Wednesday, April 01, 2009

Bukan yang Sisa-sisa

Oleh : Angelina Kusuma

Saya sering mendengar kesaksian dari hamba-hamba Tuhan yang terpanggil melayani pekerjaan di ladang-Nya setelah proses pembaruan dari hidup masa lalu yang kurang baik. Ada yang mantan pecandu narkoba, mantan WTS (Wanita Tuna Susila), mantan penganut paham MBA (Married By Accident) atau free sex, mantan pembunuh, mantan perampok, mantan koruptor, dll. Tapi, jarang sekali saya mendengar kesaksian pelayan Tuhan yang benar-benar berkomitmen hidup benar hanya bagi Tuhan sejak kecil seperti Samuel.

Siapa yang tak kenal dengan nabi Samuel? Ia sudah dititipkan orang tuanya (Elkana dan Hana) di rumah Tuhan sejak ia masih kanak-kanak. Di bawah bimbingan imam Eli, Samuel bertumbuh di jalan Tuhan seiring pertumbuhan jasmaninya sampai tiba waktunya ia memegang jabatan imam bagi bangsa Israel menggantikan imam Eli yang tutup usia. Bisa dikatakan bahwa Samuel telah mempersembahkan yang terbaik dari tubuh, waktu, dan dedikasinya buat Tuhan, bukan sisa-sisanya.

Jika kita mempunyai pacar atau tunangan, kita juga pasti menginginkan yang terbaik darinya. Siapa sie yang suka menerima bunga layu atau buah busuk pemberian orang lain? Apalagi jika pemberian itu berasal dari orang yang sangat kita kasihi. Semua orang tak terkecuali, pasti berharap diberi bunga, buah, atau pemberian lain yang bentuknya masih segar dan fresh. Nah, jika kita sebagai manusia aja tahu pemberian yang terbaik dari orang lain, apakah Tuhan layak menerima yang sisa-sisa dari kita?

Masa muda dan masa single adalah dua masa yang sangat istimewa bagi Tuhan. Maukah kita mempersembahkan kedua masa itu hanya untuk Dia? Ketika kita mempersembahkan yang terbaik dari yang kita miliki, tentulah Tuhan tidak akan memberikan yang kurang baik sebagai imbalannya kepada kita. Dia itu Tuhan gitu lho? Masa iya, Dia membiarkan nama-Nya dipermalukan karena masa muda dan masa single kita sudah dipersembahkan kepada-Nya seutuhnya? Oh, no way! Tuhan kita nggak kayak gitu men. Dia pasti akan mencukupkan semua kebutuhan umat kesayangan-Nya, termasuk kita, yang sudah mempersembahkan persembahan terbaiknya bagi Dia. Sayangnya, tak banyak orang yang mau dan berani berbuat radikal terhadap masa muda dan masa single yang dimilikinya.

Banyak orang menggunakan masa mudanya untuk hidup hura-hura, bersenang-senang, nakal-nakalan, dan kurang suka bergaul akrab dengan Firman Tuhan karena takut dicap kuper oleh lingkungan sekitarnya. Banyak juga orang yang menggunakan masa single-nya untuk sibuk mencari pacar, sibuk membaca peluang-peluang relationship, tanpa mengindahkan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan sejak awal dan akhirnya menyeret mereka untuk mendapatkan pasangan yang tidak seiman atau berujung pada MBA.

Di gereja-gereja Tuhan dan acara-acara konseling, lebih sering dipenuhi oleh orang-orang yang datang mencari Tuhan ketika mereka bermasalah. Banyak orang yang mengambil komitmen pertobatan setelah tangan Tuhan teracung kepadanya dan berani menempuh hidup baru ketika masa lalunya sudah terasa sangat tak berpengharapan dirasainya. Dan sebaliknya, sedikit orang yang mencari Tuhan untuk memuliakan nama-Nya ketika hidupnya dalam keadaan aman dan menyerahkan diri pada pertobatan sebelum ditegur oleh Tuhan sendiri.

Orang-orang tipe terakhir ini, sedang dicari dan dinantikan oleh Tuhan kita. Ia menanti orang-orang yang sadar akan kebutuhannya akan Dia tanpa diperingatkan oleh hamba Tuhan lebih dulu. Ia menunggu orang-orang yang menyerahkan hidupnya untuk Dia sebelum Ia memintanya. Ia mencari Samuel-Samuel yang berani menghabiskan masa muda dan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhannya tanpa hitung-hitungan!

Andakah Samuel-Samuel akhir zaman yang berani mengambil komitmen setia di jalan Tuhan sejak masih muda? Persembahan tubuh, waktu, dan dedikasi dari kemudaan kita merupakan persembahan yang sangat menyenangkan bagi-Nya. Itu adalah buah sulung yang tidak bisa dinilai harganya oleh apapun juga di dunia ini. Jangan tunggu menjadi dewasa atau tua dulu baru mencari Tuhan, tapi carilah Tuhan sejak masih muda. Ia menghendaki kita memberikan persembahan yang terbaik, bukan yang sisa-sisa!

1 Samuel 3:19, Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.



No comments: