Jejak-jejak ex relationship yang pernah terberai berantakan, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk dihilangkan dari kehidupan seseorang. Dibutuhkan tekad yang sangat kuat untuk memulihkan diri dari jejak-jejak tersebut sebelum kembali bisa membuka diri ke arah relationship berikutnya.
Ex relationship tentu bisa menimbulkan trauma tersendiri bagi yang mengalaminya. Dari trauma sesaat sampai trauma yang bisa sangat mempengaruhi jalannya relationship berikutnya. Bagi saya, bangkit dari kehidupan masa lalu memang tidak mudah. Tetapi mau tidak mau, suka atau tidak suka, life must go on. Seburuk atau sebaik apapun, masa lalu sudah mempunyai bagiannya sendiri di hari-hari kemarin kita. Yang tidak bisa diulang lagi dan harus ditinggalkan karena kehidupan yang sesungguhnya ada di hari ini dan hari esok.
Leave it all behind and close the past relationship for the next relationship
Banyak orang yang meneriaki saya dengan kalimat seperti di atas ketika saya mulai mengingat-ingat jalinan relationship yang terdulu dan tidak bisa menatap peluang relationship di depan saya. Saya setuju bahwa sebelum kita memulai relationship selanjutnya, maka kita harus memastikan bahwa hati kita sudah netral terhadap sisa-sisa relationship sebelumnya. Tetapi percayalah, menutup pintu dari the past relationship jauh lebih sulit daripada memulai hubungan relationship baru. Berulang kali saya juga pernah gagal melakukannya di hari-hari yang lalu.
Hal utama yang perlu kita waspadai saat kita ingin segera 'sembuh' dari jejak-jejak ex relationship adalah ketika kita berada dalam keadaan seorang diri. Kesendirian bisa berakibat fatal bagi orang yang kesepian karena dengan keadaan seperti itu perasaan untuk mengasihani diri sendiri bisa timbul kapan saja. Meminimalis pikiran kosong dan keadaan sendiri yang bisa menimbulkan perasaan kesepian harus kita lakukan jika kita benar-benar ingin terlepas dari masa lalu. Kebanyakan orang tidak bisa terlepas dengan mudah dari masa lalu bukan karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka enggan melakukannya.
Membiarkan diri memelihara perasaan kesepian adalah tindakan sia-sia. Kita diciptakan bukan untuk menyepi, tetapi untuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan kita. Saat kita merasa kesepian, berarti kita sedang tidak berada di habitat kita yang seharusnya sebagai makhluk sosial. Jadi segeralah keluar cangkang dan memperbaiki hubungan dengan lingkungan sekitar agar perasaan tersebut segera pergi.
To be blessed
Saya selalu kagum dengan prinsip yang satu ini, to be blessed. Semua orang pasti mengharapkan berkat-berkat melimpah dalam hidupnya. Tetapi menjadi berkat bagi orang lain, ternyata tidak dimiliki oleh semua orang. Mulanya, saya juga sering berdoa kepada Tuhan agar hidup saya diberkati. Lama kelamaan saya mulai sadar bahwa hidup diberkati tidak akan berguna sedikitpun jika kita tidak bisa memberkati orang lain. Orang yang selalu mengharapkan berkat dan berkat, menunjukkan kualitas imannya sebagai anak-anak bukan seorang dewasa - hanya bisa meminta ini itu kepada bapanya tanpa bisa melakukan hal lain seperti layaknya orang dewasa yang bisa memberi berkat.
Dulu saya sering melontarkan nada protes kepada Tuhan ketika relationship yang saya ingini terpaksa harus diakhiri. Lalu apa kata Tuhan ? "Bagikan kepada orang lain." Mulanya saya hanya menuruti apa kata Tuhan tanpa tahu maksud sebenarnya untuk apa. Tetapi dengan berjalannya waktu, barulah saya sadar akan manfaat dari to be blessed. Ketika kita di posisi memberkati orang lain, segala kebutuhan kita dipenuhi oleh Tuhan. Itulah hal yang paling mengesankan dari prinsip memberkati ini. Saat pembelajaran dari ex relationship yang saya tulis memberkati dan menguatkan iman orang lain yang mengalami hal sama seperti saya di masa lalu, saat itu juga ketakutan dan trauma akibat jejak-jejak ex relationship saya sebelumnya berangsur-angsur dipulihkan oleh Tuhan sendiri.
Menakjubkan bukan ? Saat kita berada di dalam masalah, mari ubah cara pandang kita seperti cara pandang-Nya Tuhan. Berdoalah agar masalah yang kita alami itu suatu saat bisa menjadi berkat untuk menguatkan orang lain yang sedang mengalami masalah yang sama. Kita kekurangan bukan berarti kita tidak bisa memberkati orang lain. Berkat tidak terpancang pada sesuatu yang berlebih, tetapi mengarah kepada kemauan yang ada di dalam hati seseorang untuk rela melakukannya atau tidak.
Tetap bermimpi
Meskipun kita men-jomblo sampai di ujung usia kritis menikah kata dunia, bukan berarti bahwa kita akan atau harus tetap single sampai mati. Pupus hopeless dengan terus bermimpi. Bermimpi itu gratis. Asal berada di koridor yang benar untuk memberi kita semangat menjalani hidup, bermimpi bukanlah hal yang tidak boleh dilakukan.
Alexander Graham Bell berkata, "When one door closes, another opens; but we often look so long and so regretfully upon the closed door that we do not see the one which has opened for us."
Jika kita tidak mempunyai mimpi untuk mempunyai relationship yang lebih baik di masa depan, mustahil kita mampu menutup jejak-jejak ex relationship di masa lalu dengan sempurna. Sesulit apapun, kita harus menetralkan diri kita dari trauma relationship sebelumnya. Jangan pernah memasuki relationship baru sementara hati kita masih enggan beranjak dari relationship yang lama. Kebahagian tidak tergantung kepada manusia lain yang sama tidak sempurnanya dengan kita. Ketika kita mulai mencari kebahagiaan di dalam sosok manusia, sebenarnya kita sedang menipu diri kita sendiri dengan fatamorgana. Jika fatamorgana itu usai terpajang, bentuk kehidupan nyatanya justru akan berbalik melukai kita lebih dalam daripada kebahagiaan sesaat yang pernah kita reguk sebelumnya.
Kasih sejati bisa dikontrol dengan hati. Yang tidak pernah bisa dikontrol adalah nafsu. Ketika kasih mulai membelenggu dan menyakiti kita, berarti kita sudah salah menangkap nafsu yang terlihat seperti kasih. Ketika the past relationship membuat kita tidak bisa berjalan menuju ke the next relationship, berarti kita telah terbelenggu oleh hubungan salah yang dipimpin oleh nafsu semata. Be wise in a relationship.
Ex relationship tentu bisa menimbulkan trauma tersendiri bagi yang mengalaminya. Dari trauma sesaat sampai trauma yang bisa sangat mempengaruhi jalannya relationship berikutnya. Bagi saya, bangkit dari kehidupan masa lalu memang tidak mudah. Tetapi mau tidak mau, suka atau tidak suka, life must go on. Seburuk atau sebaik apapun, masa lalu sudah mempunyai bagiannya sendiri di hari-hari kemarin kita. Yang tidak bisa diulang lagi dan harus ditinggalkan karena kehidupan yang sesungguhnya ada di hari ini dan hari esok.
Leave it all behind and close the past relationship for the next relationship
Banyak orang yang meneriaki saya dengan kalimat seperti di atas ketika saya mulai mengingat-ingat jalinan relationship yang terdulu dan tidak bisa menatap peluang relationship di depan saya. Saya setuju bahwa sebelum kita memulai relationship selanjutnya, maka kita harus memastikan bahwa hati kita sudah netral terhadap sisa-sisa relationship sebelumnya. Tetapi percayalah, menutup pintu dari the past relationship jauh lebih sulit daripada memulai hubungan relationship baru. Berulang kali saya juga pernah gagal melakukannya di hari-hari yang lalu.
Hal utama yang perlu kita waspadai saat kita ingin segera 'sembuh' dari jejak-jejak ex relationship adalah ketika kita berada dalam keadaan seorang diri. Kesendirian bisa berakibat fatal bagi orang yang kesepian karena dengan keadaan seperti itu perasaan untuk mengasihani diri sendiri bisa timbul kapan saja. Meminimalis pikiran kosong dan keadaan sendiri yang bisa menimbulkan perasaan kesepian harus kita lakukan jika kita benar-benar ingin terlepas dari masa lalu. Kebanyakan orang tidak bisa terlepas dengan mudah dari masa lalu bukan karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka enggan melakukannya.
Membiarkan diri memelihara perasaan kesepian adalah tindakan sia-sia. Kita diciptakan bukan untuk menyepi, tetapi untuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan kita. Saat kita merasa kesepian, berarti kita sedang tidak berada di habitat kita yang seharusnya sebagai makhluk sosial. Jadi segeralah keluar cangkang dan memperbaiki hubungan dengan lingkungan sekitar agar perasaan tersebut segera pergi.
To be blessed
Saya selalu kagum dengan prinsip yang satu ini, to be blessed. Semua orang pasti mengharapkan berkat-berkat melimpah dalam hidupnya. Tetapi menjadi berkat bagi orang lain, ternyata tidak dimiliki oleh semua orang. Mulanya, saya juga sering berdoa kepada Tuhan agar hidup saya diberkati. Lama kelamaan saya mulai sadar bahwa hidup diberkati tidak akan berguna sedikitpun jika kita tidak bisa memberkati orang lain. Orang yang selalu mengharapkan berkat dan berkat, menunjukkan kualitas imannya sebagai anak-anak bukan seorang dewasa - hanya bisa meminta ini itu kepada bapanya tanpa bisa melakukan hal lain seperti layaknya orang dewasa yang bisa memberi berkat.
Dulu saya sering melontarkan nada protes kepada Tuhan ketika relationship yang saya ingini terpaksa harus diakhiri. Lalu apa kata Tuhan ? "Bagikan kepada orang lain." Mulanya saya hanya menuruti apa kata Tuhan tanpa tahu maksud sebenarnya untuk apa. Tetapi dengan berjalannya waktu, barulah saya sadar akan manfaat dari to be blessed. Ketika kita di posisi memberkati orang lain, segala kebutuhan kita dipenuhi oleh Tuhan. Itulah hal yang paling mengesankan dari prinsip memberkati ini. Saat pembelajaran dari ex relationship yang saya tulis memberkati dan menguatkan iman orang lain yang mengalami hal sama seperti saya di masa lalu, saat itu juga ketakutan dan trauma akibat jejak-jejak ex relationship saya sebelumnya berangsur-angsur dipulihkan oleh Tuhan sendiri.
Menakjubkan bukan ? Saat kita berada di dalam masalah, mari ubah cara pandang kita seperti cara pandang-Nya Tuhan. Berdoalah agar masalah yang kita alami itu suatu saat bisa menjadi berkat untuk menguatkan orang lain yang sedang mengalami masalah yang sama. Kita kekurangan bukan berarti kita tidak bisa memberkati orang lain. Berkat tidak terpancang pada sesuatu yang berlebih, tetapi mengarah kepada kemauan yang ada di dalam hati seseorang untuk rela melakukannya atau tidak.
Tetap bermimpi
Meskipun kita men-jomblo sampai di ujung usia kritis menikah kata dunia, bukan berarti bahwa kita akan atau harus tetap single sampai mati. Pupus hopeless dengan terus bermimpi. Bermimpi itu gratis. Asal berada di koridor yang benar untuk memberi kita semangat menjalani hidup, bermimpi bukanlah hal yang tidak boleh dilakukan.
Alexander Graham Bell berkata, "When one door closes, another opens; but we often look so long and so regretfully upon the closed door that we do not see the one which has opened for us."
Jika kita tidak mempunyai mimpi untuk mempunyai relationship yang lebih baik di masa depan, mustahil kita mampu menutup jejak-jejak ex relationship di masa lalu dengan sempurna. Sesulit apapun, kita harus menetralkan diri kita dari trauma relationship sebelumnya. Jangan pernah memasuki relationship baru sementara hati kita masih enggan beranjak dari relationship yang lama. Kebahagian tidak tergantung kepada manusia lain yang sama tidak sempurnanya dengan kita. Ketika kita mulai mencari kebahagiaan di dalam sosok manusia, sebenarnya kita sedang menipu diri kita sendiri dengan fatamorgana. Jika fatamorgana itu usai terpajang, bentuk kehidupan nyatanya justru akan berbalik melukai kita lebih dalam daripada kebahagiaan sesaat yang pernah kita reguk sebelumnya.
Kasih sejati bisa dikontrol dengan hati. Yang tidak pernah bisa dikontrol adalah nafsu. Ketika kasih mulai membelenggu dan menyakiti kita, berarti kita sudah salah menangkap nafsu yang terlihat seperti kasih. Ketika the past relationship membuat kita tidak bisa berjalan menuju ke the next relationship, berarti kita telah terbelenggu oleh hubungan salah yang dipimpin oleh nafsu semata. Be wise in a relationship.
No comments:
Post a Comment