Friday, October 17, 2008

Smile Can Heal a Frozen Heart!

Oleh : Angelina Kusuma

Sudah lama saya mendengar bahwa senyum itu merupakan salah satu penyakit menular yang dahsyat. Satu senyuman kepada seseorang di dekat kita, bisa menceriakan seluruh dunianya. Di dalam Alkitab juga tertulis perintah bahwa kita harus bersukacita senantiasa. Ya, intinya senyum dan bersukacita adalah satu paket yang bisa membawa kebaikan bagi kehidupan manusia.

Ketika kita tersenyum, energi positif merasuki seluruh tubuh kita dan menghasilkan semangat baru yang menyegarkan jasmani dan rohani. Masalah-masalah rumit akan meleleh seperti es krim saat kita menghadapinya dengan senyuman dan tetap bersukacita. Sayangnya, tidak semua orang bisa mudah tersenyum dan tidak semua orang selalu memilih bersukacita setiap saat!

Terkadang, saya menjadi tempat berbagi beberapa sahabat mengenai masalah yang tengah mereka hadapi. Jangan anda kira karena saya ini mempunyai banyak karunia hebat dan pengetahuan yang luar biasa sehingga bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah. Tidak! Saya sama sekali tidak pandai menangani masalah yang datang kepada saya dan juga tidak bisa memberikan banyak nasehat yang bermutu bagi sahabat-sahabat yang tengah menghadapi kesulitan. Yang sering terjadi adalah saya hanya menyediakan diri mendengarkan sahabat-sahabat itu bercerita mengenai masalah-masalah mereka sampai selesai.

Lalu, apa yang menyebabkan saya tetap menjadi tempat berbagi yang nyaman bagi beberapa sahabat saya? Seorang sahabat menyatakan alasannya kenapa ia suka berbagi dengan saya meski saya tidak bisa membantunya menyelesaikan masalahnya dengan segera. Alasannya hanya karena saya adalah orang yang mudah tersenyum dan tertawa! Sukacita yang saya punyai tertransfer kepada jiwa-jiwa lelah mereka dan itulah yang membuat mereka seakan telah berhasil menyelesaikan separuh dari masalah mereka saat proses berbagi dengan saya berlangsung.

Waktu saya kecil, saya bukanlah anak yang mudah tersenyum dan tertawa. Saya pemalu, pendiam, dan agak sulit bergaul dengan banyak orang. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu dan keinginan saya untuk menjadi pribadi yang menyenangkan bagi semua orang, saya mengambil keputusan ekstrim untuk merubah diri saya dengan senyum. Satu tindakan kecil yang amat luar biasa membuat diri saya lebih baik sampai seperti sekarang adanya.

Saat kita tersenyum kepada satu orang, sebenarnya kita sedang 'memaksanya' untuk bersukacita. Senyum yang berasal dari hati tulus, sanggup meruntuhkan kebekuan hati seseorang yang paling dingin sekalipun. Ketika menghadapi masalah, sayapun sering menggunakan kaca untuk melihat senyum saya sendiri terpantul dari sana. Kekuatan aliran sukacita dari senyuman, membuat saya mampu melalui jalan-jalan kehidupan saya dengan mulus, tanpa hambatan yang berarti.

Cobalah saat ini anda tersenyum ramah kepada satu orang yang ada di dekat anda. Meski ia tidak mengenal anda sebelumnya, ketulusan hati anda akan membuatnya mengembangkan senyum balasan kearah anda. Yang artinya, anda telah membuatnya teraliri oleh sukacita yang menyehatkan jasmani dan rohaninya. Dengan senyum, anda telah membantu orang-orang yang melihatnya mencair dan menghangat dalam semangat hidup yang baru.

Smile can heal a frozen heart! Tersenyumlah, bersukacitalah, dan lihatlah akan terjadi mukjizat-mukjizat dalam hidup anda berturut-turut. Tapi awas, jangan senyum-senyum sendiri tanpa alasan yang jelas. Bisa-bisa anda disangka kurang waras nantinya...Piss ahhh ^o^ V (nj@coe).

2 comments: