Oleh : Angelina Kusuma
Biji-biji cabai merah yang saya semai di pekarangan rumah seminggu yang lalu, kini mulai tumbuh. Saya memang berniat untuk berkebun di rumah dan karenanya akhir-akhir ini saya rajin mengumpulkan benih-benih sayuran dan tanaman hias lainnya. Saya banyak memperoleh benih-benih tersebut dari teman-teman yang mempunyai hobby bercocok tanam dan juga dari sisa-sisa pembuangan dapur. Biji-biji cabai merah yang tidak ikut dimasak dan sisa-sisa potongan batang kangkung adalah dua jenis sayuran yang saya semai hasil dari pemanfaatan limbah dapur.
Saat biji cabai merah mulai bertunas, ternyata di sekeliling tanah tempat itu juga tumbuh rumput. Karena ukurannya yang masih kecil, agak sulit membedakan mana yang tunas cabai merah dan mana yang rumput. Ditambah lagi, diantara semaian biji-biji cabai merah itu juga ada semaian biji-biji rosela. Membedakan antara gulma dan tanaman yang dikehendaki dalam satu media semai tentu harus berhati-hati. Jika kita gegabah asal menyiangi tanaman, jangan-jangan yang kita cabut justru tunas tanaman yang kita inginkan, bukan rumput atau jenis gulma lainnya.
Meskipun keadaan tunas setiap tanaman hampir mirip, setelah agak besar tentu berbeda hasilnya. Padi dan ilalang dalam satu sawah juga menghasilkan perbedaan setelah keduanya melewati fase tunas. Para petani akan lihai membedakan mana yang padi dewasa dan mana yang ilalang. Padi, semakin tua akan semakin merunduk dengan bulir-bulirnya, tetapi ilalang semakin tua akan semakin menjulang keatas tanpa hasil apapun.
Setelah tunas cabai merah agak dewasa, saya bisa membedakannya dengan rumput-rumput yang juga ikut tumbuh di tanah yang lembab di sekitarnya. Rumput-rumput yang tidak berguna itu selanjutnya saya cabut agar tidak mengganggu pertumbuhan cabai merah yang saya kehendaki. Sama seperti para petani yang pasti akan segera mengambil garu atau sabitnya untuk memisahkan tanaman padi yang ditanamnya dari rumput dan ilalang yang menyertainya.
Rumput dan ilalang adalah jenis musuh yang selalu dihindari oleh petani dan orang-orang yang gemar bercocok tanam. Mereka sama seperti manusia yang punya tabiat menjadi pengganggu dan perusak tatanan di masyarakat. Baik gulma maupun manusia yang hanya bisa menimbulkan pertumbuhan tak sehat bagi dunia sekelilingnya haruslah dibasmi dan dimusnahkan.
Cara pertumbuhan gulma sangatlah cerdik. Mereka lebih kuat mengambil asupan nutrisi yang ada didalam tanah bagi diri sendiri sampai tanaman yang ada disekitarnya kekurangan sumber makanan. Itulah yang menyebabkan rumput dan ilalang terlihat lebih subur dari tanaman lainnya dan selalu lebih hijau. Kehidupan manusia yang suka menggangu kehidupan masyarakat bisa jadi juga terlihat lebih enak daripada yang lainnya. Kehidupan para koruptor, tukang tipu, penggosip, lintah darat, dan lain-lainnya, bisa jadi lebih kaya daripada masyarakat sekitarnya, lebih banyak di kelilingi oleh orang-orang yang siap melayaninya dengan baik, dan lebih terlihat membahagiakan diluar.
Gulma tetaplah pengganggu pertumbuhan tanaman yang harus dibasmi meskipun ia terlihat lebih subur daripada tanaman penghasil buah yang berguna bagi kehidupan manusia. Para koruptor, tukang tipu, penggosip, lintah darat, dan lain-lainnya juga oknum-oknum perusak tatanan masyarakat yang tidak boleh dibiarkan terus berkembang biak.
Hidup haruslah berkualitas tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat. Hijaunya rumput dan ilalang hanyalah sementara. Jika proses penyiangan dan pemisahan antara tanaman bermutu dan tanaman tidak bermutu tiba, mereka adalah hal utama yang akan dicabut dan disingkirkan keluar terlebih dulu. Hidup dengan jalan pintas mungkin terlihat wah dan menggiurkan sesaat untuk diraih dengan mudah. Tetapi imbas dari penyakit masyarakat tidak akan pernah luput dari penghakiman dunia dan penghakiman kekal nantinya. So, be careful with your life (nj@coe).
Matius 6:30, ... jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu ...
Efesus 5:15-17, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Biji-biji cabai merah yang saya semai di pekarangan rumah seminggu yang lalu, kini mulai tumbuh. Saya memang berniat untuk berkebun di rumah dan karenanya akhir-akhir ini saya rajin mengumpulkan benih-benih sayuran dan tanaman hias lainnya. Saya banyak memperoleh benih-benih tersebut dari teman-teman yang mempunyai hobby bercocok tanam dan juga dari sisa-sisa pembuangan dapur. Biji-biji cabai merah yang tidak ikut dimasak dan sisa-sisa potongan batang kangkung adalah dua jenis sayuran yang saya semai hasil dari pemanfaatan limbah dapur.
Saat biji cabai merah mulai bertunas, ternyata di sekeliling tanah tempat itu juga tumbuh rumput. Karena ukurannya yang masih kecil, agak sulit membedakan mana yang tunas cabai merah dan mana yang rumput. Ditambah lagi, diantara semaian biji-biji cabai merah itu juga ada semaian biji-biji rosela. Membedakan antara gulma dan tanaman yang dikehendaki dalam satu media semai tentu harus berhati-hati. Jika kita gegabah asal menyiangi tanaman, jangan-jangan yang kita cabut justru tunas tanaman yang kita inginkan, bukan rumput atau jenis gulma lainnya.
Meskipun keadaan tunas setiap tanaman hampir mirip, setelah agak besar tentu berbeda hasilnya. Padi dan ilalang dalam satu sawah juga menghasilkan perbedaan setelah keduanya melewati fase tunas. Para petani akan lihai membedakan mana yang padi dewasa dan mana yang ilalang. Padi, semakin tua akan semakin merunduk dengan bulir-bulirnya, tetapi ilalang semakin tua akan semakin menjulang keatas tanpa hasil apapun.
Setelah tunas cabai merah agak dewasa, saya bisa membedakannya dengan rumput-rumput yang juga ikut tumbuh di tanah yang lembab di sekitarnya. Rumput-rumput yang tidak berguna itu selanjutnya saya cabut agar tidak mengganggu pertumbuhan cabai merah yang saya kehendaki. Sama seperti para petani yang pasti akan segera mengambil garu atau sabitnya untuk memisahkan tanaman padi yang ditanamnya dari rumput dan ilalang yang menyertainya.
Rumput dan ilalang adalah jenis musuh yang selalu dihindari oleh petani dan orang-orang yang gemar bercocok tanam. Mereka sama seperti manusia yang punya tabiat menjadi pengganggu dan perusak tatanan di masyarakat. Baik gulma maupun manusia yang hanya bisa menimbulkan pertumbuhan tak sehat bagi dunia sekelilingnya haruslah dibasmi dan dimusnahkan.
Cara pertumbuhan gulma sangatlah cerdik. Mereka lebih kuat mengambil asupan nutrisi yang ada didalam tanah bagi diri sendiri sampai tanaman yang ada disekitarnya kekurangan sumber makanan. Itulah yang menyebabkan rumput dan ilalang terlihat lebih subur dari tanaman lainnya dan selalu lebih hijau. Kehidupan manusia yang suka menggangu kehidupan masyarakat bisa jadi juga terlihat lebih enak daripada yang lainnya. Kehidupan para koruptor, tukang tipu, penggosip, lintah darat, dan lain-lainnya, bisa jadi lebih kaya daripada masyarakat sekitarnya, lebih banyak di kelilingi oleh orang-orang yang siap melayaninya dengan baik, dan lebih terlihat membahagiakan diluar.
Gulma tetaplah pengganggu pertumbuhan tanaman yang harus dibasmi meskipun ia terlihat lebih subur daripada tanaman penghasil buah yang berguna bagi kehidupan manusia. Para koruptor, tukang tipu, penggosip, lintah darat, dan lain-lainnya juga oknum-oknum perusak tatanan masyarakat yang tidak boleh dibiarkan terus berkembang biak.
Hidup haruslah berkualitas tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat. Hijaunya rumput dan ilalang hanyalah sementara. Jika proses penyiangan dan pemisahan antara tanaman bermutu dan tanaman tidak bermutu tiba, mereka adalah hal utama yang akan dicabut dan disingkirkan keluar terlebih dulu. Hidup dengan jalan pintas mungkin terlihat wah dan menggiurkan sesaat untuk diraih dengan mudah. Tetapi imbas dari penyakit masyarakat tidak akan pernah luput dari penghakiman dunia dan penghakiman kekal nantinya. So, be careful with your life (nj@coe).
Matius 6:30, ... jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu ...
Efesus 5:15-17, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
No comments:
Post a Comment