Kasih adalah kebutuhan utama dari setiap manusia. Tanpa kasih, hidup manusia akan terasa hampa. Kita bisa ada di dunia ini juga merupakan perwujudan kasih dari Bapa, Sang Pencipta kita yang adalah sumber kasih sejati.
Berbicara mengenai kasih tidak melulu harus dikaitkan dengan kasih antar manusia lawan jenis yang biasa disebut eross. Kasih bisa juga diwujudkan kepada orang tua, saudara-saudara kita, sahabat, rekan sekerja, gembala sidang di gereja lokal kita, negara, bahkan kepada diri sendiri. Kasih mempunyai arti yang luas bagi setiap aspek kehidupan manusia.
Ada beberapa orang tidak pernah bisa merasakan kasih yang diberikan oleh orang lain karena mereka salah bertindak. Manusia hanya bisa mengasihi atau merasakan kasih dari orang lain jika ia sudah bisa mengasihi diri sendiri. Dan seseorang baru bisa mengasihi dirinya sendiri ketika ia sudah memperoleh kasih yang sempurna dari Bapa Surgawinya.
Hubungan pribadi dengan Tuhan mempengaruhi pandangan kita terhadap diri dan memberi kemampuan kepada kita untuk mengasihi orang lain. Ketika kita merasa bahwa diri kita berharga di mata Tuhan, secara otomatis kita akan bisa mengasihi diri kita sendiri dengan mengusahakan semua hal terbaik dalam hidup ini dan bisa memberikan kasih kepada orang lain secara utuh tanpa banyak syarat.
Ada tiga tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sudah mengasihi dirinya sendiri :
a. Jasmani
Orang yang sudah terpenuhi kebutuhan akan kasihnya, secara jasmani akan memelihara dan merawat tubuhnya dengan baik. Ia tidak akan sembarangan lagi makan, begadangan, merokok, meminum minuman memabukkan ataupun melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan dan merusak dirinya. Kebiasaan seseorang yang suka berolah raga dan mengatur jam istirahat juga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sangat mengasihi dirinya sendiri.
b. Jiwani
Secara jiwani, orang yang mengasihi dirinya akan memelihara pola pikirnya selalu ke arah positif, tidak suka mengobral kata-kata yang tidak bisa dipenuhinya, percaya diri, dan merasa bahwa keberadaannya di bumi ini berharga bagi orang lain dan Tuhannya. Orang yang sering down atau gampang putus asa ketika menghadapi masalah adalah pertanda bahwa ia belum bisa mengasihi dirinya sendiri. Pikiran negatif dan juga perasaan bersalah terus menerus tanpa alasan yang kuat hanya akan memperburuk citra diri sendiri yang menunjukkan bahwa kita tidak pernah puas mengenai kehidupan pribadi kita.
c. Rohani
Bentuk mengasihi diri secara rohani akan ditunjukkan dengan sikap penyembahan kita kepada Sang Pencipta. Semakin kita bisa melakukan penyembahan yang terbaik kepada Tuhan kita, kita juga akan semakin bisa mengasihi diri kita karena asal mula dari kemampuan kita untuk mengasihi diri sendiri adalah dari Dia.
Apakah ketiga ciri dari orang yang sudah bisa mengasihi dirinya tersebut di atas ada di dalam diri kita ? Ketiga ciri di atas menandakan bahwa seseorang sudah terpenuhi oleh kasih sejati dan siap untuk bisa mengasihi orang lain - sesamanya - dengan kasih yang utuh pula.
Berbicara mengenai kasih tidak melulu harus dikaitkan dengan kasih antar manusia lawan jenis yang biasa disebut eross. Kasih bisa juga diwujudkan kepada orang tua, saudara-saudara kita, sahabat, rekan sekerja, gembala sidang di gereja lokal kita, negara, bahkan kepada diri sendiri. Kasih mempunyai arti yang luas bagi setiap aspek kehidupan manusia.
Ada beberapa orang tidak pernah bisa merasakan kasih yang diberikan oleh orang lain karena mereka salah bertindak. Manusia hanya bisa mengasihi atau merasakan kasih dari orang lain jika ia sudah bisa mengasihi diri sendiri. Dan seseorang baru bisa mengasihi dirinya sendiri ketika ia sudah memperoleh kasih yang sempurna dari Bapa Surgawinya.
Hubungan pribadi dengan Tuhan mempengaruhi pandangan kita terhadap diri dan memberi kemampuan kepada kita untuk mengasihi orang lain. Ketika kita merasa bahwa diri kita berharga di mata Tuhan, secara otomatis kita akan bisa mengasihi diri kita sendiri dengan mengusahakan semua hal terbaik dalam hidup ini dan bisa memberikan kasih kepada orang lain secara utuh tanpa banyak syarat.
Ada tiga tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sudah mengasihi dirinya sendiri :
a. Jasmani
Orang yang sudah terpenuhi kebutuhan akan kasihnya, secara jasmani akan memelihara dan merawat tubuhnya dengan baik. Ia tidak akan sembarangan lagi makan, begadangan, merokok, meminum minuman memabukkan ataupun melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan dan merusak dirinya. Kebiasaan seseorang yang suka berolah raga dan mengatur jam istirahat juga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sangat mengasihi dirinya sendiri.
b. Jiwani
Secara jiwani, orang yang mengasihi dirinya akan memelihara pola pikirnya selalu ke arah positif, tidak suka mengobral kata-kata yang tidak bisa dipenuhinya, percaya diri, dan merasa bahwa keberadaannya di bumi ini berharga bagi orang lain dan Tuhannya. Orang yang sering down atau gampang putus asa ketika menghadapi masalah adalah pertanda bahwa ia belum bisa mengasihi dirinya sendiri. Pikiran negatif dan juga perasaan bersalah terus menerus tanpa alasan yang kuat hanya akan memperburuk citra diri sendiri yang menunjukkan bahwa kita tidak pernah puas mengenai kehidupan pribadi kita.
c. Rohani
Bentuk mengasihi diri secara rohani akan ditunjukkan dengan sikap penyembahan kita kepada Sang Pencipta. Semakin kita bisa melakukan penyembahan yang terbaik kepada Tuhan kita, kita juga akan semakin bisa mengasihi diri kita karena asal mula dari kemampuan kita untuk mengasihi diri sendiri adalah dari Dia.
Apakah ketiga ciri dari orang yang sudah bisa mengasihi dirinya tersebut di atas ada di dalam diri kita ? Ketiga ciri di atas menandakan bahwa seseorang sudah terpenuhi oleh kasih sejati dan siap untuk bisa mengasihi orang lain - sesamanya - dengan kasih yang utuh pula.
No comments:
Post a Comment