Thursday, July 17, 2008

Menggiatkan Kembali Unit Usaha yang Sepi

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang sahabat lama muncul dijalur chat online saya kemarin malam. Dulu kami adalah rekan sepelayanan dipersekutuan mahasiswa Kristen kampus dan bertemu kembali didunia maya melalui mailing list dari persekutuan alumni Kristen kampus yang sama, setelah kelulusan saya sekitar 6 tahun yang lalu. Saat ini sahabat lama saya itu tengah menekuni dunia bisnis yang sama dengan saya dikota tempat tinggalnya, dan dari sanalah pembicaraan kami bermula.

"Usahaku sepi ..."

Bukan kali ini saja saya mendengar pernyataan seperti ini dari sahabat-sahabat saya yang menerjuni dunia bisnis - wirausaha. Pasang surutnya unit usaha yang kita miliki memang menjadi tolak ukur dan pemacu semangat bagi setiap wirausahawan. Setiap pemilik usaha pasti menginginkan arus pemasukan dari unit usahanya mengalir dengan lancar setiap saat ke dalam kasnya. Tetapi jika apa yang kita inginkan tersebut tidak terwujud juga, apakah kita akan menyerah begitu saja ?

Kalah sebelum bertanding bukanlah sifat saya. Keadaan usaha yang sepi pernah saya alami. Perasaan khawatir akan masa depan ketika melihat unit usaha yang saya kelola diambang kebangkrutan juga pernah saya rasakan. Saya bukan seorang ahli ekonomi atau pengamat dunia bisnis yang hebat. Tetapi dua tahun yang saya lalui bersama tumbuh dan berkembangnya unit usaha kecil saya telah mengajari banyak hal. Mulai dari pelajaran management sampai pembaruan mental dan spiritual.

Jika badanmu sehat, jadilah militer. Jika otakmu sehat, jadilah profesor. Tapi, jika badan dan otakmu sehat, jadilah wirausahawan

Saya pernah membaca quote diatas disebuah artikel dari internet. Awalnya saya men-copy quote tersebut karena tertarik dengan kata-kata wirausahawan yang terkandung didalamnya. Selang setahun setelah saya menemukan quote diatas dan ketika saya merefleksikannya dengan pengalaman mengelola unit usaha saya selama ini, ternyata quote diatas ada benarnya juga. Seorang wirausahawan tidak hanya dituntut memiliki tubuh yang sehat, tetapi juga harus mempunyai pikiran yang sehat pula demi membuat unit usaha yang dikelolanya bisa terus berkembang dan tidak berhenti atau jalan ditempat.

Menyikapi dunia usaha yang bergerak cepat pasang dan surutnya tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Banyak hal yang mempengaruhi kenapa unit usaha kita sepi atau cenderung tidak berkembang.

1. Lokasi
Lokasi tempat dimana unit usaha kita berdiri menentukan wajah kita dihadapan pelanggan. Semakin lokasi kita mudah dijangkau oleh pelanggan, kesempatan untuk membuat mereka lebih sering berkunjung ke tempat kita juga akan semakin terbuka lebar.

2. Fasilitas unit usaha
Unit usaha kita menawarkan apa ? Jika kita menjual jasa, teknologi mutakhir tentu bisa memegang peranan untuk membuat pelanggan datang dan tidak ingin pindah ke lain hati. Jika kita menjual produk, kelengkapan dan macam dari berbagai jenis produk yang kita tawarkan tentu akan membuat pelanggan terpuaskan karena mereka tidak perlu pindah ke tempat lain untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Singkatnya, kita harus tahu betul seluk beluk unit usaha yang sedang kita kelola kemudian menyediakan fasilitas yang bisa menunjang tumbuh kembangnya unit usaha kita agar bisa melayani kebutuhan pelanggan dengan cepat, tepat, dan tidak terbatas oleh situasi atau kondisi tertentu.

3. Kenyamanan
Kenyamanan yang kita berikan kepada pelanggan, mulai dari kenyamanan dalam hal tempat, ketepatan fasilitas penunjang yang kita sediakan, dan cara kita melayani mereka menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan tentu akan membuat mereka menjadi pelanggan tetap kita jika terus dipupuk untuk dilakukan terus-menerus dari waktu ke waktu.

4. Promosi
Salah satu cara mujarap untuk menyedot antusiasme pelanggan adalah dengan giat berpromosi. Tetapi perlu diingat juga bahwa promosi yang baik harus tepat sasaran. Mempengaruhi orang lain untuk mengikuti jalan kita tidak bisa dilakukan dengan cara memaksa dan cara yang tidak sopan. Ada banyak jalan untuk menarik konsumen dengan jalan promosi. Mulai dari penyebaran famplet, brosur, pembuatan spanduk, baliho, penggunaan sistem reward berkala, bonus, pembuatan situs khusus diinternet, mengiklankan unit usaha lewat media cetak maupun elektronik, dan lain-lain. Semakin sering kita mempromosikan unit usaha kita kepada pelanggan, mereka akan semakin mengingat unit usaha kita sebagai tempat pertama yang harus dituju jika mereka sedang berkepentingan.

5. Ciri khas
Saat mendengar Starbucks, yang terlintas diotak kita pasti kopi. Saat mendengar KFC, yang terlintas dipikiran kita pasti ayam. Kenapa bisa begitu ? Karena unit-unit usaha tersebut memiliki ciri khas untuk produk yang mereka jual. Kesan apa yang ingin kita tinggalkan untuk semua pelanggan kita sehingga membuat mereka mudah mengingat tempat kita adalah tugas semua wirausahawan. Keunikan unit usaha maupun produk yang kita miliki akan membuat tempat kita banyak didatangi oleh pelanggan karena sesuatu yang berbeda dari tempat lainnya.

6. Persaingan
Semakin ketat persaingan dijenis usaha yang sama dari yang kita tekuni juga mempengaruhi pasang surutnya pemasukan dari unit usaha yang kita miliki. Asal bisa bersaing secara sehat, semestinya hal itu tidak perlu membuat hati para wirausahawan menjadi was-was. Adanya persaingan menandakan bahwa prospek dari jenis usaha tersebut masih diminati oleh banyak orang. Jadi tidak perlu takut dengan bertambahnya pesaing kita dari hari ke hari. Dibanyak kesempatan, banyaknya orang yang menekuni jenis usaha yang sama justru menimbulkan semangat kebersamaan sehingga menumbuhkan perkumpulan tertentu untuk membawahi unit-unit usaha dijalur yang sama dan menghasilkan kesepakatan bisnis yang menguntungkan bagi setiap anggotanya.

Pasang surutnya dunia usaha dalah sesuatu yang wajar. Tidak ada yang selalu diatas dalam kehidupan ini. Saat menghadapi keadaan usaha yang sepi, kita harus bersikap layaknya seorang pahlawan yang pantang menyerah walau apapun yang terjadi. Saat dibawah, kita harus giat mencari tahu penyebab usaha kita sepi kemudian meningkatkan pelayanan dibagian yang menjadi penyebab tersebut dan menutup titik-titik lemah yang dimiliki oleh unit usaha kita.

Cara tepat untuk mengatasi kendala dalam unit usaha kita adalah dengan melihat secara langsung jalannya produksi yang sedang terjadi beberapa saat. Jika menemukan kejanggalan dari ke 6 bagian yang telah saya sebutkan diatas, segeralah bertindak untuk mengatasinya agar tidak semakin membuat usaha kita terpuruk dan gulung tikar.

No comments: