Oleh : Angelina Kusuma
Ketika menghadapi masalah, manusia seringkali menyalahkan iblis, orang lain, lingkungan, bahkan Tuhan sebagai penyebabnya. Ada yang berkata bahwa masalah-masalah yang terjadi tersebut sebagai cobaan atau ujian yang menimpanya.
Cobaan dan ujian sebenarnya tidaklah sama. Keduanya mempunyai arti yang berbeda-beda dan menunjukkan sumber dari masalah yang sedang kita hadapi.
Cobaan adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi keinginan/hasrat manusia untuk melakukan perbuatan yang tidak benar dan melawan kehendak Tuhan. Cobaan datangnya dari diri sendiri dan iblis. Karena pencobaan datangnya bukan dari Tuhan, maka tujuan pencobaan tersebut untuk merusak atau menjatuhkan iman manusia.
Yakobus 1:13 mengajarkan bahwa pencobaan bukanlah dari Tuhan, Apabila seorang dicobai, janganlah berkata, 'Pencobaan ini datang dari Allah!' sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Contoh-contoh pencobaan dalam Alkitab, diantaranya bisa kita temukan di Kejadian 3:1-6 (Hawa dicobai iblis dalam bentuk ular untuk memakan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman Eden), Matius 4:1-13 (Yesus dicobai iblis sampai tiga kali, namun Ia tidak berdosa), Lukas 22:3-4 (Yudas dicobai iblis untuk menjual Yesus kepada imam-iman kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah).
Ujian adalah suatu hal yang diizinkan terjadi dihidup kita oleh Tuhan. Tujuan Tuhan memberikan ujian kepada kita untuk melatih dan meningkatkan kualitas iman kita. Contoh-contoh ujian dalam Alkitab, diantaranya bisa kita temukan di Kejadian 22:1-19 (Abraham diuji Tuhan untuk mempersembahkan anaknya satu-satunya, Ishak, kepada Tuhan), Markus 6:45-52 (murid-murid diuji dengan angin sakal yang hendak menenggelamkan perahu yang mereka naiki).
Berjaga-jaga dan berdoa terhadap bujukan iblis/tidak membuka peluang kepada sumber dosa
Matius 26:41, Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut tetapi daging lemah.
Memaksimalkan seluruh perlengkapan senjata Allah
Efesus 6:10-12, Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Tetap percaya bahwa Tuhan bisa memakai setiap masalah yang kita alami untuk kebaikan kita
Yakobus 1:2-4, Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak berkekurangan apa pun.
Ketika menghadapi masalah, jangan buru-buru mengklaim bahwa itu datangnya pasti dari iblis, orang lain, lingkungan, atau dari Tuhan. Selidikilah dulu, apakah kita sudah kedapatan tetap benar dihadapan Tuhan atau kita tanpa sadar/sadar telah membuka celah sehingga menyebabkan masalah tersebut terjadi.
Baik itu cobaan maupun ujian, harus kita hadapi dengan tetap percaya kepada Yesus Sang Penolong kita dan tetap bersukacita. Semua masalah yang kita hadapi tidaklah melebihi kekuatan kita. Karena itu, bagaimanapun bentuk masalah yang kita hadapi, yakin dan percayalah bahwa kita akan menang atasnya (nj@coe).
Ketika menghadapi masalah, manusia seringkali menyalahkan iblis, orang lain, lingkungan, bahkan Tuhan sebagai penyebabnya. Ada yang berkata bahwa masalah-masalah yang terjadi tersebut sebagai cobaan atau ujian yang menimpanya.
Cobaan dan ujian sebenarnya tidaklah sama. Keduanya mempunyai arti yang berbeda-beda dan menunjukkan sumber dari masalah yang sedang kita hadapi.
Cobaan adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi keinginan/hasrat manusia untuk melakukan perbuatan yang tidak benar dan melawan kehendak Tuhan. Cobaan datangnya dari diri sendiri dan iblis. Karena pencobaan datangnya bukan dari Tuhan, maka tujuan pencobaan tersebut untuk merusak atau menjatuhkan iman manusia.
Yakobus 1:13 mengajarkan bahwa pencobaan bukanlah dari Tuhan, Apabila seorang dicobai, janganlah berkata, 'Pencobaan ini datang dari Allah!' sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Contoh-contoh pencobaan dalam Alkitab, diantaranya bisa kita temukan di Kejadian 3:1-6 (Hawa dicobai iblis dalam bentuk ular untuk memakan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman Eden), Matius 4:1-13 (Yesus dicobai iblis sampai tiga kali, namun Ia tidak berdosa), Lukas 22:3-4 (Yudas dicobai iblis untuk menjual Yesus kepada imam-iman kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah).
Ujian adalah suatu hal yang diizinkan terjadi dihidup kita oleh Tuhan. Tujuan Tuhan memberikan ujian kepada kita untuk melatih dan meningkatkan kualitas iman kita. Contoh-contoh ujian dalam Alkitab, diantaranya bisa kita temukan di Kejadian 22:1-19 (Abraham diuji Tuhan untuk mempersembahkan anaknya satu-satunya, Ishak, kepada Tuhan), Markus 6:45-52 (murid-murid diuji dengan angin sakal yang hendak menenggelamkan perahu yang mereka naiki).
Berjaga-jaga dan berdoa terhadap bujukan iblis/tidak membuka peluang kepada sumber dosa
Matius 26:41, Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut tetapi daging lemah.
Memaksimalkan seluruh perlengkapan senjata Allah
Efesus 6:10-12, Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Tetap percaya bahwa Tuhan bisa memakai setiap masalah yang kita alami untuk kebaikan kita
Yakobus 1:2-4, Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak berkekurangan apa pun.
Ketika menghadapi masalah, jangan buru-buru mengklaim bahwa itu datangnya pasti dari iblis, orang lain, lingkungan, atau dari Tuhan. Selidikilah dulu, apakah kita sudah kedapatan tetap benar dihadapan Tuhan atau kita tanpa sadar/sadar telah membuka celah sehingga menyebabkan masalah tersebut terjadi.
Baik itu cobaan maupun ujian, harus kita hadapi dengan tetap percaya kepada Yesus Sang Penolong kita dan tetap bersukacita. Semua masalah yang kita hadapi tidaklah melebihi kekuatan kita. Karena itu, bagaimanapun bentuk masalah yang kita hadapi, yakin dan percayalah bahwa kita akan menang atasnya (nj@coe).
No comments:
Post a Comment