Oleh : Angelina Kusuma
Setelah beberapa lama menggeluti dunia fotografi, baru kali ini saya benar-benar jengkel dengan yang namanya kamera. Bagaimana tidak? Karena satu kamera, saya sampai melupakan suatu hal yang sangat penting siang tadi dan membuat saya menyesal sampai sekarang.
Pagi ini gembala sidang saya menyerahkan bagan struktur organisasi gereja baru yang harus saya buat secepatnya menggantikan struktur lama. Di gereja, saya memegang bagian kesekretariatan makanya gembala sidang saya begitu percaya memberikan tugas yang berhubungan dengan tulis-menulis atau multimedia kreatif ke tangan saya.
Saya benar-benar lalai kali ini. Begitu sampai di rumah, saya baru menyadari bahwa kertas berisi bagan struktur organisasi gereja yang sudah susah payah dibuat oleh gembala sidang saya itu, hilang! Sejak kecil saya diajari orang tua saya untuk menjunjung tinggi kepercayaan dan mengharagi semua pekerjaan yang diserahkan ke tangan saya, nggak perduli itu besar atau kecil. Ketika saya sadar bahwa kertas itu sudah tidak ada di tas saya tanpa ingat hilangnya dimana, saya menjadi serba salah hingga menjelang sore hari. Ahh, ceroboh sekali saya ini...
Siangnya, sambil mengerjakan struktur organisasi gereja dengan sisa-sisa nama pengurus beserta posisinya yang sempat saya hafal, akhirnya saya bisa mengingat kembali dimana kertas yang diserahkan gembala sidang itu sebelum raib. Seusai ibadah raya, saya menyempatkan diri membereskan bahan sharing komsel yang akan dipakai sepanjang minggu depan lebih dulu. Karena berbarengan dengan kegiatan Sekolah Minggu, tergodalah saya untuk memotret anak-anak itu dan inilah cikal bakal terjadinya bencana hilangnya kertas bagan struktur organisasi gereja :(.
Saat hendak memotret Tabita (anak Sekolah Minggu yang imut-imut), tanpa sadar saya menyerahkan kertas itu ke tangannya. Dan anda tahu kan bagaimana ketika saya sudah memotret sesuatu? Yeah, betullll. Saya lupa ingatan jadinya (bukan gila beneran lho artinya hehehe). Selesai memotret Tabita, Sharon, dan juga Alvin, saya langsung membalikkan badan, mengemasi barang-barang saya kemudian...sayonaraaaa...Saya lupa mengambil kembali kertas yang amat penting tersebut dari tangan anak-anak Sekolah Minggu yang dengan sukarela telah menjadi model saya itu.
Setelah ingat kronologis peristiwa tragis yang melenyapkan satu-satunya tulisan indah dari gembala sidang saya mengenai bagan struktur organisasi di gereja, saya semakin merenung karenanya. Sebenarnya bukan hanya kali ini saja saya teledor gara-gara keasyikan sesuatu. Sebelumnya, saya juga sering terserang sakit maag atau flu karena terlalu serius berada di depan komputer untuk menulis di journal blog atau sekedar nge-Facebook yang membuat saya menunda-nunda waktu makan dan tidur larut malam.
Di LivingSocial Facebook, saya pernah mengaku bahwa saat ini saya tengah kecanduan lima hal. Satu Facebook, dua Multiply, tiga photography, empat pizza, dan lima traveling. Kelima hobby saya ini, kadang memang membuat saya lupa akan dunia luar. Kalo sudah terlanjur asyik di depan komputer, saya bisa menghabiskan waktu dari pukul 8 pagi sampai 10 malam non stops (don't try this at home hehehe). Kalo sudah terlanjur makan pizza, saya bisa ngabisin ber-pan-pan pizza seorang diri tanpa ingat program diet lagi (hahaha). Kalo sudah terlanjur pengen traveling...wuuu...harus tetap terlaksana meski merogoh kocek dalam-dalam alias menguras ATM hihihi. Dan kalo sudah terlanjur keasyikan pegang kamera, ya seperti tadi pagi :(. Bisa lupa akan tugas dan kewajiban penting hiks...
Segala sesuatu yang kita cintai, baik itu manusia maupun sesuatu, bisa memperbudak kita ke dalam dosa jika kita lengah mengendalikannya.
Adik-adik rohani saya juga ada beberapa yang mengeluh kepada saya ketika relationships-nya berakhir. Tapi saat disuruh menengok ke belakang apa yang sudah diperbuatnya kepada Tuhan selama menjalin relationships dengan mantan pacarnya dulu, hampir semua berkata, "Iya sie kak...belakangan aku agak lupa menjalin hubungan intim sama Babeh di Surga sejak jadian sama dia..."
Tuhan tidak pernah mau posisi-Nya di hati kita digantikan oleh orang yang kita cintai, pekerjaan yang kita banggakan, atau kegemaran-kegemaran kita lainnya. Semakin kita ngotot menduakan Tuhan, Ia bisa menghilangkan apa saja yang membuat pandangan kita tidak tertuju pada-Nya sampai kita menomor-satukan-Nya kembali.
Di kitab Perjanjian Lama, banyak terdapat kisah saat bangsa Israel diserahkan ke tangan musuh-musuhnya karena mereka melupakan Tuhan, Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Tuhan bertindak 'kejam' kepada bangsa Israel bukan karena Ia tidak menyayanginya lagi namun untuk membuat agar mereka belajar menyerahkan diri dan percaya kepada-Nya saja. Ketika kita mulai menggeser posisi Tuhan di hati kita dengan sesuatu atau manusia lain, kita juga bisa bernasip sama seperti bangsa Israel yang dihukum Tuhan dengan menyerahkannya ke tangan musuh-musuhnya.
Ada berapa 'tuhan' di dalam hidup anda saat ini? Apakah Yesus benar telah menjadi yang terutama bagi anda atau Dia sebenarnya masih kalah pamor dengan pacar anda, istri/suami anda, anak-anak anda, pekerjaan anda, gadgets anda, rumah anda, mobil anda, kesibukan, kegemaran, dan barang-barang yang anda cintai lainnya.
Untuk memeriksa lebih tinggi mana antara kadar kecintaan anda kepada Tuhan dan kadar kecintaan anda kepada dunia sangatlah sederhana. Hitunglah berapa jam sehari yang sudah anda habiskan untuk kepentingan anda sendiri dan untuk orang-orang yang ada disekeliling anda, kemudian bandingkan dengan berapa lama anda sudah 'berbicara' pada-Nya. Jika anda sudah menghabiskan lebih dari separuh hari hanya untuk anda, orang-orang yang anda cintai, dan hobby anda saja tanpa ada hubungan intim dengan-Nya setiap saat, mungkin anda sudah mentuhankan selain Tuhan. Jadi, waspadalah! (nj@coe).
Setelah beberapa lama menggeluti dunia fotografi, baru kali ini saya benar-benar jengkel dengan yang namanya kamera. Bagaimana tidak? Karena satu kamera, saya sampai melupakan suatu hal yang sangat penting siang tadi dan membuat saya menyesal sampai sekarang.
Pagi ini gembala sidang saya menyerahkan bagan struktur organisasi gereja baru yang harus saya buat secepatnya menggantikan struktur lama. Di gereja, saya memegang bagian kesekretariatan makanya gembala sidang saya begitu percaya memberikan tugas yang berhubungan dengan tulis-menulis atau multimedia kreatif ke tangan saya.
Saya benar-benar lalai kali ini. Begitu sampai di rumah, saya baru menyadari bahwa kertas berisi bagan struktur organisasi gereja yang sudah susah payah dibuat oleh gembala sidang saya itu, hilang! Sejak kecil saya diajari orang tua saya untuk menjunjung tinggi kepercayaan dan mengharagi semua pekerjaan yang diserahkan ke tangan saya, nggak perduli itu besar atau kecil. Ketika saya sadar bahwa kertas itu sudah tidak ada di tas saya tanpa ingat hilangnya dimana, saya menjadi serba salah hingga menjelang sore hari. Ahh, ceroboh sekali saya ini...
Siangnya, sambil mengerjakan struktur organisasi gereja dengan sisa-sisa nama pengurus beserta posisinya yang sempat saya hafal, akhirnya saya bisa mengingat kembali dimana kertas yang diserahkan gembala sidang itu sebelum raib. Seusai ibadah raya, saya menyempatkan diri membereskan bahan sharing komsel yang akan dipakai sepanjang minggu depan lebih dulu. Karena berbarengan dengan kegiatan Sekolah Minggu, tergodalah saya untuk memotret anak-anak itu dan inilah cikal bakal terjadinya bencana hilangnya kertas bagan struktur organisasi gereja :(.
Saat hendak memotret Tabita (anak Sekolah Minggu yang imut-imut), tanpa sadar saya menyerahkan kertas itu ke tangannya. Dan anda tahu kan bagaimana ketika saya sudah memotret sesuatu? Yeah, betullll. Saya lupa ingatan jadinya (bukan gila beneran lho artinya hehehe). Selesai memotret Tabita, Sharon, dan juga Alvin, saya langsung membalikkan badan, mengemasi barang-barang saya kemudian...sayonaraaaa...Saya lupa mengambil kembali kertas yang amat penting tersebut dari tangan anak-anak Sekolah Minggu yang dengan sukarela telah menjadi model saya itu.
Setelah ingat kronologis peristiwa tragis yang melenyapkan satu-satunya tulisan indah dari gembala sidang saya mengenai bagan struktur organisasi di gereja, saya semakin merenung karenanya. Sebenarnya bukan hanya kali ini saja saya teledor gara-gara keasyikan sesuatu. Sebelumnya, saya juga sering terserang sakit maag atau flu karena terlalu serius berada di depan komputer untuk menulis di journal blog atau sekedar nge-Facebook yang membuat saya menunda-nunda waktu makan dan tidur larut malam.
Di LivingSocial Facebook, saya pernah mengaku bahwa saat ini saya tengah kecanduan lima hal. Satu Facebook, dua Multiply, tiga photography, empat pizza, dan lima traveling. Kelima hobby saya ini, kadang memang membuat saya lupa akan dunia luar. Kalo sudah terlanjur asyik di depan komputer, saya bisa menghabiskan waktu dari pukul 8 pagi sampai 10 malam non stops (don't try this at home hehehe). Kalo sudah terlanjur makan pizza, saya bisa ngabisin ber-pan-pan pizza seorang diri tanpa ingat program diet lagi (hahaha). Kalo sudah terlanjur pengen traveling...wuuu...harus tetap terlaksana meski merogoh kocek dalam-dalam alias menguras ATM hihihi. Dan kalo sudah terlanjur keasyikan pegang kamera, ya seperti tadi pagi :(. Bisa lupa akan tugas dan kewajiban penting hiks...
Segala sesuatu yang kita cintai, baik itu manusia maupun sesuatu, bisa memperbudak kita ke dalam dosa jika kita lengah mengendalikannya.
Adik-adik rohani saya juga ada beberapa yang mengeluh kepada saya ketika relationships-nya berakhir. Tapi saat disuruh menengok ke belakang apa yang sudah diperbuatnya kepada Tuhan selama menjalin relationships dengan mantan pacarnya dulu, hampir semua berkata, "Iya sie kak...belakangan aku agak lupa menjalin hubungan intim sama Babeh di Surga sejak jadian sama dia..."
Tuhan tidak pernah mau posisi-Nya di hati kita digantikan oleh orang yang kita cintai, pekerjaan yang kita banggakan, atau kegemaran-kegemaran kita lainnya. Semakin kita ngotot menduakan Tuhan, Ia bisa menghilangkan apa saja yang membuat pandangan kita tidak tertuju pada-Nya sampai kita menomor-satukan-Nya kembali.
Di kitab Perjanjian Lama, banyak terdapat kisah saat bangsa Israel diserahkan ke tangan musuh-musuhnya karena mereka melupakan Tuhan, Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Tuhan bertindak 'kejam' kepada bangsa Israel bukan karena Ia tidak menyayanginya lagi namun untuk membuat agar mereka belajar menyerahkan diri dan percaya kepada-Nya saja. Ketika kita mulai menggeser posisi Tuhan di hati kita dengan sesuatu atau manusia lain, kita juga bisa bernasip sama seperti bangsa Israel yang dihukum Tuhan dengan menyerahkannya ke tangan musuh-musuhnya.
* * *
Ada berapa 'tuhan' di dalam hidup anda saat ini? Apakah Yesus benar telah menjadi yang terutama bagi anda atau Dia sebenarnya masih kalah pamor dengan pacar anda, istri/suami anda, anak-anak anda, pekerjaan anda, gadgets anda, rumah anda, mobil anda, kesibukan, kegemaran, dan barang-barang yang anda cintai lainnya.
Untuk memeriksa lebih tinggi mana antara kadar kecintaan anda kepada Tuhan dan kadar kecintaan anda kepada dunia sangatlah sederhana. Hitunglah berapa jam sehari yang sudah anda habiskan untuk kepentingan anda sendiri dan untuk orang-orang yang ada disekeliling anda, kemudian bandingkan dengan berapa lama anda sudah 'berbicara' pada-Nya. Jika anda sudah menghabiskan lebih dari separuh hari hanya untuk anda, orang-orang yang anda cintai, dan hobby anda saja tanpa ada hubungan intim dengan-Nya setiap saat, mungkin anda sudah mentuhankan selain Tuhan. Jadi, waspadalah! (nj@coe).
No comments:
Post a Comment