Oleh : Angelina Kusuma
Mencintai dan dicintai adalah tindakan yang wajar dilakukan oleh setiap manusia normal dibumi. Tidak hanya urusan pacaran, mencintai dan dicintai juga ada dalam hubungan keluarga, pekerjaan, kewarga negaraan, persahabatan, dan hubungan manusia sendiri dengan Penciptanya. Mencintai dan dicintai antar manusia menjadi tidak seimbang ketika salah satu pelakunya memberi terlalu banyak kepada pasangannya sementara tanggapan yang diterima darinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Ketika seseorang rela menunggu pernyataan cinta dari orang yang dicintainya setelah melewatkan waktu bertahun-tahun lamanya, apakah ini yang disebut tindakan terlalu mencintai atau sebuah tindakan bodoh ?
Ketika seseorang sudah mengetahui bahwa orang yang dicintainya menjadi milik orang lain dan ia tetap memendam perasaan cinta didalam hatinya setiap saat, apakah ini dikarenakan ia terlalu mencintai orang tersebut atau hanya sebuah belenggu nafsu dunia yang fana ?
Ketika seseorang mau disakiti oleh orang yang dicintainya, dianiaya, disiksa, dibenci, dibuang, dikasari, dan tidak dihargai lagi olehnya tetapi ia tetap setia berada disampingnya, apakah ini disebabkan terlalu mencintai atau inikah yang disebut kesia-siaan belaka ?
Ketika seseorang terus berharap datangnya waktu yang tepat untuk mendekati orang yang dicintainya tetapi pada kenyataannya ia telah menghabiskan waktu hanya untuk berputar-putar pada keragu-raguan hatinya tanpa alasan, apakah ini akibat yang ditimbulkan karena ia terlalu mencintai atau ini yang disebut sebagai kekalahan telak sebelum berperang ?
Dunia tidak pernah memberi definisi yang tegas dan benar mengenai arti mencintai dan dicintai. Seseorang bisa dikatakan sedang menggenggam cinta buta oleh orang lain, tetapi mungkin bagi dia dan beberapa orang yang setipe dengannya beranggapan bahwa ia tengah menikmati perjalanan cinta sejatinya. Ketika bersinggungan dengan cinta kasih antar lawan jenis, manusia akan mengenal kebodohan-kebodohan diri sendiri dan pada akhirnya tinggal bagaimana ia menyikapi situasi itu. Belajar agar lebih pandai mengatasi masalah yang timbul saat mulai berhadapan dengan urusan mencintai dan dicintai atau memilih tetap tinggal disana terus-menerus dan tersakiti oleh perlakuan hubungan yang salah.
Terlalu mencintai atau telah bertindak bodoh saat mencintai seseorang mempunyai batas yang tipis. Sebuah hubungan hanya bisa teruji oleh waktu. Hadiah terbesar yang telah diberikan seseorang dalam hubungannya bukanlah harta atau hal-hal lain yang bisa dinilai secara materi. Ketika seseorang memberikan waktunya untuk orang lain, ia telah memberikan hidupnya untuk hubungan yang terjalin dengannya. Materi bisa dicari lagi jika ia hilang. Tetapi waktu yang hilang tidak pernah bisa diadakan kembali bagaimanapun caranya.
Waktu juga bisa menjadi indikator seberapa lama kita sudah bertahan didalam sebuah hubungan yang salah terlalu lama. Ketika kita membiarkan waktu tersita oleh sesuatu atau seseorang tanpa mendapat perhatian darinya, berarti kita telah salah sasaran. Setiap hubungan yang sehat berlangsung dengan adanya timbal balik dari dua pribadi atau lebih. Ketika hubungan hanya didominasi oleh salah satu pihak, ketimpangan antar keduanya akan menimbulkan luka bagi yang lainnya.
Terlalu mencintai dalam sebuah hubungan seharusnya tidak ada. Yang ada adalah kesepadanan atau keseimbangan dalam hal saling mencintai. Ketika kita terlalu mencintai seseorang kita akan melibatkan banyak perasaan didalam hubungan kita dan bisa menimbulkan posesif, ketakutan kehilangan orang yang kita cintai. Dalam hubungan yang sehat, harus ada kepercayaan, saling memberi, dan menerima satu sama lain - kedua belah pihak sama-sama berperan secara aktif. Cinta sejati tak hanya sekedar perasaan. Harus ada perbuatan dan tindakan yang menyertainya.
Cinta sejati menimbulkan kedamaian dihati, bukan ketakutan akan kehilangan. Saat anda mulai berkata, "Aku terlalu mencintai ...", selidikilah hatimu. Benarkah anda sudah berada disebuah hubungan yang benar atau sebenarnya anda sedang bertahan dihubungan salah yang seharusnya diakhiri ? Sesuatu yang berharga layak diperjuangkan. Jika hubungan pacaran atau pertemanan yang mengarah kepada pacaran sudah terasa menyakiti saat ini, ia juga akan terus melukai kita sampai ke pernikahan (nj@coe).
Mencintai dan dicintai adalah tindakan yang wajar dilakukan oleh setiap manusia normal dibumi. Tidak hanya urusan pacaran, mencintai dan dicintai juga ada dalam hubungan keluarga, pekerjaan, kewarga negaraan, persahabatan, dan hubungan manusia sendiri dengan Penciptanya. Mencintai dan dicintai antar manusia menjadi tidak seimbang ketika salah satu pelakunya memberi terlalu banyak kepada pasangannya sementara tanggapan yang diterima darinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Ketika seseorang rela menunggu pernyataan cinta dari orang yang dicintainya setelah melewatkan waktu bertahun-tahun lamanya, apakah ini yang disebut tindakan terlalu mencintai atau sebuah tindakan bodoh ?
Ketika seseorang sudah mengetahui bahwa orang yang dicintainya menjadi milik orang lain dan ia tetap memendam perasaan cinta didalam hatinya setiap saat, apakah ini dikarenakan ia terlalu mencintai orang tersebut atau hanya sebuah belenggu nafsu dunia yang fana ?
Ketika seseorang mau disakiti oleh orang yang dicintainya, dianiaya, disiksa, dibenci, dibuang, dikasari, dan tidak dihargai lagi olehnya tetapi ia tetap setia berada disampingnya, apakah ini disebabkan terlalu mencintai atau inikah yang disebut kesia-siaan belaka ?
Ketika seseorang terus berharap datangnya waktu yang tepat untuk mendekati orang yang dicintainya tetapi pada kenyataannya ia telah menghabiskan waktu hanya untuk berputar-putar pada keragu-raguan hatinya tanpa alasan, apakah ini akibat yang ditimbulkan karena ia terlalu mencintai atau ini yang disebut sebagai kekalahan telak sebelum berperang ?
Dunia tidak pernah memberi definisi yang tegas dan benar mengenai arti mencintai dan dicintai. Seseorang bisa dikatakan sedang menggenggam cinta buta oleh orang lain, tetapi mungkin bagi dia dan beberapa orang yang setipe dengannya beranggapan bahwa ia tengah menikmati perjalanan cinta sejatinya. Ketika bersinggungan dengan cinta kasih antar lawan jenis, manusia akan mengenal kebodohan-kebodohan diri sendiri dan pada akhirnya tinggal bagaimana ia menyikapi situasi itu. Belajar agar lebih pandai mengatasi masalah yang timbul saat mulai berhadapan dengan urusan mencintai dan dicintai atau memilih tetap tinggal disana terus-menerus dan tersakiti oleh perlakuan hubungan yang salah.
Terlalu mencintai atau telah bertindak bodoh saat mencintai seseorang mempunyai batas yang tipis. Sebuah hubungan hanya bisa teruji oleh waktu. Hadiah terbesar yang telah diberikan seseorang dalam hubungannya bukanlah harta atau hal-hal lain yang bisa dinilai secara materi. Ketika seseorang memberikan waktunya untuk orang lain, ia telah memberikan hidupnya untuk hubungan yang terjalin dengannya. Materi bisa dicari lagi jika ia hilang. Tetapi waktu yang hilang tidak pernah bisa diadakan kembali bagaimanapun caranya.
Waktu juga bisa menjadi indikator seberapa lama kita sudah bertahan didalam sebuah hubungan yang salah terlalu lama. Ketika kita membiarkan waktu tersita oleh sesuatu atau seseorang tanpa mendapat perhatian darinya, berarti kita telah salah sasaran. Setiap hubungan yang sehat berlangsung dengan adanya timbal balik dari dua pribadi atau lebih. Ketika hubungan hanya didominasi oleh salah satu pihak, ketimpangan antar keduanya akan menimbulkan luka bagi yang lainnya.
Terlalu mencintai dalam sebuah hubungan seharusnya tidak ada. Yang ada adalah kesepadanan atau keseimbangan dalam hal saling mencintai. Ketika kita terlalu mencintai seseorang kita akan melibatkan banyak perasaan didalam hubungan kita dan bisa menimbulkan posesif, ketakutan kehilangan orang yang kita cintai. Dalam hubungan yang sehat, harus ada kepercayaan, saling memberi, dan menerima satu sama lain - kedua belah pihak sama-sama berperan secara aktif. Cinta sejati tak hanya sekedar perasaan. Harus ada perbuatan dan tindakan yang menyertainya.
Cinta sejati menimbulkan kedamaian dihati, bukan ketakutan akan kehilangan. Saat anda mulai berkata, "Aku terlalu mencintai ...", selidikilah hatimu. Benarkah anda sudah berada disebuah hubungan yang benar atau sebenarnya anda sedang bertahan dihubungan salah yang seharusnya diakhiri ? Sesuatu yang berharga layak diperjuangkan. Jika hubungan pacaran atau pertemanan yang mengarah kepada pacaran sudah terasa menyakiti saat ini, ia juga akan terus melukai kita sampai ke pernikahan (nj@coe).
No comments:
Post a Comment