Saturday, January 03, 2009

Being 'Crazy'!

Oleh : Angelina Kusuma

Seberapa sering anda 'digila-gilai' oleh orang lain?

Huhuhu, tak perlu menjadi artis terkenal atau selebritis tingkat yahud, untuk membuat saya 'digilai-gilai' oleh mereka (orang lain, red :D).

Mau bukti?

Contohnya kemarin, seorang sahabat saya berkata, "Enjie, selamat tahun baru 2009 ya. Semoga tahun ini loe tambah 'goookkiillllllllllll'!" ^_^

Beberapa waktu sebelumnya, seorang sahabat yang ada di list blog saya juga menyampaikan isi hati terdalamnya kepada saya, "Gue penasaran pengen ketemu sama loe. Dibaca dari tulisan-tulisan 'nyleneh' loe, kayaknya loe orangnya 'gokil' abis..." Wkwkwk, padahal saya aslinya 'pendiem' loh...sumpah...suer...nggak usah pake disamber gledek dah...(kalo lagi tidur tapinya hihihi :D).

Tuh kan, sudah banyak bukti yang menyatakan dan memperkuat dugaan bahwa ternyata saya 'digila-gilai' oleh banyak orang (huehehe, orangnya 'gila' beneran kalo ini mah :D).

Eniwei...baitewei...baswei...(nggak afdol kalo nggak dipanjangin biar saingan sama kereta api :D) tak jarang juga ada sahabat-sahabat saya yang iri (ih, sok de gue) dengan hidup saya. Katanya, "Jadi loe kayaknya enak ya? Nggak pernah sedih. Kemana-mana ketawa-ketiwi...happy-happy...nothing to loose...Hidup kayaknya ringan-ringan aja buat loe."

Eits...!!!

Wah, bangga juga rasanya menjadi obyek yang diminati banyak orang :p. Saat senyum menjadi sangat mahal, orang-orang seperti saya bisa cepat menanjak populer dengan sendirinya hehehe (lihat aja reputasi Aming, Jeng Kelin, Tukul, Olga,...orang-orang 'gila' lebih gampang terkenal loh sekarang :D).

Tetapi...benarkah hidup orang-orang yang nampak 'berbahagia' seperti saya ini benar mudah adanya? Apakah saya dan orang-orang seperti saya adalah orang-orang yang memang terlahir ke dunia dengan sejuta kebahagiaan tanpa kesedihan sedikitpun?

Coba saja orang yang berkata bahwa hidup saya itu nampaknya enak, menggantikan posisi saya dalam tubuh ini dan dunia saya beberapa saat saja. Mungkin, hanya hitungan detik orang itu bisa berteriak, "Aku nggak mau jadi Enjie!"

Sebaliknya, saya pribadi belum tentu akan sanggup menjadi orang lain juga. Saya pasti tidak akan bisa menanggung beban hidup si A, si B, si C, dan seterusnya.

Setiap manusia, diciptakan unik dan satu-satunya. Jalan hidup saya dan hidup anda berbeda. Tidak ada yang lebih istimewa atau lebih mudah dari yang lainnya. Semuanya sama, semuanya mempunyai kemudahan dan kesulitan masing-masing yang dirancang khusus untuk 'bisa' kita lewati.

Anda boleh iri dengan kehidupan orang lain yang terlihat 'enak dan mudah' bagi anda. Tetapi bagaimanapun juga yang terlihat 'enak dan mudah' itupun pasti mempunyai kekurangan di sana-sini yang mungkin tidak bisa anda lihat dengan mata jasmani.

Hidup bahagia dalam setiap keadaan merupakan keputusan dan tanggung jawab pribadi yang bersangkutan. Dulu saya juga pernah iri dengan kehidupan sahabat-sahabat saya yang lebih kaya, yang lebih pandai, yang lebih cantik, yang mempunyai hubungan-hubungan istimewa yang tidak pernah saya miliki selama ini. Hidup dalam kedengkian atas keberhasilan orang lain, tidak membuat saya menjadi dirinya. Justru membuat hidup saya semakin berantakan dan tak nyaman. Tetapi ketika saya memutuskan untuk mencintai hidup saya dengan segala keadaannya, saya mendapati diri saya jauh di atas kehidupan orang-orang yang sebelumnya pernah terlintas dalam pikiran saya untuk memiliki hidupnya itu.

Dunia ini tidak sempurna. Seenak-enaknya kehidupan seseorang (yang terlihat mata), ia pasti pernah merasai beban hidup yang memaksanya mengangkat tangan menyerah atau menangis pedih. Kesalahan, jika kita mengingini jalan hidup orang lain dan ingin memiliki apa yang tidak kita dapati di hidup kita dari hidupnya.

Ketika rumput tetangga saya mulai terlihat menghijau di mata, dengan segera saya menghardiknya dengan satu kalimat, "I'm made by God, for God, and I'm so precious for HIM, whatever I'm now." Tidak ada alasan buat kita untuk tidak bersyukur atas hidup kita. Tuhan memberikan cobaan yang tidak akan pernah melebihi kekuatan kita. Yang kita perlukan hanyalah 'menghidupi' hidup itu sendiri dengan sukacita.

I love my job. I love my family. I love my friends. I love my home. I love my country. I love my study. I love my soul. I love my talents. I love my spirit...

I love my life!

I feel comfort in my living because it is not always bring happiness. But, I love the whole my world. I love any trouble in my time too. I love the sadness that He give to me, I love my disaster life, I love my broken heart, I love my loneliness, I love my bad news...No reason to refuse rejoice in my life although I keep into darkness.

I decide to love my life! To live my living. Drive my life just for one thing, 'Draw a smile in my face' whatever was happened and will happen.

How about you? Are you still jealous to another living?

Being 'crazy'! (nj@coe).

No comments: