Wednesday, January 04, 2017

Mengejar Cinta dan Mengejar Tuhan

"Nasep bujang lapuk, kesepian coy. Pengen duwe pacar", tulis seseorang di akun Twitter-nya beberapa hari lalu. Saya membaca tweet itu sekilas kemudian meringis sendirian.

Buat saya, menjadi bujang/single/jomblo itu tidak salah kok. Yang salah adalah ketika kamu menjadi kesepian karena itu. Oh c'mon, tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memenuhi kamu. Meskipun kamu akhirnya nanti menikah dengan pangeran atau putri impianmu, dia tetap tidak akan bisa mengisi seluruh hidupmu seutuhnya! Jadi jangan terkejut jika kamu nanti menjadi kecewa jika hanya mengharapkan kebahagiaan dengan mencari seseorang yang bisa kamu sanding dan kamu gandeng kemana-mana.

Waiting in faith

Orang yang punya pacar, bertunangan atau telah menikah, tidaklah lebih keren dibandingkan mereka yang masih single atau jomblo. Kita semua sama saja, yang membedakan hanyalah status dan beban tanggung-jawabnya.

Celah-celah kesepian dan rasa kesendirian yang ada di hati kita hanya bisa diisi oleh Tuhan. Meskipun kita sudah punya gandengan sekalipun, kita tetep butuh Tuhan untuk membuat kita selalu utuh dan penuh setiap saat.

Kolose 2:10, "Kamu telah dipenuhi di dalam Dia"

You are complete in Him, not in other bodies

Saat fokus kita benar kepada Tuhan, entah apapun statusnya, kita akan selalu utuh, penuh dan tidak kekurangan kebahagiaan. Tuhan adalah inti utama dari kehidupan ini, bukan pacar atau pernikahan. Marriage is a reward! Don't ever want to get marriage only to get a happiness. No, you're wrong! Marriage is not the way to make you happy. Only Jesus that will make you happy forever.

Setiap hari mata kita dicekoki oleh sinetron yang mempertontonkan kemesraan antar pemainnya. Kuping kita telah dirampok oleh lirik-lirik lagu yang mengedepankan romantisme cinta-cintaan. Sering kali kita juga dipaksa membaca berita-berita atau gambar-gambar tentang kemesraan selebritis dan seksualitas yang beredar di majalah, koran bahkan internet. Tak heran jika akhirnya stereotip yang tercetak di otak kita selalu mengarah kepada pendapat bahwa orang yang berbahagia itu pasti punya pasangan.

Konsep pernikahan yang benar

Orang yang punya banyak pacar/mantan bukan berarti dia memang menarik atau loveable, karena orang yang tahu betul apa arti cinta dan kasih tidak akan mengobralnya ke banyak orang tapi akan menyimpan dan menjaganya untuk satu orang yang tepat.

Hanya Tuhan yang bisa menyatukan dua hati dan pikiran yang berbeda. Pernikahan kudus bukanlah sekedar janji dua manusia, tapi ada visi dan misi-Nya Tuhan didalamnya. Visi dan misi Tuhan itulah yang mengikat pria dan wanita lebih kuat daripada sebuah janji pernikahan yang mereka ucapkan di altar gereja.

Pernikahan yang bahagia hanya bisa dicapai oleh dua orang yang telah menjadi utuh, artinya keduanya benar-benar punya hubungan yang baik dengan Tuhan. Pasangan yang sepadan dan seimbang artinya bukan karena keduanya sempurna juga, tapi karena masing-masing punya visi dan misi yang sejalan dan saling membangun satu sama lain.

Jangan terburu-buru ingin segera mencari pacar atau menikah karena kesepian. Kalahkan dulu rasa sepimu itu dengan mencari kepenuhan didalam Tuhan dan biarkan kehendak-Nya yang terjadi. Jika memang Dia punya rencana untuk membuatmu menikah dan berkeluarga, Dia tidak akan menahannya lama-lama. Yang terpenting adalah dapatkan dulu inti kehidupan ini yaitu hubungan yang intim dengan Tuhan. Christ is enough! Itu saja yang perlu kamu kejar setengah mati, bukan pacar, cinta ataupun pernikahan.

Mazmur 84:12, "Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela"

Bersukacitalah dalam penantianmu.
Senangkan Rajamu.
Jangan pikirkan reward-nya, tapi dapatkan dulu Intinya kehidupan.

Waktu Tuhan tak ada yang tahu.
Kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak atau menghalanginya.
Just be patient and be happy during your waiting time.

No comments: