Oleh : Angelina Kusuma
Masih ingat kisah telenovela dari Kolombia yang berjudul Yo soy Betty, la fea? Telenovela ini sempat menjadi tayangan terfavorit di Indonesia yang saya tonton juga saat masih di bangku kuliah dulu. Mengisahkan seorang wanita yang awalnya kurang beruntung dalam hal cinta dan hubungannya dengan orang-orang sekitar karena berpenampilan kurang menarik, tapi akhirnya mendapatkan semua impiannya termasuk sang pangeran tampan dambaan hatinya setelah merubah total seluruh penampilannya.
Rambut ikal panjang berminyak, kawat gigi, dan kaca mata tebal Betty la fea, sungguh penampilan yang kurang bisa membuat hati pria berdebar-debar karenanya. Tapi setelah ia mengubah gaya rambutnya menjadi lurus, melepas kaca mata tebal, dan kawat giginya, kemudian mengenakan pakaian-pakaian yang trendy, semua mata pria melirik setiap jejak-jejak langkahnya. Mungkin, sebagian besar wanita di dunia ini pernah merasa dirinya seperti Betty la fea, terbelenggu dalam penampilan yang kurang menarik sehingga sedikit banyak mempengaruhi dunia dan pergaulannya sehari-hari.
Amsal 11:22, Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
Sebagai wanita, tak salah jika kita memperhatikan kecantikan fisik. Yang perlu diingat, kita adalah anak-anak Kristus, putri-putri Surgawi. Kecantikan kita seharusnya tak hanya sebatas lahiriah saja, tapi harus diimbangi dengan kecantikan batiniah. Anting-anting merupakan perhiasan yang berharga dan pasti akan disukai banyak orang untuk perhiasan. Tapi jika barang berharga dan mahal itu ada di jungur (hidung) binatang yang kegemarannya berkubang di lumpur setiap hari, keindahannya tidak akan terpancar sempurna atau bahkan hilang sama sekali. Wanita Kristus harus berhiaskan inner beauty yang terutama, baru outer beauty. Kecantikan fisik akan menurun seiring bertambahnya usia, tapi kecantikan yang terpancar dari kebaikan hati seseorang bersifat kekal.
1 Timotius 2:9-10, Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Berdandan, ibarat sebuah senjata bagi para wanita. Wanita tanpa dandan, seperti sayur asam tanpa garam, hambar rasanya. Karena Tuhan Menciptakan wanita dengan penuh keindahan, wajar jika akhirnya ia juga menyukai hal-hal yang menurutnya sedap dipandang, enak dirasa, dan manis didengar. Meski kecantikan lekat dengan diri wanita, bukan berarti wanita baru akan cantik jika ia berdandan. Kecantikan wanita sifatnya mutlak (setiap wanita ya pasti cantik). Bukan sesuatu yang baru ada ketika wanita berkutat dengan alat-alat make up-nya, kemudian bisa ditanggalkan/hilang darinya. Kecantikan sejati adalah menampakkan citra diri kita seutuhnya. Terpancar secara alami setiap kali wanita menyadari bahwa ia cantik dan menerima dirinya apa adanya.
1 Korintus 11:10, Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Wanita berkarakter Kristus menjagai dirinya dengan kewibawaan. Tentunya anda pernah menemui satu atau dua orang wanita cantik namun tidak pernah terlihat orang-orang yang tidak bertanggung-jawab berani menggodanya dengan seronok. Itulah yang dimaksud dengan cantik namun berwibawa. Untuk membuat orang lain tertarik kepada kita, tak perlu mengumbar bagian-bagian tubuh dengan sengaja ataupun tampil se-sexy mungkin. Kewibawaan sebagai seorang wanita terhormat juga harus dipegang teguh. Berpakaian pantas dan tertutup namun nyaman, tetap akan memancarkan kecantikan seorang wanita dan membuatnya menarik bagi orang lain.
Amsal 31:30, Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Melebihi kecantikan yang dimilikinya, wanita yang takut akan Tuhan lebih tahan uji. Wanita yang menarik tak hanya dikarenakan ia terlahir cantik fisik sejak bayi, tapi juga karena ia mempunyai pesona Ilahi yang disebabkan oleh Kristus yang tinggal didalam hatinya. Kristus sanggup membuat setiap muka tertekuk menjadi tertegak, mengubah ratapan menjadi senyuman, membalikkan kesedihan menjadi sukacita, dan menjaga kita tetap berjalan di jalan yang lurus, tak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Hal-hal itulah yang menjadikan manusia tampil lebih menarik bagi orang lain. Bergaul akrab dengan Pribadi Roh Kudus, membuat kita semakin serupa dengan Kristus. Selain memperhatikan penampilan fisik, perlengkapi kecantikan anda dengan mempertajam sisi-sisi kerohanian di jiwa.
Beauty is not in the face; beauty is a light in the heart - Kahlil Gibran
No comments:
Post a Comment