Pernahkah anda mempunyai jalinan pertemanan dengan lawan jenis yang sangat dekat sekali sehingga membuat batas-batas antar pertemanan dan hubungan berpacaran menjadi kabur ? Saat kita berteman dengan seseorang, kita biasanya akan membatasi diri untuk tidak mencampuri semua masalah-masalah pribadi dari teman kita dan tidak akan melibatkan emosi-emosi lain yang lebih dari sekedar kedekatan biasa.
Tetapi ketika status pertemanan yang semula terasa biasa tersebut mulai berubah sedikit demi sedikit dan semakin mendekat, kemudian membuat keduanya saling menyalurkan apa yang ada didalam hati masing-masing tanpa batasan, berinteraksi secara intens, dan mulai timbul perasaan, "Wah, dia orangnya asyik juga buat ngobrol and sharing ...", apa yang akan terjadi selanjutnya ?
Dalam kondisi pertemanan yang biasa saja tidak ada unsur saling ketertarikan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Teman hanya sebatas mempunyai kedekatan biasa dan tidak menimbulkan perasaan jelouse, rindu saat lama tidak bertemu, tidak ada perasaan sakit ketika ternyata si teman tersebut sedang dekat dengan lawan jenisnya yang lain, dan tidak ada ikatan emosional antar keduanya. Jika hubungan tersebut terus berlangsung tanpa adanya komitmen dari kedua belah pihak untuk berpacaran, itu yang dinamakan dengan TTM - Teman Tapi Mesra.
TTM sebenarnya adalah jenis hubungan relationship yang tidak sehat antara pria dan wanita. TTM bisa saja berakhir dengan menyakiti salah satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu terhadap pihak yang lainnya, namun tidak bisa berbuat banyak karena sejak awal memang tidak ada komitmen yang mengikat keduanya. Bagaimana mungkin kita menuntut perhatian lebih dari seseorang yang tidak berstatus sebagai pacar kita ? Dan bagaimana cara kita mengikat orang yang tidak mempunyai komitmen apa-apa dengan kita sebelumnya ?
Hubungan pertemanan Rika dan Ben sudah berlangsung sejak mereka bertemu dipersekutuan doa kampus dan berlanjut sampai mereka bekerja didunianya masing-masing. Pada awalnya, pertemanan tersebut hanya sebatas rekan sepelayanan. Namun dalam jejak-jejak selanjutnya, intensitas dan kualitas hubungan yang dijalani keduanya mulai meningkat. Mulai dari sharing kehidupan pribadi, saling mengabari posisi masing-masing ketika sedang berjauhan, saling mendoakan satu sama lain, sehingga terbentuklah ikatan emosional yang kuat diantara keduanya. Tak hanya ikatan emosional keduanya yang semakin menguat, teman-teman disekeliling merekapun mulai menganggap bahwa mereka sedang berpacaran.
Suatu ketika Rika menangis dan mendekap hatinya yang terluka ketika disebuah e-mail yang diterimanya, Ben mencurahkan isi hatinya bahwa ia sedang tertarik dengan seorang wanita dan itu bukan dirinya. Ya, Rika mengalami patah hati layaknya ia sudah berpacaran dengan Ben bertahun-tahun sebelumnya. Salahkah Ben dalam hal ini karena ia tidak memahami perasaan Rika sebelumnya ? Atau salahkah Rika karena ia berharap lebih dari jalinan pertemanan - TTM - yang sudah ada dan apa yang bisa diperbuatnya selain bersedih menyesali kejadian yang tengah terjadi ?
Ini adalah dampak paling menyakitkan dari hubungan TTM yang tidak berlanjut pada jenjang berpacaran. Jika tanpa disadari kedua belah pihak bahwa hubungan pertemanan yang terjalin mengarah pada ketertarikan lebih dari sekedar teman namun tanpa komitmen, satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu akan terluka ketika pasangannya tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Wanita sering kali menjadi objek yang paling banyak dirugikan dalam hubungan TTM. Wanita bergerak dengan perasaannya. Ia tidak akan mudah merasakan kedekatan secara emosional kecuali dengan pria yang dikasihinya secara tulus, meskipun dimulut atau ditingkah laku tidak diperlihatkannya secara nyata sebelum si pria mengambil inisitif untuk mengubah bentuk pertemanan itu ke jenjang yang lebih serius lagi - pacaran.
So, you guys and girls, if you feel that you're in a position like Rika and Ben, wake up now. Don't touch your opposite gender heart if you don't want take it in your true relationship. Keep your friendship frontier and keep your emotion 'till you're in a clear relationship. Be careful with intimate and passion combination in your friendship.
Tetapi ketika status pertemanan yang semula terasa biasa tersebut mulai berubah sedikit demi sedikit dan semakin mendekat, kemudian membuat keduanya saling menyalurkan apa yang ada didalam hati masing-masing tanpa batasan, berinteraksi secara intens, dan mulai timbul perasaan, "Wah, dia orangnya asyik juga buat ngobrol and sharing ...", apa yang akan terjadi selanjutnya ?
Dalam kondisi pertemanan yang biasa saja tidak ada unsur saling ketertarikan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Teman hanya sebatas mempunyai kedekatan biasa dan tidak menimbulkan perasaan jelouse, rindu saat lama tidak bertemu, tidak ada perasaan sakit ketika ternyata si teman tersebut sedang dekat dengan lawan jenisnya yang lain, dan tidak ada ikatan emosional antar keduanya. Jika hubungan tersebut terus berlangsung tanpa adanya komitmen dari kedua belah pihak untuk berpacaran, itu yang dinamakan dengan TTM - Teman Tapi Mesra.
TTM sebenarnya adalah jenis hubungan relationship yang tidak sehat antara pria dan wanita. TTM bisa saja berakhir dengan menyakiti salah satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu terhadap pihak yang lainnya, namun tidak bisa berbuat banyak karena sejak awal memang tidak ada komitmen yang mengikat keduanya. Bagaimana mungkin kita menuntut perhatian lebih dari seseorang yang tidak berstatus sebagai pacar kita ? Dan bagaimana cara kita mengikat orang yang tidak mempunyai komitmen apa-apa dengan kita sebelumnya ?
Hubungan pertemanan Rika dan Ben sudah berlangsung sejak mereka bertemu dipersekutuan doa kampus dan berlanjut sampai mereka bekerja didunianya masing-masing. Pada awalnya, pertemanan tersebut hanya sebatas rekan sepelayanan. Namun dalam jejak-jejak selanjutnya, intensitas dan kualitas hubungan yang dijalani keduanya mulai meningkat. Mulai dari sharing kehidupan pribadi, saling mengabari posisi masing-masing ketika sedang berjauhan, saling mendoakan satu sama lain, sehingga terbentuklah ikatan emosional yang kuat diantara keduanya. Tak hanya ikatan emosional keduanya yang semakin menguat, teman-teman disekeliling merekapun mulai menganggap bahwa mereka sedang berpacaran.
Suatu ketika Rika menangis dan mendekap hatinya yang terluka ketika disebuah e-mail yang diterimanya, Ben mencurahkan isi hatinya bahwa ia sedang tertarik dengan seorang wanita dan itu bukan dirinya. Ya, Rika mengalami patah hati layaknya ia sudah berpacaran dengan Ben bertahun-tahun sebelumnya. Salahkah Ben dalam hal ini karena ia tidak memahami perasaan Rika sebelumnya ? Atau salahkah Rika karena ia berharap lebih dari jalinan pertemanan - TTM - yang sudah ada dan apa yang bisa diperbuatnya selain bersedih menyesali kejadian yang tengah terjadi ?
Ini adalah dampak paling menyakitkan dari hubungan TTM yang tidak berlanjut pada jenjang berpacaran. Jika tanpa disadari kedua belah pihak bahwa hubungan pertemanan yang terjalin mengarah pada ketertarikan lebih dari sekedar teman namun tanpa komitmen, satu pihak yang jatuh cinta lebih dulu akan terluka ketika pasangannya tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Wanita sering kali menjadi objek yang paling banyak dirugikan dalam hubungan TTM. Wanita bergerak dengan perasaannya. Ia tidak akan mudah merasakan kedekatan secara emosional kecuali dengan pria yang dikasihinya secara tulus, meskipun dimulut atau ditingkah laku tidak diperlihatkannya secara nyata sebelum si pria mengambil inisitif untuk mengubah bentuk pertemanan itu ke jenjang yang lebih serius lagi - pacaran.
So, you guys and girls, if you feel that you're in a position like Rika and Ben, wake up now. Don't touch your opposite gender heart if you don't want take it in your true relationship. Keep your friendship frontier and keep your emotion 'till you're in a clear relationship. Be careful with intimate and passion combination in your friendship.
No comments:
Post a Comment