Oleh : Angelina Kusuma
Menulis adalah pekerjaan yang terlihat mudah. Ratusan kata-kata yang hanya didengar dengan telinga bisa hilang selang beberapa waktu, tetapi sederet kalimat tertulis lebih lama usianya. Seorang murid memerlukan buku-buku catatan untuk membantunya mengingat berbagai macam ilmu yang diterimanya dari guru. Seorang pengusaha memerlukan catatan laporan-laporan keuangan untuk membantunya mengetahui tingkat keberhasilan usaha yang dikelolanya secara berkala. Seorang peneliti memerlukan catatan-catatan disertasi guna mendukung penelitian yang sedang diembannya. Dan seorang anak Tuhan juga memerlukan catatan-catatan kotbah, catatan renungan saat teduh, dan catatan pokok-pokok doa pergumulan, untuk membantunya mendalami Firman Tuhan.
Dulu, saya juga termasuk orang yang malas untuk menulis Firman Tuhan yang saya dapat. Jangankan menulis Firman Tuhan hasil dari saat teduh harian, menulis isi kotbah mingguan saja tidak pernah. Saya mulai membiasakan diri untuk merubah pola kerohanian saya yang pasif menjadi lebih aktif setelah saya menyadari betapa pentingnya kegiatan tulis-menulis ini.
Di gereja lokal saya sedang menggalakkan semboyan 4M dalam setiap ibadah kami baik di Ibadah Raya maupun komsel dan persekutuan-persekutuan lainnya sejak tahun lalu. 4M merupakan kumpulan dari 4 tindakan aktif sebagai respon umat terhadap Firman Tuhan, yaitu Menerima, Merenungkan, Melakukan, dan Membagikan. Setiap kali komsel, Firman Tuhan yang dibagikan merupakan pembahasan lebih dalam dari Firman Tuhan yang disampaikan di Ibadah Raya hari Minggu sebelumnya. Suatu ketika saya pernah teledor tidak menulis isi kotbah hari Minggu karena tidak membawa alat tulis. Hasilnya, saat di komsel saya benar-benar tidak bisa mengingat kotbah Minggu lalu dengan sempurna.
Pengalaman kurang baik saya itu akhirnya memacu saya untuk selalu mempersiapkan alat-alat tulis sebelum mengikuti ibadah di gereja selain membawa Alkitab tentunya. Malas menulis Firman Tuhan berarti tidak mau bertumbuh secara luar biasa bagi Kristus. Menulis tak hanya membantu pikiran kita terpusat kepada yang kita dengar tetapi juga menunjukkan antusias hati saat menerima Firman Tuhan itu. Pikiran yang tertuang melalui jari-jari kita membantu setiap saraf otak untuk mengingat lebih banyak tentang apa yang telah masuk ke telinga kita. Hasil pencatatan juga bisa kita buka dan kita pelajari lagi setiap saat untuk me-refresh memori otak.
- Musa mencatat
Bilangan 3:16, Lalu Musa mencatat mereka sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan kepadanya.
- Yohanes menulis
1 Yohanes 2:14, Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
- Paulus menulis
2 Korintus 2:4 , Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.
- Tuhanpun menulis!
Keluaran 31:18, Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Keluaran 32:16, Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.
Menurut website Gotquestions, berikut ini adalah nama-nama kitab beserta penulis dan perkiraan waktu penulisannya:
Menulis adalah pekerjaan yang terlihat mudah. Ratusan kata-kata yang hanya didengar dengan telinga bisa hilang selang beberapa waktu, tetapi sederet kalimat tertulis lebih lama usianya. Seorang murid memerlukan buku-buku catatan untuk membantunya mengingat berbagai macam ilmu yang diterimanya dari guru. Seorang pengusaha memerlukan catatan laporan-laporan keuangan untuk membantunya mengetahui tingkat keberhasilan usaha yang dikelolanya secara berkala. Seorang peneliti memerlukan catatan-catatan disertasi guna mendukung penelitian yang sedang diembannya. Dan seorang anak Tuhan juga memerlukan catatan-catatan kotbah, catatan renungan saat teduh, dan catatan pokok-pokok doa pergumulan, untuk membantunya mendalami Firman Tuhan.
Dulu, saya juga termasuk orang yang malas untuk menulis Firman Tuhan yang saya dapat. Jangankan menulis Firman Tuhan hasil dari saat teduh harian, menulis isi kotbah mingguan saja tidak pernah. Saya mulai membiasakan diri untuk merubah pola kerohanian saya yang pasif menjadi lebih aktif setelah saya menyadari betapa pentingnya kegiatan tulis-menulis ini.
Di gereja lokal saya sedang menggalakkan semboyan 4M dalam setiap ibadah kami baik di Ibadah Raya maupun komsel dan persekutuan-persekutuan lainnya sejak tahun lalu. 4M merupakan kumpulan dari 4 tindakan aktif sebagai respon umat terhadap Firman Tuhan, yaitu Menerima, Merenungkan, Melakukan, dan Membagikan. Setiap kali komsel, Firman Tuhan yang dibagikan merupakan pembahasan lebih dalam dari Firman Tuhan yang disampaikan di Ibadah Raya hari Minggu sebelumnya. Suatu ketika saya pernah teledor tidak menulis isi kotbah hari Minggu karena tidak membawa alat tulis. Hasilnya, saat di komsel saya benar-benar tidak bisa mengingat kotbah Minggu lalu dengan sempurna.
Pengalaman kurang baik saya itu akhirnya memacu saya untuk selalu mempersiapkan alat-alat tulis sebelum mengikuti ibadah di gereja selain membawa Alkitab tentunya. Malas menulis Firman Tuhan berarti tidak mau bertumbuh secara luar biasa bagi Kristus. Menulis tak hanya membantu pikiran kita terpusat kepada yang kita dengar tetapi juga menunjukkan antusias hati saat menerima Firman Tuhan itu. Pikiran yang tertuang melalui jari-jari kita membantu setiap saraf otak untuk mengingat lebih banyak tentang apa yang telah masuk ke telinga kita. Hasil pencatatan juga bisa kita buka dan kita pelajari lagi setiap saat untuk me-refresh memori otak.
- Musa mencatat
Bilangan 3:16, Lalu Musa mencatat mereka sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan kepadanya.
- Yohanes menulis
1 Yohanes 2:14, Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
- Paulus menulis
2 Korintus 2:4 , Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.
- Tuhanpun menulis!
Keluaran 31:18, Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Keluaran 32:16, Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.
Menurut website Gotquestions, berikut ini adalah nama-nama kitab beserta penulis dan perkiraan waktu penulisannya:
- Kejadian, Keluaran, imamat, Bilangan, Ulangan = Musa – 1400 S.M.
- Yosua = Yosua – 1350 S.M.
- Hakim-Hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel = Samuel/Natan/Gad – 1000-900 S.M.
- 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja = Yeremia – 600 S.M.
- 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia = Ezra – 450 S.M.
- Ester = Mordekhai – 400 S.M.
- Ayub = Musa – 1400 S.M.
- Mazmur = beberapa penulis yang berbeda, kebanyakan oleh Daud – 1000 – 400 S.M.
- Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung = Salomo – 900 S.M.
- Yesaya = Yesaya – 700 S.M.
- Yeremia, Ratapan = Yeremia – 600 S.M.
- Yehezkiel = Yehezkiel – 550 S.M.
- Daniel = Daniel – 550 S.M.
- Hosea = Hosea – 750 S.M.
- Yoel = Yoel – 850 S.M.
- Amos = Amos – 750 S.M.
- Obaja = Obaja – 600 S.M.
- Yunus = Yunus – 700 S.M.
- Mikha = Mikha – 700 S.M.
- Habakuk = Habakuk – 600 S.M.
- Zefanya = Zefanya – 650 S.M.
- Hagai = Hagai – 520 S.M.
- Zakharia = Zakharia – 500 S.M.
- Maleakhi = Maleakhi – 430 S.M.
- Matius = Matius - 55 A.D.
- Markus = Yohanes Markus – 50 A.D.
- Lukas = Lukas – 60 A.D.
- Yohanes = Yohanes 90 A.D.
- Kisah Rasul = Lukas – 65 A.D.
- Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon = Paulus – 50-70 A.D.
- Ibrani = tidak diketahui, diduga Paulus, Lukas, Barnabas, atau Apolos – 65 A.D.
- Yakobus = Yakobus – 45 A.D.
- 1 Petrus, 2 Petrus = Petrus – 60 A.D.
- 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes = Yohanes – 90 A.D.
- Yudas = Yudas – 60 A.D.
- Wahyu = Yohanes – 90 A.D.
Bayangkan jika para rasul, nabi, dan murid-murid Yesus tidak mau menuliskan kesaksian mereka tentang karya-karya Tuhan yang telah mereka alami dan penebusan Kristus diatas kayu salib bagi dosa-dosa manusia. Akankah anda dan saya bisa mendengar berita sukacita itu dan bisa menikmati keselamatan?
Kita memperoleh hidup yang kekal salah satunya adalah hasil dari penulisan dan pembukuan yang dilakukan oleh para pendahulu kita yang taat dan rindu agar berita keselamatan itu bisa menjangkau banyak generasi-generasi selanjutnya.
Belajarlah menuliskan setiap Firman Tuhan yang anda dapat setiap hari meski dengan kalimat-kalimat sederhana anda. Tulisan bisa membangun anda lebih kuat di dalam menyelidiki isi Firman Tuhan dari waktu ke waktu dan juga bisa membantu saudara-saudara lain yang membaca tulisan anda untuk mengenal lebih dalam mengenai Kristus. Jadi, kenapa anda tidak mulai menulis dan menyaksikan tentang karya keselamatan-Nya kepada dunia hari ini? (nj@coe).
No comments:
Post a Comment