Friday, August 21, 2009

Dead End Friendship

Oleh : Angelina Kusuma

Pernah mengalami hal seperti ini? Hubungan pertemanan kita dengan seorang pria atau wanita, tiba-tiba menjadi hubungan yang tidak sebagaimana mestinya tanpa disadari atau tanpa bisa dicegah sebelumnya. Disebut sekedar sahabat, kenyataannya sudah ada benih-benih cinta yang tumbuh di sana. Tapi untuk disebut pacaran, belum terikat komitmen. Ada keterlibatan hati yang intim antara keduanya yang kadang membuat suasana menjadi tidak nyaman lagi karena ketidak-jelasan status hubungan.

Wanita sering kali menjadi pihak yang paling dirugikan ketika pertemanannya dengan seorang pria mulai masuk ke level dead end friendship. Perasaan wanita lebih mudah jatuh cinta kepada seorang pria yang selalu ada disampingnya atau dipikirkannya, dibandingkan para pria.

Pria, mungkin saja bisa enjoy menikmati keintiman dan keromantisan teman wanitanya tanpa pusing memikirkan ikatan. Tapi wanita? Jika seorang wanita sudah mulai intim dengan seorang pria, tak perlu diragukan lagi, seluruh jiwa wanita itu sudah dimiliki oleh si pria. Jika hubungan terus berlanjut tanpa ikatan pacaran atau yang lebih tinggi, wanita tentu saja akan dilanda dilema hubungan karena peranan wanita sebenarnya untuk dipilih pria (diperjuangkan), bukan untuk mengejar-ngejar pria (memperjuangkan).

Bagaimana mengatasi masalah dead end friendship sebelum terlanjur menyakiti salah satu atau keduanya, baik pihak wanita atau pun pihak pria?

1. Renungkan baik-baik tentang hubungan anda dengannya. Apa yang sudah anda dapatkan selama berhubungan dengannya? Lebih banyak untungnya atau lebih banyak ruginya? Jika anda merasa lebih sering 'makan hati' melihat tingkah lakunya kepada anda, segera pikir ulang untuk memperbarui jalinan pertemanan yang sudah ada itu dari pada anda membuang waktu lebih banyak lagi untuk seseorang yang sebenarnya tidak bisa move on dari level friendship sementara anda sudah naik level sedikit diatas friendship. Lebih baik, tinggalkan orang seperti itu dan buka hati untuk mengenal pria atau wanita lain yang bisa serius menjalin komitment pacaran dengan anda dari pada 'digantung' terus-menerus tanpa batas waktu terakhir.

2. Jika selama ini andalah yang sering menghubunginya lebih dulu melalui telepon, sms, atau e-mail, ambil ketegasan untuk memutuskan semua kontak itu dan jaga komitmen untuk tidak membuka celah agar bisa menghubunginya lagi di kemudian hari selama hati anda belum netral. Anda mempunyai kuasa untuk membiarkan dead end friendship itu terus berlanjut atau berhenti bukan?

3. Memutuskan secara sepihak sebuah jalinan pertemanan, kadang membuat kita semakin tidak nyaman dan serba salah dibuatnya. Di satu sisi, anda pasti tidak ingin kehilangan dia sebagai sahabat, tapi jika dead end friendship itu diteruskan, andalah yang akan semakin terluka karenanya. Meski demikian, teruslah berusaha untuk berkata 'tidak' pada keberlanjutan hubungan yang mulai tidak pada tempatnya itu dan jangan biarkan seorang pun memanfaatkan anda tanpa mau mengikat anda lebih serius. Sikap dan kemauan anda akan menyelematkan anda dari hal-hal yang lebih buruk, imbas dari hubungan itu nantinya.

4. Jika anda tidak bisa memutuskan jalinan dead end friendship begitu saja karena ia adalah rekan sekerja atau rekan sepelayanan anda dimana waktu dan tempat selalu membuat anda bersama-sama terus dengannya, jaga pikiran dan tingkah laku anda saat bersamanya dengan seksama. Jika anda merasa tidak nyaman lagi karena berdekatan dengannya dalam beberapa waktu, sesekali keluar dari 'medan perangmu' itu guna menjernihkan pikiran kembali dan mempertegas komitmen untuk menjaga batas-batas pertemanan dan batas-batas pacaran. Lingkungan bisa saja tidak mendukung anda, tapi anda tetap memegang kuasa yang sempurna untuk memilih tidak jatuh ke dalam pencobaan.

5. Jujurlah padanya mengenai perasaan anda. Dari pada berlama-lama di posisi 'tergantung', sementara di lain pihak anda tidak ingin kehilangan dia sebagai sahabat, carilah waktu untuk menyatakan perasaan anda yang sebenarnya selama menjalani hubungan pertemanan dengannya. Ungkapkan dengan sopan dan hargai perasaannya juga, karena cinta tidak pernah bisa diduga kapan datang dan tidak bisa dipaksakan kepada orang lain. Biarkan ia memilih antara menjaga batas-batas pertemanan dengan anda atau memperjuangkan hubungan itu ke jenjang yang lebih serius (pacaran), dan mengakhiri dead end friendship.

Hubungan lawan jenis, harus hati-hati dijaga agar tidak salah sasaran. Hargai lawan jenis anda, agar anda tidak dengan sengaja/sengaja menorehkan luka kepadanya karena membuatnya salah jatuh cinta, yang mungkin akan membekas dan mempengaruhi wilayah cinta-kasih dan gaya berpacarannya di masa mendatang (nj@coe).

1 Korintus 10:23, "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

8 comments:

Maria said...

ini yg sedang aku alami skr. Apa yg aku lakukan adalah ga sms dia lg & ga mau klo diajak pergi berdua lg. Yang paling menyakitkan adalah krn dia suka sekali menceritakan usaha pendekatannya thd seorang wanita. Susah sekali awalnya utk melepas dia krn dulu aku yakin dia ini adalah calon suamiku. Itu yg selalu aku bawa dlm doa. Tapi skr aku dimampukan utk bersikap netral dan berpikir bahwa Tuhan punya rancangan yg paling indah buatku, dan waktuNya selalu tepat. Btw, dia adalah pendeta muda. Orangtuaku blg, sejak aku bergaul erat dgn dia, banyak perubahan positif pada diriku. Dia membawaku bertemu dgn Tuhan Yesus.

Enjie said...

Yup, segala sesuatu ambil yg positif buang yg negatif :). Congratz coz udah bisa keluar dari posisi dead end friendship yg ga enak Maria :)

Anonymous said...

Kalo bayi mati ga di baptis masuk neraka? kapankan si bayi nanggung dosa
warisan emak-bapaknye? Kasian ya, bayi ga tau apa-apa mati trus masuk neraka cuman
gara-gara ga di baptis, emang yesus pernah berdogma begitu? Nah
doktrin setiap manusia harus di baptis fiktip dong? Ya iya lah yang
bikin tuh doktrin aja manusia kesetanan, penganut pagan, si paulus ama
si barnabas dongo. Trus emang yesus pernah bilang 'Tuhankanlah Aku?' ,
ya jelas ga pernah, yang bilang yesus tuhan adalah orang orang dongo
yang bermusyawarah di anthiokia di bawah kaisar idiot romawi pada
waktu itu, karena yesus dapat melakukan hal-hal luar biasa atas izin
Allah, si kaisar romawi dongo terinspirasi dongeng idiot romawi
tentang dewa yang menjelma jadi manusia, so dia menganggap yesus
adalah tokoh pada dongeng romawi idiot tersebut, jadi secara sepihak dia
mengkultuskan yesus is tuhan, nah karena idiot nya tuh kaisar, para
anggota majelis yang hadir harus nurut apa yang di bilang tuh kaisar
romawi, yang mana dulu dia benci banget ama yesus dan terus setelah yesus mampus tiba-tiba dia pro ke yesus ama ajaran nya,
padahal dia mau menyesatkan penganutnya, karena agama pagan yang di anutnya terancam oleh ajaran yesus. Ya iya lah kalo ga nurut ama kemauannya di
hukum pasung ama tuh kaisar romawi para anggota majelisnya. Bye
percuma gw ngomong panjang lebar, orang sesat kayak lo tuh di jelasin
juga ga bakal ngerti, daaah...

Enjie said...

Anda yg sudah berkomentar diatas saya pun sudah menunjukkan secara tidak langsung bahwa andalah yg dongo daripada Paulus dan Barnabas:). Org yg tak punya etika, berkomentar tanpa ngliat topik yg sedang dibahas dan tanpa menyertakan identitas asli, itu tindakan seorang pengecut bro. Dan saya justru tidak tertarik dengan omongan anda yg panjang lebar dan tanpa pengertian seorang yg terpelajar itu :).

Tx sudah mampir, paling tidak anda membuat rating saya di Alexa naik dengan pesat hehehe :)

Maria said...

btw aq jd curious neh...sori ya mbak klo aku nanya ini...kok dirasa2 artikelnya sering bgt ttg pasangan hidup & jodoh? jujur....artikel2nya byk yg 'kena' bgt ke aku krn aku msh bergumul dgn pasangan hidup

Enjie said...

Maria: pelayananku emang di bagian Relationships di Jawaban.com :)

prissy_ms said...

kayakna yg ni kena banget dh ke q, kak...mungkin ni masalah yg lg q hadapi...eumph....thx udh nulis artikel ni kak...walo sebenernya q berharap q ga kena mslh ni, tp kayakna emang ini yg sebenernya trjadi yawh....ok dh...udh dpt solusinya...tq bgt kak...(oya sori ya kak, q ada comment tp cm panggil nama "Enjie", hrsnya pk "kak"...^^)

Enjie said...

Selalu ada waktu buat memperbaiki sesuatu sist hehehe. Dob't give up. Yg penting beriman, nanti pria terbaik jg pasti datang kok :D. Biarpun lg kena dead end friendship, jaga hati and cepat ambil tindakan buat mengakhirinya ;). Tuhan besertamu hehehe.

*Panggil Enjie aja jg gpp kok :p. Ga ada bedanya antara senior dan yunior diduniaku hehehe ;)