Masalah yang terjadi ditempat kerja saya seminggu ini hampir membuat putus asa. Ada satu komputer yang bisa membuat seluruh koneksi internet disatu ruangan terputus total jika komputer tersebut dihidupkan. Mulai dari LAN, switch hub, OS, kemungkinan adanya virus, sampai onboard LAN dan motherboard dikomputer sudah saya periksa, tetapi hasilnya tetap nihil. Semua teori dan petunjuk dari beberapa sahabat saya yang jago IT juga sudah saya lakukan. Tetapi komputer itu tetap membuat masalah yang sama dari hari ke hari dalam seminggu ini.
Dua hari yang lalu, ditengah keputus asaan saya berdoa, "Dalam nama Yesus, mulai hari ini semua masalahnya terhenti !" Saya merasa sudah tidak mempunyai cara lain lagi untuk memperbaiki masalah yang terjadi ditempat kerja ini selain menyerahkannya kepada Tuhan. Anehnya, dua hari ini masalah tersebut benar-benar terhenti total. Well, name of Jesus Christ is real wonderful right ? Ia bukan Tuhan yang mati dan Ia bisa ada dimana-mana, bahkan ditempat kerja kita, tidak melulu diurusan yang berkaitan dengan gereja.
Dulu, saya pernah salah menilai Tuhan. Saya pikir Ia hanya mau kita hampiri digereja, saat kita berdiam diri dalam suasana saat teduh yang kusyuk, saat kita menyanyikan lagu-lagu rohani yang berirama pelan, dan saat kita sedang tidak memiliki beban atau masalah sedikitpun - kondisi rohani kita sedang baik. Puji Tuhan, Ia bukan Tuhan yang seperti saya kira sebelumnya.
Saya tetap bisa berbicara kepada-Nya saat diperjalanan, saat menonton televisi, saat surfing di internet, saat saya menemani Ibu saya ke pasar, membaca buku, atau juga saat saya memperbaiki komputer yang bermasalah ditempat kerja. Ia selalu ada disamping saya dan siap mendengarkan saya bercerita, berdoa bahkan meluapkan kesedihan, kekesalah, kemarahan, kegelisahan, dan semua uneg-uneg dalam hati saya kapanpun.
Saya tidak pernah menahan perasaan yang ada dihati saya ketika sedang berhubungan dengan Tuhan. Dulu sebelum intim dengan-Nya, saya pikir adalah suatu hal yang 'kurang ajar' jika saya menyampaikan keluhan-keluhan dalam hidup saya kepada-Nya. Tetapi ketika saya membaca Mazmur 102 yang ditulis oleh seorang Daud, membuat saya mengerti akan Tuhan saya yang luar biasa ini. Ia bukan Tuhan yang hanya ingin mendengar puji-pujian dari kita saja. Ia adalah Tuhan yang juga mempunyai banyak waktu untuk mendengar keluhan-keluhan hidup kita dengan setia.
Mazmur 102:19-20, Sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh.
Ada banyak sahabat saya yang share tentang kekeringan rohani yang mereka rasakan ketika mulai sibuk bekerja. Jadwal kerja yang tidak memungkinkan mereka untuk beribadah ke gereja setiap Minggu sering dijadikan kambing hitam kenapa mereka sampai mengalami kekeringan rohani seperti itu.
Benarkah ?
Salah satu tanda bahwa kita mencintai Tuhan adalah rajin beribadah kepada-Nya. Tetapi itu bukan hanya harus terjadi digereja. Doktrin buatan manusia sering kali lebih mengikat manusia daripada keinginan terdalam manusia itu sendiri untuk memelihara keintiman pribadinya dengan Tuhan. Pertemuan-pertemuan ibadah memang penting untuk menjaga agar kita tetap berada dikomunitas anak Tuhan. Tetapi penyembahan kita yang benar tidak hanya sebatas gereja dan pertemuan ibadah saja. Kita tetap bisa melakukan hubungan dengan Tuhan terus-menerus setiap saat, bahkan saat kita tidak sedang melakukan aktivitas kerohanian kita.
Ia masih bisa kita temui ditempat kerja, dirumah, dijalan-jalan yang kita lalui setiap hari, disekolah, dikampus, sampai diatas tempat tidur kita. Ia tak terbatas oleh ruang dan waktu. Ia tidak hanya ada saat kita bergereja atau bersaat teduh dan berdoa. Kita tetap bisa berhubungan dengan-Nya dengan mata terbuka dan saat kita melakukan aktivitas duniawi kita sehari-hari. Kekeringan rohani yang menyerang diri kita sering kali bukan karena kita tidak rajin ke gereja atau karena kita tidak hadir dipertemuan-pertemuan ibadah lainnya, tetapi karena didalam hati kita memang tidak ada kerinduan untuk menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan.
Jika kita menyadari bahwa Ia tanpa batas, seharusnya kita bisa menemukan Dia dalam setiap hal yang kita jalani, bukan terbatas oleh bangunan atau doktrin tertentu. Orang yang cinta Tuhan dari hatinya, bisa merasakan Tuhan setiap waktu dan dimanapun ia berada. Tetapi orang yang belum atau tidak sepenuhnya cinta Tuhan, hanya bisa merasakan Tuhan ditempat-tempat tertentu dan meskipun ia rajin bergereja, itu tak ubahnya hanya sebagai sebuah rutinitas biasa.
Mari kita periksa hati kita, apakah kita sudah teruji benar mencintai Tuhan atau baru setengah-setengah atau belum sama sekali mencintai Tuhan Yesus yang tanpa batas itu ?
Dua hari yang lalu, ditengah keputus asaan saya berdoa, "Dalam nama Yesus, mulai hari ini semua masalahnya terhenti !" Saya merasa sudah tidak mempunyai cara lain lagi untuk memperbaiki masalah yang terjadi ditempat kerja ini selain menyerahkannya kepada Tuhan. Anehnya, dua hari ini masalah tersebut benar-benar terhenti total. Well, name of Jesus Christ is real wonderful right ? Ia bukan Tuhan yang mati dan Ia bisa ada dimana-mana, bahkan ditempat kerja kita, tidak melulu diurusan yang berkaitan dengan gereja.
Dulu, saya pernah salah menilai Tuhan. Saya pikir Ia hanya mau kita hampiri digereja, saat kita berdiam diri dalam suasana saat teduh yang kusyuk, saat kita menyanyikan lagu-lagu rohani yang berirama pelan, dan saat kita sedang tidak memiliki beban atau masalah sedikitpun - kondisi rohani kita sedang baik. Puji Tuhan, Ia bukan Tuhan yang seperti saya kira sebelumnya.
Saya tetap bisa berbicara kepada-Nya saat diperjalanan, saat menonton televisi, saat surfing di internet, saat saya menemani Ibu saya ke pasar, membaca buku, atau juga saat saya memperbaiki komputer yang bermasalah ditempat kerja. Ia selalu ada disamping saya dan siap mendengarkan saya bercerita, berdoa bahkan meluapkan kesedihan, kekesalah, kemarahan, kegelisahan, dan semua uneg-uneg dalam hati saya kapanpun.
Saya tidak pernah menahan perasaan yang ada dihati saya ketika sedang berhubungan dengan Tuhan. Dulu sebelum intim dengan-Nya, saya pikir adalah suatu hal yang 'kurang ajar' jika saya menyampaikan keluhan-keluhan dalam hidup saya kepada-Nya. Tetapi ketika saya membaca Mazmur 102 yang ditulis oleh seorang Daud, membuat saya mengerti akan Tuhan saya yang luar biasa ini. Ia bukan Tuhan yang hanya ingin mendengar puji-pujian dari kita saja. Ia adalah Tuhan yang juga mempunyai banyak waktu untuk mendengar keluhan-keluhan hidup kita dengan setia.
Mazmur 102:19-20, Sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh.
Ada banyak sahabat saya yang share tentang kekeringan rohani yang mereka rasakan ketika mulai sibuk bekerja. Jadwal kerja yang tidak memungkinkan mereka untuk beribadah ke gereja setiap Minggu sering dijadikan kambing hitam kenapa mereka sampai mengalami kekeringan rohani seperti itu.
Benarkah ?
Salah satu tanda bahwa kita mencintai Tuhan adalah rajin beribadah kepada-Nya. Tetapi itu bukan hanya harus terjadi digereja. Doktrin buatan manusia sering kali lebih mengikat manusia daripada keinginan terdalam manusia itu sendiri untuk memelihara keintiman pribadinya dengan Tuhan. Pertemuan-pertemuan ibadah memang penting untuk menjaga agar kita tetap berada dikomunitas anak Tuhan. Tetapi penyembahan kita yang benar tidak hanya sebatas gereja dan pertemuan ibadah saja. Kita tetap bisa melakukan hubungan dengan Tuhan terus-menerus setiap saat, bahkan saat kita tidak sedang melakukan aktivitas kerohanian kita.
Ia masih bisa kita temui ditempat kerja, dirumah, dijalan-jalan yang kita lalui setiap hari, disekolah, dikampus, sampai diatas tempat tidur kita. Ia tak terbatas oleh ruang dan waktu. Ia tidak hanya ada saat kita bergereja atau bersaat teduh dan berdoa. Kita tetap bisa berhubungan dengan-Nya dengan mata terbuka dan saat kita melakukan aktivitas duniawi kita sehari-hari. Kekeringan rohani yang menyerang diri kita sering kali bukan karena kita tidak rajin ke gereja atau karena kita tidak hadir dipertemuan-pertemuan ibadah lainnya, tetapi karena didalam hati kita memang tidak ada kerinduan untuk menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan.
Jika kita menyadari bahwa Ia tanpa batas, seharusnya kita bisa menemukan Dia dalam setiap hal yang kita jalani, bukan terbatas oleh bangunan atau doktrin tertentu. Orang yang cinta Tuhan dari hatinya, bisa merasakan Tuhan setiap waktu dan dimanapun ia berada. Tetapi orang yang belum atau tidak sepenuhnya cinta Tuhan, hanya bisa merasakan Tuhan ditempat-tempat tertentu dan meskipun ia rajin bergereja, itu tak ubahnya hanya sebagai sebuah rutinitas biasa.
Mari kita periksa hati kita, apakah kita sudah teruji benar mencintai Tuhan atau baru setengah-setengah atau belum sama sekali mencintai Tuhan Yesus yang tanpa batas itu ?
No comments:
Post a Comment