Aplikasi Alkitab (powered Java) untuk handphone dari Go Bible by Jolon Faichney.
Alkitab versi LAI Link 1
Alkitab versi LAI Link 2
Alkitab versi BIS Link 1
Alkitab versi BIS Link 2
Alkitab versi KJV Link 1
Alkitab versi KJV Link 2
Thursday, December 31, 2009
Tuesday, December 29, 2009
Saturday, December 26, 2009
Cry out to Jesus - Third Day
To everyone who's lost someone they love
long before it was their time.
You feel like the days you had were not enough
when you said goodbye.
And to all of the people with burdens and pains
keepin' you back from your life.
You believe that there's nothing
and there is no one who can make it right.
There is hope for the helpless, rest for the weary,
and love for the broken hearts.
There is grace and forgiveness, mercy and healing
He'll meet you wherever you are.
Cry out to Jesus. Cry out to Jesus.
For the marriage that's struggling just to hang on
They lost all of their faith in love.
and they've done all they can to make it right again
still it's not enough.
For the ones who can't break the addictions and chains
you try to give up but you come back again.
Just remember that you're not alone
in your shame and your suffering.
There is hope for the helpless, rest for the weary,
and love for the broken hearts.
There is grace and forgiveness, mercy and healing
He'll meet you wherever you are.
Cry out to Jesus.
When you're lonely and it feels like the whole world is falling on you
you just reach out, you just cry out to Jesus
Cry to Jesus.
To the widow who suffers from being alone,
wipin' the tears from her eyes.
For the children around the world without a home,
say a prayer tonight.
There is hope for the helpless, rest for the weary,
and love for the broken hearts.
There is grace and forgiveness, mercy and healing
that meets you wherever you are.
There is hope for the helpless, rest for the weary,
and love for the broken hearts.
There is grace and forgiveness, mercy and healing
that meets you wherever you are.
Cry out to Jesus. Cry out to Jesus.
Cry out to Jesus. Cry out to Jesus.
Thursday, December 24, 2009
Tuesday, December 22, 2009
Berkomunikasi Dengan Anak-anak
Oleh : Angelina Kusuma
Berbicara kepada anak-anak adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Terkadang, mereka lebih memilih bermain dengan dunianya sendiri daripada mendengarkan dengan seksama apa yang sedang kita katakan kepada mereka. Kunci untuk berkomunikasi dengan anak-anak adalah dengan menjadi serupa dengan dunia mereka. Mau tidak mau, kita yang harus merendahkan hati menyelami cara berpikir anak-anak yang tidak sama dengan cara berpikir orang dewasa.
1. Menegur dengan nada suara lembut
Ketika mengajar anak-anak di Sekolah Minggu, sering kali saya mati kutu di depan kelas saat anak-anak itu mulai 'berkotbah' sendiri-sendiri dan seolah tidak menganggap saya sedang berbicara kepada mereka. Untuk menegur anak-anak yang sedang bercengkrama sendiri selama pelajaran berlangsung, saya selalu gagal ketika menegur mereka dengan nada suara keras. Tapi ketika saya menghadapkan muka ke arah mereka dan memanggil nama mereka dengan lembut, seketika itu juga, mereka menghentikan aktivitas bicaranya dan memalingkan tubuhnya kembali ke depan kelas. Itulah anak-anak. Yang mereka perlukan adalah tuntunan supaya mereka kembali memperoleh fokus konsentrasinya, bukan kemarahan dari orang lain atas ulahnya. Jika mereka dimarahi dengan nada suara yang keras, yang terjadi mungkin sebaliknya, mereka akan semakin ngelunjak membuat kita jengkel.
2. Tidak melarang tanpa alasan
Kata larangan seperti "Jangan..." dan "Tidak boleh...", bisa menjadi pemicu anak-anak untuk semakin nekad melakukan kalimat larangan kita. Bawa anak-anak ke pengenalan mana yang baik dan buruk, apa akibatnya jika hal itu dilakukan atau tidak dilakukan, untuk mengganti ucapan-ucapan larangan. Anak-anak punya rasa penasaran yang tinggi dan larangan orang dewasa akan membuat mereka mencari cara untuk mengetahui jawabannya. Jika mereka menerima kalimat, "Jangan main korek api". Biasanya mereka justru mengambil korek api dan mematikkan api darinya. Tapi jika mereka diajak berdiskusi bahwa korek api bisa menimbulkan api yang panas dan sakit jika menyentuh kulit, maka anak-anak akan menaruh kembali korek api itu di tempatnya dan lebih tertarik mendengarkan penjelasan kita.
3. Tidak menakut-nakuti
Orang dewasa kadang menggunakan kalimat menakut-nakuti seperti, "Nanti kalo kamu bandel, mama bilang sama gurumu" atau "Kalo kamu kesana, awas lho...nanti dikejar sama anjing" dan lain-lain. Sadar atau tidak, saat kita membuat mereka takut akan seseorang atau akan sesuatu, sebenarnya kita sedang mencetak mental kerdil dan pengecut pada anak-anak itu. Menakuti mereka tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya akan membuat anak-anak mempunyai pikiran yang negatif tentang seseorang atau sesuatu yang kita gunakan sebagai obyek untuk menakut-nakuti mereka. Misalnya dari kalimat, "Nanti kalo kamu bandel, mama bilang sama gurumu", akan membuat anak-anak berpikiran bahwa guru itu adalah sosok yang jahat dan akibatnya mereka tak lagi segan kepada guru dalam arti menghormati guru tapi takut dengan sosok seorang guru karena pengaruh image orang jahat yang sudah tercetak di otak mereka sebelumnya.
4. Belaian, ciuman, pelukan, dan pujian
Kebutuhan anak-anak akan perhatian dari orang dewasa itu sangat besar. Belaian, ciuman, pelukan, dan pujian, merupakan uangkapan perhatian dari orang dewasa yang ampuh untuk memenangkan mereka saat marah, takut, sedih, ataupun saat mereka gelisah dan perlu dorongan semangat untuk berhasil.
5. Musik, lagu, tari, gambar, dan belajar
Ciri khas anak-anak yang lekat dengan mainan, membuat mereka juga lebih peka terhadap segala sesuatu yang tak jauh dari aktivitas bermain-main. Mengajari anak akan sesuatu, paling mudah dengan musik, lagu, tari, dan juga gambar. Kemampuan mereka menyerap informasi yang disampaikan, terbukti lebih mengena ketika dibarengi dengan menyentuh kelima indranya secara aktif (mengajak anak-anak untuk melihat, mendengar, mencium, meraba, mengecap, dan mempraktekkan obyek/tindakan yang kita maksud secara langsung), daripada kita menunggui mereka belajar dari awal sampai akhir dan sibuk menjejali mereka dengan berbagai nasehat sampai mulut berbusa.
6. Tidak berbohong
"Disuntik itu tidak sakit kok...". Hayo, siapa yang suka bicara seperti ini kepada anak-anak ketika dokter mengeluarkan jarum suntik dan mengarahkan kepadanya? Kelihatannya, ini adalah kata-kata yang baik agar si anak mau disuntik. Tapi, efek dari kalimat berbohong itu tetaplah tidak baik bagi mereka. Jika si anak merasai bahwa ternyata disuntik itu sakit dan tidak sama dengan apa yang anda katakan sebelumnya, ia bisa sakit hati sampai trauma dengan yang namanya jarum suntik di kemudian hari. Mengajari anak untuk berani menghadapi sesuatu, tidak bisa dilakukan dengan membohonginya. Jika memang disuntik bisa menyebabkan ia kesakitan, ya jujurlah padanya. TAPI...beri alasan yang tepat kenapa ia harus disuntik, berapa lama ia akan merasakan sakit, dan tunjukkan bahwa anda akan selalu bersama dia menghadapi rasa sakit itu sampai sembuh. Dengan tidak membohongi anak-anak dalam segala hal (termasuk hal-hal yang negatif), anda sudah menciptakan seorang generasi pemberani sejak dini.
Anak-anak adalah aset generasi yang tangguh di masa depan. Ajari mereka tentang kebenaran, bukan kebohongan dan intimidasi, agar mereka bisa menjadi orang-orang yang menang dan memenangkan banyak orang di kemudian hari. Kertas putih itu ada di tangan anda sekarang. Tulisi dan warnailah kertas putih yang dimiliki oleh anak-anak itu dengan tinta yang tepat untuk dunia mereka yang ceria dan semangat bermain-mainnya, bukan dengan cara orang dewasa (nj@coe).
Berbicara kepada anak-anak adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Terkadang, mereka lebih memilih bermain dengan dunianya sendiri daripada mendengarkan dengan seksama apa yang sedang kita katakan kepada mereka. Kunci untuk berkomunikasi dengan anak-anak adalah dengan menjadi serupa dengan dunia mereka. Mau tidak mau, kita yang harus merendahkan hati menyelami cara berpikir anak-anak yang tidak sama dengan cara berpikir orang dewasa.
1. Menegur dengan nada suara lembut
Ketika mengajar anak-anak di Sekolah Minggu, sering kali saya mati kutu di depan kelas saat anak-anak itu mulai 'berkotbah' sendiri-sendiri dan seolah tidak menganggap saya sedang berbicara kepada mereka. Untuk menegur anak-anak yang sedang bercengkrama sendiri selama pelajaran berlangsung, saya selalu gagal ketika menegur mereka dengan nada suara keras. Tapi ketika saya menghadapkan muka ke arah mereka dan memanggil nama mereka dengan lembut, seketika itu juga, mereka menghentikan aktivitas bicaranya dan memalingkan tubuhnya kembali ke depan kelas. Itulah anak-anak. Yang mereka perlukan adalah tuntunan supaya mereka kembali memperoleh fokus konsentrasinya, bukan kemarahan dari orang lain atas ulahnya. Jika mereka dimarahi dengan nada suara yang keras, yang terjadi mungkin sebaliknya, mereka akan semakin ngelunjak membuat kita jengkel.
2. Tidak melarang tanpa alasan
Kata larangan seperti "Jangan..." dan "Tidak boleh...", bisa menjadi pemicu anak-anak untuk semakin nekad melakukan kalimat larangan kita. Bawa anak-anak ke pengenalan mana yang baik dan buruk, apa akibatnya jika hal itu dilakukan atau tidak dilakukan, untuk mengganti ucapan-ucapan larangan. Anak-anak punya rasa penasaran yang tinggi dan larangan orang dewasa akan membuat mereka mencari cara untuk mengetahui jawabannya. Jika mereka menerima kalimat, "Jangan main korek api". Biasanya mereka justru mengambil korek api dan mematikkan api darinya. Tapi jika mereka diajak berdiskusi bahwa korek api bisa menimbulkan api yang panas dan sakit jika menyentuh kulit, maka anak-anak akan menaruh kembali korek api itu di tempatnya dan lebih tertarik mendengarkan penjelasan kita.
3. Tidak menakut-nakuti
Orang dewasa kadang menggunakan kalimat menakut-nakuti seperti, "Nanti kalo kamu bandel, mama bilang sama gurumu" atau "Kalo kamu kesana, awas lho...nanti dikejar sama anjing" dan lain-lain. Sadar atau tidak, saat kita membuat mereka takut akan seseorang atau akan sesuatu, sebenarnya kita sedang mencetak mental kerdil dan pengecut pada anak-anak itu. Menakuti mereka tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya akan membuat anak-anak mempunyai pikiran yang negatif tentang seseorang atau sesuatu yang kita gunakan sebagai obyek untuk menakut-nakuti mereka. Misalnya dari kalimat, "Nanti kalo kamu bandel, mama bilang sama gurumu", akan membuat anak-anak berpikiran bahwa guru itu adalah sosok yang jahat dan akibatnya mereka tak lagi segan kepada guru dalam arti menghormati guru tapi takut dengan sosok seorang guru karena pengaruh image orang jahat yang sudah tercetak di otak mereka sebelumnya.
4. Belaian, ciuman, pelukan, dan pujian
Kebutuhan anak-anak akan perhatian dari orang dewasa itu sangat besar. Belaian, ciuman, pelukan, dan pujian, merupakan uangkapan perhatian dari orang dewasa yang ampuh untuk memenangkan mereka saat marah, takut, sedih, ataupun saat mereka gelisah dan perlu dorongan semangat untuk berhasil.
5. Musik, lagu, tari, gambar, dan belajar
Ciri khas anak-anak yang lekat dengan mainan, membuat mereka juga lebih peka terhadap segala sesuatu yang tak jauh dari aktivitas bermain-main. Mengajari anak akan sesuatu, paling mudah dengan musik, lagu, tari, dan juga gambar. Kemampuan mereka menyerap informasi yang disampaikan, terbukti lebih mengena ketika dibarengi dengan menyentuh kelima indranya secara aktif (mengajak anak-anak untuk melihat, mendengar, mencium, meraba, mengecap, dan mempraktekkan obyek/tindakan yang kita maksud secara langsung), daripada kita menunggui mereka belajar dari awal sampai akhir dan sibuk menjejali mereka dengan berbagai nasehat sampai mulut berbusa.
6. Tidak berbohong
"Disuntik itu tidak sakit kok...". Hayo, siapa yang suka bicara seperti ini kepada anak-anak ketika dokter mengeluarkan jarum suntik dan mengarahkan kepadanya? Kelihatannya, ini adalah kata-kata yang baik agar si anak mau disuntik. Tapi, efek dari kalimat berbohong itu tetaplah tidak baik bagi mereka. Jika si anak merasai bahwa ternyata disuntik itu sakit dan tidak sama dengan apa yang anda katakan sebelumnya, ia bisa sakit hati sampai trauma dengan yang namanya jarum suntik di kemudian hari. Mengajari anak untuk berani menghadapi sesuatu, tidak bisa dilakukan dengan membohonginya. Jika memang disuntik bisa menyebabkan ia kesakitan, ya jujurlah padanya. TAPI...beri alasan yang tepat kenapa ia harus disuntik, berapa lama ia akan merasakan sakit, dan tunjukkan bahwa anda akan selalu bersama dia menghadapi rasa sakit itu sampai sembuh. Dengan tidak membohongi anak-anak dalam segala hal (termasuk hal-hal yang negatif), anda sudah menciptakan seorang generasi pemberani sejak dini.
Anak-anak adalah aset generasi yang tangguh di masa depan. Ajari mereka tentang kebenaran, bukan kebohongan dan intimidasi, agar mereka bisa menjadi orang-orang yang menang dan memenangkan banyak orang di kemudian hari. Kertas putih itu ada di tangan anda sekarang. Tulisi dan warnailah kertas putih yang dimiliki oleh anak-anak itu dengan tinta yang tepat untuk dunia mereka yang ceria dan semangat bermain-mainnya, bukan dengan cara orang dewasa (nj@coe).
Monday, December 21, 2009
(Sekolah Minggu) Jajanan Enak, Belum Tentu Sehat
Oleh : Angelina Kusuma
Teman-teman, tahu nggak sie kalo jajan yang kita beli dari kantin sekolah, dari warung sebelah rumah, dari toko swalayan ataupun supermarket itu, belum tentu sehat lho? Tidak semua makanan enak yang nikmat di lidah kita itu berguna bagi tubuh kita. Kalo kita salah memakannya, bisa jadi itu akan menyebabkan kita sakit di kemudian hari atau membuat tubuh kita tumbuh terlalu gemuk atau kekurangan gizi.
Nah, maka dari itu, sebelum jajan...yuk kita simak beberapa hal di bawah ini agar kita tidak salah makan jajanan yang tidak sehat!
1. Biasakan sarapan pagi
Sarapan pagi sebelum berangkat sekolah itu sangat penting. Dengan mengisi perut sebelum belajar, kita akan lebih mudah berkonsentrasi menerima pelajaran dari guru-guru kita karena perut sudah kenyang. Pilih makanan bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna buat menu sarapan paginya ya. Makanan yang 4 sehat 5 sempurna itu adalah makanan yang terdiri dari makanan pokok seperti nasi, jagung, kentang, gandum/tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya; lauk pauk seperti tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain; sayur mayur seperti kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol, labu siam, dan lain-lain; buah-buahan seperti apel, manggis, markisa, salak, pepaya, dan lain-lain; ditambah susu.
2. Pilih tempat jajan yang bersih
Eits, jangan jajan sembarangan dong. Cari dulu tempat yang bersih dan terlindung dari matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor, serta bebas dari serangga dan sampah. Perhatikan juga kebersihan penjualnya. Penjual yang menjaga kebersihan tubuhnya, biasanya memakai celemek untuk melindungi bajunya dari tumpahan kotoran, memakai sendok/garpu untuk mengambil jajanan yg dijualnya, kuku-kuku penjualnya terpotong rapi dan tidak kotor, tidak merokok/sering meludah ketika menyajikan dagangannya.
3. Beli makanan yang terbungkus rapi kemasannya atau buah yang ada kulitnya
Bungkus kemasan dan kulit, melindungi masuknya kuman dan penyakit ke dalam makanan dan buah dengan bebas. Dibandingkan dengan makanan yang tidak dibungkus dan buah yang sudah dikupas kulitnya, makanan dengan bungkus dan buah yang masih berkulit, lebih sehat dan lebih segar.
4. Membawa bekal jajan dari rumah
Ini yang paling aman. Mama atau orang-orang di rumah kita pastinya mau menyediakan makanan sehat buat kita yang terjamin kualitasnya. Daripada sakit gara-gara kebanyakan jajan di sembarang tempat, lebih baik minta mama dan orang-orang di rumah untuk menyediakan bekal jajan yang enak dari rumah. Selain aman, kita bisa menghemat uang saku untuk keperluan sekolah yang lebih penting lainnya kan?
5. Cuci tangan dan sikat gigi
Kita juga harus melatih kebiasaan baik dari kecil dalam hal menjaga kesehatan tubuh. Diantaranya, mencuci tangan sebelum menyentuh makanan/makan dan menyikat gigi dua kali sehari, yaitu sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi. Dengan mencuci tangan sebelum menyentuh makanan/makan, kita membunuh kuman-kuman penyakit yang hinggap di jari-jari tangan kita selama kita bermain dan memegang benda-benda lainnya. Sedangkan dengan rajin menyikat gigi sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi, kita akan membunuh bakteri-bakteri yang ada di mulut kita sehingga mereka tidak ikut masuk ke tubuh kita bersama makanan yang kita telan (nj@coe).
Teman-teman, tahu nggak sie kalo jajan yang kita beli dari kantin sekolah, dari warung sebelah rumah, dari toko swalayan ataupun supermarket itu, belum tentu sehat lho? Tidak semua makanan enak yang nikmat di lidah kita itu berguna bagi tubuh kita. Kalo kita salah memakannya, bisa jadi itu akan menyebabkan kita sakit di kemudian hari atau membuat tubuh kita tumbuh terlalu gemuk atau kekurangan gizi.
Nah, maka dari itu, sebelum jajan...yuk kita simak beberapa hal di bawah ini agar kita tidak salah makan jajanan yang tidak sehat!
1. Biasakan sarapan pagi
Sarapan pagi sebelum berangkat sekolah itu sangat penting. Dengan mengisi perut sebelum belajar, kita akan lebih mudah berkonsentrasi menerima pelajaran dari guru-guru kita karena perut sudah kenyang. Pilih makanan bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna buat menu sarapan paginya ya. Makanan yang 4 sehat 5 sempurna itu adalah makanan yang terdiri dari makanan pokok seperti nasi, jagung, kentang, gandum/tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya; lauk pauk seperti tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain; sayur mayur seperti kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol, labu siam, dan lain-lain; buah-buahan seperti apel, manggis, markisa, salak, pepaya, dan lain-lain; ditambah susu.
2. Pilih tempat jajan yang bersih
Eits, jangan jajan sembarangan dong. Cari dulu tempat yang bersih dan terlindung dari matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor, serta bebas dari serangga dan sampah. Perhatikan juga kebersihan penjualnya. Penjual yang menjaga kebersihan tubuhnya, biasanya memakai celemek untuk melindungi bajunya dari tumpahan kotoran, memakai sendok/garpu untuk mengambil jajanan yg dijualnya, kuku-kuku penjualnya terpotong rapi dan tidak kotor, tidak merokok/sering meludah ketika menyajikan dagangannya.
3. Beli makanan yang terbungkus rapi kemasannya atau buah yang ada kulitnya
Bungkus kemasan dan kulit, melindungi masuknya kuman dan penyakit ke dalam makanan dan buah dengan bebas. Dibandingkan dengan makanan yang tidak dibungkus dan buah yang sudah dikupas kulitnya, makanan dengan bungkus dan buah yang masih berkulit, lebih sehat dan lebih segar.
4. Membawa bekal jajan dari rumah
Ini yang paling aman. Mama atau orang-orang di rumah kita pastinya mau menyediakan makanan sehat buat kita yang terjamin kualitasnya. Daripada sakit gara-gara kebanyakan jajan di sembarang tempat, lebih baik minta mama dan orang-orang di rumah untuk menyediakan bekal jajan yang enak dari rumah. Selain aman, kita bisa menghemat uang saku untuk keperluan sekolah yang lebih penting lainnya kan?
5. Cuci tangan dan sikat gigi
Kita juga harus melatih kebiasaan baik dari kecil dalam hal menjaga kesehatan tubuh. Diantaranya, mencuci tangan sebelum menyentuh makanan/makan dan menyikat gigi dua kali sehari, yaitu sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi. Dengan mencuci tangan sebelum menyentuh makanan/makan, kita membunuh kuman-kuman penyakit yang hinggap di jari-jari tangan kita selama kita bermain dan memegang benda-benda lainnya. Sedangkan dengan rajin menyikat gigi sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi, kita akan membunuh bakteri-bakteri yang ada di mulut kita sehingga mereka tidak ikut masuk ke tubuh kita bersama makanan yang kita telan (nj@coe).
Saturday, December 19, 2009
Tuesday, December 15, 2009
Monday, December 14, 2009
Learn To Use Ligthroom :D
Still learning how to use Ligthroom. I'm a little surprised at the results. And I'll probably use it more to enhance my pictures hahahahahahahaha :D
Before
After
Before
After
Thursday, December 10, 2009
Faith Love Letter
Dear beloved,
As I write this, I saw you in my faith, that one day you'll be receiving this letter and read it. I can see you and I can feel your presence. We just have not united.
I'm not a good woman, but I'll try my best to you. I do not have a pretty face to make you interested, I just got a heart full guard for you. I do not have gold and silver around me, I only have a series of prayers that I sent around to you every day.
When you ask me, "Why do you love me?". Maybe, I will not be able to answer it. Perhaps, I have no reason to love you. I just did it because I want to.
I also would never promised that my presence at your side will always make you happy. No, I'm not a perfect angel, who can make you keep happy. I know, I'm limited. And therefore, I only promise that I will bring you to The Source of true happiness. I will bring you to Jesus, to make you always smile every day.
I'm not promising the world to be yours. But I promise you, that you are my world. You're the only reason that always brought me home, when I stepped out of the house (nj@coe).
Who loves you with faith, hope, and love
Angelina Kusuma
Cerdas Mengatur Penghasilan, Pangkal Kaya
Oleh : Angelina Kusuma
Penghasilan besar, tidak menjamin bahwa seseorang bisa mencukupi seluruh biaya kehidupannya sehari-hari. Ada banyak orang dengan penghasilan di atas rata-rata kelas menengah, tapi tetap merasa kurang dalam pemenuhan kebutuhannya karena mereka salah mengatur keuangan. Sebaliknya, tak sedikit orang dengan penghasilan tidak terlalu besar jumlahnya, namun mereka memiliki barang-barang kelas menengah. Apa rahasianya?
Untuk menjadi kaya, anda tak perlu mencari pekerjaan yang bisa memberi anda penghasilan besar per bulan ataupun yang bisa memberi anda jaminan penghasilan seumur hidup. Anda hanya perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik, agar anda bisa kaya dan berkecukupan. Tak perduli, apakah anda seorang karyawan swasta, seorang pengusaha, atau seorang pegawai lembaga pemerintah, kepiawaian tangan anda mengatur keuanganlah yang akan menentukan cukup tidaknya penghasilan anda atau kaya tidaknya kehidupan anda nanti.
1. Mencatat semua aset
Semua barang yang anda miliki adalah aset. Mulai dari rumah, mobil, tabungan, tv, kasur, sampai baju dan sepatu anda, semua adalah aset yang anda miliki. Catat aset-aset itu dengan teliti, karena dari sana, akan anda ketahui seberapa anda akan kaya.
2. Mengelompokkan aset positif dan aset negatif
Aset positif adalah aset yang mendatangkan penghasilan bagi anda. Contoh: rumah kontrakan, deposito, unit usaha yang anda kelola, dll. Sedangkan aset negatif adalah aset yang akan mengurangi penghasilan anda. Contoh: handphone, baju, sepatu, dll.
3. Menambah aset positif, mengurangi aset negatif/menutupnya
Setelah mengetahui semua aset yang kita miliki dan mengelompokkannya menjadi dua bagian, dengan mudah kita juga bisa mengetahui bagian mana yang harus kita tambah, dan bagian mana yang harus kita kurangi. Jika pengeluaran per bulan kita lebih banyak tersedot di aset negatif, berarti sudah saatnya kita menguranginya, atau memperbesar aset positif kita guna menutupi kebutuhan untuk aset negatif tersebut.
4. Membayar kewajiban sebelum memenuhi kebutuhan
Hutang-hutang, tagihan listrik, tagihan telepon, uang sewa rumah, uang sekolah/kuliah, merupakan contoh kewajiban yang harus kita utamakan lebih dulu sebelum kita memenuhi kebutuhan lain yang masih bisa ditunda pembayarannya.
5. Cicilan hutang tidak lebih dari 30%
Hutang bisa menjadi alternatif praktis dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa kita bayar sekali waktu, sekaligus bisa menjadi jerat di kemudian hari jika kita melakukannya tanpa melihat kemampuan keuangan kita sebenarnya. Batas maksimal yang aman untuk kita berhutang, tak lebih dari 30% dari penghasilan kita. Jika anda ingin membeli rumah atau mobil yang harganya memang tidak murah, pertimbangkan cicilan per bulan yang tak lebih dari angka ini, agar hutang anda tidak memberatkan kantong anda nantinya.
6. Wajib menabung minimal 10% dari penghasilan
Banyak atau sedikit penghasilan dan pengeluaran biaya kehidupan anda sehari-hari, menabung itu tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pepatah berkata, "Hemat pangkal kaya". Tabungan anda adalah bekal untuk masa depan anda. Ini sangat penting. Berapapun penghasilan anda, ambillah 10% sebagai tabungan. Saat memerlukan biaya mendadak atau pemenuhan biaya besar di lain hari, tabungan anda pasti akan sangat membantu (nj@coe).
Penghasilan besar, tidak menjamin bahwa seseorang bisa mencukupi seluruh biaya kehidupannya sehari-hari. Ada banyak orang dengan penghasilan di atas rata-rata kelas menengah, tapi tetap merasa kurang dalam pemenuhan kebutuhannya karena mereka salah mengatur keuangan. Sebaliknya, tak sedikit orang dengan penghasilan tidak terlalu besar jumlahnya, namun mereka memiliki barang-barang kelas menengah. Apa rahasianya?
Untuk menjadi kaya, anda tak perlu mencari pekerjaan yang bisa memberi anda penghasilan besar per bulan ataupun yang bisa memberi anda jaminan penghasilan seumur hidup. Anda hanya perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik, agar anda bisa kaya dan berkecukupan. Tak perduli, apakah anda seorang karyawan swasta, seorang pengusaha, atau seorang pegawai lembaga pemerintah, kepiawaian tangan anda mengatur keuanganlah yang akan menentukan cukup tidaknya penghasilan anda atau kaya tidaknya kehidupan anda nanti.
1. Mencatat semua aset
Semua barang yang anda miliki adalah aset. Mulai dari rumah, mobil, tabungan, tv, kasur, sampai baju dan sepatu anda, semua adalah aset yang anda miliki. Catat aset-aset itu dengan teliti, karena dari sana, akan anda ketahui seberapa anda akan kaya.
2. Mengelompokkan aset positif dan aset negatif
Aset positif adalah aset yang mendatangkan penghasilan bagi anda. Contoh: rumah kontrakan, deposito, unit usaha yang anda kelola, dll. Sedangkan aset negatif adalah aset yang akan mengurangi penghasilan anda. Contoh: handphone, baju, sepatu, dll.
3. Menambah aset positif, mengurangi aset negatif/menutupnya
Setelah mengetahui semua aset yang kita miliki dan mengelompokkannya menjadi dua bagian, dengan mudah kita juga bisa mengetahui bagian mana yang harus kita tambah, dan bagian mana yang harus kita kurangi. Jika pengeluaran per bulan kita lebih banyak tersedot di aset negatif, berarti sudah saatnya kita menguranginya, atau memperbesar aset positif kita guna menutupi kebutuhan untuk aset negatif tersebut.
4. Membayar kewajiban sebelum memenuhi kebutuhan
Hutang-hutang, tagihan listrik, tagihan telepon, uang sewa rumah, uang sekolah/kuliah, merupakan contoh kewajiban yang harus kita utamakan lebih dulu sebelum kita memenuhi kebutuhan lain yang masih bisa ditunda pembayarannya.
5. Cicilan hutang tidak lebih dari 30%
Hutang bisa menjadi alternatif praktis dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa kita bayar sekali waktu, sekaligus bisa menjadi jerat di kemudian hari jika kita melakukannya tanpa melihat kemampuan keuangan kita sebenarnya. Batas maksimal yang aman untuk kita berhutang, tak lebih dari 30% dari penghasilan kita. Jika anda ingin membeli rumah atau mobil yang harganya memang tidak murah, pertimbangkan cicilan per bulan yang tak lebih dari angka ini, agar hutang anda tidak memberatkan kantong anda nantinya.
6. Wajib menabung minimal 10% dari penghasilan
Banyak atau sedikit penghasilan dan pengeluaran biaya kehidupan anda sehari-hari, menabung itu tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pepatah berkata, "Hemat pangkal kaya". Tabungan anda adalah bekal untuk masa depan anda. Ini sangat penting. Berapapun penghasilan anda, ambillah 10% sebagai tabungan. Saat memerlukan biaya mendadak atau pemenuhan biaya besar di lain hari, tabungan anda pasti akan sangat membantu (nj@coe).
Wednesday, December 09, 2009
(Sekolah Minggu) Marlo Ingin Punya Teman...
Oleh : Angelin Kusuma
Marlo adalah seorang anak yang terkenal sombong, egois (mau menang sendiri), dan suka marah-marah. Karena sifat-sifat buruknya itu, ia dijauhi oleh teman-temannya.
Suatu sore, Marlo melihat Adi dan Dicky sedang asyik bermain bola di lapangan. Marlo ingin bergabung dengan mereka.
Marlo: "Bolehkah aku bermain bola bersama kalian?"
Adi: "Tidak. Kamu sombong, egois, dan suka marah-marah. Kami tidak mau berteman dengan anak sepertimu!"
Dicky: "Iya benar. Kemarin, saat bermain petak umpet di sekolah, kamu marah-marah waktu giliran jaga. Kemarinnya lagi, saat bermain kelereng, kamu ambil semua kelereng-kelereng milik kami. Trus, saat kamu punya mobil-mobilan baru, kamu juga sombong, tidak meminjami kami. Padahal, kami selalu meminjamkan semua mainan yang kami punya kepadamu. Kami malas ah, bermain denganmu lagi..."
Adi dan Dicky kemudian pergi meninggalkan Marlo.
Marlo: "Huh, menyebalkan! Aku bisa bermain sendirian tanpa teman!", kata Marlo dengan kesal.
Marlo pulang ke rumahnya dan mengambil bola kesayangannya. Ia menuju pekarangan rumah dan mulai bermain bola seorang diri. Pertama-tama, ia menendang bolanya ke tembok. Ke dua, ia kembali menendang bolanya ke tembok lagi. Ke tiga...ke empat...ke lima...Marlo mulai bosan.
Marlo: "Ternyata, nggak enak main sendirian. Aku perlu teman..."
Marlo duduk dengan sedih. Hari ini, ia tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Adi dan Dicky membencinya, karena ia sombong, egois, dan suka marah-marah. Mereka sudah tidak mau lagi bermain dengannya.
Karena kecapaian bermain dan bersedih ditinggal teman-temannya, Marlo akhirnya tertidur di bawah pohon di pekarangan rumahnya. Dalam tidurnya, Marlo bermimpi...
Marlo: "Dimana aku?"
Marlo memandang sekelilingnya. Rupanya, ia sedang berada di sebuah padang rumput yang luas. Tidak ada manusia lain kecuali dirinya di sana.
Semut: "Hei Marlo, selamat datang di dunia mimpi", kata seekor semut yang tiba-tiba muncul didekat Marlo.
Marlo: "Hah, semut bisa bicara? Dari mana kamu tahu namaku?", Marlo mulai ketakutan!
Semut: "Tidak perlu takut Marlo. Aku tahu siapa kamu. Kamu adalah anak yang terkenal sombong, egois, dan suka marah-marah. Hari ini teman-temanmu, Adi dan Dicky, meninggalkanmu dan tidak mau lagi bermain denganmu karena sifat-sifat burukmu itu kan? Aku membawamu kesini untuk menolongmu kok."
Marlo: "Menolongku?"
Semut: "Iya, aku ingin menolongmu untuk menghilangkan sifat-sifat burukmu itu dan membuatmu menjadi anak yang disukai teman-temanmu lagi."
Marlo: "Bagaimana caranya?"
Semut: "Caranya mudah. Setelah ini kamu harus menempuh perjalanan melewati hutan yang bernama Hutan Hati. Di hutan itu, ada tiga musuh yang harus kamu kalahkan. Masing-masing musuhmu itu bernama Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah. Ketika kamu berhasil mengalahkan ke tiga musuhmu itu, kamu akan memperoleh Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera, yang akan mengubahmu menjadi anak yang tidak sombong lagi, mau mengalah, dan sabar."
Marlo: "Tapi aku kan tidak punya senjata apa-apa Om Semut. Bagaimana aku bisa melawan ke tiga musuhku yang sepertinya kuat dan perkasa itu?"
Semut: "Oh, jangan khawatir Marlo! Kamu akan diberi Pedang Roh sebagai senjata untuk mengalahkan mereka. Tapi ada syaratnya, kamu harus berdoa dulu, meminta supaya pedang itu mau menemanimu melawan ke tiga musuhmu di Hutan Hati nanti dengan tulus. Pedang itu akan hilang dengan sendirinya jika tugasnya membantumu melawan musuh-musuhmu selesai. Tapi setiap kali kamu membutuhkannya kembali, kamu bisa memanggilnya dengan doa lagi. Bagaimana? Kamu siap?"
Marlo: "Demi menjadi anak baik yang disukai oleh teman-teman, aku siap Om Semut."
Semut: "Kalo begitu, segeralah berdoa, ambillah pedangmu, dan masuklah ke hutan yang ada di depanmu itu."
Marlo: "Baiklah."
Marlo kemudian berlutut dan berdoa.
Marlo: "Wahai Pedang Roh, berilah aku kekuatan untuk mengalahkan musuhku si Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah di Hutan Hati!"
Trengg...tiba-tiba, di tangan Marlo muncul sebilah pedang yang berkilat-kilat dan sangat indah karena bertahtakan emas, intan, dan berlian.
Semut: "Bagus, sekarang masuklah ke Hutan Hati Marlo!"
Marlo mengangguk ke arah Semut yang sejak tadi berbicara padanya. Ia mengambil Pedang Roh-nya dan berlari masuk ke Hutan Hati. Tak berapa lama Marlo ada di dalam Hutan Hati, tiba-tiba...
Pohon Tinggi Hati: "Hohoho, siapa kamu anak kecil?"
Marlo: "Aku Marlo..."
Pohon Tinggi Hati: "Ohhh, kamu anak yang sombong itu ya? Hahaha, mau apa kamu kesini, nak? Aku adalah si Pohon Tinggi Hati. Pasti kamu mau meminta kesombongan yang lebih besar lagi ya?"
Marlo: "Tidakkkk, aku kesini untuk mengalahkanmu Pohon Tinggi Hati."
Pohon Tinggi Hati: "Mana bisa? Kamu kan hanya seorang anak kecil!"
Marlo: "Biarpun aku kecil, tapi aku punya Pedang Roh untuk mengalahkanmu!"
Marlo mengayunkan pedangnya menebas Pohon Tinggi Hati. Pohon Tinggi Hati melawan Marlo dan Pedang Roh-nya dengan sekuat tenaga. Tapi akhirnya, ia tak kuasa melawan lagi. Marlo dan Pedang Roh yang ada di tangannya, jauh lebih kuat dari pohon itu.
Pohon Tinggi Hati: "Aku menyerah...aku menyerah...Aku akan pergi meninggalkanmu, Marlo. Kamu tidak akan disebut sebagai anak yang sombong lagi, tapi akan disebut sebagai anak yang rendah hati...", kata Pohon Tinggi Hati sebelum lenyap.
Marlo tersenyum. Musuh pertamanya kini sudah berhasil dikalahkannya. Ia melangkah kembali ke Hutan Hati lebih dalam. Dan kemudian...ia menemukan sebuah tembok!
Tembok Egois: "Hei, mau kemana kamu anak kecil?"
Marlo: "Aku Marlo...kamu pasti si Tembok Egois kan?"
Tembok Egois: "Betul sekali! Akulah si Tembok Egois yang gagah perkasa. Kamu kesini untuk meminta lebih banyak lagi keegoisan untuk hidupmu? Hahaha..."
Marlo" Tidakkkk, aku kesini untuk mengalahkanmu Tembok Egois."
Tembok Egois: "Hohoho, aku tidak takut! Kamu hanya seorang anak kecil...", ejek si Tembok Egois.
Marlo: "Aku punya Pedang Roh. Aku sudah mengalahkan temanmu si Pohon Tinggi Hati sebelumnya. Dan sekarang, aku akan mengalahkanmu juga Tembok Egois!"
Marlo menggenggam erat pedangnya, kemudian menyerang Tembok Egois. Ternyata, Tembok Egois tak segagah yang terlihat. Dengan mudah, Marlo dan Pedang Roh, berhasil meruntuhkan Tembok Egois hingga menjadi puing-puing.
Tembok Egois: "Ampunnn, aku menyerah...! Aku pergi darimu Marlo. Kamu tidak akan disebut sebagai anak yang egois lagi, tapi akan disebut sebagai anak yang suka mengalah dan baik hati...", kata Tembok Egois terbata-bata, kemudian menghilang dari pandangan Marlo.
Marlo tertawa senang. Musuh ke duanya juga berhasil ia kalahkan seperti saat mengalahkan musuhnya yang pertama! Tinggal musuh yang ke tiga...
Marlo menebarkan pandangannya. Ia mencari-cari sosok Batu Amarah yang harus dikalahkannya untuk terakhir kali.
Batu Amarah: "Bocah kecil! Berani sekali kamu membunuh teman-temanku, si Pohon Tinggi Hati dan si Tembok Egois", sebuah suara membuat Marlo terkaget.
Marlo: "Disitu rupanya kamu berada Batu Amarah...Aku kesini untuk mengalahkanmu seperti aku mengalahkan teman-temanmu yang lain."
Batu Amarah: "Huh, beraninya kamu mengatakan seperti itu kepada Batu Amarah! Aku tidak selemah Pohon Tinggi Hati dan Tembok Egois. Aku yang akan mengalahkanmu kali ini, anak kecil!!"
Batu Amarah mulai marah-marah kepada Marlo. Ia menggelinding menerjang Marlo.
Marlo: "Ahhhh, panas..." Marlo berteriak kesakitan ketika kulitnya menyentuh Batu Amarah. Pedang Roh terlepas dari tangannya dan terlempar jauh dari tempatnya berada...
Batu Amarah: "Hahaha, apa kubilang...Aku lebih kuat darimu Marlo..."
Batu Amarah bersorak kegirangan melihat Marlo yang kesakitan. Ia kembali menyerang Marlo dengan gencar. Marlo hampir kuwalahan menghindari serangan dari Batu Amarah itu! Kemudian, Marlo teringat kembali pesan si Semut di padang rumput sebelumnya. Pedang Roh akan kembali ke tangannya jika ia berdoa lagi dengan tulus.
Marlo: "Wahai Pedang Roh, berilah aku kekuatan untuk mengalahkan musuh terakhirku si Batu Amarah itu!", doa Marlo dengan cepat.
Dalam waktu sekejab, Pedang Roh yang tadi terlempar dari tangan Marlo, kembali ada ditangannya. Pedang itu tak hanya kembali, tapi juga terlihat semakin bersinar penuh kuasa. Marlo menyerang Batu Amarah dengan penuh percaya diri dan lebih bersemangat.
Marlo: "Rasakan ini Batu Amarah!" Marlo membelah Batu Amarah hingga menjadi dua bagian.
Batu Amarah: "Tidakkkk, aku tidak mau kalah...Ampun Marlo. Kamu memang anak yang kuat. Aku menyerah...Mulai hari ini, kamu akan menjadi anak yang sabar dan tidak mudah marah-marah lagi!" Batu Amarah pun, kemudian lenyap menyusul ke dua temannya si Pohon Tinggi Hati dan Tembok Egois.
Setelah semua musuh-musuhnya lenyap, Pedang Roh yang tadi selalu ada di tangan Marlo untuk melawan Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah tiba-tiba lenyap. Sebagai gantinya, sebuah mahkota yang disebut Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera, muncul menghiasi kepala dan jari kanan Marlo.
Marlo keluar dari Hutan Hati dengan riang gembira, kemudian bertemu dengan si Semut penolongnya tadi.
Semut: "Selamat Marlo, kamu layak mendapatkan Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera karena kamu telah berhasil mengalahkan Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah di Hutan Hati"
Marlo: "Terima kasih atas bantuannya Om Semut. Sekarang, aku merasa berbeda. Aku punya sukacita dan damai sejahtera yang luar biasa di dalam hati. Aku akan meminta maaf kepada Adi, Dicky, dan teman-temanku lainnya, atas kesombongan, keegoisan, dan kebiasaan marah-marahku dulu kepada mereka. Aku tidak akan mengulangi kebiasaan burukku itu di masa depan."
Semut: "Bagus, kamu memang anak yang baik Marlo. Teman-temanmu pasti senang denganmu jika kamu tidak sombong, tidak egois, dan tidak suka marah-marah lagi."
Marlo: "Ya, aku berjanji tidak akan sombong, tidak akan egois, dan tidak akan marah-marah lagi ke semua teman-temanku dan orang lain Om Semut. Terima kasih bantuannya."
Selesai mengucapkan kata-kata perpisahan kepada Semut, Marlo terbangun dari mimpinya. Ia kembali berada di dunia nyata, di bawah pohon, pekarangan rumahnya.
Marlo: "Mimpiku benar, aku harus berubah menjadi anak yang baik dulu agar teman-temanku tidak meninggalkan aku sendirian dan mau mengajakku bermain. Aku harus ke rumah Adi dan Dicky untuk meminta maaf atas kesalahanku sebelumnya."
Sejak hari itu, Marlo berubah menjadi anak baik yang tidak pernah sombong, tidak egois, dan tidak suka marah-marah lagi. Ia disenangi oleh banyak orang. Adi dan Dicky kembali menjadi teman baiknya. Tak hanya itu, sekarang Marlo juga punya lebih banyak lagi teman. Ada Rio, Joan, Daud, Roni, dan sebagainya. Semuanya menyukai Marlo karena ia adalah anak yang rendah hati dan suka membantu teman-temannya (nj@coe).
Marlo adalah seorang anak yang terkenal sombong, egois (mau menang sendiri), dan suka marah-marah. Karena sifat-sifat buruknya itu, ia dijauhi oleh teman-temannya.
Suatu sore, Marlo melihat Adi dan Dicky sedang asyik bermain bola di lapangan. Marlo ingin bergabung dengan mereka.
Marlo: "Bolehkah aku bermain bola bersama kalian?"
Adi: "Tidak. Kamu sombong, egois, dan suka marah-marah. Kami tidak mau berteman dengan anak sepertimu!"
Dicky: "Iya benar. Kemarin, saat bermain petak umpet di sekolah, kamu marah-marah waktu giliran jaga. Kemarinnya lagi, saat bermain kelereng, kamu ambil semua kelereng-kelereng milik kami. Trus, saat kamu punya mobil-mobilan baru, kamu juga sombong, tidak meminjami kami. Padahal, kami selalu meminjamkan semua mainan yang kami punya kepadamu. Kami malas ah, bermain denganmu lagi..."
Adi dan Dicky kemudian pergi meninggalkan Marlo.
Marlo: "Huh, menyebalkan! Aku bisa bermain sendirian tanpa teman!", kata Marlo dengan kesal.
Marlo pulang ke rumahnya dan mengambil bola kesayangannya. Ia menuju pekarangan rumah dan mulai bermain bola seorang diri. Pertama-tama, ia menendang bolanya ke tembok. Ke dua, ia kembali menendang bolanya ke tembok lagi. Ke tiga...ke empat...ke lima...Marlo mulai bosan.
Marlo: "Ternyata, nggak enak main sendirian. Aku perlu teman..."
Marlo duduk dengan sedih. Hari ini, ia tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Adi dan Dicky membencinya, karena ia sombong, egois, dan suka marah-marah. Mereka sudah tidak mau lagi bermain dengannya.
Karena kecapaian bermain dan bersedih ditinggal teman-temannya, Marlo akhirnya tertidur di bawah pohon di pekarangan rumahnya. Dalam tidurnya, Marlo bermimpi...
Marlo: "Dimana aku?"
Marlo memandang sekelilingnya. Rupanya, ia sedang berada di sebuah padang rumput yang luas. Tidak ada manusia lain kecuali dirinya di sana.
Semut: "Hei Marlo, selamat datang di dunia mimpi", kata seekor semut yang tiba-tiba muncul didekat Marlo.
Marlo: "Hah, semut bisa bicara? Dari mana kamu tahu namaku?", Marlo mulai ketakutan!
Semut: "Tidak perlu takut Marlo. Aku tahu siapa kamu. Kamu adalah anak yang terkenal sombong, egois, dan suka marah-marah. Hari ini teman-temanmu, Adi dan Dicky, meninggalkanmu dan tidak mau lagi bermain denganmu karena sifat-sifat burukmu itu kan? Aku membawamu kesini untuk menolongmu kok."
Marlo: "Menolongku?"
Semut: "Iya, aku ingin menolongmu untuk menghilangkan sifat-sifat burukmu itu dan membuatmu menjadi anak yang disukai teman-temanmu lagi."
Marlo: "Bagaimana caranya?"
Semut: "Caranya mudah. Setelah ini kamu harus menempuh perjalanan melewati hutan yang bernama Hutan Hati. Di hutan itu, ada tiga musuh yang harus kamu kalahkan. Masing-masing musuhmu itu bernama Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah. Ketika kamu berhasil mengalahkan ke tiga musuhmu itu, kamu akan memperoleh Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera, yang akan mengubahmu menjadi anak yang tidak sombong lagi, mau mengalah, dan sabar."
Marlo: "Tapi aku kan tidak punya senjata apa-apa Om Semut. Bagaimana aku bisa melawan ke tiga musuhku yang sepertinya kuat dan perkasa itu?"
Semut: "Oh, jangan khawatir Marlo! Kamu akan diberi Pedang Roh sebagai senjata untuk mengalahkan mereka. Tapi ada syaratnya, kamu harus berdoa dulu, meminta supaya pedang itu mau menemanimu melawan ke tiga musuhmu di Hutan Hati nanti dengan tulus. Pedang itu akan hilang dengan sendirinya jika tugasnya membantumu melawan musuh-musuhmu selesai. Tapi setiap kali kamu membutuhkannya kembali, kamu bisa memanggilnya dengan doa lagi. Bagaimana? Kamu siap?"
Marlo: "Demi menjadi anak baik yang disukai oleh teman-teman, aku siap Om Semut."
Semut: "Kalo begitu, segeralah berdoa, ambillah pedangmu, dan masuklah ke hutan yang ada di depanmu itu."
Marlo: "Baiklah."
Marlo kemudian berlutut dan berdoa.
Marlo: "Wahai Pedang Roh, berilah aku kekuatan untuk mengalahkan musuhku si Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah di Hutan Hati!"
Trengg...tiba-tiba, di tangan Marlo muncul sebilah pedang yang berkilat-kilat dan sangat indah karena bertahtakan emas, intan, dan berlian.
Semut: "Bagus, sekarang masuklah ke Hutan Hati Marlo!"
Marlo mengangguk ke arah Semut yang sejak tadi berbicara padanya. Ia mengambil Pedang Roh-nya dan berlari masuk ke Hutan Hati. Tak berapa lama Marlo ada di dalam Hutan Hati, tiba-tiba...
Pohon Tinggi Hati: "Hohoho, siapa kamu anak kecil?"
Marlo: "Aku Marlo..."
Pohon Tinggi Hati: "Ohhh, kamu anak yang sombong itu ya? Hahaha, mau apa kamu kesini, nak? Aku adalah si Pohon Tinggi Hati. Pasti kamu mau meminta kesombongan yang lebih besar lagi ya?"
Marlo: "Tidakkkk, aku kesini untuk mengalahkanmu Pohon Tinggi Hati."
Pohon Tinggi Hati: "Mana bisa? Kamu kan hanya seorang anak kecil!"
Marlo: "Biarpun aku kecil, tapi aku punya Pedang Roh untuk mengalahkanmu!"
Marlo mengayunkan pedangnya menebas Pohon Tinggi Hati. Pohon Tinggi Hati melawan Marlo dan Pedang Roh-nya dengan sekuat tenaga. Tapi akhirnya, ia tak kuasa melawan lagi. Marlo dan Pedang Roh yang ada di tangannya, jauh lebih kuat dari pohon itu.
Pohon Tinggi Hati: "Aku menyerah...aku menyerah...Aku akan pergi meninggalkanmu, Marlo. Kamu tidak akan disebut sebagai anak yang sombong lagi, tapi akan disebut sebagai anak yang rendah hati...", kata Pohon Tinggi Hati sebelum lenyap.
Marlo tersenyum. Musuh pertamanya kini sudah berhasil dikalahkannya. Ia melangkah kembali ke Hutan Hati lebih dalam. Dan kemudian...ia menemukan sebuah tembok!
Tembok Egois: "Hei, mau kemana kamu anak kecil?"
Marlo: "Aku Marlo...kamu pasti si Tembok Egois kan?"
Tembok Egois: "Betul sekali! Akulah si Tembok Egois yang gagah perkasa. Kamu kesini untuk meminta lebih banyak lagi keegoisan untuk hidupmu? Hahaha..."
Marlo" Tidakkkk, aku kesini untuk mengalahkanmu Tembok Egois."
Tembok Egois: "Hohoho, aku tidak takut! Kamu hanya seorang anak kecil...", ejek si Tembok Egois.
Marlo: "Aku punya Pedang Roh. Aku sudah mengalahkan temanmu si Pohon Tinggi Hati sebelumnya. Dan sekarang, aku akan mengalahkanmu juga Tembok Egois!"
Marlo menggenggam erat pedangnya, kemudian menyerang Tembok Egois. Ternyata, Tembok Egois tak segagah yang terlihat. Dengan mudah, Marlo dan Pedang Roh, berhasil meruntuhkan Tembok Egois hingga menjadi puing-puing.
Tembok Egois: "Ampunnn, aku menyerah...! Aku pergi darimu Marlo. Kamu tidak akan disebut sebagai anak yang egois lagi, tapi akan disebut sebagai anak yang suka mengalah dan baik hati...", kata Tembok Egois terbata-bata, kemudian menghilang dari pandangan Marlo.
Marlo tertawa senang. Musuh ke duanya juga berhasil ia kalahkan seperti saat mengalahkan musuhnya yang pertama! Tinggal musuh yang ke tiga...
Marlo menebarkan pandangannya. Ia mencari-cari sosok Batu Amarah yang harus dikalahkannya untuk terakhir kali.
Batu Amarah: "Bocah kecil! Berani sekali kamu membunuh teman-temanku, si Pohon Tinggi Hati dan si Tembok Egois", sebuah suara membuat Marlo terkaget.
Marlo: "Disitu rupanya kamu berada Batu Amarah...Aku kesini untuk mengalahkanmu seperti aku mengalahkan teman-temanmu yang lain."
Batu Amarah: "Huh, beraninya kamu mengatakan seperti itu kepada Batu Amarah! Aku tidak selemah Pohon Tinggi Hati dan Tembok Egois. Aku yang akan mengalahkanmu kali ini, anak kecil!!"
Batu Amarah mulai marah-marah kepada Marlo. Ia menggelinding menerjang Marlo.
Marlo: "Ahhhh, panas..." Marlo berteriak kesakitan ketika kulitnya menyentuh Batu Amarah. Pedang Roh terlepas dari tangannya dan terlempar jauh dari tempatnya berada...
Batu Amarah: "Hahaha, apa kubilang...Aku lebih kuat darimu Marlo..."
Batu Amarah bersorak kegirangan melihat Marlo yang kesakitan. Ia kembali menyerang Marlo dengan gencar. Marlo hampir kuwalahan menghindari serangan dari Batu Amarah itu! Kemudian, Marlo teringat kembali pesan si Semut di padang rumput sebelumnya. Pedang Roh akan kembali ke tangannya jika ia berdoa lagi dengan tulus.
Marlo: "Wahai Pedang Roh, berilah aku kekuatan untuk mengalahkan musuh terakhirku si Batu Amarah itu!", doa Marlo dengan cepat.
Dalam waktu sekejab, Pedang Roh yang tadi terlempar dari tangan Marlo, kembali ada ditangannya. Pedang itu tak hanya kembali, tapi juga terlihat semakin bersinar penuh kuasa. Marlo menyerang Batu Amarah dengan penuh percaya diri dan lebih bersemangat.
Marlo: "Rasakan ini Batu Amarah!" Marlo membelah Batu Amarah hingga menjadi dua bagian.
Batu Amarah: "Tidakkkk, aku tidak mau kalah...Ampun Marlo. Kamu memang anak yang kuat. Aku menyerah...Mulai hari ini, kamu akan menjadi anak yang sabar dan tidak mudah marah-marah lagi!" Batu Amarah pun, kemudian lenyap menyusul ke dua temannya si Pohon Tinggi Hati dan Tembok Egois.
Setelah semua musuh-musuhnya lenyap, Pedang Roh yang tadi selalu ada di tangan Marlo untuk melawan Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah tiba-tiba lenyap. Sebagai gantinya, sebuah mahkota yang disebut Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera, muncul menghiasi kepala dan jari kanan Marlo.
Marlo keluar dari Hutan Hati dengan riang gembira, kemudian bertemu dengan si Semut penolongnya tadi.
Semut: "Selamat Marlo, kamu layak mendapatkan Mahkota Sukacita dan Cincin Damai Sejahtera karena kamu telah berhasil mengalahkan Pohon Tinggi Hati, Tembok Egois, dan Batu Amarah di Hutan Hati"
Marlo: "Terima kasih atas bantuannya Om Semut. Sekarang, aku merasa berbeda. Aku punya sukacita dan damai sejahtera yang luar biasa di dalam hati. Aku akan meminta maaf kepada Adi, Dicky, dan teman-temanku lainnya, atas kesombongan, keegoisan, dan kebiasaan marah-marahku dulu kepada mereka. Aku tidak akan mengulangi kebiasaan burukku itu di masa depan."
Semut: "Bagus, kamu memang anak yang baik Marlo. Teman-temanmu pasti senang denganmu jika kamu tidak sombong, tidak egois, dan tidak suka marah-marah lagi."
Marlo: "Ya, aku berjanji tidak akan sombong, tidak akan egois, dan tidak akan marah-marah lagi ke semua teman-temanku dan orang lain Om Semut. Terima kasih bantuannya."
Selesai mengucapkan kata-kata perpisahan kepada Semut, Marlo terbangun dari mimpinya. Ia kembali berada di dunia nyata, di bawah pohon, pekarangan rumahnya.
Marlo: "Mimpiku benar, aku harus berubah menjadi anak yang baik dulu agar teman-temanku tidak meninggalkan aku sendirian dan mau mengajakku bermain. Aku harus ke rumah Adi dan Dicky untuk meminta maaf atas kesalahanku sebelumnya."
Sejak hari itu, Marlo berubah menjadi anak baik yang tidak pernah sombong, tidak egois, dan tidak suka marah-marah lagi. Ia disenangi oleh banyak orang. Adi dan Dicky kembali menjadi teman baiknya. Tak hanya itu, sekarang Marlo juga punya lebih banyak lagi teman. Ada Rio, Joan, Daud, Roni, dan sebagainya. Semuanya menyukai Marlo karena ia adalah anak yang rendah hati dan suka membantu teman-temannya (nj@coe).
Saturday, December 05, 2009
Doa Orang Benar
Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (Mazmur 34:16). Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya (Mazmur 34:18). Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya (1 Yohanes 5:14-15). Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16). Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya (Matius 21:22). Doa orang jujur dikenan-Nya (Amsal 15:8). Doa orang benar didengar-Nya (Amsal 15:29).
Saat Menanti...
Mazmur 25:21, Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau (Let integrity and uprightness preserve me, For I wait for You).
Mazmur 33:20, Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! (Our soul waits for the LORD; He [is] our help and our shield)
Mazmur 37:9, Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri (For evildoers shall be cut off; But those who wait on the LORD, They shall inherit the earth).
Mazmur 40:2, Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong (I waited patiently for the LORD; And He inclined to me, And heard my cry).
Mazmur 130:5, Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya (I wait for the LORD, my soul waits, And in His word I do hope).
Yesaya 30:18, Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! (Therefore the LORD will wait, that He may be gracious to you; And therefore He will be exalted, that He may have mercy on you. For the LORD [is] a God of justice; Blessed [are] all those who wait for Him)
Yesaya 40:31, Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (But those who wait on the LORD Shall renew [their] strength; They shall mount up with wings like eagles, They shall run and not be weary, They shall walk and not faint).
Yesaya 49:23, Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu (Kings shall be your foster fathers, And their queens your nursing mothers; They shall bow down to you with [their] faces to the earth, And lick up the dust of your feet. Then you will know that I [am] the LORD, For they shall not be ashamed who wait for Me)
Ratapan 3:26, Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN ([It is] good that [one] should hope and wait quietly For the salvation of the LORD).
Daniel 12:12, Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari (Blessed [is] he who waits, and comes to the one thousand three hundred and thirtyfive days).
Ibrani 6:15, Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (And so, after he had patiently endured, he obtained the promise).
Friday, November 27, 2009
Everlasting Love
Oleh : Angelina Kusuma
Ketika kamu bertanya, "Kenapa kamu mencintai aku?" kepada mereka, mungkin jawaban yang akan kamu peroleh adalah seperti ini:
Pacar: "Karena kamu baik, kamu cantik/tampan, kamu lucu, kamu enak diajak ngobrol, kamu bisa ngertiin aku..."
Orang tua: "Karena kamu patuh sama orang tua, kamu membuat orang tua bangga dengan keberhasilanmu, kamu perhatian dengan orang tua, kamu bisa menyenangkan hati orang tua..."
Guru: "Karena kamu murid yang pintar, kamu cepat menerima pengajaran, kamu sangat menghormati guru, karena kamu punya banyak prestasi..."
Teman: "Karena kamu kaya, kamu asyik diajak hang out, kamu supel, kamu ceria, kamu loyal..."
Bagaimana jika kamu tak lagi baik, tak lagi cantik/tampan, tak lagi lucu, tak lagi enak diajak ngobrol, tak lagi bisa ngertiin orang lain, tak lagi patuh, tak lagi berhasil, tak lagi perhatian, tak lagi menyenangkan, tak lagi pintar, tak lagi cepat menerima pengajaran, tak lagi menghormati, tak lagi punya prestasi, tak lagi kaya, tak lagi asyik diajak hang out, tak lagi supel, tak lagi ceria, tak lagi loyal,...apakah mereka masih tetap mencintaimu 100%, atau cinta mereka akan luntur bahkan lenyap sama sekali padamu?
Tapi, ketika kamu bertanya, "Kenapa Engkau mencintai aku?" kepada Yesus, jawaban-Nya akan tetap selamanya.
Yesus: "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal (Yeremia 31:3). Saat engkau tidak setia, Aku tetap setia (2 Timotius 2:13)."
That's your God.
Only Jesus can give you an everlasting love...(nj@coe).
Thursday, November 26, 2009
S-W-O-T
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari "kekuatan"/strengths, "kelemahan"/weaknesses, "kesempatan"/opportunities, dan "ancaman"/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Strengths/kekuatan, diantaranya ditentukan oleh:
- Unique product/keunikan produk
- Location of your business/lokasi dari bisnis anda
- Worker's unique skill set/keunikan dari ketrampilan pekerja
- Quality of your product/kualitas dari produk anda
Weaknesses/kelemahan, diantaranya ditentukan oleh:
- Location of your business/lokasi dari bisnis anda
- Lack of quality and customer service/kurangnya kualitas dan pelayanan pelanggan
- Poor marketing and sales/miskin pemasaran dan penjualan
- Undifferentiated products or service/kesamaan produk atau pelayanan dengan bisnis di tempat lain
Opportunities/kesempatan, diantaranya ditentukan oleh:
- A new emerging or developing market (niche product, place - new country, less competition)/bisnis baru atau pengembangan pasar (celah produk, tempat - negara baru, berkurangnya persaingan)
- Merger, join venture, or strategic alliance/penggabungan, usaha bersama/patungan/kongsi, atau aliansi strategis
Threats/ancaman, diantaranya ditentukan oleh:
- New competition in the market, possibly with new products or services/kompetisi baru di pasar, mungkin dengan produk atau layanan baru
- Price wars/perang harga
- Competitor oligopoly or monopoly/pesaing oligopoli atau monopoli
- Taxation/pajak
Contoh analisis SWOT untuk Warnet AngelNet di Somoroto, Ponorogo yang baru dibuka tanggal 1 Agustus 2009
Strengths/kekuatan:
- Produk: jasa internet, pengetikan, pulsa HP
- Lokasi: tempat luas, parkiran aman
- Pekerja: ditangani oleh pemilik sendiri
Weaknesses/kelemahan:
- Lokasi: 10 meter masuk ke gang
- Kualitas pelayanan pelanggan: masih kurang, hanya ada 1 pekerja tetap yang menangani pelayanan rata-rata 14 jam sehari
- Pemasaran: promosi dan bangunan baru beroperasi selama 4 bulan
- Kesamaan produk dengan bisnis di tempat lain: ada warnet dan kios pulsa lain yang menjual produk sama di sekitar lokasi
Opportunities/kesempatan:
- Pengembangan pasar: masih ada ruangan kosong cukup luas untuk pengembangan usaha
- Kemungkinan merger/patungan usaha bersama: ada beberapa relasi untuk patungan
Threats/ancaman:
- Kompetitor: ada 4 kompetitor warnet dan beberapa kompetitor kios pulsa di sekitar lokasi
- Perang harga: rata-rata warnet dan kios pulsa lain berani memberikan harga lebih rendah
Dengan analisis SWOT, kita tahu cara mengendalikan kekuatan dan kesempatan yang kita miliki untuk mengurangi kelemahan dan ancaman di bisnis yang kita miliki (nj@coe).
Wednesday, November 25, 2009
Single Or Taken, Tak Ada Yang Lebih Hijau
Oleh : Angelina Kusuma
Are you taken? Bersyukur dan bersukacitalah!
Are you single? Tetap bersyukur dan bersukacitalah!
Single maupun taken adalah status yang sebenarnya sama saja. Tidak ada status yang lebih baik dari salah satunya sehingga membuat seseorang harus stuck terus di satu status atau mengejar status lain yang kelihatannya lebih baik. Baik single maupun taken, mempunyai kelebihan dan tingkat kesulitan masing-masing.
Single and very happy
Kondisi single mendukung seseorang untuk melakukan banyak hal di hidupnya tanpa harus takut atau mempertimbangkan perasaan dan pandangan pihak kedua (pasangan).
Kelebihannya, bebas pergi kemana saja dan dengan siapa saja, bebas menggunakan penghasilan/uangnya untuk membeli ini itu, bebas berkreasi, berkarir, dan meraih cita-cita setinggi langit, dan yang paling utama, si single pasti mempunyai banyak waktu untuk dirinya sendiri, teman-temannya, dan Tuhan.
Taken and secure
Dengan adanya pasangan di sisi seseorang, bisa memberikan dorongan semangat dalam menjalani kehidupan, mempunyai rekan sekerja untuk berbagi, dan memberi rasa aman tertentu yang tidak dimiliki oleh para single. Tapi, bagi para taken juga lebih besar tanggung jawabnya karena tubuh dan hidupnya tidak lagi menjadi miliknya sendiri melainkan milik berdua bersama pasangannya. Para taken wajib memperhatikan pandangan dan pemikiran pasangannya sehingga ia tak sebebas single lagi, cara menjalani hidupnya.
Ada banyak single tergiur dengan kenyamanan yang dimiliki oleh para taken sehingga mereka tidak bisa menikmati kehidupannya lagi karena ingin segera menyudahi masa kesepian dan kesendiriannya. Ini salah! Kesulitan yang dihadapi oleh para taken tidak lebih mudah dari pada para single. Tanggung jawab untuk dua kepala tentu lebih sulit dari pada menanggung hanya satu kepala saja. Jadi, kesalahan besar jika seseorang ingin membuang rasa kesepian dan kesendiriannya dengan cepat-cepat menikah.
Hidup single dan taken akan sama-sama indah ketika kita telah siap menjalaninya dan mampu menikmati segala kekurangan dan kelebihan di dalamnya dengan iklas.
Segala sesuatu, indah pada waktunya. Tidak perlu membanding-bandingkan mana yang lebih baik dari kehidupan single atau taken. Yang penting, bersyukur dan bersukacilah dalam segala status. Adalah baik jika anda taken dan juga tetap baik jika anda single. Just love your world (nj@coe).
Tuesday, November 24, 2009
Yesus Tidak Maha Tahu Karena Tidak Tahu Kapan Kiamat?
Oleh : Angelina Kusuma
Pagi ini ketika saya membaca dua ayat di Matius 24:35-36 dan Markus 13:31-32, sebuah pertanyaan tiba-tiba mengusik hati saya. Ah, kalau ditinjau dari kedua ayat ini, kesannya kok Yesus itu tidak maha tahu karena Dia tidak tahu kapan hari kiamat tiba? Tapi masa iya sie, Yesus yang adalah Tuhan tidak tahu kapan kiamat akan terjadi? Bukankah Dia yang berkuasa atas langit dan bumi, dan ada kitab suci diluar Alkitab juga sudah menyatakan bahwa Dialah (Yesus/Isa) yang akan menjadi saksi saat hari akhir itu tiba! Pastinya nggak wajar 'kan jika Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi?
Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels of heaven, but My Father only - New King James Version).
Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels in heaven, nor the Son, but only the Father - New King James Version).
Ketika Yesus bersabda di kedua ayat ini, Dia sedang mengambil rupa sebagai manusia. Dengan menjadi manusia, Dia bukannya tidak menjadi Tuhan lagi yang mempunyai karakter maha tahu dan maha hadir. Tapi karena Ia masih ada dalam rupa manusia, ada konsekuensi yang harus diambil-Nya yaitu menjadi serupa seperti manusia lainnya dan mempunyai keterbatasan tertentu. Alkitab mencatat bahwa selama menjadi manusia, Yesus bisa merasakan apa yang manusia lain rasakan. Ia bisa lapar, bisa haus, bisa menangis, bisa marah, bisa terharu, dan bisa bersedih. Dalam rupanya sebagai manusia, ada karakter-karakter manusia yang ditambahkan kepada-Nya dan ada karakter-karakter keilahian-Nya yang harus ditanggalkan-Nya sementara waktu.
Yesus (dalam rupa-Nya sebagai manusia) berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Ia tidak berkata, "Aku tidak tahu..." melainkan "Anakpun tidak...". Pernyataan ini mengandung arti, bukan Yesus sebagai Allah yang tidak tahu tapi Yesus yang masih dalam bentuk manusialah yang tidak tahu, kapan kiamat itu akan terjadi. Sebagai manusia, Ia (Anak) harus membatasi pengetahuan-Nya sehingga kemaha tahuan-Nya tidak seluas Bapa (Pribadi-Nya yang pertama sebagai Allah).
Setelah Yesus bangkit dari kematian-Nya, karakter-Nya sebagai Allah dikembalikan seutuhnya kepada-Nya. Pribadi-Nya sebagai 'maha hadir' dan 'maha tahu', ada didalam Yesus yang sudah menang atas kematian daging manusia. Berarti, pengetahuan akan datangnya hari kiamatpun kembali pada-Nya sekarang, yang sudah bangkit dari antara orang mati itu.
Saat ini, Yesus tidak hanya sekedar tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Ia sedang sibuk berurusan dengan hari H tersebut. Ia sedang bersiap-siap untuk datang kembali ke dunia, dan menjemput umat-Nya ke Rumah Bapa.
Yohanes 14:3, Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Ilustrasi: Ketika Bpk. Bambang Susilo Yudhoyono masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden R.I., sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, beliau tidak bisa memecat menteri dari Partai Demokrat yang duduk di kabinet. Tapi sebagai Presiden R.I., beliau berkuasa memecat menteri dari Partai Demokrat tersebut tanpa kesulitan. Ada dua tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda disini meski pelakunya satu orang. Yesus (Anak) dan Bapa adalah satu, tapi memiliki peranan yang juga berbeda dalam satu Pribadi (nj@coe).
Pagi ini ketika saya membaca dua ayat di Matius 24:35-36 dan Markus 13:31-32, sebuah pertanyaan tiba-tiba mengusik hati saya. Ah, kalau ditinjau dari kedua ayat ini, kesannya kok Yesus itu tidak maha tahu karena Dia tidak tahu kapan hari kiamat tiba? Tapi masa iya sie, Yesus yang adalah Tuhan tidak tahu kapan kiamat akan terjadi? Bukankah Dia yang berkuasa atas langit dan bumi, dan ada kitab suci diluar Alkitab juga sudah menyatakan bahwa Dialah (Yesus/Isa) yang akan menjadi saksi saat hari akhir itu tiba! Pastinya nggak wajar 'kan jika Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi?
Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels of heaven, but My Father only - New King James Version).
Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja (Heaven and earth will pass away, but My words will by no means pass away. But of that day and hour no one knows, not even the angels in heaven, nor the Son, but only the Father - New King James Version).
Ketika Yesus bersabda di kedua ayat ini, Dia sedang mengambil rupa sebagai manusia. Dengan menjadi manusia, Dia bukannya tidak menjadi Tuhan lagi yang mempunyai karakter maha tahu dan maha hadir. Tapi karena Ia masih ada dalam rupa manusia, ada konsekuensi yang harus diambil-Nya yaitu menjadi serupa seperti manusia lainnya dan mempunyai keterbatasan tertentu. Alkitab mencatat bahwa selama menjadi manusia, Yesus bisa merasakan apa yang manusia lain rasakan. Ia bisa lapar, bisa haus, bisa menangis, bisa marah, bisa terharu, dan bisa bersedih. Dalam rupanya sebagai manusia, ada karakter-karakter manusia yang ditambahkan kepada-Nya dan ada karakter-karakter keilahian-Nya yang harus ditanggalkan-Nya sementara waktu.
Yesus (dalam rupa-Nya sebagai manusia) berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Ia tidak berkata, "Aku tidak tahu..." melainkan "Anakpun tidak...". Pernyataan ini mengandung arti, bukan Yesus sebagai Allah yang tidak tahu tapi Yesus yang masih dalam bentuk manusialah yang tidak tahu, kapan kiamat itu akan terjadi. Sebagai manusia, Ia (Anak) harus membatasi pengetahuan-Nya sehingga kemaha tahuan-Nya tidak seluas Bapa (Pribadi-Nya yang pertama sebagai Allah).
Setelah Yesus bangkit dari kematian-Nya, karakter-Nya sebagai Allah dikembalikan seutuhnya kepada-Nya. Pribadi-Nya sebagai 'maha hadir' dan 'maha tahu', ada didalam Yesus yang sudah menang atas kematian daging manusia. Berarti, pengetahuan akan datangnya hari kiamatpun kembali pada-Nya sekarang, yang sudah bangkit dari antara orang mati itu.
Saat ini, Yesus tidak hanya sekedar tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Ia sedang sibuk berurusan dengan hari H tersebut. Ia sedang bersiap-siap untuk datang kembali ke dunia, dan menjemput umat-Nya ke Rumah Bapa.
Yohanes 14:3, Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Ilustrasi: Ketika Bpk. Bambang Susilo Yudhoyono masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden R.I., sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, beliau tidak bisa memecat menteri dari Partai Demokrat yang duduk di kabinet. Tapi sebagai Presiden R.I., beliau berkuasa memecat menteri dari Partai Demokrat tersebut tanpa kesulitan. Ada dua tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda disini meski pelakunya satu orang. Yesus (Anak) dan Bapa adalah satu, tapi memiliki peranan yang juga berbeda dalam satu Pribadi (nj@coe).
2012
Banyak ramalan yang mengatakan bahwa dunia akan kiamat di tahun 2012 nanti. Film tentang kiamat yang dikemas dalam 2012 juga laris manis di bioskop akhir-akhir ini.
Apa kata Firman Tuhan tentang kiamat dan 2012?
Tidak ada yang tahu kapanpun hari kiamat itu akan datang. Entah akan terjadi di tahun 2012, entah sebelumnya, entah juga sesudahnya.
Matius 24:35-36, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.
Markus 13:31-32, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.
Tapi coba perhatikan apa kata Firman Tuhan di angka yang nyaris sama dengan semua ramalan tentang hari kiamat itu, 2012.
Ya, coba buka kitab Wahyu 20:12.
Wahyu 20:12, Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Angka 2012 bisa kita pakai untuk mengingat-ingat satu ayat di Wahyu 20:12 ini. Di kitab manakah nama kita sudah tertulis? Siapkan nanti jika kiamat itu benar-benar tiba dan bisakah kita meloloskan diri dari penghakiman takhta Tuhan?
2012, camkan Wahyu 20:12! Dan bersiap sedialah menghadapi hari akhir yang pasti akan tiba itu, cepat atau lambat! (nj@coe)
Credit: design gambar by Fery "Get Fresh"
Sunday, November 22, 2009
Fall on the ground
Date: 21 November 2009
Location: Jember University
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Papaya
Date: 7 November 2009
Location: Ponorogo
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Software: Picasa3
Monday, November 16, 2009
Sunflower on the roadside 2
Sunflower Seed
Sunflower
Location: Ponorogo
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Software: Picasa3 Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Thursday, November 12, 2009
Perkatakan Imanmu!
Oleh : Angelina Kusuma
Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."
Ayub Bansole dalam bukunya Dream Catcher, membuat saya tergelitik dengan iman dan kisah dibalik pernikahan dengan istrinya, Dewi. Terinspirasi dari iman Abraham ketika mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memperoleh keturunan di usianya yang sudah lanjut, Ayub Bansole menuliskan perkataan iman mengenai keinginannya untuk menikahi kekasihnya Dewi, sama persis dengan yang tertulis di Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Ayub Bansole (Sara), kamu (isterimu), akan menikah dengan Dewi (mempunyai seorang anak laki-laki)."
Perkataan iman itu sungguh dahsyat. Dalam jangka waktu kurang lebih setahun, Ayub Bansole dan Dewi dengan berbagai macam perbedaan latar belakang di antara keduanya, bisa mengikat janji suci pernikahan di depan seluruh sidang jemaat gereja sesuai dengan apa yang sudah Ayub Bansole tulis di buku catatannya. Sungguh luar biasa hasil dari perkataan iman itu!
Perkataan iman membangkitkan pikiran yang positif
Bilangan 14:6-8, Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Karena imannya, Yosua dan Kaleb tetap bisa berpikiran positif menentang ucapan-ucapan pesimis dari sepuluh pengintai lain yang dikirim Musa untuk memata-matai Tanah Kanaan. Dan hasilnya, bangsa Israel benar bisa masuk ke tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu di bawah pimpinan Yosua.
Perkataan iman membuat kita tekun dan membangkitkan semangat berjuang
Filipi 4:13, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Iman Paulus, membangkitkan semangat juang yang tinggi di dalam tubuhnya. Paulus bisa menanggung semua penderitaan saat mengabarkan Injil karena kuasa perkataan imannya di Filipi 4:13. Dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada jemaat-jemaat yang dikasihinya, Paulus juga menunjukkan kualitas sebagai seorang rasul yang sangat tekun menunaikan tugasnya sampai ia menyelesaikan pertandingan imannya dengan sangat baik.
Perkataan iman berkuasa membalik hal-hal mustahil menjadi 'BISA'
Markus 11:23-24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa kekuatan iman dalam percaya itu bisa membuat gunung-gunung beranjak dan tercampak ke dalam laut. Tidak ada barang mustahil jika kita mempunyai iman dan memperkatakannya akan memberi kita kekuatan lebih untuk mencapai hal-hal yang kita inginkan, yang seturut kehendak Bapa.
Anda menginginkan sesuatu yang luar biasa terjadi di masa depan? Perkatakan imanmu mulai sekarang! Buang kata-kata negatif dari mulutmu dan deklarasikan hal-hal besar yang akan anda perbuat bersama Tuhan hari ini dan seterusnya. Bersama Dia, kita pasti bisa!! (nj@coe).
Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."
Ayub Bansole dalam bukunya Dream Catcher, membuat saya tergelitik dengan iman dan kisah dibalik pernikahan dengan istrinya, Dewi. Terinspirasi dari iman Abraham ketika mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memperoleh keturunan di usianya yang sudah lanjut, Ayub Bansole menuliskan perkataan iman mengenai keinginannya untuk menikahi kekasihnya Dewi, sama persis dengan yang tertulis di Kejadian 18:10, Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Ayub Bansole (Sara), kamu (isterimu), akan menikah dengan Dewi (mempunyai seorang anak laki-laki)."
Perkataan iman itu sungguh dahsyat. Dalam jangka waktu kurang lebih setahun, Ayub Bansole dan Dewi dengan berbagai macam perbedaan latar belakang di antara keduanya, bisa mengikat janji suci pernikahan di depan seluruh sidang jemaat gereja sesuai dengan apa yang sudah Ayub Bansole tulis di buku catatannya. Sungguh luar biasa hasil dari perkataan iman itu!
Perkataan iman membangkitkan pikiran yang positif
Bilangan 14:6-8, Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Karena imannya, Yosua dan Kaleb tetap bisa berpikiran positif menentang ucapan-ucapan pesimis dari sepuluh pengintai lain yang dikirim Musa untuk memata-matai Tanah Kanaan. Dan hasilnya, bangsa Israel benar bisa masuk ke tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu di bawah pimpinan Yosua.
Perkataan iman membuat kita tekun dan membangkitkan semangat berjuang
Filipi 4:13, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Iman Paulus, membangkitkan semangat juang yang tinggi di dalam tubuhnya. Paulus bisa menanggung semua penderitaan saat mengabarkan Injil karena kuasa perkataan imannya di Filipi 4:13. Dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada jemaat-jemaat yang dikasihinya, Paulus juga menunjukkan kualitas sebagai seorang rasul yang sangat tekun menunaikan tugasnya sampai ia menyelesaikan pertandingan imannya dengan sangat baik.
Perkataan iman berkuasa membalik hal-hal mustahil menjadi 'BISA'
Markus 11:23-24, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa kekuatan iman dalam percaya itu bisa membuat gunung-gunung beranjak dan tercampak ke dalam laut. Tidak ada barang mustahil jika kita mempunyai iman dan memperkatakannya akan memberi kita kekuatan lebih untuk mencapai hal-hal yang kita inginkan, yang seturut kehendak Bapa.
Anda menginginkan sesuatu yang luar biasa terjadi di masa depan? Perkatakan imanmu mulai sekarang! Buang kata-kata negatif dari mulutmu dan deklarasikan hal-hal besar yang akan anda perbuat bersama Tuhan hari ini dan seterusnya. Bersama Dia, kita pasti bisa!! (nj@coe).
Wednesday, November 11, 2009
Dejavu
Oleh : Angelina Kusuma
Pernahkah anda mengalami suatu pengalaman yang rasanya sudah anda alami sebelumnya atau di masa lalu?
Itulah dejavu!
Setidaknya, 70% penduduk di bumi dikatakan pernah mengalami fenomena ini. Saya adalah salah satunya. Tak jarang, saya mengalami beberapa kejadian yang hampir mirip satu sama lainnya di waktu yang berbeda. Saat ini juga, saya tengah merasai dejavu.
Beberapa bulan yang lalu, saya menempuh perjalanan cukup sulit. Menyusuri setapak yang berbukit-bukit menuju satu kota. Belum sampai ke tujuan yang saya inginkan, saya terperosok ke sebuah lubang. Saya memang bisa terlepas dari lubang itu pada akhirnya, tapi karena peristiwa itu, membuat kaki kiri saya cidera. Dan cidera itu menorehkan bekas yang masih terlihat sampai sekarang.
Hari ini, dengan terheran-heran saya (kembali) menatap setapak berbukit-bukit yang kini terbentang di hadapan saya. Jalanan yang harus saya tempuh kali ini mengingatkan saya akan kejadian beberapa bulan yang lalu. Setapak dan bukit-bukit di depan saya ini hampir mirip seperti setapak dan bukit-bukit yang pernah saya lalui dulu. Bedanya, sekarang saya berada di jalan yang lain dan sedang menuju kota yang berbeda dari sebelumnya.
Saya kemudian teringat akan bekas luka yang ada di kaki kiri saya. Saya ingat juga bahwa saya pernah terperosok masuk ke lubang yang mengakibatkan bekas luka ini. Karenanya, saat ini saya menatap jalanan yang ada di depan saya itu dengan 'berbeda'. Saya tidak ingin mengalami peristiwa jatuh ke lubang lagi untuk kedua kalinya dan menyakiti kaki saya sehingga menorehkan luka lebih dalam dibandingkan dengan luka yang pertama. Kali ini, saya bersiap untuk lebih berhati-hati menghadapi setiap tantangan yang hendak saya tempuh dengan modal pengalaman saya dulu.
Masa lalu, tentu tidak bisa kita ulangi di masa depan. Waktu yang kita miliki, tidak bisa ditarik mundur atau dimajukan sedetikpun. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani yang sekarang, yang tidak akan sama dengan masa lalu dan yang terjadi nanti di masa depan. Tapi, masa lalu bisa memberi kita pengalaman agar lebih bijaksana menghadapi hari ini dan masa depan.
Dejavu mungkin terjadi karena pengaruh pikiran manusia saja. Meski demikian, kita pasti sudah belajar banyak dari kejadian-kejadian di masa lalu kita, agar tidak kembali terperosok ke lubang yang sama untuk kedua kalinya jika diberikan 'kesempatan kedua' untuk memperbaiki kesalahan dari masa lalu itu - dejavu! (nj@coe).
"My past not guide me to the future, it is just a mirror in every turn in my life" (Thera, Armageddon Knights 2 - The Awakening)
Pernahkah anda mengalami suatu pengalaman yang rasanya sudah anda alami sebelumnya atau di masa lalu?
Itulah dejavu!
Setidaknya, 70% penduduk di bumi dikatakan pernah mengalami fenomena ini. Saya adalah salah satunya. Tak jarang, saya mengalami beberapa kejadian yang hampir mirip satu sama lainnya di waktu yang berbeda. Saat ini juga, saya tengah merasai dejavu.
Beberapa bulan yang lalu, saya menempuh perjalanan cukup sulit. Menyusuri setapak yang berbukit-bukit menuju satu kota. Belum sampai ke tujuan yang saya inginkan, saya terperosok ke sebuah lubang. Saya memang bisa terlepas dari lubang itu pada akhirnya, tapi karena peristiwa itu, membuat kaki kiri saya cidera. Dan cidera itu menorehkan bekas yang masih terlihat sampai sekarang.
Hari ini, dengan terheran-heran saya (kembali) menatap setapak berbukit-bukit yang kini terbentang di hadapan saya. Jalanan yang harus saya tempuh kali ini mengingatkan saya akan kejadian beberapa bulan yang lalu. Setapak dan bukit-bukit di depan saya ini hampir mirip seperti setapak dan bukit-bukit yang pernah saya lalui dulu. Bedanya, sekarang saya berada di jalan yang lain dan sedang menuju kota yang berbeda dari sebelumnya.
Saya kemudian teringat akan bekas luka yang ada di kaki kiri saya. Saya ingat juga bahwa saya pernah terperosok masuk ke lubang yang mengakibatkan bekas luka ini. Karenanya, saat ini saya menatap jalanan yang ada di depan saya itu dengan 'berbeda'. Saya tidak ingin mengalami peristiwa jatuh ke lubang lagi untuk kedua kalinya dan menyakiti kaki saya sehingga menorehkan luka lebih dalam dibandingkan dengan luka yang pertama. Kali ini, saya bersiap untuk lebih berhati-hati menghadapi setiap tantangan yang hendak saya tempuh dengan modal pengalaman saya dulu.
Masa lalu, tentu tidak bisa kita ulangi di masa depan. Waktu yang kita miliki, tidak bisa ditarik mundur atau dimajukan sedetikpun. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani yang sekarang, yang tidak akan sama dengan masa lalu dan yang terjadi nanti di masa depan. Tapi, masa lalu bisa memberi kita pengalaman agar lebih bijaksana menghadapi hari ini dan masa depan.
Dejavu mungkin terjadi karena pengaruh pikiran manusia saja. Meski demikian, kita pasti sudah belajar banyak dari kejadian-kejadian di masa lalu kita, agar tidak kembali terperosok ke lubang yang sama untuk kedua kalinya jika diberikan 'kesempatan kedua' untuk memperbaiki kesalahan dari masa lalu itu - dejavu! (nj@coe).
"My past not guide me to the future, it is just a mirror in every turn in my life" (Thera, Armageddon Knights 2 - The Awakening)
Saturday, November 07, 2009
Monday, November 02, 2009
Berhati Maria Ditengah Dunia Marta
Oleh : Angelina Kusuma
Dua orang wanita bersaudara ini, menarik perhatian Yesus. Yang pertama bernama Marta, si miss sibuk dan yang kedua adalah maria, si miss taat. Kedua wanita ini mempunyai karakter yang berbeda. Marta lebih suka bekerja dan melayani Yesus serta murid-murid-Nya, sedangkan Maria memilih duduk dekat kaki Tuhan. Secara mata duniawi, orang yang banyak melayani pekerjaan Tuhan seperti Marta, seharusnya mendapatkan pujian. Tapi yang terjadi di kisah Lukas 10:38-42 ini justru sebaliknya. Yesus memuji Maria yang hanya duduk dekat kaki-Nya dan Ia mengkritik tindakan Marta yang sudah bersusah payah bekerja melayani-Nya beserta murid-murid-Nya.
Lukas 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Di zaman seperti sekarang, mungkin lebih banyak orang yang berkarakter Marta di dunia ini. Setiap hari kita sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas bekerja mencari uang, mencari tambahan penghasilan, memenuhi kebutuhan hidup, mengurus keluarga, dan lain sebagainya. Kapan punya waktu untuk duduk dekat kaki Tuhan alias menjalin hubungan yang intim dengan-Nya? Jangankan berlama-lama membaca Firman Tuhan, jam saat teduhpun banyak yang rela memangkasnya demi memperpanjang waktu untuk mengerjakan hal-hal lain.
Bukan hanya kesibukan Marta bekerja dan melayani yang membuatnya gagal mendapatkan bagian terbaik dari Tuhan seperti Maria saudaranya. Yesus mencela tindakan Marta yang khawatir dan sibuk memikirkan ini itu (Lukas 10:41, "Marta, Marta!" jawab Tuhan. "Engkau khawatir dan sibuk memikirkan ini dan itu; terjemahan BIS). Ketika kita mudah khawatir akan segala sesuatu dan memikirkan banyak perkara melebihi kebenaran Firman Tuhan, berarti kita juga masih seperti Marta meskipun kita sudah rajin berdoa dan mendalami Firman Tuhan.
Di kisah yang kedua tentang Marta dan Maria yang ada di Yohanes 11:19-40, ada sedikit perubahan pada sikap Marta dibandingkan kisah yang pertama di Lukas 10:38-42. Marta yang awalnya menyepelekan keberadaan Tuhan, mulai menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Yohanes 11:19-40
11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.
11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus.
11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Mengatasi kekhawatiran dan menjaga pikiran
Terlalu sibuk tak hanya dilakukan oleh tangan dan kaki kita. Anggota tubuh kita yang tak terlihat; hati dan pikiran, juga bisa sibuk. Satu-satunya cara agar kita tidak terlalu sibuk bukan dengan mengurangi pekerjaan jasmani kita, tapi dengan menyederhanakan cara berpikir kita. Ketika kita berhasil menguasai hati dan pikiran agar tidak khawatir dan sibuk dengan pikiran yang tidak penting, fokus hidup kita akan lebih terarah dan mudah dibangun didalam Tuhan.
Bersedia untuk mendengarkan
Iman Marta kepada Yesus mulai muncul di Yohanes 11:22, Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. Iman tidak muncul dengan sendirinya. Roma 10:17 berkata, Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Pujian yang dilontarkan Yesus untuk Maria juga ditujukan kepada kemauan Maria untuk mendengarkan Ia berkata-kata.
Bersedia untuk menaklukkan diri pada Roh Kudus
Untuk berkata, "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia" (Yohanes 11:27), perlu ada interaksi lebih dulu antara Marta dan Tuhannya. Seseorang tidak akan bisa mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya kecuali ada peranan Roh Kudus didalamnya. Marta yang dulu (Lukas 10:38-42) berbeda dengan Marta yang sekarang (Yohanes 11:19-40). Disini, ia lebih dewasa rohaninya dari pada Marta sebelumnya. Ada sebuah kegerakan Roh Kudus dalam perkataan Marta di ayat ini yang menandakan sudah ada interaksi antara dirinya dan Pribadi Tuhan.
Tidak membatasi karya Tuhan
Yohanes 11:38-40, Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Marta hampir gagal lagi di kisah kedua karena ia kembali menggunakan logikanya dalam mengartikan kata percaya kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti menyangkal diri dan membuang cara pemikiran kita sebagai manusia. Ketika kita menggunakan logika dalam menyikapi perintah Tuhan, sama artinya kita sedang membatasi-Nya.
Menjaga keseimbangan ruang tamu dan dapur
Saat Yesus datang berkunjung (Lukas 10:38-42), Marta sibuk melayani-Nya dan murid-murid. Dimana tempat yang paling sibuk terjadi ketika tamu dari luar kota dalam jumlah banyak datang? Tepat sekali, di dapur. Makanan dan minuman pastinya menjadi hidangan pertama yang akan dikeluarkan tuan rumah untuk menjamu tamu-tamunya dari luar kota tersebut. Ruang tamu adalah ruang yang digunakan untuk menyambut tamu-tamu. Maria memilih tinggal di ruang tamu, sedangkan Marta memilih dapur sebagai pusat kegiatannya.
Dalam kehidupan orang percaya berkarakter plus-plus, kita harus bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan di ruang tamu dan di dapur kita. Kita harus punya waktu khusus untuk menyambut Sang Raja diatas segala raja itu dan tetap membuat dapur kita bekerja aktif. Dari dapur, kita bisa menghasilkan buah-buah berupa buah pertobatan, buah Roh, buah jasmani (harta, ketenaran, anak-anak, dll), dan juga buah rohani dalam bentuk jiwa-jiwa yang kita menangkan untuk Yesus.
Kita mungkin tidak bisa menghindari kehidupan yang serba sibuk seperti Marta. Tapi, tetap tinggal di kehidupan Marta saja, tidak akan membuat kita mendapatkan bagian yang terbaik dari Tuhan. Kita perlu hati seorang Maria ditengah-tengah kesibukan kehidupan Marta yang kita jalani.
Yang kita perlukan adalah menjadi Marta rohani. Bisa menjalani kesibukan bekerja dan pelayanan, sekaligus tidak kehilangan waktu berharga bersama Tuhan. Ketika kita bisa menghadirkan Yesus di setiap kesibukan kita dan menjadikan-Nya sebagai fokus utama di pekerjaan kita, berarti kita akan bisa menghadirkan hati Maria di kehidupan Marta (nj@coe).
Dua orang wanita bersaudara ini, menarik perhatian Yesus. Yang pertama bernama Marta, si miss sibuk dan yang kedua adalah maria, si miss taat. Kedua wanita ini mempunyai karakter yang berbeda. Marta lebih suka bekerja dan melayani Yesus serta murid-murid-Nya, sedangkan Maria memilih duduk dekat kaki Tuhan. Secara mata duniawi, orang yang banyak melayani pekerjaan Tuhan seperti Marta, seharusnya mendapatkan pujian. Tapi yang terjadi di kisah Lukas 10:38-42 ini justru sebaliknya. Yesus memuji Maria yang hanya duduk dekat kaki-Nya dan Ia mengkritik tindakan Marta yang sudah bersusah payah bekerja melayani-Nya beserta murid-murid-Nya.
Lukas 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Di zaman seperti sekarang, mungkin lebih banyak orang yang berkarakter Marta di dunia ini. Setiap hari kita sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas bekerja mencari uang, mencari tambahan penghasilan, memenuhi kebutuhan hidup, mengurus keluarga, dan lain sebagainya. Kapan punya waktu untuk duduk dekat kaki Tuhan alias menjalin hubungan yang intim dengan-Nya? Jangankan berlama-lama membaca Firman Tuhan, jam saat teduhpun banyak yang rela memangkasnya demi memperpanjang waktu untuk mengerjakan hal-hal lain.
Bukan hanya kesibukan Marta bekerja dan melayani yang membuatnya gagal mendapatkan bagian terbaik dari Tuhan seperti Maria saudaranya. Yesus mencela tindakan Marta yang khawatir dan sibuk memikirkan ini itu (Lukas 10:41, "Marta, Marta!" jawab Tuhan. "Engkau khawatir dan sibuk memikirkan ini dan itu; terjemahan BIS). Ketika kita mudah khawatir akan segala sesuatu dan memikirkan banyak perkara melebihi kebenaran Firman Tuhan, berarti kita juga masih seperti Marta meskipun kita sudah rajin berdoa dan mendalami Firman Tuhan.
Di kisah yang kedua tentang Marta dan Maria yang ada di Yohanes 11:19-40, ada sedikit perubahan pada sikap Marta dibandingkan kisah yang pertama di Lukas 10:38-42. Marta yang awalnya menyepelekan keberadaan Tuhan, mulai menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Yohanes 11:19-40
11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."
11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.
11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus.
11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Mengatasi kekhawatiran dan menjaga pikiran
Terlalu sibuk tak hanya dilakukan oleh tangan dan kaki kita. Anggota tubuh kita yang tak terlihat; hati dan pikiran, juga bisa sibuk. Satu-satunya cara agar kita tidak terlalu sibuk bukan dengan mengurangi pekerjaan jasmani kita, tapi dengan menyederhanakan cara berpikir kita. Ketika kita berhasil menguasai hati dan pikiran agar tidak khawatir dan sibuk dengan pikiran yang tidak penting, fokus hidup kita akan lebih terarah dan mudah dibangun didalam Tuhan.
Bersedia untuk mendengarkan
Iman Marta kepada Yesus mulai muncul di Yohanes 11:22, Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. Iman tidak muncul dengan sendirinya. Roma 10:17 berkata, Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Pujian yang dilontarkan Yesus untuk Maria juga ditujukan kepada kemauan Maria untuk mendengarkan Ia berkata-kata.
Bersedia untuk menaklukkan diri pada Roh Kudus
Untuk berkata, "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia" (Yohanes 11:27), perlu ada interaksi lebih dulu antara Marta dan Tuhannya. Seseorang tidak akan bisa mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya kecuali ada peranan Roh Kudus didalamnya. Marta yang dulu (Lukas 10:38-42) berbeda dengan Marta yang sekarang (Yohanes 11:19-40). Disini, ia lebih dewasa rohaninya dari pada Marta sebelumnya. Ada sebuah kegerakan Roh Kudus dalam perkataan Marta di ayat ini yang menandakan sudah ada interaksi antara dirinya dan Pribadi Tuhan.
Tidak membatasi karya Tuhan
Yohanes 11:38-40, Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Marta hampir gagal lagi di kisah kedua karena ia kembali menggunakan logikanya dalam mengartikan kata percaya kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti menyangkal diri dan membuang cara pemikiran kita sebagai manusia. Ketika kita menggunakan logika dalam menyikapi perintah Tuhan, sama artinya kita sedang membatasi-Nya.
Menjaga keseimbangan ruang tamu dan dapur
Saat Yesus datang berkunjung (Lukas 10:38-42), Marta sibuk melayani-Nya dan murid-murid. Dimana tempat yang paling sibuk terjadi ketika tamu dari luar kota dalam jumlah banyak datang? Tepat sekali, di dapur. Makanan dan minuman pastinya menjadi hidangan pertama yang akan dikeluarkan tuan rumah untuk menjamu tamu-tamunya dari luar kota tersebut. Ruang tamu adalah ruang yang digunakan untuk menyambut tamu-tamu. Maria memilih tinggal di ruang tamu, sedangkan Marta memilih dapur sebagai pusat kegiatannya.
Dalam kehidupan orang percaya berkarakter plus-plus, kita harus bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan di ruang tamu dan di dapur kita. Kita harus punya waktu khusus untuk menyambut Sang Raja diatas segala raja itu dan tetap membuat dapur kita bekerja aktif. Dari dapur, kita bisa menghasilkan buah-buah berupa buah pertobatan, buah Roh, buah jasmani (harta, ketenaran, anak-anak, dll), dan juga buah rohani dalam bentuk jiwa-jiwa yang kita menangkan untuk Yesus.
Kita mungkin tidak bisa menghindari kehidupan yang serba sibuk seperti Marta. Tapi, tetap tinggal di kehidupan Marta saja, tidak akan membuat kita mendapatkan bagian yang terbaik dari Tuhan. Kita perlu hati seorang Maria ditengah-tengah kesibukan kehidupan Marta yang kita jalani.
Yang kita perlukan adalah menjadi Marta rohani. Bisa menjalani kesibukan bekerja dan pelayanan, sekaligus tidak kehilangan waktu berharga bersama Tuhan. Ketika kita bisa menghadirkan Yesus di setiap kesibukan kita dan menjadikan-Nya sebagai fokus utama di pekerjaan kita, berarti kita akan bisa menghadirkan hati Maria di kehidupan Marta (nj@coe).
Sunday, November 01, 2009
Holy Influencers
Oleh : Angelina Kusuma
Kata-kata dan bicara identik sebagai milik para wanita. Semua hal bisa menjadi bahan yang menarik untuk dibahas oleh dua orang wanita, apalagi sekelompok ibu-ibu arisan. Tak perlu ribut memilih tempat, dimana saja dan kapan saja, para keturunan Hawa ini bisa menggelar tikar dan mulai ber-b-i-c-a-r-a satu sama lain!
Tak jarang, wanita membawa kebiasaan ini ketika mereka sedang berkomunikasi dengan lawan jenisnya. Padahal si pria lawan jenisnya itu, tidak biasa dengan aktivitas yang memperlihatkan kedekatan emosional secara intim seperti ini. Pria lebih individualis dan irit berkata-kata. Sebuah penelitian mengatakan, konon wanita rata-rata bisa berbicara sebanyak 20.000 kata sehari sedangkan pria hanya perlu menggunakan 7.000 kata sehari. Wow, sepertinya wajar ya jika wanita lebih cerewet dari pada pria?
Kelihaian wanita dalam hal berkata-kata, bisa berakibat fatal ketika ia berselisih paham dengan pria. Pria yang pada dasarnya tidak biasa banyak berbicara, bisa menganggap wanita sebagai sosok egois yang tidak menghargai mereka dan sebaliknya wanita pada akhirnya bisa terluka karena merasa bahwa pria tidak mau memahami usaha baik mereka.
The Lord has given women the opportunity to be holy influencers
1 Peter 3:1-2, Wives, in the same way be submissive to your husbands so that, if any of them do not believe the word, they may be won over without words by the behavior of their wives, when they see the purity and reverence of your lives (terjemahan NKJV).
1 Petrus 3:1-2, Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Ada kata-kata menarik yang diucapkan oleh Petrus di atas. "...mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan..." ("...they may be won over without words by the behavior..."). Meski wanita memang wajar jika menggunakan bibirnya untuk berkata-kata lebih banyak dari pada pria, ternyata Petrus tidak berpendapat bahwa dengan berkata-kata itu wanita bisa memenangkan seseorang. Justru sebaliknya, dengan tegas Petrus menyarankan wanita mengerem lidahnya dan dengan demikian, tanpa perkataanpun mereka bisa memenangkan pria-pria dan orang-orang disekitarnya.
Wanita mempunyai kekuatan lain dibalik tingkah lakunya. Bukan kekuatan fisik, bukan kemolekan tubuh, dan juga bukan kepandaiannya bersilat lidah yang bisa diandalkan dari sosok wanita, tapi kemurnian kelakuannya dan kesalehannyalah yang merupakan kekuatan luar biasa yang tersimpan dibalik tubuh lembutnya. Karakter wanita yang takut akan Tuhan lebih dahsyat dibandingkan batu karang. Ketika seorang wanita Kristus berdoa, Surga pasti bergetar dibuatnya.
Amsal 5:3, Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak.
Kecantikan wanita terpancar dari perilaku dan teraba dari tutur katanya. Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian (Amsal 31:30, terjemahan BIS).
Bukan wanita yang lekas bicara yang menunjukkan kualitas sebagai holy influencer. Tapi wanita yang lambat berkata-kata dan takut Tuhanlah yang punya kemampuan untuk mengubah dunia sekitar dengan teladannya (nj@coe).
Kata-kata dan bicara identik sebagai milik para wanita. Semua hal bisa menjadi bahan yang menarik untuk dibahas oleh dua orang wanita, apalagi sekelompok ibu-ibu arisan. Tak perlu ribut memilih tempat, dimana saja dan kapan saja, para keturunan Hawa ini bisa menggelar tikar dan mulai ber-b-i-c-a-r-a satu sama lain!
Tak jarang, wanita membawa kebiasaan ini ketika mereka sedang berkomunikasi dengan lawan jenisnya. Padahal si pria lawan jenisnya itu, tidak biasa dengan aktivitas yang memperlihatkan kedekatan emosional secara intim seperti ini. Pria lebih individualis dan irit berkata-kata. Sebuah penelitian mengatakan, konon wanita rata-rata bisa berbicara sebanyak 20.000 kata sehari sedangkan pria hanya perlu menggunakan 7.000 kata sehari. Wow, sepertinya wajar ya jika wanita lebih cerewet dari pada pria?
Kelihaian wanita dalam hal berkata-kata, bisa berakibat fatal ketika ia berselisih paham dengan pria. Pria yang pada dasarnya tidak biasa banyak berbicara, bisa menganggap wanita sebagai sosok egois yang tidak menghargai mereka dan sebaliknya wanita pada akhirnya bisa terluka karena merasa bahwa pria tidak mau memahami usaha baik mereka.
The Lord has given women the opportunity to be holy influencers
1 Peter 3:1-2, Wives, in the same way be submissive to your husbands so that, if any of them do not believe the word, they may be won over without words by the behavior of their wives, when they see the purity and reverence of your lives (terjemahan NKJV).
1 Petrus 3:1-2, Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Ada kata-kata menarik yang diucapkan oleh Petrus di atas. "...mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan..." ("...they may be won over without words by the behavior..."). Meski wanita memang wajar jika menggunakan bibirnya untuk berkata-kata lebih banyak dari pada pria, ternyata Petrus tidak berpendapat bahwa dengan berkata-kata itu wanita bisa memenangkan seseorang. Justru sebaliknya, dengan tegas Petrus menyarankan wanita mengerem lidahnya dan dengan demikian, tanpa perkataanpun mereka bisa memenangkan pria-pria dan orang-orang disekitarnya.
Wanita mempunyai kekuatan lain dibalik tingkah lakunya. Bukan kekuatan fisik, bukan kemolekan tubuh, dan juga bukan kepandaiannya bersilat lidah yang bisa diandalkan dari sosok wanita, tapi kemurnian kelakuannya dan kesalehannyalah yang merupakan kekuatan luar biasa yang tersimpan dibalik tubuh lembutnya. Karakter wanita yang takut akan Tuhan lebih dahsyat dibandingkan batu karang. Ketika seorang wanita Kristus berdoa, Surga pasti bergetar dibuatnya.
Amsal 5:3, Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak.
Kecantikan wanita terpancar dari perilaku dan teraba dari tutur katanya. Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian (Amsal 31:30, terjemahan BIS).
Bukan wanita yang lekas bicara yang menunjukkan kualitas sebagai holy influencer. Tapi wanita yang lambat berkata-kata dan takut Tuhanlah yang punya kemampuan untuk mengubah dunia sekitar dengan teladannya (nj@coe).
Thursday, October 29, 2009
Pilihan
Oleh : Angelina Kusuma
Memilih itu pekerjaan yang gampang-gampang susah. Jika ternyata pilihan kita salah, akibat yang harus kita tanggung, bisa lebih berat dan membingungkan dari pada saat kita memutuskan untuk memilihnya. Hikmat dalam mempertimbangkan keputusan sangat diperlukan agar kita tidak salah pilih.
Di Tanah Negeb, para gembala Abram dan para gembala Lot berkelahi, karena negeri itu rupanya tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama dan menggembalakan domba serta lembu masing-masing. Abram dan Lot kemudian berunding agar mereka saling memisahkan diri dan memilih tempat tinggal yang berjauhan. Abram menawari Lot untuk memilih lebih dulu dengan perjanjian, jika Lot pergi ke arah kiri, maka Abram akan ke kanan dan sebaliknya (Kejadian 13:1-18).
Pilihan Lot untuk memilih Lembah Yordan ternyata menjadi sebuah kesalahan besar. Daerah itu ikut lenyap ketika Tuhan memusnahkan kota Sodom dan Gomora yang tak jauh dari tempat tinggal pilihan Lot tersebut.
Kejadian 13:10, Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora--
Lot salah memilih karena ia mendasarkan pilihannya kepada:
1. Penglihatan mata
"Lalu Lot melayangkan pandangannya dan dilihatnyalah..."
2. Konsep untung rugi
"...bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya..." yang pasti sangat menguntungkan untuk domba-domba dan lembu-lembu yang digembalakannya.
3. Secara logika/akal
"...seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir..." yang sesuai pemikiran manusia, tanah tersebut pastinya cukup makmur untuk ditinggali.
Berbeda dengan Lot yang tidak melibatkan Tuhan ketika ia hendak memilih, Abram selalu mengawali keputusannya dengan datang kepada Tuhan lebih dulu untuk mendengar sabda-Nya. Hasil akhirnya, Lot kehilangan tempat terbaik pilihannya, hartanya, istrinya menjadi tiang garam (Kejadian 19:1-29), dan anak-anak perempuannya ikut meniru sikap tak terpuji dari penduduk Sodom-Gomora yang kawin-mengawin tanpa memperhatikan ketetapan dari Tuhan (Kejadian 19:30-38). Sebaliknya, hidup Abram diberkati luar biasa, keturunannya tak terhitung jumlahnya, dan ia dijadikan teladan sebagai bapa orang percaya hingga kini.
Salah memilih pendidikan bisa membawa kerugian jangka panjang di kehidupan kita. Salah memilih pekerjaan bisa membuat masa depan kita suram. Salah memilih tujuan hidup bisa memperlancar jalan kita ke jurang maut. Salah memilih pasangan hidup (suami/istri) bisa membuat kita menderita seumur hidup.
Filipi 1:10, Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.
Pertimbangan secara jasmani saja tak cukup sebagai modal untuk menetapkan sebuah pilihan atas kehidupan ini. Kita perlu mengawali semua pilihan kita dengan pertimbangan rohani, mendengarkan apa kata Tuhan lebih dulu, baru bertindak dan memutuskan sebuah pilihan yang tepat. Ketika kita merasa sanggup memilih sendiri, sebenarnya kita sedang memilih pilihan yang terburuk. Tapi ketika kita merasa tak sanggup memilih dan menyerahkan pilihan itu ke tangan Tuhan, saat itulah kita telah memilih sebuah pilihan yang terbaik. Trust God (nj@coe).
Memilih itu pekerjaan yang gampang-gampang susah. Jika ternyata pilihan kita salah, akibat yang harus kita tanggung, bisa lebih berat dan membingungkan dari pada saat kita memutuskan untuk memilihnya. Hikmat dalam mempertimbangkan keputusan sangat diperlukan agar kita tidak salah pilih.
Di Tanah Negeb, para gembala Abram dan para gembala Lot berkelahi, karena negeri itu rupanya tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama dan menggembalakan domba serta lembu masing-masing. Abram dan Lot kemudian berunding agar mereka saling memisahkan diri dan memilih tempat tinggal yang berjauhan. Abram menawari Lot untuk memilih lebih dulu dengan perjanjian, jika Lot pergi ke arah kiri, maka Abram akan ke kanan dan sebaliknya (Kejadian 13:1-18).
Pilihan Lot untuk memilih Lembah Yordan ternyata menjadi sebuah kesalahan besar. Daerah itu ikut lenyap ketika Tuhan memusnahkan kota Sodom dan Gomora yang tak jauh dari tempat tinggal pilihan Lot tersebut.
Kejadian 13:10, Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora--
Lot salah memilih karena ia mendasarkan pilihannya kepada:
1. Penglihatan mata
"Lalu Lot melayangkan pandangannya dan dilihatnyalah..."
2. Konsep untung rugi
"...bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya..." yang pasti sangat menguntungkan untuk domba-domba dan lembu-lembu yang digembalakannya.
3. Secara logika/akal
"...seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir..." yang sesuai pemikiran manusia, tanah tersebut pastinya cukup makmur untuk ditinggali.
Berbeda dengan Lot yang tidak melibatkan Tuhan ketika ia hendak memilih, Abram selalu mengawali keputusannya dengan datang kepada Tuhan lebih dulu untuk mendengar sabda-Nya. Hasil akhirnya, Lot kehilangan tempat terbaik pilihannya, hartanya, istrinya menjadi tiang garam (Kejadian 19:1-29), dan anak-anak perempuannya ikut meniru sikap tak terpuji dari penduduk Sodom-Gomora yang kawin-mengawin tanpa memperhatikan ketetapan dari Tuhan (Kejadian 19:30-38). Sebaliknya, hidup Abram diberkati luar biasa, keturunannya tak terhitung jumlahnya, dan ia dijadikan teladan sebagai bapa orang percaya hingga kini.
Salah memilih pendidikan bisa membawa kerugian jangka panjang di kehidupan kita. Salah memilih pekerjaan bisa membuat masa depan kita suram. Salah memilih tujuan hidup bisa memperlancar jalan kita ke jurang maut. Salah memilih pasangan hidup (suami/istri) bisa membuat kita menderita seumur hidup.
Filipi 1:10, Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.
Pertimbangan secara jasmani saja tak cukup sebagai modal untuk menetapkan sebuah pilihan atas kehidupan ini. Kita perlu mengawali semua pilihan kita dengan pertimbangan rohani, mendengarkan apa kata Tuhan lebih dulu, baru bertindak dan memutuskan sebuah pilihan yang tepat. Ketika kita merasa sanggup memilih sendiri, sebenarnya kita sedang memilih pilihan yang terburuk. Tapi ketika kita merasa tak sanggup memilih dan menyerahkan pilihan itu ke tangan Tuhan, saat itulah kita telah memilih sebuah pilihan yang terbaik. Trust God (nj@coe).
Tuesday, October 27, 2009
Love Never Fails
Date: 27 October 2009
Location: 1 Corinthians 13:8
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
Location: 1 Corinthians 13:8
Photographer: Angelina Kusuma
Camera: Power Shot A590 IS
He Never Fails
Oleh : Angelina Kusuma
Lukas 18:7b-8a, Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera...
Saat kita sedang menunggu sesuatu, kebosanan sering membuat kita cepat undur dari padanya. Menunggu tak hanya menguras tenaga fisik tapi juga menguras pikiran jika kita tidak bisa 'menikmatinya'. Perkataan-perkataan seperti "Apa Tuhan benar-benar memperdulikan aku saat ini?" atau "Tuhan benar-benar bisa menolongku dalam hal ini nggak sie?" bisa melemahkan iman kita saat sedang antri di ruang tunggu-Nya Tuhan.
Waktu Tuhan dan waktu kita berbeda. Meski kita melihat sepertinya Tuhan terlambat datang, tapi bagi-Nya, Ia tak pernah salah datang. Masa menunggu kita biasanya dipakai oleh Tuhan untuk menguji iman dan pengharapan kita, mengubah karakter-karakter kita, dan menambahkan ketekunan serta kesabaran kepada kita. Banyak hal yang akan kita dapat jika kita tetap kedapatan benar dalam masa penantian akan sesuatu hal di dalam Dia.
Banyak kejadian luar biasa di Alkitab yang terjadi akibat 'keterlambatan' Tuhan. Tuhan membiarkan Yusuf mengalami banyak penderitaan sebelum akhirnya ia diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir. Tuhan mengizinkan ikan besar menelan Yunus selama tiga hari tiga malam, membuat Yunus mengakui kesalahannya, kemudian menjadikannya sebagai nabi yang membuat seluruh kota Niniwe bertobat. Tuhan tidak segera bertindak ketika iblis mengambil seluruh harta, anak-anak, kesehatan, dan kehormatan Ayub di depan istri dan sahabat-sahabatnya, kemudian memulihkan hidup Ayub dua kali lipat seusai pencobaan-Nya selesai. Tuhan sengaja berlama-lama di perjalanan hingga Lazarus mati sebelum Ia membangkitkannya kembali setelah tiga hari. Murid-murid juga mengalami angin sakal yang hendak menenggelamkan perahu mereka sebelum Tuhan sendiri datang kepada mereka dan menenangkan gelora lautan.
Tuhan tidak pernah terlambat. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan Dirinya kepada manusia. Manusialah yang lebih suka terlambat menyadari rancangan Tuhan sehingga mereka melihat waktu menunggu Tuhan untuk memberikan kejutan kepada manusia sebagai sebuah keterlambatan di matanya. Pemikiran kita dan pemikiran Tuhan berbeda. Dan karenanya perlu diadakan penyesuaian lebih dulu antara kedua belah pihak. Ia menggunakan jeda antara masa penggenapan janji-Nya kepada kita itu untuk menyesuaikan pemikiran kita dan pemikiran-Nya.
Ada dua hal yang wajib kita perhatikan ketika merasai Tuhan 'seolah-olah' sedang berlambat-lambat ria:
1. Tuhan pasti datang menolong. Tugas kita hanya beriman.
Yesaya 59:1, Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.
2. Tuhan tidak pernah gagal. Tugas kita hanya menanti-nantikan waktu-Nya dengan sukacita. Setelah masa-masa penantian tergenapi, akan ada banyak sifat-sifat negatif kita yang dikoreksi oleh-Nya dan level kehidupan kita pasti naik ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
He never fails. He has made everything beautiful in its time. And He wait us to be ready for His plans (nj@coe).
Lukas 18:7b-8a, Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera...
Saat kita sedang menunggu sesuatu, kebosanan sering membuat kita cepat undur dari padanya. Menunggu tak hanya menguras tenaga fisik tapi juga menguras pikiran jika kita tidak bisa 'menikmatinya'. Perkataan-perkataan seperti "Apa Tuhan benar-benar memperdulikan aku saat ini?" atau "Tuhan benar-benar bisa menolongku dalam hal ini nggak sie?" bisa melemahkan iman kita saat sedang antri di ruang tunggu-Nya Tuhan.
Waktu Tuhan dan waktu kita berbeda. Meski kita melihat sepertinya Tuhan terlambat datang, tapi bagi-Nya, Ia tak pernah salah datang. Masa menunggu kita biasanya dipakai oleh Tuhan untuk menguji iman dan pengharapan kita, mengubah karakter-karakter kita, dan menambahkan ketekunan serta kesabaran kepada kita. Banyak hal yang akan kita dapat jika kita tetap kedapatan benar dalam masa penantian akan sesuatu hal di dalam Dia.
Banyak kejadian luar biasa di Alkitab yang terjadi akibat 'keterlambatan' Tuhan. Tuhan membiarkan Yusuf mengalami banyak penderitaan sebelum akhirnya ia diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir. Tuhan mengizinkan ikan besar menelan Yunus selama tiga hari tiga malam, membuat Yunus mengakui kesalahannya, kemudian menjadikannya sebagai nabi yang membuat seluruh kota Niniwe bertobat. Tuhan tidak segera bertindak ketika iblis mengambil seluruh harta, anak-anak, kesehatan, dan kehormatan Ayub di depan istri dan sahabat-sahabatnya, kemudian memulihkan hidup Ayub dua kali lipat seusai pencobaan-Nya selesai. Tuhan sengaja berlama-lama di perjalanan hingga Lazarus mati sebelum Ia membangkitkannya kembali setelah tiga hari. Murid-murid juga mengalami angin sakal yang hendak menenggelamkan perahu mereka sebelum Tuhan sendiri datang kepada mereka dan menenangkan gelora lautan.
Tuhan tidak pernah terlambat. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan Dirinya kepada manusia. Manusialah yang lebih suka terlambat menyadari rancangan Tuhan sehingga mereka melihat waktu menunggu Tuhan untuk memberikan kejutan kepada manusia sebagai sebuah keterlambatan di matanya. Pemikiran kita dan pemikiran Tuhan berbeda. Dan karenanya perlu diadakan penyesuaian lebih dulu antara kedua belah pihak. Ia menggunakan jeda antara masa penggenapan janji-Nya kepada kita itu untuk menyesuaikan pemikiran kita dan pemikiran-Nya.
Ada dua hal yang wajib kita perhatikan ketika merasai Tuhan 'seolah-olah' sedang berlambat-lambat ria:
1. Tuhan pasti datang menolong. Tugas kita hanya beriman.
Yesaya 59:1, Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.
2. Tuhan tidak pernah gagal. Tugas kita hanya menanti-nantikan waktu-Nya dengan sukacita. Setelah masa-masa penantian tergenapi, akan ada banyak sifat-sifat negatif kita yang dikoreksi oleh-Nya dan level kehidupan kita pasti naik ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
He never fails. He has made everything beautiful in its time. And He wait us to be ready for His plans (nj@coe).
Subscribe to:
Posts (Atom)