Oleh : Angelina Kusuma
Saya bukan penyuka cerita maupun film horor. Sejak dulu, sedapat mungkin saya menghindari membaca atau melihat apapun yang berkaitan dengan lakon hantu, setan, jin, dan kawan-kawannya itu. Bisa dibilang saya tidak menyukai hal-hal yang berbau horor karena efek takut dari pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh alur cerita maupun tayangan seram atau mengerikan. Meskipun hal-hal yang berbau horor selalu menimbulkan dampak tidak sehat bagi penikmatnya, entah kenapa cerita atau tayangan ini menempati rating tertinggi di Indonesia. Saya juga sempat menjadi pecandu cerita-cerita misteri semi horor sewaktu SMP. Dulu saya sangat menggandrungi Goshbum dan bisa menghabiskan berseri-seri buku untuk dibaca. Tetapi karena akibat sering membaca serial ini membuat saya tumbuh menjadi remaja penakut, sejak SMU sampai sekarang saya menghentikan kebiasaan membacanya.
Dua hari yang lalu, salah satu sahabat yang ada di list contact blog saya, mem-posting review sebuah film horor produksi Korea di journal-nya. Mulanya saya tidak tertarik untuk membaca, apalagi melihat langsung jalan ceritanya. Tetapi karena penasaran, akhirnya saya turut membaca ringkasan cerita versi html bagian pertama dari keseluruhan isi filmnya. Selesai membaca alur cerita dibagian pertama, ternyata membuat bayangan-bayangan seram efek dari ceritanya masuk ke otak saya. Semalam, bayangan-bayangan itu memaksa saya harus terburu-buru keluar dari kamar mandi dengan ketakutan beberapa kali.
Memalukan ? Iya, memang sangat memalukan. Bukan hanya fisik dan usia saya yang menjadikannya salah satu faktor penyebab tindakan saya itu memalukan. Tetapi karena label 'anak Tuhan' yang saya punyai. "Masa anak Tuhan takut sama setan ?", sindiran yang terbersit didalam hati ini membuat saya memaksakan diri untuk tidak bertindak bodoh lagi ketika di ketiga kalinya saya ingin cepat-cepat lari masuk ke dalam rumah dari kamar mandi yang berada diluar rumah - karena berada diluar rumah dan bersebelahan dengan halaman yang cukup luas, suasana gelap gulita yang ada dijalan depan dan rimbunnya pohon-pohon dipekarangan rumah terlihat begitu menyeramkan saat roh ketakutan menguasai saya.
"Aku usir ketakutan akan setan-setan dalam nama Tuhan Yesus !" Untung saya menghafal satu ayat di Markus 16:17a, Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, yang memberi saya keberanian untuk mengusir rasa takut saya. Tidak ada alasan bagi saya untuk takut kepada setan atau hantu bentuk apapun didunia ini. Saya memang teledor karena telah membaca cerita yang saya takuti sejak dulu dan membiarkan diri saya dikuasai oleh efek psikis dari alur cerita seram yang membuat otak saya menurunkan keberaniannya.
Setelah berada didalam kamar tidur, saya benar-benar meminta ampun kepada Tuhan atas ketakutan saya setelah membaca cerita horor sebelumnya. Dengan cerita atau film horor saja bisa membuat kaki saya lari terbirit-birit, bagaimana jika saya berhadapan dengan setan atau roh-roh jahat dalam bentuk yang sebenarnya ? Arg, saya tidak berani membayangkannya lebih lanjut. Hati Tuhan juga pasti kecewa jika melihat anak-anak-Nya lari ketakutan - seperti saya kemarin malam - ketika melihat iblis dan kroni-kroninya yang sudah dikalahkan-Nya dikayu salib 2000 tahun lalu.
Cepat atau lambat, semua orang percaya akan diperhadapkan kepada musuh yang sebenarnya yaitu pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, dan roh-roh jahat yang ada di udara - Efesus 6:12. Kejadian ini akhirnya membuka mata dan menunjukkan sisi lemah dari kerohanian saya selama ini. Puluhan tahun saya sudah menjadi anak Tuhan yang tahu kebenaran Firman, ternyata saya masih belum siap juga menghadapi musuh saya, si setan - saudaranya si jin, temannya si hantu, anaknya si iblis.
Efesus 6:14-18 - Perlengkapan senjata Allah :
Jadi berdirilah tegap (1), berikatpinggangkan kebenaran (2) dan berbajuzirahkan keadilan (3), kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera (4); dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat (5), dan terimalah ketopong keselamatan (6) dan pedang Roh, yaitu firman Allah (7), dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus (8).
Sudahkah 8 perlengkapan senjata Allah diatas kita kuasai dengan baik ? Saya dihari kemarin adalah contoh yang gagal dalam hal menggunakan 8 perlengkapan senjata Allah ini. Ketakutan saya akan adegan seram dalam cerita Yeogo Goedam (Whispering Corridors) yang saya baca, sudah membuat saya lupa akan senjata-senjata rohani yang saya miliki. Ini baru berhadapan dengan efek seram buatan manusia, apa jadinya jika saya benar-benar berhadapan langsung dengan setan atau hantu betulan ? Mungkin saya sudah babak belur dibuatnya hari ini (nj@coe).
Jangan lengah. Jangan beri celah sekecil apapun kepada iblis untuk mengambil alih hidup kita. Asah terus 8 perlengkapan senjata yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dan ... mari maju berperang didalam roh dengan gagah berani !
Saya bukan penyuka cerita maupun film horor. Sejak dulu, sedapat mungkin saya menghindari membaca atau melihat apapun yang berkaitan dengan lakon hantu, setan, jin, dan kawan-kawannya itu. Bisa dibilang saya tidak menyukai hal-hal yang berbau horor karena efek takut dari pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh alur cerita maupun tayangan seram atau mengerikan. Meskipun hal-hal yang berbau horor selalu menimbulkan dampak tidak sehat bagi penikmatnya, entah kenapa cerita atau tayangan ini menempati rating tertinggi di Indonesia. Saya juga sempat menjadi pecandu cerita-cerita misteri semi horor sewaktu SMP. Dulu saya sangat menggandrungi Goshbum dan bisa menghabiskan berseri-seri buku untuk dibaca. Tetapi karena akibat sering membaca serial ini membuat saya tumbuh menjadi remaja penakut, sejak SMU sampai sekarang saya menghentikan kebiasaan membacanya.
Dua hari yang lalu, salah satu sahabat yang ada di list contact blog saya, mem-posting review sebuah film horor produksi Korea di journal-nya. Mulanya saya tidak tertarik untuk membaca, apalagi melihat langsung jalan ceritanya. Tetapi karena penasaran, akhirnya saya turut membaca ringkasan cerita versi html bagian pertama dari keseluruhan isi filmnya. Selesai membaca alur cerita dibagian pertama, ternyata membuat bayangan-bayangan seram efek dari ceritanya masuk ke otak saya. Semalam, bayangan-bayangan itu memaksa saya harus terburu-buru keluar dari kamar mandi dengan ketakutan beberapa kali.
Memalukan ? Iya, memang sangat memalukan. Bukan hanya fisik dan usia saya yang menjadikannya salah satu faktor penyebab tindakan saya itu memalukan. Tetapi karena label 'anak Tuhan' yang saya punyai. "Masa anak Tuhan takut sama setan ?", sindiran yang terbersit didalam hati ini membuat saya memaksakan diri untuk tidak bertindak bodoh lagi ketika di ketiga kalinya saya ingin cepat-cepat lari masuk ke dalam rumah dari kamar mandi yang berada diluar rumah - karena berada diluar rumah dan bersebelahan dengan halaman yang cukup luas, suasana gelap gulita yang ada dijalan depan dan rimbunnya pohon-pohon dipekarangan rumah terlihat begitu menyeramkan saat roh ketakutan menguasai saya.
"Aku usir ketakutan akan setan-setan dalam nama Tuhan Yesus !" Untung saya menghafal satu ayat di Markus 16:17a, Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, yang memberi saya keberanian untuk mengusir rasa takut saya. Tidak ada alasan bagi saya untuk takut kepada setan atau hantu bentuk apapun didunia ini. Saya memang teledor karena telah membaca cerita yang saya takuti sejak dulu dan membiarkan diri saya dikuasai oleh efek psikis dari alur cerita seram yang membuat otak saya menurunkan keberaniannya.
Setelah berada didalam kamar tidur, saya benar-benar meminta ampun kepada Tuhan atas ketakutan saya setelah membaca cerita horor sebelumnya. Dengan cerita atau film horor saja bisa membuat kaki saya lari terbirit-birit, bagaimana jika saya berhadapan dengan setan atau roh-roh jahat dalam bentuk yang sebenarnya ? Arg, saya tidak berani membayangkannya lebih lanjut. Hati Tuhan juga pasti kecewa jika melihat anak-anak-Nya lari ketakutan - seperti saya kemarin malam - ketika melihat iblis dan kroni-kroninya yang sudah dikalahkan-Nya dikayu salib 2000 tahun lalu.
Cepat atau lambat, semua orang percaya akan diperhadapkan kepada musuh yang sebenarnya yaitu pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, dan roh-roh jahat yang ada di udara - Efesus 6:12. Kejadian ini akhirnya membuka mata dan menunjukkan sisi lemah dari kerohanian saya selama ini. Puluhan tahun saya sudah menjadi anak Tuhan yang tahu kebenaran Firman, ternyata saya masih belum siap juga menghadapi musuh saya, si setan - saudaranya si jin, temannya si hantu, anaknya si iblis.
Efesus 6:14-18 - Perlengkapan senjata Allah :
Jadi berdirilah tegap (1), berikatpinggangkan kebenaran (2) dan berbajuzirahkan keadilan (3), kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera (4); dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat (5), dan terimalah ketopong keselamatan (6) dan pedang Roh, yaitu firman Allah (7), dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus (8).
Sudahkah 8 perlengkapan senjata Allah diatas kita kuasai dengan baik ? Saya dihari kemarin adalah contoh yang gagal dalam hal menggunakan 8 perlengkapan senjata Allah ini. Ketakutan saya akan adegan seram dalam cerita Yeogo Goedam (Whispering Corridors) yang saya baca, sudah membuat saya lupa akan senjata-senjata rohani yang saya miliki. Ini baru berhadapan dengan efek seram buatan manusia, apa jadinya jika saya benar-benar berhadapan langsung dengan setan atau hantu betulan ? Mungkin saya sudah babak belur dibuatnya hari ini (nj@coe).
Jangan lengah. Jangan beri celah sekecil apapun kepada iblis untuk mengambil alih hidup kita. Asah terus 8 perlengkapan senjata yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dan ... mari maju berperang didalam roh dengan gagah berani !
2 comments:
Haloo temen-temen,sambil ngeweb kamu bisa dengerin Radio Rohani.Wahh ..apa nama Radionya ..ini nih, Dengerin ajah melalui website, kok bisa ..ya MGradio khan merupakan Internet Radio System yang memutarkan Lagu-lagu Rohani Kristen.Ayoo gabung yuuk ! silahkan ajah Open http://www.mgradio.org
untuk keterangan lebih lanjut email to [admin @ mgradio.org] Ok Puji Tuhan!
Terima kasih sudah berkunjung cdesign
Post a Comment