Oleh : Angelina Kusuma
"Doa minta jodoh sama Tuhan itu boleh nggak sie?", pertanyaan ini sering saya dengar dari para lajang yang merindukan segera bertemu dengan mr./miss right di sekitar saya.
Banyak yang menjawab, "Boleh, dari pada salah pilih kan mendingan minta sendiri yang spesifik sama Tuhan. Dia Bapa kita dan kita ini anak-anak-Nya. Masa iya, Dia tidak mendengar kerinduan kita untuk bertemu dengan jodoh dan menikah. Yang penting, biarlah kehendak Bapa yang terjadi dan bukan kehendak kita yang jadi".
Tapi, banyak juga yang menjawab seperti ini, "Rasanya nggak perlu deh minta jodoh yang terlalu spesifik sama Tuhan. Persiapkan diri aja dengan sebaik-baiknya untuk menjadi calon pendamping hidup yang baik, maka Tuhan akan membawakan pasangan hidup yang sepadan dengan kita pada waktu-Nya. Tuhan memberikan Hawa kepada Adam pada saat dia tidur. Artinya, Ia sudah merancangkan pernikahan kita dan siapa orang yang tepat untuk bersanding dengan kita jauh sebelum kita lahir. Yang kita perlukan hanyalah menanti waktu-Nya sambil melakukan bagian kita yaitu bersiap-siap".
Kedua jawaban di atas sama-sama masuk akal. Sebagai anak, kita memang berhak meminta apa saja kepada Bapa kita di Surga, termasuk soal pasangan hidup dan pernikahan, asal tidak melenceng dari kehendak-Nya. Sementara itu, kita juga tahu bahwa Bapa kita adalah Penguasa langit dan bumi. Ia merancang setiap detail-detail kehidupan kita mulai dari yang tidak kita sadari sampai yang kita sadari. Tidak ada yang terlewat dirancang oleh Bapa. Pasangan hidup dan pernikahan hanya perkara kecil buat Dia. Ia tahu waktu yang tepat, kapan kita akan menemukan seseorang yang bisa mencintai dan dicintai oleh kita, dan kapan kita akan menikah. Mempersiapkan mental dan rohani untuk pernikahan juga penting agar ketika saat-Nya tiba, kita telah siap sedia dan tidak terkejut menerima karunia-Nya itu.
Saya tidak akan membenarkan salah satu pernyataan di atas atau pun menyalahkan keduanya. Keduanya mempunyai alasan dan sudut pandang yang benar berdasarkan Firman Tuhan mengenai konsep pemberian pasangan hidup dari Tuhan untuk manusia. Nah, sekarang masalah utamanya adalah: doa yang seperti apa dan persiapan yang bagaimana agar Tuhan segera membukakan pintu jodoh untuk kita?
Doa minta jodoh dan persiapan diri menerima jodoh
Di bawah ini adalah doa saya saat meminta jodoh sekitar 8 tahun yang lalu. Saat itu saya masih duduk di bangku kuliah. Doa seorang anak perempuan yang punya keinginan kuat untuk segera berpacaran seperti layaknya anak-anak perempuan lain.
"Tuhan, jangan buat aku sendirian terus. Aku pengen punya pacar. Aku berharap, Engkau tidak menciptakan aku sebagai lajang seumur hidup. Bawalah seorang pria yang baik dalam hidupku. Beri aku petunjuk yang tepat ketika someone special itu sudah siap untukku, agar aku peka akan kehadirannya dan menyambutnya dengan benar. Tapi jika memang Engkau menghendaki aku melajang seumur hidup, berilah aku kemampuan untuk menjalaninya, karena saat ini aku merasa benar-benar tidak mampu untuk terus hidup sendiri tanpa pendamping."
Bertahun-tahun saya berdoa dengan pola doa seperti di atas dan hasilnya tidak ada satu pun pangeran berkuda putih yang datang menjemput saya ke pelaminan hahaha.
Seiring pertumbuhan rohani saya dari tahun ke tahun, akhirnya saya menyadari bahwa doa saya tersebut terlalu egois karena tidak diimbangi dengan persiapan diri saya untuk pernikahan, meski saya merasa sudah cukup takut Tuhan dan setia dengan panggilan-Nya.
Jika kita meminta pasangan hidup, tentunya kita juga harus siap untuk menikah. Untuk apa ada pasangan hidup di sisi kita jika tujuannya hanya agar kita tak lagi hidup sendirian dan kesepian atau hanya untuk ikut-ikutan gaya hidup dunia yang sudah berpasangan atau untuk pamer. Poin inilah yang sering kita lupakan saat berdoa meminta jodoh. Kita lebih sering didorong untuk berdoa memuaskan hasrat kita dari pada mencari tahu apa sebenarnya kehendak Tuhan untuk kita lakukan lebih dulu.
Gary Thoman dalam artikelnya berjudul Who Is A Good Choice mengatakan, "Pernikahan adalah 98% kehidupan dan 2% kemasan. Belajarlah lebih menilai karakter manusia dari pada penampilan luarnya." Pernikahan jauh lebih sulit dijalani dibandingkan gebyar yang biasa kita lihat dari pasangan suami istri yang berhasil mengikat janji kudus di gereja. Menginginkan pasangan hidup dan pernikahan tidak salah. Tapi jika tidak diimbangi dengan kesiapan pernikahan dari dalam, keinginan itu hanya akan menjadi teori belaka. Kebutuhan 98% dari kesiapan mental dan rohani kita menghadapi kehidupan pernikahan, harus disiapkan lebih dulu, baru dengan mudah kita bisa memolesnya dengan 2% dari gebyar pernikahan yang kita inginkan.
Persiapan menerima jodoh dimulai dengan memperbaiki kualitas dan karakter kita di dalam Kristus. Orang baik, belum tentu berkarakter Kristus. Karakter Kristus bersumber dari keintiman hubungan kita dengan-Nya dan buah Roh di kehidupan sehari-hari kita. Pasangan kita bukanlah seseorang yang bisa melengkapi kehidupan kita. Hidup kita sempurna karena Kristus ada di dalamnya. Dengan adanya pasangan hidup di sisi kita, itu akan menambah sukacita kita akan kehadiran Kristus di hati. Ketika kita menyadari kebenaran ini, kita akan menjalani kehidupan kita, baik itu saat lajang atau berpasangan dengan sukacita terus karena untuk bahagia kita tak perlu bergantung pada pribadi manusia yang lain, tapi hanya kepada Kristus. Menyadari prinsip ini juga mencegah kita menjadi penuntut pasangan untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Sesama manusia yang tidak sempurnanya, tidak bisa saling memenuhi. Yang bisa memenuhi kita seutuhnya hanyalah Tuhan kita, dan pasangan kita adalah partner untuk saling memacu diri menuju keintiman hubungan dengan Tuhan.
Markus 10:46-52
10:46 Kemudian sampailah Isa dan para pengikut-Nya di Yerikho. Ketika Ia keluar dari kota Yerikho bersama-sama dengan para pengikut-Nya dan juga orang banyak yang mengikuti-Nya, seorang pengemis buta bernama Bartimeus bin Timeus sedang duduk di tepi jalan.
10:47 Setelah didengarnya bahwa ada Isa, orang Nazaret itu, maka mulailah ia berteriak-teriak, "Ya Isa, ya Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:48 Karena itu orang banyak menegurnya supaya ia diam. Tetapi malah semakin keras saja ia berteriak, "Ya Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:49 Kemudian berhentilah Isa dan bersabda, "Panggilah dia!" Mereka memanggil orang buta itu. Kata mereka kepadanya, "Kuatkan hatimu dan bangunlah, Ia memanggilmu."
10:50 Kemudian ia melepaskan jubahnya, melonjak berdiri, dan datang menjumpai Isa.
10:51 Sabda Isa kepadanya, "Apa yang engkau kehendaki Kuperbuat bagimu?" Jawab orang buta itu, "Ya Guru, kiranya aku dapat melihat."
10:52 Sabda Isa, "Pergilah, imanmu sudah menyembuhkan engkau." Pada saat itu juga ia dapat melihat, lalu ia mengikut Isa dalam perjalanan-Nya.
Pengemis buta bernama Bartimeus, memberikan gambaran sebuah doa spesifik dan berani sehingga membuat Yesus mau mengadakan mukjizat untuknya. Bartimeus tidak hanya meminta Yesus untuk membuatnya bisa melihat dengan perkataan yang sederhana, namun ia juga berteriak-teriak dan semakin keras tanpa perduli orang lain yang menyuruhnya diam. Ketika Yesus tertarik oleh teriakannya dan bertanya, Bartimeus dengan spesifik mengungkapkan keinginannya, "Ya Guru, kiranya aku dapat melihat."
Ketika meminta jodoh, kita juga bisa melakukan hal yang sama seperti yang sudah dilakukan oleh Bartimeus. Berdoa dengan berani, berdoa dengan semangat, berdoa dengan gigih, tidak takut kiri kanan, dan meminta dengan spesifik. Yang perlu diingat, selain berdoa minta jodoh, kita juga harus mengimbanginya dengan persiapan mental dan rohani untuk pernikahan dan tetap beriman bahwa Tuhan sanggup menolong kita untuk menemukan mr./miss right dan mempersatukan kita dengan pasangan kita di pernikahan kudus yang diperkenan oleh-Nya.
Wanna pray for your spouse to be and your marriage, let's do it with me now.
"Bapa, Engkau yang menciptakanku dan aku percaya, Engkau juga yang menciptakan pernikahan untuk kebaikanku dan untuk kemuliaan nama-Mu. Aku tidak tahu kapan tiba waktunya, aku meminta-Mu untuk memurnikan keinginanku untuk menikah ini dan menyempurnakannya. Terima kasih Tuhan, untuk keinginan yang kuat, yang sudah Engkau letakkan di dalam hatiku. Terima kasih, karena Engkau selalu siap menuntunku saat aku membutuhkan pimpinan dan Engkau yang memegang masa depanku. Terima kasih untuk pernikahan dan untuk suami/istriku di masa depan. Sertai dia dan persiapkan hatinya untuk menggenapi rencana-Mu." (nj@coe)
8 comments:
"Pernikahan adalah 98% kehidupan dan 2% kemasan. Belajarlah lebih menilai karakter manusia dari pada penampilan luarnya."
saya sangat setuju dengan kutipan ini, pernikahan yg sesungguhnya dimulai saat pesta berakhir... dan kelanggengannya berdasarkan komitmen kedua belah pihak untuk mau semakin dibentuk karakternya...nice article!
Tx sudah mampir membaca k Yunie :)
mmm.. ga salah kok menyebutkan kriteria kita..
but ingat.. SEIMAN, SEIMBANG dan SEPADAn..
dan sebelum mengakhiri doa, jangan lupa menyebutkan :
" BUKAN KEHENDAKKU JADI, NAMUN KEHENDAKMU JADILAH. AMIN. "
:))
Iya, doa soal PH boleh kok, asal diimbangi dng persiapan diri menjelang pernikahan jg :). Bukan sekedar pengen punya pacar...:)
mb, trus untuk menghilangkan rasa kesepian ku gmana??? jomblo nie.. ya si bagus bgt mb yang penting tu seiman dulu,, selanjutnya dpat di lanjutkan tp semua nya tu kudu dipikirkan juga. Menanti pangran kuda putih membawa hati untuk ku tu misteri ya mb. ada artikel lagi gak mb ttg pcaran gtu ...q suka Lady in waiting tu ya dpt banyak pglmn dari sono.
Buku Lady in Waiting prinsipnya menjaga pikiran dan hati wanita selama masa penantian. Ga ada tips mengatasi kesepian kecuali kita mau berusaha move dari keadaan tersebut ;)
Syukuri aja apa yg kamu punya Ciu. Jomblo itu ga ada bedanya sama yg berpasangan. Semua ada kesusahan and kelebihan masing2. Kita cuma perlu bersukacita dlms egala hal dan percaya sama Tuhan coz kita diciptakan untuk kebaikan, bukan rancangan kecelakaan meski kita msh jomblo saat ini ;). Semua ada masanya. Persiapin diri jadi wanita dan calon pendamping yg terbaik aja buat priamu yg beruntung nanti ^_^
kak Enjie,keren banget doanya....I'll do as you've wrote...It's a very nice article!
Tx Prissy :). May our God will give you the one of the best man yo be your spouse :)
Post a Comment