Monday, April 06, 2009

When You Just Want a Friendship

Oleh : Angelina Kusuma

Lie: "Kok gue ngrasa Betty menjauhiku akhir-akhir ini ya."
Enjie: "Emang apa yang udah kamu lakuin ke dia?"
Lie: "Nggak ada. Gue ngrasa biasa aja pas ngobrol and jalan sama dia sebelum-sebelumnya. Cuma sejak gue bilang kalo gue jadian sama Marisa awal bulan lalu, kayaknya dia mulai menjauhiku pelan-pelan. Ada aja alasan dia buat nolak ngobrol atau jalan sama gue lagi sekarang. Padahal dulu, setiap ada gue, ada dia juga. Apa ada ucapan gue yang salah ya pas bilang kalo gw jadian sama Marisa waktu itu?"
Enjie: "Hmm, mungkin selama ini dia udah jatuh cinta sama kamu tapi kamu nggak ngrasa kali. Makanya, begitu kamu bilang kamu jadian sama cewe lain, dia down and butuh sementara waktu buat ngatasin broken heart-nya..."

Kejadian seperti yang dialami oleh Lie, juga pernah saya dengar dari sahabat-sahabat saya lainnya. Ketika Jeany akhirnya mengikrarkan jalinan relationship-nya dengan Toni, tak ayal membuat sahabat-sahabat pria yang mulanya begitu perhatian kepadanya, menghilang satu per satu. Kejadian yang sama dengan Lie dan Jeany, juga menimpa Deni. Pria yang seharusnya berbahagia menyambut hari pernikahannya ini, justru menghadapi kenyataan tak enak dengan ulah beberapa sahabat wanita tempatnya berbagi kisah mengenai kehidupan sehari-hari, keluarga, dan pekerjaannya yang tak lagi seramah dulu, sebelum rencana pernikahannya tersebar dari mulut ke mulut.

Persahabatan lawan jenis, rawan terjadi salah sasaran sejak dulu. Meski awalnya hanya berniat menjadi sahabat, lambat laun bisa membuahkan luka disalah satu pelakunya jika tidak diwaspadai. Sadar atau tidak sadar, tindakan kita kepada sahabat lawan jenis kita bisa membuatnya jatuh cinta kepada kita. Ada pepatah mengatakan bahwa, 'Kita tidak bisa mencegah orang lain melukai hati kita, namun kita bisa menjaga hati agar tidak terluka'. Tapi, alangkah berdosanya kita yang sudah tahu bahwa kita mempunyai potensi untuk membuat orang lain jatuh cinta kepada kita, namun kita tetap tidak berusaha menahan pesona yang kita miliki agar tidak menyebabkan sahabat lawan jenis kita itu salah mengartikan perhatian kita kepadanya dan mencegah kejadian kurang baik ini (melukai hati sahabat kita dengan membiarkannya mencintai orang yang tidak tepat baginya).

Baik pria dan wanita, tidak bisa menghindar dari perasaan jatuh cinta. Cinta bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja, terutama kepada mereka yang sudah mempunyai intimacy/kedekatan lebih dulu. Cinta yang timbul dari persahabatan sudah sering terjadi. Jika gayungnya bersambut, tentu akan membahagiakan. Tapi jika kenyataannya kita jatuh cinta kepada seseorang yang sudah menjalin relationship atau sedang mencintai orang lain, pasti menyakitkan rasanya. Untuk menyelamatkan persahabatan, hindari hal-hal dibawah ini sejak dini jika niat anda hanya ingin bersahabat dengan lawan jenis yang anda kenal dan sedang dekat dengan anda saat ini:

Berkomunikasi secara intens

Intimacy berawal dari saling menanyakan kabar masing-masing secara intens. Jika anda bermaksud mendekati sahabat lawan jenis anda untuk tidak lebih dari sekedar sahabat, kurangi intensitas komunikasi anda dengannya, misalnya hanya untuk menanyakan kabar masing-masing seperti, "Sudah makan belum?", "Sedang apa sekarang?", "Bagaimana kabar keluargamu?", "Masalah yang kamu ceritakan kemarin sudah selesai apa belum?", dll. Komunikasi secara informal yang tidak dalam porsi semestinya ini, bisa disalah artikan sebagai perhatian lawan jenis menuju kearah pendekatan relationship jika dilakukan secara intens.

Jalan bareng berdua

Aktivitas lain yang rawan disalah artikan sebagai pendekatan relationship adalah jalan bareng berdua dengan lawan jenis. Jika hanya ingin menjalin kedekatan sebagai sahabat, lebih baik libatkan pihak-pihak lain disekitar anda saat keluar makan, nonton, atau saat pergi ke party dengannya (pilih hang out rame-rame). Dengan begitu, kesan eksklusif yang bisa disalah artikan sebagai pendekatan relationship kepada sahabat lawan jenis anda itu bisa dicegah.

Melibatkan dia dalam setiap masalah hidup anda

Mungkin, kelihatannya menyenangkan jika kita mempunyai seseorang yang bisa dipercaya dan tahu semua masalah hidup kita baik itu hal-hal yang menyenangkan dan yang kurang menyenangkan. Tapi jika pilihan kita berbagi tentang kehidupan jatuh kepada sahabat lawan jenis, bisa lain hasilnya. Jangan ceritakan semua masalah keluarga anda, masa lalu anda, ketakutan anda, masalah di pekerjaan anda kepada sahabat lawan jenis anda secara terbuka dan mendetail. Hal ini sering menyebabkan ikatan batin kedua belah pihak menjadi semakin intim meski tanpa ikatan relationship dan bisa terjadi tanpa disadari.

Apalagi jika anda menjadikan sahabat lawan jenis anda itu sebagai partner doa anda. Wah, yang keluar jalur seperti ini hampir selalu berujung pada salah satunya memberi lebih banyak dan yang lain menerima lebih banyak. Jika sudah demikian, siapa yang patut disalahkan jika ternyata jalinan yang ada hanya bisa berhenti pada persahabatan saja? Yang merasa sudah memberi banyak (waktu, hati, telinga yang mau mendengar, doa, perhatian, dll) pasti sakit dibuatnya.

Kontak fisik berlebihan

Sebagai sahabat, hindari kontak fisik baik besar (mengarah kepada kissing, hug, atau ML) dan juga kontak-kontak fisik kecil seperti tatapan mata, gandengan tangan, atau juga saling melempar senyum. Meski kontak-kontak fisik kecil diatas terlihat sederhana, namun bisa menumbuhkan benih-benih cinta didalam hati lawan jenis. Ada pepatah mengatakan, 'Dari mata turun ke hati', jadi berhati-hatilah ketika memandang lawan jenismu. Jika hati sudah berhasil ditundukkan, bahasa-bahasa tubuh lain seperti gandengan tangan atau senyuman bisa terlihat sebagai sesuatu yang maknanya lebih dari sekedar sahabat bagi yang sudah terlanjur cinta.


Bukan saja tanggung jawab orang yang bersangkutan untuk menjaga hatinya agar tidak retak, namun juga kewajiban kita untuk tidak membuat lawan jenis disekitar kita salah paham terhadap perhatian dan tindakan kita kepadanya. Kita bisa mewaspadai gejala-gejala atau tindakan yang bisa melukai sahabat kita jika memang kita hanya berniat bersahabat dengannya. Jauh lebih baik lagi jika anda jujur dengan relationship atau pria/wanita yang sudah anda cintai diawal persahabatan, sehingga kecenderungan sahabat anda salah jatuh cinta kepada anda bisa diminimalis.

Baik anda pria maupun wanita, jagalah pesona yang anda miliki. Agar persahabatan berjalan lurus, kita juga harus menjaga sikap kita dan menjauhkannya dari kesan memberi peluang untuk maju kepada sahabat lawan jenis disekitar kita. Kesalahan tak hanya datang karena pengaruh luar, tapi karena kita memberi peluang agar hal tersebut terjadi. Jaga batas-batas persahabatan sejak awal agar tidak melukai salah satu pihak dan hindari menyentuh hati seseorang jika anda tidak siap menjaganya agar tidak patah dikemudian hari (nj@coe).



No comments: