Sunday, February 22, 2009

Welcome Sorrow!

Oleh : Angelina Kusuma

Seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru, rasanya saya ingin melompat-lompat kegirangan saat ini. Yes, my dreams come true! Impian saya untuk menjadi salah satu penulis bagi Tuhan akan segera terwujud. Artikel-artikel di journal blog sayalah yang mengantarkan saya pada posisi ini. Seorang redaktur dari majalah rohani besar di Indonesia, akhirnya tertarik memakai beberapa tulisan saya di edisi majalahnya. Mengejutkan? Iyahhh, memanggg!

Saya tidak pernah merencanakan akan menjadi salah satu penulis di majalah tersebut sebelumnya. Saya sadar, saya bukan seorang penulis yang baik dan tidak pernah bersentuhan dengan dunia kesastraan sekalipun. Ketika pertama kali menulis di journal blog, saya tidak berfikiran untuk menjadikannya sebagai artikel yang akan dimuat di majalah tertentu suatu saat nanti. Awalnya, saya menulis karena alasan dan motivasi yang jauh berbeda dari pada yang sedang terjadi saat ini.

Saya menulis karena sakit hati.
Saya menulis karena benci.
Saya menulis karena marah.
Saya menulis karena kecewa.
Dan saya menulis karena semua energi negatif yang begitu besar menghimpit jiwa saya!

Itu adalah alasan kenapa saya mau menulis dulu. Semua air mata, kesedihan, dan kegalauan yang ada di dalam hati, itu yang membuat jari-jari saya bergerak merangkai kata-kata membentuk kalimat-kalimat bertutur (pada dasarnya saya memang tipikal orang yang kurang bisa men-sharing-kan kejadian-kejadian buruk di hidup saya kepada orang lain, makanya saya lebih bisa open mind di tulisan hihihi).

Untungnya, saya bukanlah manusia yang benar-benar terhilang meski sempat merasai kepahitan hidup hehehe. Tangan kanan Yesus menggenggam erat tangan saya dan mengubah semua kesakitan saya itu menjadi sukacita yang sungguh luar biasa. Berjalan bersama Tuhan di lembah kelam, benar-benar membuat saya sadar bahwa Dia saja yang perlu saya andalkan ketika menghadapi gunung-gunung dan bukit masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan akal dan kekuatan manusia saja.

Saya tidak menolak ketika Ia datang membawakan tongkat didikan yang keras meski setiap kali rasanya saya juga ingin lari dari kenyataan. Siapa sie yang ingin merasai sakit hati, kebencian, kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan terus-menerus? Semua orang pasti memilih always happy, no fear. Tetapi sekarang, saya justru bersyukur atas semua hal-hal buruk yang telah terjadi di hidup saya itu. Di satu titik, saya hampir kehilangan segala hal dalam kurun waktu berturut-turut. Saya kehilangan kesehatan saya, saya kehilangan kedamaian bekerja di kota perantauan, saya kehilangan hubungan dengan seorang pria yang saya kasihi, saya kehilangan figur ayah dunia saya, saya kehilangan rumah, saya kehilangan sahabat-sahabat dekat saya, penolakan terhadap diri saya dari keluarga begitu kuat...saya dipaksa berjalan sendirian dan kesepian!

When you're alone, you never truly walk alone. Jesus near you. He is beside you. His hand hold you and never leaving you in confuse.

Saya berontak protes kepada Tuhan saat itu, "Kurangkah aku melayani-Mu selama ini hingga Kau jauhkan semua kebahagiaan itu dariku?" Tetapi semakin saya berontak, tangan kuat-Nya semakin terasa menekan diri saya hingga terjepit. Sampai akhirnya saya terkapar menyerah, dan setelah itu Tuhan mulai menjamah bagian-bagian hidup saya yang sakit dan menyembuhkannya total, perlahan-lahan!

Ketika saya mengerang, "It's hurt, Lord...", Tuhan memaksa saya untuk terus 'tersenyum' dan berjalan maju tanpa mengucap kalimat 'keluhan atau menyerah'. Semua kata-kata takut saya diganti-Nya dengan berani. Kegelisahan saya diganti-Nya dengan kepastian. Kekecewaan saya diganti-Nya dengan pemulihan. Kehilangan saya diganti-Nya dengan kepenuhan. Dan air mata saya disusut-Nya menjadi tawa gembira. Jika ada beberapa orang yang membaca journal blog saya dan mereka merasakan ada kekuatan dibalik kehancuran yang telah saya alami, yep...itulah yang sudah diajarkan oleh Dia selama ini.

Yesus ingin kita tetap percaya kepada-Nya meski kenyataan berkata tidak. Ucapkan, "Selamat datang" kepada setiap kehilangan, kesakitan, ketakutan, kecemasan, kekuatiran, kekecewaan, kegagalan, dan semua bentuk masalah yang menimpa hidupmu. Masalah bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dengan gagah berani! Yesus yang adalah Tuhan dan Juru Selamatmu jauh lebih besar dibandingkan setiap masalah yang datang menimpamu. Ia sudah berjanji bahwa kesudahan dari hidup kita pasti indah pada waktunya. So, don't worry when you're in sorrow. Keep smiling and always be happy ^_^ V.

Ia sanggup membalikkan waktu-waktu penderitaan kita dengan sukacita yang tidak ternilai harganya (saya sudah mendapatkan pemulihan total terhadap hidup saya dan kemuliaan dari artikel-artikel yang pernah saya tulis selama dalam didikan-Nya itu, yang ternyata tak hanya memberkati saya pribadi tetapi juga bisa memberkati orang-orang yang tengah mengalami hal sama seperti yang sudah saya alami dulu), jika kita tetap setia di jalan-Nya dan bergantung penuh kepada-Nya setiap saat (nj@coe).

2 comments:

Ge Siahaya said...

CONGRATS Enjie, tulisan2 kamu memang sungguh2 a blessing!

Enjie said...

Hihi, tx kak G...tulisan kakak juga blessing kok ;)