Monday, May 26, 2008

Pasangan yang Tak Seiman

Oleh : Angelina Kusuma

Banyak orang Kristen memisahkan persoalan cinta antar anak manusia dari Tuhan karena menganggapnya sebagai urusan yang tidak terlalu rohani sehingga banyak kompromi yang akhirnya dilakukan untuk melegalkan keinginan mereka memperoleh pasangan hidup meskipun itu bertentangan dengan Firman Tuhan.

Bagaimanakah cara memilih calon pasangan hidup yang benar dan seturut dengan kehendak Bapa kita ?

2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Kata 'jangan' dalam 2 Korintus 6:14 jelas menunjukkan bahwa ayat ini merupakan sebuah perintah larangan untuk kita sebagai pengikut Kristus, beristri maupun bersuamikan orang yang tidak seiman dengan kepercayaan kita terhadap Yesus. Tetapi pada kenyataannya, banyak anak Tuhan yang tetap melanggar perintah larangan ini dengan berbagai alasan.

Ketika Tuhan memberikan sepuluh perintah untuk bangsa Israel melalui hamba-Nya Musa, beberapa isi perintah-Nya juga mengandung kata 'jangan'.

Keluaran 20:1-17
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."


Ulangan 5:6-21
5:6 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
5:7 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
5:8 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5:9 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
5:10 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
5:11 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
5:16 Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
5:17 Jangan membunuh.
5:18 Jangan berzinah.
5:19 Jangan mencuri.
5:20
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
5:21 Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.


Konsekuensi dari pelanggaran terhadap sepuluh perintah Tuhan - Keluaran 20:1-17; Ulangan 5:6-21 - dan larangan untuk mempunyai pasangan yang tidak seimbang dalam 2 Korintus 6:14 adalah sama, yaitu berdosa kepada Tuhan dan berujung kepada maut - Roma 6:23a, Sebab upah dosa ialah maut.

Rumput tetangga yang lebih hijau

Sebelum mengenal kebenaran Firman Tuhan, saya juga sempat tertarik dengan kehidupan rumput tetangga yang hijau di luar pekarangan rumah Kristus. Tetapi sejak kebenaran Firman Tuhan itu tertanam di dalam diri saya, justru saya keheranan apakah yang menarik dari kehidupan orang-orang yang berada di luar Kristus sehingga banyak orang rela menjual Yesus untuk mendapatkannya.

Kerajaan Surga jauh lebih berharga dari sekedar nafsu dan keinginan kita untuk menikah dengan orang yang kita ingini. Jika ada orang yang rela menjual Surganya demi nafsu duniawi, saya tidak akan segan-segan mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari orang-orang bodoh yang tertipu oleh Iblis. Kehidupan di dunia hanya sementara, tidak bisa dibandingkan lamanya dengan kehidupan kita setelah kematian tubuh jasmani. Apakah kita mau melewati kehidupan yang sebentar lagi akan diganti dengan kekekalan ini dengan penuh kebahagiaan dunia tetapi melewati masa-masa kekekalan kita dengan penderitaan di Neraka selamanya ?

Yesus adalah Bapa kita yang hidup. Ia bisa merasakan kesepian dan kesendirian seperti yang kita rasakan sebagai manusia. Ia berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" - Lukas 11:9.

Pernahkah kita meminta pasangan yang seimbang dan sepadan dengan iman percaya kita kepada-Nya saat bergumul mengenai pasangan hidup ?

Pernahkah kita mencari dengan sungguh-sungguh pasangan yang seimbang dan sepadan dengan kita saat kita ingin mengakhiri masa lajang kita ?

Pernahkah kita meminta izin kepada Tuhan secara langsung - ketok pintu - agar Ia merestui hubungan kita dengan seseorang yang akan mengarah kepada pernikahan kudus dihadapan-Nya ?

Pernikahan disebut kudus karena ada peran serta dan inisiatif sendiri dari Tuhan untuk meneruskan garis keturunan-Nya yang akan mengusahakan ciptaan-Nya di bumi ini melalui anak-anak kesayangan-Nya - Kejadian 1:28b. Pernikahan yang tidak diprakarsai dan direstui oleh Tuhan jelas bukanlah pernikahan yang diperkenan-Nya karena kita sudah melanggar kata 'jangan' dari perintah-Nya dalam 2 Korintus 6:14.

Sebelum terlambat, sebelum upah maut, dan hukuman jatuh ke atas kita karena kita berkompromi dengan dunia saat memilih pasangan hidup, segera berbalik dari jalan-jalan yang salah. Ia sanggup memerikan kita pasangan yang sepadan dan seimbang dengan iman percaya kita kepada-Nya jika kita mempercayai-Nya untuk melakukan kewajiban-Nya dan kita melakukan tugas kita dengan sempurna.

Ia bukan Tuhan yang bisa melanggar janji-janji-Nya. Ia adalah Bapa yang setia dan adil, sanggup merasakan ketakutan, kelemahan, keinginan, dan turut bersuka cita dalam pesta-pesta kemenangan kita. Ia sanggup memberi kita seorang istri atau suami yang takut akan Dia jika Ia berkehendak. The best is yet to come for people that love HIM so much till the end.

No comments: