenggam erat segala milikmu di bumi, semuanya akan meninggalkanmu seorang diri
Jika kamu menggenggam erat Yesus, segala milikmu akan selalu terikat di bumi dan di Surga
Matius 16:19, "Kepadamu akan Kuberikan Kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga"
Tuesday, March 02, 2010
Menang Pada Akhirnya
(Angelina Kusuma)
Meskipun setelah hujan tak selalu ada pelangi, tapi percayalah bahwa hujan pasti berhenti
Meskipun setelah dilanda masalah, keadaanmu tak kembali seperti sediakala, tapi percayalah bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
Dunia tak akan bisa memberimu kepastian, tapi percayalah bahwa didalam Yesus ada kepastian
Untuk hidupmu dan masalah-masalahmu, Yesus adalah satu-satunya jawaban menuju ke Kedamaian yang sejati
Jika gunung dihadapanmu tak juga berpindah, Dia akan memberimu kekuatan untuk mendakinya
Dia punya kuasa untuk menjagamu senantiasa berada didalam rencana-Nya
Dia sanggup mengubah keburukan menjadi hal baik bagimu
Lakukan yang terbaik, yang bisa kau lakukan, dan selebihnya, biarkan Tuhan yang menggenapi
Dia pasti punya cara untuk membuatmu menang pada akhirnya!
Credit: Tuhan Selalu Punya Cara - Anastassya Sari Purba
Monday, March 01, 2010
Looking For Number 13
(Angelina Kusuma)
One of my Sunday School children, asked me yesterday, "Sister, why is the clock always spinning"
All of my answers, refuted by him. Then he said, "The clock is always spinning because it's looking for number 13"
Hehe, so funny! (I did not know where this kid get the material for his strange question like that :D)
But, if it was contemplated, there is a meaning behind his funny riddle
Often, our times run so fast every day for no reason. In fact, the number of hours remains 24 per day (1 to 12 AM and 1 to 12 PM)
Why did it happen?
Because, we more often look for the number 13 on the clock or something that does not exist in our lives, rather than choosing an existing and enjoy it
When we're stop searching and accept an existing, time would have seemed slow...
So, enjoy your times, loves your life, and get nice experience every day, because time is very valuable!
Subscribe to:
Posts (Atom)