Oleh : Angelina Kusuma
Lukas 18:7b-8a, Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera...
Saat kita sedang menunggu sesuatu, kebosanan sering membuat kita cepat undur dari padanya. Menunggu tak hanya menguras tenaga fisik tapi juga menguras pikiran jika kita tidak bisa 'menikmatinya'. Perkataan-perkataan seperti "Apa Tuhan benar-benar memperdulikan aku saat ini?" atau "Tuhan benar-benar bisa menolongku dalam hal ini nggak sie?" bisa melemahkan iman kita saat sedang antri di ruang tunggu-Nya Tuhan.
Waktu Tuhan dan waktu kita berbeda. Meski kita melihat sepertinya Tuhan terlambat datang, tapi bagi-Nya, Ia tak pernah salah datang. Masa menunggu kita biasanya dipakai oleh Tuhan untuk menguji iman dan pengharapan kita, mengubah karakter-karakter kita, dan menambahkan ketekunan serta kesabaran kepada kita. Banyak hal yang akan kita dapat jika kita tetap kedapatan benar dalam masa penantian akan sesuatu hal di dalam Dia.
Banyak kejadian luar biasa di Alkitab yang terjadi akibat 'keterlambatan' Tuhan. Tuhan membiarkan Yusuf mengalami banyak penderitaan sebelum akhirnya ia diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir. Tuhan mengizinkan ikan besar menelan Yunus selama tiga hari tiga malam, membuat Yunus mengakui kesalahannya, kemudian menjadikannya sebagai nabi yang membuat seluruh kota Niniwe bertobat. Tuhan tidak segera bertindak ketika iblis mengambil seluruh harta, anak-anak, kesehatan, dan kehormatan Ayub di depan istri dan sahabat-sahabatnya, kemudian memulihkan hidup Ayub dua kali lipat seusai pencobaan-Nya selesai. Tuhan sengaja berlama-lama di perjalanan hingga Lazarus mati sebelum Ia membangkitkannya kembali setelah tiga hari. Murid-murid juga mengalami angin sakal yang hendak menenggelamkan perahu mereka sebelum Tuhan sendiri datang kepada mereka dan menenangkan gelora lautan.
Tuhan tidak pernah terlambat. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan Dirinya kepada manusia. Manusialah yang lebih suka terlambat menyadari rancangan Tuhan sehingga mereka melihat waktu menunggu Tuhan untuk memberikan kejutan kepada manusia sebagai sebuah keterlambatan di matanya. Pemikiran kita dan pemikiran Tuhan berbeda. Dan karenanya perlu diadakan penyesuaian lebih dulu antara kedua belah pihak. Ia menggunakan jeda antara masa penggenapan janji-Nya kepada kita itu untuk menyesuaikan pemikiran kita dan pemikiran-Nya.
Ada dua hal yang wajib kita perhatikan ketika merasai Tuhan 'seolah-olah' sedang berlambat-lambat ria:
1. Tuhan pasti datang menolong. Tugas kita hanya beriman.
Yesaya 59:1, Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.
2. Tuhan tidak pernah gagal. Tugas kita hanya menanti-nantikan waktu-Nya dengan sukacita. Setelah masa-masa penantian tergenapi, akan ada banyak sifat-sifat negatif kita yang dikoreksi oleh-Nya dan level kehidupan kita pasti naik ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
He never fails. He has made everything beautiful in its time. And He wait us to be ready for His plans (nj@coe).
No comments:
Post a Comment