Oleh : Angelina Kusuma
Beberapa waktu yang lalu, saya menonton pagelaran sebuah konser musik yang ditayangkan secara live di dua stasiun televisi swasta Indonesia. Konser musik ini merupakan konser musik perpisahan dari sebuah band besar asal kota kembang yang memarakkan dunia seni Indonesia sekitar 6 tahun belakangan ini. Saya salah satu penggemar musik-musik dari band ini sejak album pertama mereka hingga yang terbaru. Musik mereka yang ber-genre anak muda dan lirik-lirik sederhana namun bermakna, membuat saya ikut menggandrungi hampir semua karya-karya di album-album yang pernah mereka luncurkan.
Sayangnya meski band ini cepat melejit sejak album perdananya meledak di pasaran, band ini juga rapuh. Gosip tak sedap silih berganti menerpa para personelnya sampai perpecahan yang mengantar mereka ke acara konser perpisahan malam itu. Di album mereka selanjutnya, dikabarkan bahwa mereka akan mengganti nama band meski para personelnya dalam formasi tetap. Saat di wawancara, sang vokalis band, Ariel, selalu menjawab, "Apalah arti sebuah nama? Yang penting kan kualitas karya-karya kami."
Benar juga apa yang diyakini oleh para personel Peterpan ini. Meski mereka berganti nama sekalipun, asal kualitas lagu dan musik yang mereka hasilkan nanti tak jauh berbeda dari band mereka yang lama, mungkin saya juga akan tetap menjadi penggemar setia mereka nantinya.
Kembali ke soal nama...tahukah anda apa arti nama anda dan pengaruhnya bagi kehidupan anda? Nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, orang, tempat, produk (misalnya merek produk) dan bahkan gagasan atau konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik maupun yang diberikan.
Di salah satu episode anime Jepang yang sering saya tonton (Bleach), juga ada perdebatan menarik seputar nama. Anime Bleach ini berkisah mengenai seorang anak SMU bernama Kurosaki Ichigo yang tanpa sengaja menjadi subtitute shinigami. Demi menjalani profesinya sebagai dewa kematian pengganti, ia harus rela bertarung melakukan penyucian roh-roh orang yang sudah mati di dunia nyata. Suatu ketika ia harus menyelamatkan shinigami yang telah memberikan kekuatannya kepadanya (Kuchiki Rukia) karena ia hendak dibunuh karena melanggar peraturan dunia roh yang tidak memperbolehkan seorang shinigami memberikan kekuatannya kepada manusia biasa.
Saat menempuh perjalanan menuju ke menara tempat penahanan Kuchiki Rukia di dunia roh, Kurosaki Ichigo di hadang oleh salah satu shinigami yang cukup kuat berpangkat kapten. Perbedaan antara Kurosaki Ichigo dengan kapten Zaraki Kenpachi ini adalah soal nama pedang zanpakutou yang mereka gunakan untuk bertarung. Kapten Zaraki tidak pernah mempermasalahkan siapa nama pedang zanpakutou-nya, sedangkan Ichigo dalam proses latihan bertarungnya justru 'berkenalan' langsung dengan pedangnya sendiri yang bernama Zangetsu.
Dengan mengenal nama zanpakutou-nya, Ichigo mempunyai tambahan kekuatan untuk melepaskan shikai zanpakutou-nya dan akhirnya bisa mengalahkan kapten Zaraki. Padahal kapten Zaraki ini termasuk shinigami terkuat di dunia roh sebelumnya. Ia seorang penggila pertarungan yang hidup dengan satu tujuan yaitu bertarung. Ketika kapten Zaraki rebah oleh tebasan zanpakutou Ichigo (Zangetsu), barulah ia teringat bahwa sejak dulu ia tidak pernah perduli akan nama, bahkan namanya sendiri. Ia baru menamai dirinya sendiri ketika menemukan seorang bayi setelah membunuh banyak orang untuk bertahan hidup di distrik tempatnya bertugas. Karena itulah ia juga tidak pernah perduli siapa nama zanpakutou-nya meski sudah menemaninya bertarung ratusan kali.
Orang tua saya termasuk selektif dalam memilih nama bagi anak-anaknya. Saya dan adik saya mempunyai nama yang cukup unik dibandingkan lingkungan tempat kami tiggal. Waktu kecil, orang-orang di lingkungan saya sering melontarkan nada sedikit keheranan mengenai nama saya. "Anak kok jenenge angel?" (artinya : "Anak kok namanya angel?"). Mungkin bagi anda yang fasih berbahasa Inggris tidak akan banyak mempermasalahkan nama saya karena anda tahu bahwa artinya Angel adalah baik (malaikat). Tapi bagi masyarakat tempat tinggal nenek saya yang ada di desa kecil dan berdarah Jawa asli, Angel bagi mereka artinya bukan 'malaikat', tapi 'sulit' (hehehe). Makanya, ketika saya kecil, seringkali saya pulang ke rumah dengan wajah murung karena diejek tetangga saya bahwa saya akan 'sulit' dalam segala hal karena nama depan saya sudah 'angel'.
Sekarang setelah saya tahu arti nama saya yang sebenarnya, saya sangat bersyukur orang tua saya memberikan nama yang demikian bermakna dan bagus kepada saya. Saat mereka memberikan nama Angelina Kusuma kepada saya, harapan mereka adalah nantinya saya akan menjadi seorang wanita (disimbulkan dengan kusuma - bunga) berhati malaikat dan selalu membawa berita damai (arti Angel = malaikat dari bahasa Inggris). Uh uh, bagus ya...hiks jadi terharu (tx, Mom...Dad).
Saya tetap mengingat dan berusaha untuk mewujudkan doa orang tua saya saat memberikan nama itu meski sekarang saya mempunyai beberapa nama panggilan lain, seperti NJ atau Enjie, yang sedikit berbeda dari nama asli saya. Bagi saya, nama saya bukanlah sekedar nama. Nama saya adalah doa dari orang tua saya untuk menjadikan saya menjadi orang yang berguna bagi orang-orang di sekitar saya, yaitu membawa berita damai bagi mereka yang sedang terbeban berat dan karena itu juga selama ini saya selalu ingin menjadi pribadi yang bisa diterima semua kalangan tanpa batas (hehehe, kok ujung jadi narsis gini...).
Yesaya 45:3, Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
Tuhan tidak pernah menganggap remeh soal nama ternyata. Ia selalu memanggil orang-orang yang dikasihi-Nya dengan namanya langsung. Ia mengenal kita sejak dari kandungan ibu. Ia tidak pernah menganggap kelahiran kita sebagai kesalahan meski kita terlahir dengan keadaan yang kurang sempurna. Di kitab-Nya tersimpan semua nama-nama kita yang percaya kepada Yesus Kristus, Anak Sulung-Nya.
Wahyu 3:5, Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan aku akan mengaku namanya dihadapan bapaKu dan dihadapan para malaikatNya.
Maukah engkau dikenal oleh Yesus Kristus? Maukah namamu tertulis di kitab kehidupan-Nya? Apapun dan siapapun diri anda, nama anda dikenal-Nya. Kejadian anda direnungkan-Nya. Dan jalan hidup anda telah ditenun-Nya. Jangan biarkan Tuhan menghapus anda dari ingatan-Nya pada saat masa penebusan nanti tiba. Orang yang anda kasihi di dunia ini boleh melupakan anda. Sahabat-sahabat anda boleh tidak mengingat nama anda dengan baik. Tetapi Tuhan Yesus tidak akan pernah melupakan anda jika anda tetap setia kepada panggilan-Nya.
1 Tawarikh 29:28a, Kemudian matilah ia (Daud) pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan...
Sama seperti Daud yang sudah mengakhiri hidupnya dengan banyak kesuksesan, demikianlah kita seharusnya mengakhiri pertandingan iman kita di dunia ini dan mencatatkan nama kita sebagai 'hamba yang baik' bagi Yesus Kristus. Pergunakan waktu yang tersisa anda untuk terus memuliakan Dia yang telah mengizinkan kita mempunyai 'arti' bagi dunia ini dan bagi-Nya (nj@coe).
Beberapa waktu yang lalu, saya menonton pagelaran sebuah konser musik yang ditayangkan secara live di dua stasiun televisi swasta Indonesia. Konser musik ini merupakan konser musik perpisahan dari sebuah band besar asal kota kembang yang memarakkan dunia seni Indonesia sekitar 6 tahun belakangan ini. Saya salah satu penggemar musik-musik dari band ini sejak album pertama mereka hingga yang terbaru. Musik mereka yang ber-genre anak muda dan lirik-lirik sederhana namun bermakna, membuat saya ikut menggandrungi hampir semua karya-karya di album-album yang pernah mereka luncurkan.
Sayangnya meski band ini cepat melejit sejak album perdananya meledak di pasaran, band ini juga rapuh. Gosip tak sedap silih berganti menerpa para personelnya sampai perpecahan yang mengantar mereka ke acara konser perpisahan malam itu. Di album mereka selanjutnya, dikabarkan bahwa mereka akan mengganti nama band meski para personelnya dalam formasi tetap. Saat di wawancara, sang vokalis band, Ariel, selalu menjawab, "Apalah arti sebuah nama? Yang penting kan kualitas karya-karya kami."
Benar juga apa yang diyakini oleh para personel Peterpan ini. Meski mereka berganti nama sekalipun, asal kualitas lagu dan musik yang mereka hasilkan nanti tak jauh berbeda dari band mereka yang lama, mungkin saya juga akan tetap menjadi penggemar setia mereka nantinya.
Kembali ke soal nama...tahukah anda apa arti nama anda dan pengaruhnya bagi kehidupan anda? Nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, orang, tempat, produk (misalnya merek produk) dan bahkan gagasan atau konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik maupun yang diberikan.
Di salah satu episode anime Jepang yang sering saya tonton (Bleach), juga ada perdebatan menarik seputar nama. Anime Bleach ini berkisah mengenai seorang anak SMU bernama Kurosaki Ichigo yang tanpa sengaja menjadi subtitute shinigami. Demi menjalani profesinya sebagai dewa kematian pengganti, ia harus rela bertarung melakukan penyucian roh-roh orang yang sudah mati di dunia nyata. Suatu ketika ia harus menyelamatkan shinigami yang telah memberikan kekuatannya kepadanya (Kuchiki Rukia) karena ia hendak dibunuh karena melanggar peraturan dunia roh yang tidak memperbolehkan seorang shinigami memberikan kekuatannya kepada manusia biasa.
Saat menempuh perjalanan menuju ke menara tempat penahanan Kuchiki Rukia di dunia roh, Kurosaki Ichigo di hadang oleh salah satu shinigami yang cukup kuat berpangkat kapten. Perbedaan antara Kurosaki Ichigo dengan kapten Zaraki Kenpachi ini adalah soal nama pedang zanpakutou yang mereka gunakan untuk bertarung. Kapten Zaraki tidak pernah mempermasalahkan siapa nama pedang zanpakutou-nya, sedangkan Ichigo dalam proses latihan bertarungnya justru 'berkenalan' langsung dengan pedangnya sendiri yang bernama Zangetsu.
Dengan mengenal nama zanpakutou-nya, Ichigo mempunyai tambahan kekuatan untuk melepaskan shikai zanpakutou-nya dan akhirnya bisa mengalahkan kapten Zaraki. Padahal kapten Zaraki ini termasuk shinigami terkuat di dunia roh sebelumnya. Ia seorang penggila pertarungan yang hidup dengan satu tujuan yaitu bertarung. Ketika kapten Zaraki rebah oleh tebasan zanpakutou Ichigo (Zangetsu), barulah ia teringat bahwa sejak dulu ia tidak pernah perduli akan nama, bahkan namanya sendiri. Ia baru menamai dirinya sendiri ketika menemukan seorang bayi setelah membunuh banyak orang untuk bertahan hidup di distrik tempatnya bertugas. Karena itulah ia juga tidak pernah perduli siapa nama zanpakutou-nya meski sudah menemaninya bertarung ratusan kali.
Orang tua saya termasuk selektif dalam memilih nama bagi anak-anaknya. Saya dan adik saya mempunyai nama yang cukup unik dibandingkan lingkungan tempat kami tiggal. Waktu kecil, orang-orang di lingkungan saya sering melontarkan nada sedikit keheranan mengenai nama saya. "Anak kok jenenge angel?" (artinya : "Anak kok namanya angel?"). Mungkin bagi anda yang fasih berbahasa Inggris tidak akan banyak mempermasalahkan nama saya karena anda tahu bahwa artinya Angel adalah baik (malaikat). Tapi bagi masyarakat tempat tinggal nenek saya yang ada di desa kecil dan berdarah Jawa asli, Angel bagi mereka artinya bukan 'malaikat', tapi 'sulit' (hehehe). Makanya, ketika saya kecil, seringkali saya pulang ke rumah dengan wajah murung karena diejek tetangga saya bahwa saya akan 'sulit' dalam segala hal karena nama depan saya sudah 'angel'.
Sekarang setelah saya tahu arti nama saya yang sebenarnya, saya sangat bersyukur orang tua saya memberikan nama yang demikian bermakna dan bagus kepada saya. Saat mereka memberikan nama Angelina Kusuma kepada saya, harapan mereka adalah nantinya saya akan menjadi seorang wanita (disimbulkan dengan kusuma - bunga) berhati malaikat dan selalu membawa berita damai (arti Angel = malaikat dari bahasa Inggris). Uh uh, bagus ya...hiks jadi terharu (tx, Mom...Dad).
Saya tetap mengingat dan berusaha untuk mewujudkan doa orang tua saya saat memberikan nama itu meski sekarang saya mempunyai beberapa nama panggilan lain, seperti NJ atau Enjie, yang sedikit berbeda dari nama asli saya. Bagi saya, nama saya bukanlah sekedar nama. Nama saya adalah doa dari orang tua saya untuk menjadikan saya menjadi orang yang berguna bagi orang-orang di sekitar saya, yaitu membawa berita damai bagi mereka yang sedang terbeban berat dan karena itu juga selama ini saya selalu ingin menjadi pribadi yang bisa diterima semua kalangan tanpa batas (hehehe, kok ujung jadi narsis gini...).
Yesaya 45:3, Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
Tuhan tidak pernah menganggap remeh soal nama ternyata. Ia selalu memanggil orang-orang yang dikasihi-Nya dengan namanya langsung. Ia mengenal kita sejak dari kandungan ibu. Ia tidak pernah menganggap kelahiran kita sebagai kesalahan meski kita terlahir dengan keadaan yang kurang sempurna. Di kitab-Nya tersimpan semua nama-nama kita yang percaya kepada Yesus Kristus, Anak Sulung-Nya.
Wahyu 3:5, Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan aku akan mengaku namanya dihadapan bapaKu dan dihadapan para malaikatNya.
Maukah engkau dikenal oleh Yesus Kristus? Maukah namamu tertulis di kitab kehidupan-Nya? Apapun dan siapapun diri anda, nama anda dikenal-Nya. Kejadian anda direnungkan-Nya. Dan jalan hidup anda telah ditenun-Nya. Jangan biarkan Tuhan menghapus anda dari ingatan-Nya pada saat masa penebusan nanti tiba. Orang yang anda kasihi di dunia ini boleh melupakan anda. Sahabat-sahabat anda boleh tidak mengingat nama anda dengan baik. Tetapi Tuhan Yesus tidak akan pernah melupakan anda jika anda tetap setia kepada panggilan-Nya.
1 Tawarikh 29:28a, Kemudian matilah ia (Daud) pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan...
Sama seperti Daud yang sudah mengakhiri hidupnya dengan banyak kesuksesan, demikianlah kita seharusnya mengakhiri pertandingan iman kita di dunia ini dan mencatatkan nama kita sebagai 'hamba yang baik' bagi Yesus Kristus. Pergunakan waktu yang tersisa anda untuk terus memuliakan Dia yang telah mengizinkan kita mempunyai 'arti' bagi dunia ini dan bagi-Nya (nj@coe).
Nama hanya mempunyai arti jika ia memiliki kualitas
No comments:
Post a Comment