Wanita dengan 'rasa tidak aman' akan mengejar pria dan status pacaran/pernikahan. Padahal pria sehebat apapun tidak akan bisa membuat wanita aman dan utuh. Bagian itu hanya bisa diisi oleh Tuhan!
Bride in waiting |
Wanita yang aman
Banyak wanita tertipu oleh rasa tidak aman di dalam dirinya dan menganggap bahwa itu karena ketiadaan seorang pria disisinya. Padahal bukan itu sebabnya!
Saya suka dan sering melakukan solo backpacker-an alias bepergian ke suatu tempat seorang diri. Tak hanya di dalam negeri, tapi saya juga melakukan (selalu) solo backpacker-an sampai ke Malaysia, Singapura dan Jepang.
Dari kegiatan ini saya menyadari betul bahwa rasa tidak aman dalam diri wanita bukan disebabkan karena ada/tidaknya pria disisinya tapi lebih ke arah hubungannya dengan Tuhan. Ya, karena tanpa pria/temanpun, saya tetap merasa aman karena saya tahu bahwa Roh Kudus tak pernah meninggalkan saya. Ia menjaga saya lebih baik daripada seorang pria berotot kekar.
Wanita yang utuh
Dengan atau tanpa pria disisinya, wanita tetap ciptaan Tuhan yang utuh. Tak ada satupun yang kurang darinya. Keutuhan seseorang didapat dari Tuhan bukan dari manusia, karena manusia yang penuh kekurangan tak akan pernah bisa membuat manusia lainnya utuh.
Berhentilah 'berburu' pria sebelum kamu berakhir dengan kekecewaan. Burulah firman Tuhan dan kebenaran-Nya maka kamu akan dipenuhkan-Nya sampai berkelimpahan.
Kolose 2:10, ...kamu telah dipenuhi di dalam Dia (...you are complete in Him)
Wanita yang telah utuh dan aman, akan mengejar Tuhan dengan segenap hati. Bukan berarti wanita seperti ini nggak butuh pria lagi, tapi dia tahu bahwa Tuhanlah yang akan membawa pria itu ke depannya, bukan hasil karena dia gigih mengejar dan memburunya.
Wanita yang puas
Saya paling tidak nyaman jika berbicara dengan wanita-wanita yang suka mengeluhkan berat badannya, jerawat diwajahnya, ataupun ketidak-mampuannya dalam hal menjaga penampilan. Oh OMG, saya adalah wanita petualang yang punya lebih banyak luka-luka fisik di tubuh entah karena tergores sesuatu atau jatuh. Tapi saya tetap mencintai tubuh saya apa adanya. Saya merawat tubuh saya juga, tapi saya tidak pernah menyesalkan kekurangan yang dimiliki oleh tubuh saya. Saya membiarkan rambut saya tetap ikal, tak pernah ingin meluruskannya. Saya suka kulit saya yang kecoklatan karena terpapar sinar matahari setiap kali saya melakukan kegiatan outdoor, tak pernah berusaha membuatnya putih seperti artis-artis di TV. Puaslah dengan apa yang kamu punya dan kecantikanmu akan terpancar dengan natural dari dalam dirimu.
Demikian juga dalam hal hubungan antar manusia. Jika kamu mengejar pria hanya karena kamu kesepian, karena umur, karena desakan orang lain, karena merasa tidak utuh/kurang lengkap dengan seorang pangeran yang bisa digandeng ngalor-ngidul, kamu juga tak akan pernah puas meski kamu sudah mendapatkan status pacar/gelar nyonya suatu hari nanti. Trust me, pria bukanlah 'alat' untuk membuatmu bahagia dan puas. Kebahagiaanmu bersumber dari Penciptamu yang tahu betul apa yang kamu butuhkan, bukan dari pria paling tampan di dunia.
Wanita yang berkualitas
Jika kamu ingin mendapatkan yang terbaik, jadilah yang terbaik lebih dulu. Untuk menikah dengan seorang pangeran, kamu harus menjadi seorang putri lebih dulu, harus masuk ke lingkungan para bangsawan dulu dan mempunyai kualitas yang sepadan dengan sang pangeran. Sebelum Kate Middleton menikah dengan Pangeran William, dia pasti sudah melalui serangkaian prosedur yang ada di Kerajaan Inggris. Jadi tidak serta merta seorang rakyat jelata langsung bisa menikah dengan calon raja. No, kamu harus menjadi wanita berkualitas dulu agar mendapatkan pria yang juga berkualitas. Dan kualitas inilah yang seharusnya kamu kejar, bukan si prianya.
Bergumullah dengan Tuhan agar Dia memberimu tujuan, visi dan misi dalam hidupmu. Ketiga hal itu akan menuntunmu menjadi pribadi yang tak hanya berkualitas tapi juga berkenan di hati-Nya.
Apa yang harus dilakukan saat jatuh cinta kepada seorang pria?
Tak ada!
Rut 3:10-11, Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.
Rut dan Orpa ditinggal mati oleh suami mereka. Naomi berkata kepada keduanya agar mereka kembali ke Moab, negeri asal mereka. Orpa mengikuti saran Naomi, tapi Rut berkeras mengikuti Naomi ke Bethlehem. Pada zaman itu, orang Moab dianggap tidak sederajat dengan orang Israel. Naomi seolah sudah menunjukkan kepada kedua menantunya itu akan 'peluang' menemukan pria baru yang sederajat dan kesempatan untuk kembali menikah kepada Orpa dan Rut di negeri asal mereka, Moab (logis bukan menemukan pria di tempat yang potensial bagi mereka?). Tapi Rut lebih memilih untuk mengikuti Naomi ke Bethlehem, kemungkinannya kecil bahkan mungkin tak ada untuk Rut menemukan seorang pria yang sepadan dengannya di Bethlehem karena dia hanya akan dianggap sebagai orang rendahan bagi orang Israel.
Rut memang menuju tempat yang tidak memungkinkan dia menemukan pria yang sepadan dengannya tapi dia menuju Allah yang benar. Dia menaruh rasa percayanya kepada Allah yang disembah Naomi, Allah Yang Hidup, bukan illah yang mati seperti yang disembah oleh orang-orang Moab. Selama di Bethlehem Rut tidak berburu pria baru juga, tapi dia tulus bekerja mengumpulkan jelai gandum untuk dia dan mertuanya. Dan karena ketulusan hati dan kerja kerasnya, Tuhan membuat perjumpaan tak disengaja antara Rut dan Boas.
Rut 2:3-4, Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Lalu datanglah Boas dari Bethlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
Hei, itulah perjumpaan pria dan wanita yang benar-benar dirancang oleh Tuhan, bukan karena rancangan manusia. Rut hanya fokus kepada apa yang sedang dikerjakannya saat itu dan dia menaruh kepercayaannya total kepada Allah Israel. Sebagai upahnya, Tuhan membawa dia 'secara kebetulan' kepada Boas yang akhirnya nanti menjadi suaminya.
Hello girls and ladies, kamu tak perlu mengirim pesan di WA/LINE/WeChat/Telegram pria incaranmu setiap hari, tak perlu mengajaknya ngobrol dari pagi sampai pagi lagi, tak perlu berusaha membantunya melakukan segala hal, tak perlu berusaha menciptakan peluang untuk bertemu dengannya setiap akhir pekan, tak perlu membelikan hadiah ulang tahun yang manis untuknya, tak perlu menulis status di social media atau menulis blog untuk dia, tak perlu add Facebook-nya, tak perlu menjadi follower Twitter-nya, tak perlu terkoneksi dengan Path, Instagram dan semua akun-akun social medianya, etc etc. Jika dia memang pria yang ditentukan Tuhan untukmu, Dia sanggup mempertemukan kalian tanpa usaha yang keras darimu.
Cek motivasimu saat berdekatan dengan pria single. Apakah itu murni karena kamu benar-benar ingin melakukannya atau adakah maksud tersembunyi dibaliknya? (imbalam berupa ajakan nge-date atau kata-kata, "I love you" barangkali hahaha). Kamu boleh menunjukkan rasa tertarikmu kepada pria yang kamu sukai, tapi kalo mengejar/memburunya, jangan! Biarkan kendali hubungan tetap ada pada pria. Secara alami, pria diciptakan untuk menjadi pemimpin wanita. Mereka (meskipun termasuk dalam golongan introvert yang super duper diem sekali) sudah punya naluri untuk mengejar/memburu wanita yang mereka sukai. Jadi peran ini jangan kamu ambil alih dari pria, biarkan dia mendapatkanmu dengan bangga.
Curahkan semua kegelisahan hatimu dalam doa dan redam jantungmu yang berdebar-debar saat melihat/membayangkan pria pujaanmu dengan banyak membaca firman Tuhan. Percayakan penuh masa depanmu ke tangan-Nya. Jangan sibuk memburu pria dan status pacaran/pernikahan, itu akan membuatmu kecewa pada akhirnya. Bersikaplah seperti Rut, wanita yang aman, utuh, puas dan berkualitas. Tunggu waktu Tuhan sampai Dia membawa Boas-mu ke hadapanmu.
Kamu tak perlu membaca tips-tips cinta dan menggunakan trik-trik tertentu untuk membuat mata pria berpaling kepadamu. Taruh fokusmu seutuhnya kepada Tuhan dan biarkan Dia bertindak. Iman akan membawamu kepada kebahagiaan sejati bukan sekedar kegembiraan sesaat.
Sabar menanti
Masa lajang itu sebuah karunia. Wanita yang sudah bersuami akan terbagi fokusnya untuk mengurus rumah tangga dan dirinya sendiri. Tapi wanita single bebas melakukan apa saja karena fokusnya masih belum terbagi ke hal-hal yang lain. Jangan duduk di kamar dan mengasihani dirimu terus-menerus karena tak ada pria potensial disekitarmu yang bisa kamu incar. Pergunakan waktu-waktumu untuk membangun karaktermu sebagai Wanita Amsal 31:10-31, belajar firman, melayani pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh, mengembangkan talenta-talentamu, menolong orang lain yang membutuhkan pertolonganmu dan berteman dengan siapa saja.
Berteman, ya...menjadi wanita yang aman, utuh dan puas bukan berarti bahwa kamu tak perlu lagi mengindahkan pria-pria yang ada disekitarmu. Percaya total kepada Tuhan bukan berarti bahwa kamu tidak berusaha sama sekali lho. Tetap buka pertemanan yang sehat dengan semua pria dan wanita dimanapun kamu berada. Berteman saja dan saling membangun satu sama lain, tanpa memikirkan bagaimana cara menarik seorang pria agar menjadi pasangan kencan/pacarmu/suamimu. Lakukan semuanya dengan tulus dan murni! Saat berteman dengan pria-pria single, jaga batas-batas pertemanan dan jangan melanggar batasan-batasan itu hanya karena kamu ngebet pengen punya gandengan.
Serahkan hatimu kepada Tuhan dan biarkan Dia menjaga dan menyerahkan hatimu kepada pria yang tepat nantinya. Biarkan Tuhan berbicara dan berurusan langsung kepada priamu di masa depan, apa saja yang harus dikerjakannya untuk mendapatkanmu.
Rut 3:18, Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."
Pada awalnya, Boas bukanlah orang pertama yang berhak menebus Rut. Masih ada satu lagi seorang penebus yang lebih dekat dari Boas untuk menebus Rut (Rut 3:12-13). Setelah melihat kemurnian dan kebaikan hati Rut (kemungkinan besar pada saat ini Boas sebenarnya sudah tertarik untuk mendapatkan Rut sebagai istri), Boas mencari penebus itu dan memilih sepuluh orang dari para tua-tua kota untuk merundingkan perihal penebusan kepada Naomi dan Rut. Segera setelah penebus yang disebutkan oleh Boas menolak untuk menebus Rut, Boas tampil ke depan untuk menebus dia dan memperistrinya (Rut 4).
Pria yang benar-benar takut Tuhan akan tahu apa saja yang harus diperbuatnya untuk mendapatkan wanitanya. Tak perlu dipancing-pancing, tak perlu disuruh-suruh, tak perlu usaha keras dari wanita untuk membuatnya datang dan berlutut didepan wanita itu sambil menyodorkan cincin pernikahan.
Sabarlah menanti dan fokuskan dirimu kepada Tuhan. Jangan panik ataupun tergoda untuk 'mengikat' pria impianmu disampingmu. Serahkan semuanya ke tangan Tuhan! Ya, percaya saja pada waktu-Nya!!
Mazmur 84-12b, Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
No comments:
Post a Comment